• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Akhir Sistem Manajemen Mutu PT. X

Evaluasi akhir ini dilakukan untuk mengukur peningkatan efisiensi sistem manajemen mutu PT. X setelah upaya-upaya perbaikan dilakukan. Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan diawali denganmapping checklist evaluasi akhir untuk membandingkan kondisi awal sistem manajemen mutu dengan kondisi setelah perbaikan dengan penilaian sesuai dengan kriteria penilaian yang terdapat pada tabel 4.1.

4.5.1. Analisa dan Penilaian Kondisi Akhir Sistem Manajemen Mutu PT. X Sesuai dengan kriteria penilaian yang ada, kondisi akhir sistem manajemen mutu PT. X berdasarkan persyaratan umum dari ISO 9001: 2000 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5.Checklist Evaluasi Akhir Sistem Manajemen Mutu

Universitas Kristen Petra Tabel 4.5.Checklist Evaluasi Akhir Sistem Manajemen Mutu (sambungan) General

Requirement Kondisi Awal Nilai Kondisi Akhir Nilai

Kebijakan mutu telah ditetapkan, sudah dimasukkan dalam manual

mutu dan relevan dengan visi dan misi perusahaan, hanya saja sosialisasinya

kurang

3

Kebijakan telah diperbaharui dan dimasukkan ke dalam

manual mutuplant.

Sosialisasi belum dilakukan

3

Sasaran mutu terdapat dalam KPI, namun belum

disesuaikan dengan kondisi perusahaan

2

Target departemen telah direvisi oleh manajer untuk

menyesuaikan dengan kondisiplant. Dan

dimasukkan ke dalam manual mutu

3

Identifikasi prosedur telah dilakukan dengan cukup baik, dan terus dilakukan

perbaikan untuk mendukung peningkatan SMM 4 Perbaikan dan pemeliharaan dokumen terus dilakukan. Terdapat

beberapa prosedur baru yang bertujuan untuk

peningkatan

4

Sudah ada penetapan

management representative dan quality

assurance. Sedangkan

untukdocument controller

pada masing-masing bagian belum ditunjuk

2

Sudah ada penunjukan

document controller di masing-masing departemen 3 Perencanan dan identifikasi

Sudah ada struktur organisasi danjob description, namun job description harus direvisi

karena adanya beberapa perubahan.

2

Job Description sudah

direvisi dan disesuaikan dengan kondisi aktual

3

Penyediaan sumber daya, baik material, tenaga kerja dan infrastruktur sudah

baik.

3

Pemeliharaan sumber daya, material, tenaga kerja dan infrastruktur berjalan dengan baik

3

Kesadaran karyawan masih terbatas hingga

levelsupervisor,

sedangkan kesadaran level bawah masing

kurang

2

Kesadaran karyawan rendah, perlu diadakan

training kualitas

Penerapan

Penunjukkanmanagement representative telah

dilakukan. Sudah dilakukan dengan baik

olehQA Officer.

3

Pemeliharaan SMM oleh

management representative telah

berjalan dengan baik, namun masih ada koordinasi yang kurang

3

Universitas Kristen Petra Tabel 4.5.Checklist Evaluasi Akhir Sistem Manajemen Mutu (sambungan)

General

Requirement Kondisi Awal Nilai Kondisi Akhir Nilai

Penetapan PICdocument

controller belum dilakukan 1

Penunjukan document controller sudah dilakukan, namun kinerjanya belum bagus. 2

Pelatihan sudah dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Penjadwalantraining dan

evaluasi perlu dilakukan agar tepat sasaran 3 Mapping training need sudah dilakukan namun evaluasi belum dilakukan dengan baik di beberapa departemen 3

Metode untuk menguji efektifitas banyak yang belum

dilakukan.

2

Audit internal sudah mulai dilakukan namun belum dapat

berjalan lancar. Sudah ada SOP Pembuatan FMEA.

2 Penerapan

Penerapan SMM sudah

dilakukan cukup baik 3

Perbaikan untuk SMM terus

dilakukan.

3

Sudah ada pendokumentasian untuk visi dan misi, kebijakan

mutu sertavalue. Namun

belum ada manual mutu, termasuk di dalamnya tujuan

mutu.

