• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi proses Akreditasi Majalah Ilmiah dan Pengelolaan Majalah Ilmiah Widyariset

d. Belanja Barang

8. Evaluasi proses Akreditasi Majalah Ilmiah dan Pengelolaan Majalah Ilmiah Widyariset

a. Evaluasi proses akreditasi majalah ilmiah

Dalam perjalanannya, LIPI sebagai lembaga yang dinamis harus selalu menyesuaikan dengan kekinian maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan

f g hi j g kl gm n kg ko pqor nstu kvu w x g yr z kz xu yuf {r{ |}} teknologi (iptek) dengan cepat. Sebagai instansi pembina peneliti di Indonesia, hal ini diaplikasikan dengan banyaknya peraturan tentang pembinaan peneliti yang disempurnakan melalui revisi-revisi maupun peraturan baru lainnya, seperti Keputusan Bersama Kepala LIPI dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 3719/D/2004 dan Nomor 60 tahun 2004, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bersama Kepala LIPI dan Kepala BKN Nomor 412/D/2009 dan Nomor 12 Tahun 2009. Berkembang pula peraturan tentang pembinaan Sumberdaya Manusia (SDM) peneliti melalui pendidkan dan pelatihan (diklat), standar kompetensi peneliti maupun pedoman formasi peneliti.

LIPI telah melakukan proses akreditasi majalah ilmiah terbitan lembaga litbang di Indonesia sejak tahun 1975. Pada waktu itu, penilaian lebih ditekankan pada isi dan substansi terbitan sehingga kriteria penilaian hanya sebatas klasifikasi sifatnya saja yeitu bersifat ilmiah, semi ilmiah populer, atau campuran antara keduanya.

Pada tahun 2005, LIPI meneguhkan hal tersebut dengan mengeluarkan Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah melalui Peraturan Kepala LIPI Nomor 01/E/2005 yang merupakan bentuk tanggung jawab LIPI sebagai instansi Pembina JFP.

Pada tahun 2011 dilakukan revisi terhadap Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah melalui Peraturan Kepala LIPI Nomor 04/E/2011. Dalam rangka pemantauan terhadap terbitan dan pengendalian mutu majalah ilmiah ilmiah, LIPI secara berkesinambungan terus memperbaiki Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah ini. Hal signifikan perubahan ini terjadi pada hasil penilaian, salah satunya dengan menghilangkan predikat A, B, dan C dalam akreditasi dan menetapkan status majalah berkala ilmiah menjadi terakreditasi dan tidak terakreditasi. Hal itu dikarenakan majalah ilmiah-majalah ilmiah yang terakreditasi dianggap telah memenuhi persyaratan sebagai majalah ilmiah dan ke depannya hanya perlu ditingkatkan dari sisi kualitasnya. Hal signifikan lainnya terletak pada persyaratan majalah ilmiah yang akan diakreditasi maupun butir-butir penilaiannya dengan bobot tertinggi pada unsur substansi.

~  € ‚  ƒ„ … † ƒ ƒ‡ ˆ‰‡Š †‹Œ ƒŽ    ‘Š ’ ƒ’  ‘~ “Š“ ”•– Sampai dengan Oktober 2012, LIPI Cq. Pusbindiklat Peneliti-LIPI telah melakukan akreditasi sebanyak 245 majalah ilmiah terdiri dari 178 terakreditasi dan 67 tidak terakreditasi.

Sebagai bukti keinginan untuk meningkatkan pelayanan, proses akreditasi majalah ilmiah ini telah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Penerapan Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ini merupakan salah satu upaya dari Pusbindiklat Peneliti LIPI dalam menata

organisasi untuk menjadi lebih baik dalam rangka mewujudkan good

governance, yang merupakan salah satu pilar program prioritas pemerintah RI yaitu melaksanakan Reformasi Birokrasi. Masing-masing instansi pemerintah diharapkan melaksanakan tugas dan fungsi secara terarah, transparan, efektif dan efisien, tak terkecuali bagi LIPI pada umumnya dan Pusbindiklat Peneliti LIPI pada khususnya.

Dengan telah diterapkannya Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dalam proses akreditasi majalah ilmiah diharapkan dapat menjadi warna dan wahana baru dalam mencapai kinerja organisasi secara berkelanjutan dan selalu menjadi arahan untuk perbaikkan ke depan. Selain itu, penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 juga dapat dijadikan sebagai kontrol/monitor kerangka kerja di Pusbindiklat Peneliti LIPI terutama pada proses akreditasi majalah ilmiah.

Evaluasi terhadap proses akreditasi majalah ini menjadi salah satu rangkaian proses penerapan sistem manajemen mutu yang dipersyaratkan. Di samping itu, evaluasi dilakukan juga untuk mengontrol pelaksanaan proses akreditasi majalah ilmiah apakah sesuai dengan pedoman maupun harapan

stakeholders.

