• Tidak ada hasil yang ditemukan

Estimasi Nilai Ekonomi Manfaat Internalisasi Biaya Eksternal Pengolahan Limbah Tahu Pengolahan Limbah Tahu

6.3. Estimasi Biaya Eksternal Pencemaran Limbah Tahu dan Nilai Ekonomi manfaat Internalisasi Biaya Eksternal Pengolahan Limbah Ekonomi manfaat Internalisasi Biaya Eksternal Pengolahan Limbah

6.3.2. Estimasi Nilai Ekonomi Manfaat Internalisasi Biaya Eksternal Pengolahan Limbah Tahu Pengolahan Limbah Tahu

Nilai ekonomi manfaat ekonomi manfaat internalisasi biaya eksternal yang dapat diamati meliputi nilai penghematan bahan bakar seperti elpiji dan kayu bakar akibat adanya energi alternatif yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair tahu yaitu biogas, penerimaan tambahan dari penjualan keripik ampas tahu dari hasil pengolahan limbah padat tahu, penerimaan tambahan dari penjualan ampas tahu untuk digunakan sebagai pakan ternak, dan penerimaan tambahan dari penjualan cacing yang hidup di selokan tempat pembuangan limbah cair untuk pakan lele dumbo.

6.3.2.1. Nilai Penghematan Bahan Bakar

Pengolahan limbah cair tahu yang dilakukan di Desa Kalisari menggunakan teknologi pengolahan limbah anaerob yang menghasilakan biogas. Biogas yang dihasilkan ini digunakan oleh masyarakat sebagai enegi alternatif pengganti elpiji dan kayu bakar. Berdasarkan data yang diperoleh, setelah masyarakat menggunakan biogas untuk keperluan rumah tangga, penghematan bahan bakar dapat mencapai 100 persen dan rata-rata penggunaan elpiji 3 kg sebelum menggunakan biogas adalah tiga sampai empat tabung per bulan untuk setiap rumah tangga. Biogas yang sebanyak empat unit ini dapat mengaliri 30 rumah tangga pengrajin tahu.

Estimasi total penghematan elpiji setelah menggunakan biogas sebesar Rp 2 678 000 (dua juta enam ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah) per bulan atau sebesar Rp 32 136 000 (tiga puluh dua juta seratus tiga puluh enam ribu rupiah) per tahun. Rata-rata penghematan biogas per rumah tangga sebesar Rp 89 266 (delapan puluh sembilan ribu dua ratus enam puluh enam ribu rupiah) per bulan atau Rp 1 071 200 (satu juta tujuh puluh satu ribu dua ratus rupiah) per tahun. 6.3.2.2. Nilai Penerimaan Penjualan Ampas Tahu untuk Pakan Ternak

Ampas tahu yang dihasilkan oleh limbah padat tahu dapat digunakan sebagai pakan ternak. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden pengrajin tahu, mereka semua menjual ampas tahu ke pasar atau ke peternak secara langsung untuk dijadikan pakan ternak sapi atau babi seharga Rp 250 (dua ratus lima puluh rupiah) per kg. Ampas tahu yang dihasilkan jumlahnya bervariasi tergantung dari jumlah kedelai yang digunakan dan kadar air yang dikandung oleh tahu. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengrajin tahu di Kalisari,

perbandingan ampas tahu yang dihasilkan dengan jumlah kedelai yang digunakan adala 1:1, artinya apabila jumlah kedelai yang digunakan sebanyak 10 kg maka jumlah ampas tahu yang dihasilkan adalah sebesar 10 kg pula.

Skala usaha industri tahu di Desa Kalisari cukup variatif sehingga ampas tahu yang dihasilkan juga bervariatif. Hal ini menyebabkan penerimaan dari ampas tahu di setiap skala usaha juga berbeda. Hasil estimasi perhitungan penerimaan dari penjualan ampas tahu untuk pakan ternak dari 60 responden yaitu sebesar Rp 26 900 000 (dua puluh enam juta sembilan ratus ribu rupiah) per bulan atau Rp 322 800 000 (tiga ratus dua puluh dua juta delapan ratus ribu rupiah) per tahun.

