• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem SDM dan Penggajian Hutama Karya Cabang Banjarmasin Sistem untuk cabang wilayah III Banjarmasin masih manual baik presens

WILAYAH III WILAYAH IV WILAYAH V DIVISI JALAN & JEMBATAN

DEWAN DIREKS

2.1.5. Sistem SDM dan Penggajian Hutama Karya Cabang Banjarmasin Sistem untuk cabang wilayah III Banjarmasin masih manual baik presens

maupun Sumberdaya manusianya, tidak ada pendataan secara spresifik tentang Sumber Daya Manusia. Semua sistem SDM yang sangat komplex diatur oleh Pusat yang berpusat Di Samarinda. Slip gaji di dapat terakhir oleh pegawai wilayah III Banjarmasin pada tahun 2008. Bulan berikutnya berupa transferan via rekening. Soal Penggajian bagian keuangan cabang mendapat transferan dari pusat untuk mendistribusikan ke tiap – tiap pegawai ke masing masing rekening

pegawai. Untuk perekrutan tenaga kerja pada PT Hutama Karya kekuasaan tertinggi berada di region pusat, Pihak Region Pusat juga menyerahkan proses rekrutmen ke suatu perusahaan mulai dari stiap test yang dijalani calon pegawai baru yang ingin mengembangkan karir bersama PT Hutama Karya, jadi cabang hanya menerima calaon pegawai baru untuk ditempatkan dicabang. Dan untuk Pengunduran pegawai atau PHK dulu pada tahun 2006 PT Hutama Karya pernah ada rencana pengurangan tenaga kerja yang cukup banyak untuk itu pihak Hutama Karya mengajukan pensiun dini untuk mengurangi tenaga kerja atau pegawai yang bekerja, hal itu membuat anak cabang meminta program pencatatan menenai Pemutusan hubungan kerja yang telah terjadi diwilayah cabang Banjarmasin dan surat pemutusan kerja, mengingat pada kantor cabang tidak ada pendataan secara spesifik, pendataan spesifik tersebut berada di kantor Region Wilayah III.

Divisi – divisi yang ada dalam PT Hutama Karya :

§ Divisi Sumber Daya Manusia

§ Divisi Operasi

§ Divisi Pengembangan

§ Divisi Administrasi dan Keuangan

Jabatan - jabatan yang ada dalam PT Hutama Karya :

§ Manager

§ Supervisor

Jenis – Jenis Cuti yang ada dalam PT Hutama Karya :

§ Cuti Hamil : Cuti yng diberikan buat karyawati cuti ini diberikan 90 hari

§ Cuti Tahunan : Cuti yang diambil pegawai dalam setahun 12 hari

§ Cuti Besar : Cuti yang didapat 90 hari diambil dalam waktu 5 tahun dari masa pengangkatan

Tunjangan tunjangan yang didapat pegawai PT Hutama Karya :

Tunjangan Lokasi : Tunjangan bekerja diwilayah sulit yang diterima pegawai PT Hutama Karya

Tunjangan Produktif : PP * (K1 * K2 * K3) * GP Ket : PP = Faktor Perkembangan Perusahaan K1 = Faktor Kinerja Perusahaan

K2 = Faktor Kontribusi Unit Kerja K3 = Faktor Penilaian Prestasi karyawan GP = Gaji Pokok

Tunjangan Karya : Apabila proyek dapat untung

Lembur : 1/173 * Gaji Pokok * 1,5 (Untuk 1 jam Pertama) 1/173 * Gaji Pokok * 2 (Untuk sama dengan 2 jam)

1/173 * Gaji Pokok * 2.5 (Untuk lebih dari 3 jam)

Cuti : Cuti dapat tunjangan apabila cuti tahunan mengalami sisa / tidak diambil pegawai mendapatkan konpensasi dari itu semua.

Dana Pensiun : Uang Pensiun kelak.

Tunjangan Khusus : Tunjangan uang perumahan yang didapat pegawai dengan masa bakti tertentu.