Evaluasi ini menggunakan instrumen kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sesuai dengan amanat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Keputusan Men.PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003.

Ada beberapa hal yang perlu ditanyakan ke responden terkait dengan kepuasaan terhadap pelayanan akreditasi majalah ilmiah. Oleh karena itu unsur

IKM yang tercantum dalam Keputusan Men.PAN Nomor:

— ˜ ™š › ˜ œ ˜ž Ÿ œ˜ œ  ¡¢ £ Ÿ¤¥¦ œ§¦ ¨ © ˜ ª£ « œ« ©¦ ª¦— ¬£¬ ­®¯ mengetahui gambaran IKM pelayanan akreditasi majalah ilmiah. Sehingga kuesioner survei IKM pelayanan akreditasi majalah ilmiah mencakup:

1) Kejelasan informasi prosedur penulisan di Majalah Ilmiah Widyariset melalui media elektronik, buku, sosialisasi, dll.

2) Kedisiplinan petugas yang melayani.

3) Tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan.

4) Kemampuan/kompetensi petugas dalam memberikan pelayanan.

5) Respon petugas dalam memberikan informasi terutama terkait dengan kekurangan berkas pengusul.

6) Komunikasi (kesopanan, keramahan, dan kecepatan) petugas dalam menerima dan menjelaskan keluhan.

7) Ketepatan dan transparansi pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan. 8) Kebersihan dan kenyamanan di lingkungan unit pelayanan.

9) Keamanan data/dokumen Akreditasi Majalah Ilmiah. 10) Aksesibilitas Akreditasi Majalah Ilmiah secara online.

Data yang diambil dalam survey IKM ini adalah berupa data primer, dimana data primer diperoleh dengan cara melakukan pengambilan data langsung terhadap responden dengan mengisi kuesioner. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dengan dua cara sebagai berikut: 1) Kuesioner disampaikan kepada pengelola majalah ilmiah yang terakreditasi

periode 1 melalui email. Dari 48 kuesioner yang dikirimkan, hanya tujuh kuesioner yang kembali.

2) Kuesioner disampaikan kepada pengelola majalah ilmiah yang terakreditasi periode 2 dan 3 yang hadir dalam penyerahan sertifikat akreditasi majalah ilmiah di Pusbindiklat Peneliti LIPI

Berdasarkan hasil evaluasi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Dari sepuluh indikator, terdapat satu indikator yaitu Aksesibilitas Akreditasi Majalah Ilmiah secara online dengan kategori tidak baik. Indikator pelayanan yang tidak baik ini patut dijadikan prioritas dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan;

° ± ²³ ´ ± µ¶ ±· ¸ µ± µ¹ º»¹¼ ¸½¾¿ µÀ¿ Á  ± ü Ä µÄ ¿ ÿ° żŠÆÇÈ 2) Pengukuran IKM secara keseluruhan dari proses akreditasi periode I, II dan III menunjukkan hal yang positif dan dikategorikan dalam kondisi yang baik atau bagus. Kinerja yang baik ini perlu dipertahankan maupun ditingkatkan di masa mendatang;

b. ÉÊ ËluËsÌÍÎn ÏÎlËËlo nÐËjalah Ilmiah Widyariset

Sama seperti halnya dengan pelayanan akreditasi majalah ilmiah, evaluasi terhadap pengelolaan majalah ilmiah Widyariset ini juga menggunakan

instrumen kuesioner yang diadopsi dari Keputusan MenPAN Nomor:

63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Data yang diambil dalam survey IKM ini adalah berupa data primer, dimana data primer diperoleh dengan cara melakukan pengambilan data langsung terhadap responden dengan mengisi kuesioner.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dengan cara mengirimkan form/kuesioner evaluasi melalui email kepada masing-masing penulis majalah ilmiah Widyariset Volume 13 Nomor 2 dan 3 serta Volume 14 Nomor 1, 2 dan 3 selama kurun waktu tahun 2012.

Berdasarkan hasil evaluasi dijelaskan bahwa secara umum proses pengelolaan majalah ilmiah Widyariset menunjukkan hal yang positif dikategorikan dalam kondisi yang baik atau bagus. Dari seluruh item pertanyaan pada kuesioner penilaian terhadap unsur pelayanan dapat dikatakan sebagai berikut: unsur respon petugas dalam memberikan informasi mendapatkan nilai

tertinggi. Sedangkan unsur kejelasan informasi prosedur pelayanan

mendapatkan nilai terendah. Indikator pelayanan yang tidak baik ini patut dijadikan prioritas dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan di masa mendatang.

Dokumen terkait