1

Manual mutu sudah dibuat, kebijakan

mutu baru telah dibuat, tujuan mutu

telah direvisi oleh para manajer

3 Dokumentasi

Sudah ada SOP, WI dan formulir-formulir. Namun penomoran formulir belum dilakukan untuk semua formulir

yang beredar

3

SOP dan WI telah diperbaharui, penomoran formulir

telah dilakukan, namun masih terdapat kesalahan-kesalahan kecil yang

dibuat. 3 Pemantauan dan peningkatan berkelanjutan

Audit internal belum dijalankan

dengan baik 2

Audit internal telah dijalankan, namun belum dapat berjalan

dengan baik

2

Universitas Kristen Petra Tabel 4.5.Checklist Evaluasi Akhir Sistem Manajemen Mutu (sambungan)

General

Requirement Kondisi Awal Nilai Kondisi Akhir Nilai Penetapan PICdocument

controller belum dilakukan

1

Penunjukan document controller sudah

dilakukan, namun

kinerjanya belum bagus. 2 Pelatihan sudah dilakukan

sesuai dengan kebutuhan. Penjadwalantraining dan

evaluasi perlu dilakukan

agar tepat sasaran 3

Mapping training need

sudah dilakukan namun

evaluasi belum

dilakukan dengan baik di beberapa departemen 3 Metode untuk menguji

efektifitas banyak yang belum dilakukan.

2

Audit internal sudah mulai dilakukan namun belum dapat berjalan lancar. Sudah ada SOP

Pembuatan FMEA. 2

Penerapan

Penerapan SMM sudah

dilakukan cukup baik 3

Perbaikan untuk SMM

terus dilakukan. 3

Sudah ada

pendokumentasian untuk visi dan misi, kebijakan mutu sertavalue. Namun

belum ada manual mutu, termasuk di dalamnya

tujuan mutu. 1

Manual mutu sudah

dibuat, kebijakan mutu baru telah dibuat, tujuan mutu telah direvisi oleh para manajer

3 Sudah ada SOP, WI dan

formulir-formulir. Namun penomoran formulir belum dilakukan untuk semua formulir yang beredar

3

SOP dan WI telah

diperbaharui,

penomoran formulir

telah dilakukan, namun

masih terdapat

kesalahan-kesalahan

kecil yang dibuat. 3

Masih ditemukan SOP yang usang, adanya prosedur yang belum dibuat dalam SOP. Dan masih ditemukan formulir yang belum diisi 2

SOP usang sudah

ditarik, masih banyak formulir yang belum diisi dengan baik

2

Dokumentasi

SOP Pengendalian Catatan Mutu(Quality Record) dan

SOP Tindakan Preventif belum ada 2 Pengendalian catatan mutu dimasukkan ke dalam SOP Pengendalian

Dokumen, Sudah dibuat

SOP FMEA untuk

mendeteksi kegagalan dan cara-cara untuk

mencegah 3

Pemantauan dan peningkatan berkelanjutan

Audit internal belum dijalankan dengan baik

2

Audit internal telah

dijalankan, namun

belum dapat berjalan dengan baik

2

Universitas Kristen Petra Tabel 4.5.Checklist Evaluasi Akhir Sistem Manajemen Mutu (sambungan)

General

Requirement Kondisi Awal Nilai Kondisi Akhir Nilai

Adaeksternal audit dari

kantor pusat setiap satu tahun sekali, namun persyaratan yang diminta

belum detil

3

Eksternal audit dari

kantor pusat tetap dijalankan dan sudah dijadwal untuk periode 2006. Persyaratan yang

diminta dari tahun ke tahun mengalami

pengetatan

4

Management review

dilakukan setiap tiga bulan sekali, namun belum ada prosedur yang rmengatur

2

SOPManagement Review telah dibuat.

Termasuk alat untuk mengkaji pencapaian target 3 Pemantauan dan peningkatan berkelanjutan

Terdapat analisa untuk peningkatan berkelanjutan,

baik untuk proses, produk maupun personel

3

Analisa yang dibuat digunakan untuk

menindaklanjuti ketidaksesuaian dan dibuat langkah-langkah perbaikan. Telah dibuat

SOP PDCA untuk membantu analisa yang

dilakukan

3

Kesesuaian sistem manajemen mutu PT. X menurut tiap-tiap persyaratan umum ISO 9001: 2000 setelah dilakukan perbaikan dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6. Kesesuaian Akhir Sistem Manajemen Mutu PT. X

No Persyaratan umum Kesesuaian (%) Arti

1. Perencanaan dan identifikasi 78.57 Baik

2. Penerapan 64.28 Baik

3. Manajemen data dan

dokumentasi 68.75 Baik

4. Pemantauan dan peningkatan

berkelanjutan 75 Baik

Rata-rata

71.65 Baik

Berikut ini adalah grafik kesesuaian sistem manajemen mutu PT. X setelah perbaikan dilakukan:

