WILAYAH III WILAYAH IV WILAYAH V DIVISI JALAN & JEMBATAN
DEWAN DIREKS
2.5.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang dipakai untuk mendokumentasikan data dengan mengidentifikasikan jenis entitas dan hubungannya. ERD merupakan peralatan pembuatan model data yang paling fleksibel dan dapat diadaptasi untuk berbagai pendekatan yang mungkin diikuti perusahaan dalam pengembangan sistem. ERD ini menggambarkan relasi atau hubungan antar entitas yang ada, dimana terdapat 2 jenis hubungan, yaitu:
a) Obligatory: bila semua anggota dari suatu entity harus berpartisipasi atau memiliki hubungan dengan entity yang lain.
b) Non-obligatory: bila tidak semua anggota dari suatu entity harus berpartisipasi atau memiliki hubungan dengan entity yang lain.
Dalam menggambar ERD, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Entity
Entity didefinisikan sebagai sesuatu yang mudah diidentifikasikan. Sebuah entity dapat berupa obyek, tempat, orang, konsep atau aktivitas. Pada teknik penggambaran, entity digambarkan dengan kotak segiempat. Setiap kotak diberi label berupa kata benda. Simbol entity dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Entity
Gambar 2.2. Entity
b. Atribut
Identifikasi dan deskripsi dari entity dijelaskan oleh atribut-atributnya (karakteristik entity). Sebuah atribut didefinisikan sebagai penjelasan-penjelasan dari entity yang membedakannya dengan entity yang lain. Selain itu, atribut juga merupakan sifat-sifat dari sebuah entity. Sebagai contoh, entity Proficiency mempunyai atribut IDProficiency, Name, dan atribut lainnya. Contoh atribut dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Proficiency IDProficiency Name Date Time Gambar 2.3. Atribut c. Relasi
Relasi adalah penghubung antara suatu entity dengan entity yang lain dan merupakan bagian yang sangat penting dalam mendesain database. Simbol relasi dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Relasi
Ada tiga macam relasi, antara lain: a. One-to-One
Pada bentuk relasi One-to-One, satu anggota entity memiliki hubungan dengan satu anggota entity pada kelas yang berbeda. Simbol relasi One-to-One dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Memiliki
Entitas 1 Entitas 2
Gambar 2.5. Relasi One to One b. One-to-Many
Pada bentuk relasi One-to-Many, satu anggota entity bisa memiliki hubungan dengan beberapa anggota entity pada kelas yang berbeda. Sama halnya dengan One-to-One, pada relasi yang satu ini juga terbagi ke dalam 2 jenis hubungan, yaitu: obligatory dan non-obligatory. Simbol relasi One-to-Many dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Memiliki
Entitas 1 Entitas 2
Gambar 2.6. Relasi One to Many c. Many-to-Many
Pada bentuk relasi Many-to-Many, beberapa anggota entity dapat memiliki hubungan dengan beberapa anggota entity lainnya. Dalam relasi ini juga terdapat dua jenis hubungan, yaitu: obligatory dan non-obligatory. Simbol relasi Many-to- Many dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Memiliki
Entitas 1 Entitas 2
Sebagai contoh, hubungan antara dosen dengan mata kuliah yang diajarkannya. Maka bentuk diagram adalah sebagai berikut :
Gambar 2.8. Contoh ERD
Pada gambar diatas, Dosen dan Mata Kuliah meerupakan entitas. Sedangkan Mengajar merupakan relasi antara Dosen dan Mata Kuliah. Dari contoh ini dapat terjadi beberapa relasi dengan kondisi-kondisi tertentu sebagai berikut :
1. Seorang dosen hanya dapat mengajar satu mata kuliah dan satu mata kuliah hanya dapat diajar oleh seorang dosen saja. Relasi dengan kondisi seperti ini dinamakan relasi One-to-One (1 : 1).
2. Seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah dan satu mata kuliah hanya dapat diajar oleh seorang dosen saja. Relasi dengan kondisi seperti ini dinamakan relasi One-to-Many (1 : n).
3. Seorang dosen hanya dapat mengajar satu mata kuliah dan satu mata kuliah dapat diajar lebih dari satu orang dosen. Relasi dengan kondisi seperti ini dinamakan relasi Many-to-One (n : 1).
4. Seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah dan satu mata kuliah dapat diajar lebih dari satu orang dosen saja. Relasi dengan kondisi seperti ini dinamakan relasi Many-to-Many (m : n).
2.5.2. Hyper Text Markup Language (HTML)
HTML adalah standar bahasa yang digunakan untuk mengatur penampilan dari halaman web. HTML tersusun atas pasangan-pasangan tag yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Ciri dari tag pada HTML adalah diawali dengan tanda kurang dari “<” dan diakhiri oleh tanda lebih dari “>” seperti “<head>”. Pada HTML ada 2 macam tag yaitu tag pembuka “<…>” dan tag penutup “</…>”. Sebuah halaman HTML dibagi menjadi 2 bagian yaitu header dan content yang masing-masing diwakili oleh pasangan tag “<head>…</head>” dan “<body>…</body>”. Header pada HTML berfungsi untuk menyampaikan judul yang diwakili oleh tag “<title>…</title>”. Content pada HTML berisi script yang mengatur tampilan suatu halaman HTML.