6.3.2.3. Nilai Penjualan Keripik Ampas Tahu

Ampas tahu yang dihasilkan selain sebagai pakan ternak juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan keripik ampas tahu. Terdapat tiga orang pengrajin keripik ampas tahu di Desa Kalisari, dua di antaranya merupakan pengrajin tahu dan satu orang hanya berprofesi sebagai pengrajin keripik ampas tahu saja. Jumlah ampas tahu yang digunakan oleh masing-masing pengrajin adalah sama yaitu 25 kg. Berikut tabel perhitungan penerimaan dari penjualan keripik ampas tahu oleh tiga orang pengrajin di Desa Kalisari

Tabel 17. Nilai Penjualan Keripik Ampas Tahu Pengusaha Biaya total

(Rp) Jumlah output (kg/bungkus) Harga jual/jumlah output (Rp) Penerimaan (Rp) Keuntungan (Rp) 1 287 166 30 15 000 450 000 162 833 2 340 500 30 15 000 450 000 109 499 3 286 000 200 2 000 400 000 114 000 Total 913 667 32 000 1 300 000 386 332

Berdasarkan tabel di atas, total keuntungan yang diestimasi dari tiga orang pengrajin keripik tahu adalah sebesar Rp 386 332 (tiga ratus delapan puluh enam ribu tiga ratus tiga puluh dua rupiah) per hari atau Rp 11 589 981 (sebelas juta lima ratus delapan puluh sembilah ribu sembilan ratus delapan puluh satu rupiah) per bulan atau Rp 139 079 772 (seratus tiga puluh sembilan juta tujuh puluh sembilan ribu tujuh ratus tujuh puluh dua rupiah) per tahun. Nilai ini merupakan nilai tambahan penerimaan bagi para pengrajin keripik ampas tahu.

6.3.2.4. Nilai Penerimaan Tambahan dari Penjualan Cacing

Pengolahan limbah cair tahu dapat mengurangi aktivitas pembuangan limbah cair tahu ke sungai atau selokan secara langsung. Berdasarkan pengamatan di lapangan, setelah melakukan pengolahan limbah cair tahu, tingkat kekeruhan air sungai dan selokan menjadi berkurang, sehingga organisme di sungai dan badan air lainnya dapat tumbuh dengan baik. Salah satu organisme yang dapat tumbuh baik di selokan dan sungai tempat pembuangan limbah cair setelah pengolahan adalah jenis cacing rambut atau Tubifex sp., cacing tubifex banyak hidup diperairan tawar yang yang airnya jernih dan sedikit mengalir. Dasar perairan yang disukai adalah berlumpur dan mengandung bahan organik. Makanan utamanya adalah bahan-bahan organik yang telah terurai dan mengendap di dasar perairan. Cacing ini akan membenamkan kepalanya masuk kedalam lumpur untuk mencari makan. Sementara ujung ekornya akan disemburkan diatas permukaan dasar untuk bernafas. Perairan yang banyak dihuni cacing ini sepintas tampak seperti koloni rumput merah yang melambai-lambai6.

       6

Agriefishery. 2009. Biologi Cacing Rambut (Tubifex sp.). http:// BIOLOGI CACING RAMBUT (Tubifex sp.) « Zona_ik@n. Diakses tanggal 14 Maret 2011

Manfaat dari cacing rambut ini adalah dapat digunakan sebagai pakan lele dumbo. Menurut kepala Desa Kalisari dalam satu hari terdapat 30 orang yang mengambil cacing rambut untuk dijual sebagai pakan lele dumbo. Dalam satu hari setiap orang rata-rata mengumpulkan tiga gelas cacing rambut dengan harga per gelas Rp 7 000 (tujuh ribu rupiah). Berdasarkan data di atas dapat diestimasi penerimaan dari penjualan cacing rambut untuk pakan lele dumbo yaitu sebesar Rp 630 000 (enam ratu tiga puluh ribu rupiah) per hari atau Rp 18 900 000 (delapan belas juta sembilan ratus ribu rupiah) per bulan atau Rp 226 800 000 (dua ratus dua puluh enam juta delapan ratus ribu rupiah) per tahun.

6.3.2.5. Estimasi Total Nilai Ekonomi Manfaat Internalisasi Biaya Eksternal Pengolahan Limbah Tahu

Berdasarkan estimasi setiap komponen dari nilai ekonomi manfaat internalisasi biaya eksternal, maka dapat diestimasi total nilai manfaat ekonomi yang diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 18. Total Nilai Ekonomi Manfaat Internalisasi Biaya Eksternal Pengolahan Limbah Tahu

No Komponen Manfaat Jumlah Nilai Ekonomi (Rp) 1 Penghematan bahan bakar 32 136 000 2 Penerimaan penjualan ampas tahu untuk pakan

ternak

322 800 000 3 Penerimaan penjualan keripik ampas tahu 139 079 772 4 Penerimaan penjualan cacing rambut untuk pakan

lele dumbo

226 800 000

Total 720 815 772

Sumber: Data Primer, 2011 (diolah)

Total manfaat ekonomi yang didapat dari setiap manfaat seperti penghematan bahan bakar, penerimaan penjualan ampas tahu untuk pakan ternak sapi dan babi, penerimaan penjualan keripik ampas tahu, dan penerimaan

penjualan cacing rambut untuk pakan lele dumbo adalah sebesar Rp 720 815 772 (tujuh ratus dua puluh juta delapan ratus lima belas ribu tujuh ratus tujuh puluh dua rupiah) per tahun