Universitas Kristen Petra

Grafik Kesesuaian Akhir SMM PT. X

78.57 64.28 68.75 75 0 20 40 60 80 100 1 2 3 4

Persyaratan Umum ISO 9001: 2000 K es es ua ia n (% )

Gambar 4.7. Grafik Kesesuaian Kondisi Akhir SMM PT. X

Jadi ketidaksesuaian yang terjadi pada tiap-tiap persyaratan umum sistem manajemen mutu ISO 9001: 2000 PT. X setelah dilakukan perbaikan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan dan identifikasi : 21.43%

2. Penerapan : 35.72%

3. Manajemen data dan dokumentasi : 31.25% 4. Pemantauan dan peningkatan berkelanjutan : 25%

Dari hasil evaluasi akhir di atas, terlihat bahwa dengan adanya upaya-upaya perbaikan yang dilakukan, efektifitas sistem manajemen mutu dapat ditingkatkan. Peningkatan efektifitas tersebut terdapat di semua general requirement ISO 9001: 2000. Di bawah ini adalah histogram untuk menggambarkan peningkatan efektifitas yang didapatkan, dimana grafik batang sebelah kiri menggambarkan keadaan awal kesesuaian sistem manajemen mutu PT. X berdasarkan ISO 9001: 2000 dan grafik batang sebelah kanan menggambarkan keadaan kesesuaian sistem manajemen mutu PT. X setelah upaya-upaya perbaikan dilakukan. Histogram perbandingan kesesuaian tersebut seperti di bawah ini:

Universitas Kristen Petra

Perbandingan Kesesuaian Sistem Manajemen Mutu PT. X

50 68.75 75 64.28 60.71 62.5 78.57 64.28 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 2 3 4

Persyaratan Umum ISO 9001: 2000 K es es ua ia n (% ) Before After

Gambar 4.8. Grafik Perbandingan Kesesuaian SMM PT. X

Grafik perbandingan kesesuaian sistem manajemen mutu di PT. X di atas menunjukkan adanya peningkatan efektifitas sistem manajemen mutu pada semua kriteria persyaratan umum ISO 9001: 2000. Peningkatan yang terjadi adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan dan identifikasi

Upaya perbaikan yang dilakukan selama ini mampu meningkatkan kesesuaian sebesar 14.29%. Dimana kondisi awal mempunyai kesesuaian sebesar 64.18%, meningkat menjadi 78.57%.

2. Penerapan

Upaya perbaikan yang dilakukan untuk memperbaiki penerapan sistem manajemen mutu PT. X meningkatkan kesesuaian sebesar 3.57%. Dimana kondisi awal sebelum perbaikan memiliki kesesuaian sebesar 60.71% menjadi 64.28%. Peningkatan yang hanya 3.57% ini menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen mutu di PT. X mengalami banyak hambatan sehingga langkah perbaikan yang dilakukan belum menemui sasaran yang tepat. Hal ini

Universitas Kristen Petra dikarenakan kurangnya kesadaran kualitas dari karyawan yang menyebabkan pelaksanaan menjadi terhambat.

3. Manajemen data dan dokumentasi

Perbaikandocument control center, prosedur dan manual mutu meningkatkan efektifitas manajemen data dan dokumentasi PT. X sebesar 18.75%. Pada kondisi awal sebelum perbaikan, manajemen data dan dokumentasi sistem manajemen mutu PT. X memiliki kesesuaian sebesar 50%, yang berarti bahwa manajemen data dan dokumentasi yang dilakukan PT. X cukup memenuhi persyaratan namun masih terdapat banyak kekurangan. Setelah perbaikan dilakukan, kesesuaian manajemen data dan dokumentasi PT. X meningkat menjadi 68.75% yang berarti bahwa perbaikan yang dilakukan dapat memperbaiki status “cukup” menjadi “baik”.

4. Pemantauan dan peningkatan berkelanjutan

Upaya perbaikan dalam pemantauan sistem manajemen mutu dapat meningkatkan kesesuaian sebesar 12.5%. Kondisi awal pemantauan dan peningkatan berkelanjutan yang dilakukan PT. X mempunyai kesesuaian sebesar 62.5% menjadi 75%.

Dengan demikian, rata-rata sistem manajemen mutu PT. X mengalami peningkatan sebesar 12.28%, atau dari rata-rata kesesuaian sebelum perbaikan yaitu sebesar 59.37% meningkat menjadi 71.65%.

Perbaikan yang telah dilakukan senantiasa harus terus dipelihara agar efektifitas sistem manajemen mutu dapat terus meningkat.

Dokumen terkait