Tunjangan Struktural : Tunjangan jabatan seorang pegawai yang ditempati. Tunjangan Fungsional : Merangkap jabatan

(Tunjangan Jabatan ini dapat di lihat di Slip gaji dilampiran) Potongan – potongan yang didapat Pegawai Tiap tahunnya : Pinjaman : pinjaman tiap pegawai yang didapat

Astek : Pembayaran Asuransi Tenaga Kerja

Dharma Wanita : Potongan arisan perkumpulan isteri – isteri pegawai

Dana Pensiun : Potongan Dana Pensiun dari tunjangan dana pensiun yang tadinya diberikan yang nantinya diserahkan kepada pegawai ketika kelak pensiun. (Potongan - potongan ini dapat di lihat di Slip gaji dilampiran)

2.2. Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia

Dengan mendefinisikan organisasi sebagai wadah tempat dimana dua orang atau lebih bekerjasama untuk mencapai tujuan, maka dapat dipastikan bahwa tanpa tujuan tidak perlu ada organisasi. Tujuan organisasi bermacam – macam, tergantung dari banyaknya pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan kehadiran organisasi itu. Pihak pihak yang berkepentingan itu antara lain, terdiri atas pemegang saham, karyawan, pemasok, pemakai, pemerintah dan masyarakat. Tujuan organisasi bagi pemegang saham adalah untuk meningkatkan keuntungan. Bagi konsumen adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan,bagi masyarakat adalah untuk meningkatkan rasa tanggung jawab kepada masyarakat,

dan bagi pemerintah adalah untuk meningkatkan penerimaan pajak. Bagi karyawan adalah untuk meningkatkan kepuasan kerja bagi karyawan agar pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan dan juga kinerja organisasi.

Untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut perlu ada kegiatan dan untuk melaksanakan kegiatan itu diperlukan sumber daya, seperti misalnya sumber daya keuangan, fisik,teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Keberadaan SDM dalam sebuah oorganisasi sangat penting karena mereka yang memprakarsai terbentuknya organisasi, mereka yang berperan dalam membuat keputusan untuk semua fungsi dan mereka yang juga berperan dalam menentukan kelangsungan hidu organisasi. Namun sumber daya manusia tidak dengan sendirinya tertarik untuk mau menjadi anggota dari sebuah organisasi dan bukan organisasi yang lain, dan setelah bergabung mereka juga tidak dengan sendirinya berprestasi.

Prestasi kerja karyawan ditentukan oleh keinginan dan kemampuan mereka. Untuk itu pertanyaan yang perlu dijawab adalah tentang siapa yang bertanggung jawab untuk memberdayakan sumber daya manusia (SDM) yang ada dan apa yang mereka harus lakukan agar SDM mempunyai keinginan dan kemampuan untuk berprestasi. Pada hakikatnya, semua manager diharapkan dapat menjadi pemimpin dan yang mereka pimpin adalah manusia, sehingga dapat dikemukakan bahwa setiap manager bertanggung jawab untuk memberdayakan bawahannya.selanjutnya, apa yang mereka lakukan dalam rangka pembberdayaan SDM terssebut tergantung kepada faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi karyawan yang bersangkutan. Telah dikemukakan bahwa prestasi kerja karyawan

dipengaruhi kemampuan dan kemauannya. Ketidakmampuan yang tidak lain adalah disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara kualifikasi yang dimiliki karyawan dengan persyaratan yang dibutuhkan oleh pekerjaanya dapat di atasi dengan memberikan pendidikan dan pelatihan. Sedangkan ketidakmampuannya mereka dapat dikurangi dengan memberikan dorongan berupa penghargaan.

Namun, perlakuan atau pemberian tersebur hanya tidak efektif jika mereka puas terhadap perlakuan itu. Kepuasan terhadap perlakuan tersebut dapat mereka rasakan apabila mereka merasakan adanya keadilan dalam pelaksanaannya. Dengan kata lain, prestasi karyawan dipengaruhi oleh adanya kepuasan kerja dan kepuasan kerja itu dipengaruhi oleh adanya keahlian di tempat kerja, yaitu keadilan dalam pelaksanaan setiap fungsi operasional Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang mencakup keadilan dalam seleksi, penilaian prestasi kerja, penentuan training, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.

