Estimasi Piramida Penduduk Kabupaten Jombang Tahun
3.2. Epidemiologi Kasus Keracunan Pestisida 1.Kronologi kasus
3.2.1.1.Kronologi kasus penderita DBD
Berdasarkan laporan petugas Puskesmas Tambak Rejo, awal kasus ditemukan suspek penderita DBD berasal dari dusun Petengan, yang berobat di Puskesmas Tambak Rejo. Penemuan suspek penderita DBD ditindaklanjuti dengan Penyelidikan Epidemiologi DBD diwilayah sekitar rumah penderita dusun Petengan, Kec. Jombang, setelah melalui tahapan sebagai berikut;
1. Identifikasi suspek penderita klinis DBD dengan penegakan diagnose melalui pemeriksaan laboratorium, yang memberikan hasil pasien positif menderita DBD.
2. Puskesmas memberikan feedback berdasarkan penemuan kasus dari pasien yang berobat di Fasyankes.
3. Pelaporan masyarakat melalui kader kesehatan di wilayah setempat Hasil Pnyelidikan Epidemiologi DBD memuat;
1. Karakteristik penderita : Nama; umur jenis kelamin Nama KK dan alamat Rumah
2. Kronologis /telusur PE ; riwayat sakit penderita, penelusuran aktivitas dan lokasi kejadian berdasarkan waktu, tempat dan orang
3. Penelusuran penemuan kasus baru disekitar rumah penderita : 4x5 rumah samping kiri kanan, depan dan belakang (20 rumah), apakah ditemukan suspek penderita baru DBD atau tidak
Keluaran dari penyelidikan epidemiologi tersebut kemudian menjadi dasar penetapan wilayah tersebut perlu foging atau tidak. Kegiatan fogging dilaksanakan atas jika di wilayah tersebut ada penderita DBD dengan hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) menunjukkan hasil positif. Penyelidikan Epidemiologi dinyatakan positif bila ditemukan 1 atau lebih penderita infeksi dengue lainnya dan /atau >=3 penderita demam tanpa sebab yang jelas dan ditemukan jentik (HI) >=5%. Luas cakupan fogging adalah radius minimal 200 (dua ratus) meter sekitar penderita DBD.
Berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemiologiyang dilakukan oleh petugas Puskesmas, tidak ditemukan ditemukan penderita baru disekitar rumah penderita infeksi dengue lainnya dan/ atau penderita demam tanpa sebab yang jelas, hasil survey jentik (HI) <5%, sehingga tidak di rekomendasikan fogging. Hasil Penyelidikan Epidemiologi dilaporkan kepada Dinas Kesehatan, perangkat desa dan tembusan ke Camat, kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan kerja bakti dan pemberantasan sarang nyamuk, lomba kebersihan lingkungan tentang pengendalian penyakit DBD, dan pembagian ikan pemakan jentik dari Kepala Desa (Program ikanisasi). Namun meski hasil PE tidak merekomdasikan fogging namun pada kenyataanya, masyarakat desa setempat menginginkan fogging untuk pemberatasan DBD.Fogging dilaksanakan atas inisiatif masyarakat atau desa, dengan biaya swadaya masyarakat, tanpa pemberitahuan ke petugas kesehatan dan instansi terkait. Kegiatan fogging dilaksanakan di dusun Petengan (lokasi penderita DBD), dan dusun sekitarnya yaitu dusun Nglugu, Gedang, Tambak rejo, dan wilayah Tambak rejo Timur/selatan, (kriteria minimal, luas cakupan fogging adalah radius minimal 200 (dua ratus) meter sekitar penderita DBD).
3.2.1.2.Kronologi kasus keracunan Pestisida
Kasus keracunan pestisida terjadi di Pondok Pesantren Putri Bahrul Ulum, dusun Tambak Beras, Desa Tambak Rejo. Pondok Pesantren Bahrul Ulum merupakan salah satu Pondok Pesantren besar di Kabupaten Jombang, dengan jumlah pondok 26; masing masing pondok dihuni sekitar
200 an santri/santriwati. Lokasi Pondok Pesantren di dusun Tambak beras,berjarak lebih 1 km dari dusun Petengan, lokasi penderita infeksi
DBD.