§ Format Teks
Tampilan dari teks pada suatu halaman HTML diatur oleh tag “<font>…</font>“. Berikut ini adalah elemen dari tag “<font>“ yang biasa digunakan :
a) color untuk mengatur warna
b) face untuk mengatur font yang akan digunakan c) size untuk mengatur ukuran font
d) style untuk mengatur penampilan font, seperti garis bawah, cetak tebal, cetak miring
Elemen face dapat diatur hingga maksimum 3 macam font yang berbeda dengan ketentuan font pertama akan digunakan, kemudian apabila tidak tersedia maka akan dicoba menggunakan font kedua sampai font ketiga yang akhirnya akan diatur untuk menggunakan font default dari windows apabila semua font tidak tersedia.
Elemen style tertentu dapat juga digantikan oleh pasangan tag tertentu seperti cetak tebal yang digantikan oleh “<strong>…</strong>“, cetak miring yang digantikan oleh “<em>…</em>“, dan sebagainya.
§ Link
Link adalah suatu cara untuk mereferensikan sebuah tulisan atau gambar pada sebuah halaman HTML dengan halaman HTML yang lain. Link pada HTML ditandai oleh sebuah anchor atau tag “<a>…</a>“ beserta elemen. Contoh penggunaan dari anchor sebagai link adalah sebagai berikut <a href=”index.html”>index</a>.
Kata index yang diapit oleh tag adalah kata yang akan ditampilkan pada web browser.
§ Tabel
Tabel dapat berfungsi untuk mengontrol tampilan dari sebuah HTML agar lebih rapi dan terstruktur. Tag yang pada umumnya digunakan untuk membuat tabel adalah sebagai berikut:
b) Tag <tr>, untuk membuat sebuah baris dalam tabel. c) Tag <td>, untuk membuat sebuah kolom dalam tabel.
Tag-tag tersebut diatas harus dirangkaikan sedemikian rupa untuk membentuk sebuah tabel, jadi masing-masing tag tidak dapat berdiri sendiri.
§ Form
Form adalah komponen dari HTML yang berfungsi untuk menampung variabel-variabel dari suatu halaman web yang nilainya diletakan pada suatu text field, radio button, dan komponen yang lain agar dapat dialihkan ke halaman HTML selanjutnya. Berikut ini adalah contoh dari form:
<form action=url method=get|post>
Elemen action berisi alamat HTML yang akan digunakan untuk melaksanakan form. Bila tidak ada alamat yang disebutkan, maka base URL dari dokumen yang sedang aktif yang digunakan. Elemen method menunjukkan bagaimana data form dikirim ke server. Get | Post dapat berupa salah satu value berikut:
ET Data dari sebuah form akan dikirim melalui alamat URL. OST melalui header dari file HTML tersebut (tidak terlihat).
§ Input
Input adalah suatu variabel untuk menetukan jenis input yang dilakukan pada halaman HTML, apakah berupa text field, text area atau media input lainnya. Berikut ini adalah contoh dari input :
<input type=type maxlength=length name=name size=size
src=address value=value>
Elemen maxlength menunjukkan berapa jumlah karakter maksimum yang dapat dimasukkan dalam sebuah kontrol yang bertipe text. Elemen name mendefinisikan nama dari input. Elemen size mendefinisikan ukuran dari kontrol (dalam karakter). Untuk kontrol tipe textarea, baik tinggi maupun lebar dapat disesuaikan dengan format:
“width, height”.
Elemen src digunakan untuk mendefinisikan alamat image yang akan digunakan, ketika elemen type bernilai image. Elemen type mendefinisikan tipe kontrol yang digunakan. Tipenya dapat berupa satu dari value berikut:
checkbox digunakan untuk atribut Boolean sederhana atau atribut-atribut yang dapat mengambil multiple
hidden tidak ada field yang ditampilkan pada user tetapi isi field dikirim bersama form.
image sebuah field image yang dapat di-klik yang dapat menyebabkan form terkirim dengan segera.
text digunakan untuk field text-entry satu baris.
password sama dengan atribut text, kecuali bahwa teks tidak ditampilkan saat pemakai memasukkannya.
radio digunakan untuk menerima single value dari serangkaian alternatif. Setiap radio button field dalam satu grup harus diberi nama yang
sama. Hanya radio button yang dipilih dalam grup menghasilkan nama pada data yang dikirim. Radio button memerlukan sebuah atribut value yang eksplisit.
reset sebuah tombol yang apabila di-klik me-reset field-field form pada value awalnya yang spesifik.
submit sebuah tombol yang bila di-klik akan mengirimkan form elemen value digunakan untuk kontrol textual/numerical, menjelaskan default value dari kontrol.
2.5.3. Sejarah PHP
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing’/Form Interpreter. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada
Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0. Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.