Secara umum dapat dipahami bahwa keadilan ditempat kerja dapat dirasakan oleh kaaryawan apabila perlakuan mereka diterima ditempat kerja dan memuaskan dan perlakuan itu dapat memuaskan apabila kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan sumber daya manusia tersebut dapat dikelola dengan baik. Lebih lanjut diketahui pula bahwa kepuasan kerja dapat mempengaruhi komitmen organisasi dan kedua konsep ini dipengaruhi oleh karakteristik organisasi, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik individu (Panggabean, 2001,2002).

2.2.1. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen,

maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :

a) Manajemen sebagai suatu proses,

b) Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,

c) Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi. Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung

kebenarannya. Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen. Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.

Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang

mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

2.2.2. Manajemen Sumber daya manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Human Resource Manajemen : is the utilization of the firm ‘ s human assets to achieve organizational objective. (Manajemen Sumber daya Manusia adalah proses pengelolaan dan pemanfaatan asset manusia untuk mencapai tujuan organisasi).

Manajemen SDM merupakan sistem yang terdiri dari banyak aktifitas interdependen (Saling terkait satu sama lain)., sehingga setiap aktivitas mempengaruhi SDM lain, sehingga setiap aktifitas mempengaruhi SDM lain. Misalkan keputusan yang tidak tepat menyangkut kebutuhan staff dapat menyebabkan persoalan ketenagakerjaan, penempatan, kepatuhan sosial, Hubungan serikat buruh – manajemen dan kompensasi. Bila aktifitas SDM dilibatkan secara keseluruhan, maka aktifitas tersebut dapat membantu sistem manajemen SDM perusahaan. Sedangkan perusahaan dan orang merupakan sistem yang terbuka karena mereka dipengaruhi oleh lingkungannya.

Mengingat pentingnya peran SDM dalam lingkungan perusahaan agar tetap dapat survive dalam iklim persaingan bebas tanpa batas, maka peran manajemen SDM tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab pimpinan perusahaan. Pengelolaan manajemen sumber daya manusia harus dilakukan oleh pemimpin yang profesional yang memiliki wawasan yang luas dalam mencari solusi terbaik tentang permasalahan SDM yang terjadi pada perusahaan yang dipimpinnya. Dengan demikian, manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu (pegawai atau karyawan). Yang dikembangkan secara maksimal dalam dunia bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan dan pengembangan individu yang lebih baik yang ada dalam perusahaan harus dilaksanakan secara terpadu dan terorganisir. Sebagai pelaksanaan pengembangan tersebut adalah seorang pemimpin perusahaan yang arif dan profesional dalam menyikapi masalah serta dapat memberikan solusi yang terbaik untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam perusahaan harus dilaksanakan secara teroadu dan terorganisir. Sebagai pelaksana pengembangan tersebut adalah seorang pemimpin perusahaan yang arif dan professional dalam menyikapi masalah serta dapat memberikan solusi yang terbaik untuk memecahkan permasalahan yang ada. Selain itu manajemen SDM merupakan rangkaian strategis, proses dan aktivitas yang didesain untuk menunjang tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dan individu SDM-nya.

department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

2.3. Pengertian penggajian

Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hasibuan (2002) menyatakan bahwa “Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”. Pendapat lain dikemukakan oleh Handoko (1993), “Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang”. Selain pernyataan Hasibuan dan Handoko, ada pernyataan lainnya mengenai gaji dari Hariandja (2002), yaitu Gaji merupakan salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat. Teori yang lain dikemukakan oleh Sastro Hadiwiryo (1998), yaitu : Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif, meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri

angkatan kerja masa kini. Perusahaan yang tergolong modern, saat ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja. Pernyataan di atas juga didukung oleh pendapat Mathis dan Lackson (2002), “Gaji adalah suatu bentuk kompensasi yang dikaitkan dengan kinerja individu, kelompok ataupun kinerja organisasi”.

Dokumen terkait