• Tidak ada hasil yang ditemukan

Environmental Management Accounting (Akuntansi Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Environmental Management Accounting (Akuntansi Manajemen

a. Pengertian Akuntansi Manajemen

Akuntansi Manajemen digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan manajemen. Informasi yang dihasilkan akuntansi manajemen berbeda dengan informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan. Menurut

Salman dan Farid (2016:7), “sistem akuntansi manajemen menghasilkan

informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Akuntansi manajemen secara spesifik mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan”.

Masukan dan proses pada akuntansi manajemen tidak tergantung pada prinsip-prinsip akuntansi, hanya disesuaikan dengan kebutuhan manajer dan kantor pusat. Akuntansi manajemen menghasilkan jenis informasi berupa keuangan dan non-keuangan serta dapat bersifat lebih subjektif. Walaupun akuntansi manajemen juga mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian yang telah terjadi seperti akuntansi keuangan, tetapi akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi kegiatan-kegiatan masa mendatang. Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen,dan manajer. Pada akuntansi

manajemen, informasi yang sangat terinci dibutuhkan dan disediakan dalam rangka evaluasi kinerja.

Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal, yaitu: obyek informasi (produk, departeen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh karena itu, Salman dan Farid (2016: 9) membagi informasi akuntansi manajemen menjadi tiga tipe informasi, yaitu:

a. Informasi akuntansi penuh (full accounting information)

Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu, bermanfat untuk menganalisis kemampuan menghasilkan laba dan menjawab penentuan harga jual. Sedangkan informasi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang untuk penyusunan rencana atau program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer intenal, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah. b. Informasi akuntansi diferensial (differential accounting

information)

Informasi akuntansi diferensial adalah taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok, yaitu informasi masa yang akan datang dan informasi

yang berbeda di antara alternatif yang dihadapioleh pengambil keputusan.

c. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (responbility accounting inforation)

Informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menekankan hubungan antara inforasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan.

b. Karakteristik Informasi Management Accounting

Kualitas informasi sangat menentukan kualitas keputusan yang diambil oleh manajemen. Agar keputusan berkualitas maka informasi akuntansi manajemen seharusnya memiliki karakteristik relevance, accurancy, timeliness, understandability, dan cost-effectiveness (Sugiri dan Sulastiningsih, 2004: 9-10).

a. Relevance

Informasi haruslah mepunyai sifat relevansi (keterkaitan) dengan keputusan yang akan dibuat. Informasi dianggap relevan oleh akuntansi manajemen bila berkaitan dengan hal-hal yang akan terjadi dan berbeda di antara pelbagai alternatif.

b. Accuracy

Keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, bukan masa yang telah lewat. Oleh karena itu, informasi yang dibutuhkan adalah informasi tentang hal-hal yang akan datang sesuai keputusan yang akan dibuat.

c. Timeliness

Informasi harus mempunyai sifat timeliness atau ketepatwaktuan, disampaikan tepat waktu, dalam arti bahwa informasi harus disajikan sebelum ia kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan.

d. Understandability

Meskipun manajemen pada umumnya ahli di bidang bisnis, namun tidak tertutup kemungkinan mereka tidak tahu persis istilah-istilah akuntansi. Cara penyajiannya harus sedemikian rupa sehingga manajemen memahami maksud dan makna istilah-istilah yang dipakai.

e. Cost-effectiveness

Manfaat informasi akuntansi manajemen harus melebihi kos untuk memperolehnya. Informasi tidak berguna jika dihasilkan dengan pengorbanan yang melebihi manfaatnya. Oleh karena itu, akuntansi manajemen harus dirancang sedemikian rupa agar kos untuk memperoleh informasi yang relevan tidak melebihi manfaatnya.

c. Pengertian Environmental Management Accounting (Akuntansi Manajemen Lingkungan/EMA)

Environmental management accounting (Akuntansi Manajemen

Lingkungan/EMA) adalah salah satu subsistem dari akuntansi lingkungan yang menjelaskan sejumlah persoalan mengenai penguantifikasian dampak-dampak bisnis perusahaan ke dalam sejumlah unit moneter. EMA juga merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang menitikberatkan pada informasi-informasi lingkungan dan menyediakan informasi tersebut bagi pengambil keputusan lingkungan dalam suatu perusahaan. EMA membantu para pelaku bisnis atau manajer mengumpulkan, menganalisa, dan menghubungkan antara aspek lingkungan dengan informasi moneter maupun fisik dan menggunakannya dalam pengambilan keputusan.

Dalam dunia bisnis yang ideal, perusahaan-perusahaan cenderung akan menggambarkan aspek lingkungan dalam proses akuntansi mereka melalui sejumlah pengidentifikasian terhadap biaya-biaya, produk-produk, proses-proses, dan jasa. Meskipun sistem akuntansi konvensional memiliki peran penting dalam perkembangan dunia bisnis, akan tetapi sistem konvensional yang ada tidak cukup mampu untuk disesuaikan pada biaya-biaya lingkungan dan sebagai hasilnya hanya mampu menunjukkan akun untuk biaya umum tak langsung. EMA dikembangkan untuk berbagai keterbatasan dalam akuntansi konvensional.

d. Manfaat Akuntansi Manajemen Lingkungan

Ikhsan (2008: 112) menyebutkan beberapa manfaat Akuntansi Manajemen Lingkungan bagi industri adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan secara akurat meneliti dan mengatur penggunaan arus tenaga dan bahan-bahan, termasuk polusi/sisa volume, jenis-jenis lain dan sebagainya.

b. Kemampuan secara akurat mengidentifikasi, mengestimasi, mengalokasikan, mengatur atau mengurangi biaya-biaya, khususnya biaya yang berhubungan dengan lingkungan.

c. Informasi yang lebih akurat dan lebih menyeluruh dalam mendukung penetapan dari dan keikutsertaan di dalam program-program sukarela, penghematan biaya untuk memperbaiki kinerja lingkungan.

d. Informasi yang lebih akurat dan menyeluruh untuk mengukur dan melaporkan kinerja lingkungan, seperti meningkatkan citra perusahaan pada stakeholder, pelanggan, masyarakat lokal, karyawan, pemerintah dan penyedia keuangan.

Dokumen terkait