Pelaksanaan fogging pada tanggal 20 November 2016; pukul 14.00 di asrama pesantren putra, kemudian di asrama putri pada pukul 14.15. Pada pukul 14.30 dua orang santri putri masuk ke dalam kamar,
pingsan dan dirujuk ke RSUD Jombang. Menyikapi hal tersebut, pengasuh ponpes mengarahkan santriwati melakukan kerja bakti untuk membersihkan ruangan dengan mengepel lantai dan menguras bak mandi. Perkembangan selanjutnya jumlah santri pingsan semakin banyak,sehingga dirujuk di RSUD Jombang dan RS Pelengkap.Kronologi kejadian sebagai berikut :
20 November 2016
14.00 WIB : Pelaksanaam fogging di asrama pondok pesantren putra 14.15 WIB : Pelaksanaan fogging di asrama pondok pesantren putri
14.30 WIB : 2 orang santriwati pingsan dan segera dirujuk ke RSUD Jombang
15.30 WIB : Kerja bakti (Mengepel, Menguras bak mandi)
15.35 WIB : 3 Orang santriwati dirujuk segera ke RSUD Jombang : berturut-turut santriwati dirujuk ke RSUD total 26 orang : 4 orang di RS Pelengkap dikarenakan UGD RSUD Jombang penuh
19.00 WIB : Tidak ada lagi santriwati yang pingsan 20.00 WIB : 14 orang diperbolehkan pulang
: 11 orang menjalani rawat inap 21 November 2016
08.00 WIB : 7 orang kembali dirujuk ke RSUD
: 4 orang dipindah dari RSPelengkap ke RSUD Jombang : 3 orang dirawat di R. Dahlia
Tabel 1. Daftar Penderita suspek keracunan Pestisida
No Nama Jenis Kelamin
(P=Perempuan)
Usia (Th)
Pekerjaan Alamat asal
1 Widhatul Chasanah P 14 Santri Sumobito
2 Aktila Lilatussa ‘adah P 15 Santri Mojokerto
3 Dewi Lailatul Azizah P 15 Santri Nganjuk
4 Amelia Jihan P 13 Santri Mojokerto
5 Nita Noviatul P 16 Santri Jambi
6 Masfufah Shinta P 13 Santri Jombang
7 Adinda Rizki Zulfani P 14 Santri Subang
8 Nabila Shofia M. P 14 Santri Kesamben
9 Naila Iklima Rizqi R. P 16 Santri Kalimantan
10 Yasmin Khuriroh S. P 13 Santri Kediri
11 Khofifatun Nikmah P 15 Santri Sidoarjo
12 Aliyatul Fadhila P 16 Santri Kediri
13 Shintia Ayu P 16 Santri Surabaya
14 Hanum Wahda P 13 Santri Jombang
15 Lintang Qotrun N. P 13 Santri Mojoagung
16 Ishwar Bidri P 13 Santri Lamongan
17 Chicha Arzilala P 14 Santri Sumobito
18 Khoirotin Afifa P 13 Santri Lamongan
19 Lailatul Izzah P 13 Santri Sidoarjo
20 Hayyu Putri Aisyah P 13 Santri Gresik
21 Dian Nuralita P 13 Santri Lamongan
22 Rohmah Muhazah P 15 Santri Lamongan
23 Kholifatul Rosidah P 13 Santri Jombang
24 Kharismatul Sa’diyah P 16 Santri Mojokerto
25 Zidatul Maslakhah P 16 Santri Tuban
26 Hafidatul Ilma A. P 17 Santri Mojokerto
27 Muhimatul P 13 Santri Sidoarjo
28 Alisah P 13 Santri Jombang
29 Ziana Nada P 14 Santri Jombang
30 Heni Ria P 15 Santri Jombang
3.2.2.Epidemiologi Kasus keracunan Pestisida 1. Deskripsi kasus
Kasus keracunan fogging pestisida di Kabupaten Jombang mulai ditemukan pada tanggal 20 November 2016. Sampai tanggal 21 November 2016 dilaporkan 30 penderita dengan gejala mual, pusing, lemas, hingga pingsan yang dirujuk ke RSUD Jombang dan RS Pelengkap.
a.Distribusi menurut orang 1) Menurut jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, suspek penderita keracunan pestisida dengan gejala klinis semua berjenis kelamin perempuan (100%)
2)Menurut umur
Sebagian besar kasus klinis suspek keracunan pestisida berada pada kelompok umur 13 tahun (43,33 %) dengan umur termuda 13 tahun dan tertua 17 tahun. Distribusi kasus berdasarkan umur adalah sebagai berikut : 43% 17% 17% 20% 3% 13 th 14 th 15 th 16 th 17 th
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang
Gambar 1. Distribusi Suspek penderita keracunan pestisida menrut umur di Kabupaten Jombang tahun 2016
b.Distribusi menurut tempat
Kasus keracunan pestisida berasal dari dusun Tambak Beras, wilayah Puskesmas Tambak rejo. Berdasarkan wilayah yang di fogging, seluruh
suspek penderita keracunan pestisida merupakan santriwati Ponpes Bahrul Ulum Tambak beras, Desa Tambak Rejo, Kecamatan Jombang.
0 0 0 0
30
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jombang
Gambar 2. Distribusi suspek penderita keracunan Pestisida Berdasarkan dusun yang melaksanakan fogging mandiri di Kab. Jombang tahun 2016
Jika ditelusur, sebaran kasus keracunan fogging berasal dari satu lokasi yang sama, sedangkan daerah lain yang difogging tidak ditemukan kasus keracunan pestisida.