• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan dan Penilaian Angka Kredit Peneliti Nasional

d. Belanja Barang

1. Pengelolaan dan Penilaian Angka Kredit Peneliti Nasional

Pusbindiklat Peneliti LIPI sebagai unit kerja yang menjalankan tugas

pembinaan jabatan fungsional peneliti sekaligus mengelola penilaian angka kredit peneliti secara nasional seiring waktu berjalan terus meningkatkan pelayanan dan pembinaan jabatan fungsional peneliti, karena dengan meningkatnya tunjangan

peneliti berarti tanggungjawab Pusbindiklat Peneliti LIPI bertambah guna

menjaga mutu peneliti secara keseluruhan untuk membuktikan bahwa apresiasi yang diberikan pemerintah kepada peneliti layak dan tidak sia-sia. Oleh karena itu seorang peneliti dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas

kinerjanya sehingga kualitas output dan outcome sesuai dengan apa yang

diharapkan.

Sejak pertama kali menerima wewenang untuk menilai dan menetapkan angka kredit di tahun 1983, LIPI melalui Pusbindiklat Peneliti telah melakukan upaya-upaya peningkatan layanan publik. Upaya tersebut terlihat dari semakin pendeknya waktu yang dibutuhkan dalam proses penilaian dan penetapan angka kredit. Mulai dari 119 hari kerja (sebelum tahun 2005) hingga menjadi 60 hari kerja (tahun 2005 s.d. 2011). Upaya-upaya tersebut masih perlu dioptimalkan agar proses Penilaian dan Penetapan Angka Kredit dapat dilakukan lebih cepat, akurat, mudah, sederhana, dan selalu

terpantau dalam jaringan (online).

Salah satu kegiatan Pusbindiklat Peneliti LIPI yang menjadi bagian dari program

percepatan (quick wins) LIPI adalah Penilaian dan Penetapan Angka Kredit. Kegiatan

tersebut menjadi sangat penting, karena selain berkaitan langsung dengan upaya pembinaan dan pelayanan jabatan fungsional peneliti, kegiatan tersebut juga

merupakancore businessdancore competensesLIPI sebagai instansi pembina jabatan

fungsional peneliti di Indonesia. Kegiatan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit juga bersifat strategis karena dampak dari keberhasilan kegiatan tersebut berkaitan dengan peningkatan kompetensi peneliti di Indonesia.

g h ij k h lm hn o lh lp qrps otuv lwv x y h zs { l{ yv zvg |s| }~p Dalam rangka lebih mengoptimalkan upaya ini, maka dilakukan upaya peningkatan layanan kegiatan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit. Salah satu upaya untuk meningkatkan layanan pada tahun 2012 adalah dengan memperkenalkan sistem

pendaftaran registrasi Penilaian dan Penetapan Angka Kredit secara online, yang dikenal

dengan Program Fungsional Peneliti Online (PFP Online), yaitu program pengusulan

angka kredit secaraonline. Implementasi PFP Onlineini masih dalam tahap sosialisasi,

diharapkan tahun 2013 dapat diimplementasikan di tujuh instansi yang telah diberikan kewenangan untuk penilaian dan penetapan angka kredit oleh LIPI dan tahun 2014 PFP

Onlinesudah dapat diaplikasikan oleh seluruh instansi pengusul.

€€mr 15. Sosialisasi Fungsional Peneliti Online pada Kementerian Perindustrian

Sistem registrasi tersebut nantinya akan dilengkapi dengan informasi mengenai

database peneliti dan kepakaran peneliti nasional yang lengkap, akurat, dan mutakhir. Diharapkan, dengan pembangunan sistem Penilaian dan Penetapan Angka Kredit yang terpadu dan terintegrasi, kualitas layanan dapat lebih ditingkatkan sehingga tercapai mutu

pelayanan prima dalam rangka pelaksanaanQuick Wins LIPI guna mendukung Reformasi

‚ ƒ „… † ƒ ‡ˆ ƒ‰ Š ‡ƒ ‡‹ Œ‹Ž Š‘ ‡’‘ “ ” ƒ •Ž – ‡– ”‘ •‘‚ —Ž— ˜™š ›œmplœn sžtžlœŸ log in/mœsu  FP Online

¡œm¢œr 16.Tampilan muka dari sistemFP Online

Dalam penilaian angka kredit peneliti terdapat tiga tingkatan tim penilai, yaitu:

a.

Tim Penilai Lokal/Unit (TP2U), yaitu tim penilai yang berada di tingkat hierarki

paling bawah di unit kerjanya masing-masing;

b.

Tim Penilai Peneliti Instansi (TP2I), yaitu tim penilai pada masing-masing Unit

Penelitian dan Pengembangan Kementerian dan LPNK;

c.

Tim Penilai Peneliti Pusat (TP3), yaitu tim penilai di instansi pembina. Anggota TP3

terdiri dari beberapa pakar sesuai dengan kompetensinya dari Balitbang Kementerian dan LPNK.

£ ¤ ¥¦ § ¤ ¨© ¤ª « ¨¤ ¨¬ ­®¬¯ «°±² ¨³² ´ µ ¤ ¶¯ · ¨· µ² ¶²£ ¸¯¸ ¹ºº »¼m½¼ r 17.Tim Penilai Peneliti Pusat Periode 2012.

Pada tahun 2012 (data per Desember 2012), TP3 telah menerima usulan berkas penilaian sejumlah 1.998 berkas. Usulan penilaian tahun 2012, terdiri dari 300 berkas baru, 1561 berkas kenaikan pangkat/jabatan, dan 137 berkas tambahan angka kredit. Berdasarkan hasil sidang TP3 yang telah dilaksanakan sebanyak 12 kali, menghasilkan sebanyak 1.248 peneliti memenuhi syarat penilaian, 138 peneliti dinilai oleh penilai ketiga, 78 peneliti aktif kembali, dan 133 peneliti yang tidak memenuhi persyaratan sehingga total hasil sidang yang telah diproses adalah sebanyak 1.597 peneliti. Untuk total peneliti tahun 2012 (data per Desember 2012) adalah sejumlah 8075 peneliti, terdiri dari 2191 peneliti pertama, 2177 peneliti muda, 2633 peneliti madya dan 1074 peneliti utama.

À Á ÂÃ Ä Á ÅÆ ÁÇ È ÅÁ ÅÉ ÊËÉÌ ÈÍÎÏ ÅÐÏ Ñ Ò Á ÓÌ Ô ÅÔ ÒÏ ÓÏÀ ÕÌÕ Ö×Ø

2. Penilaian Akreditasi Majalah Ilmiah

Peningkatan aktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi (RIPTEK) di Indonesia telah mendorong para peneliti di lingkungan lembaga penelitian dan pengembangan (litbang), baik di tingkat pusat maupun daerah untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian mereka. Meningkatnya jumlah publikasi hasil-hasil penelitian diikuti oleh meningkatnya jumlah majalah ilmiah yang akan menampung KTI para peneliti. Peningkatan tersebut seyogianya berbanding lurus antara kuantitas dan kualitas KTI yang diterbitkan. Untuk itulah, diperlukan sebuah sistem penilaian akreditasi untuk mencapai suatu mutu standar majalah ilmiah yang berkualitas, berpengaruh, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sejak tahun 1975, LIPI telah melakukan penilaian akreditasi majalah ilmiah terbitan lembaga-lembaga litbang di Indonesia. Kewenangan yang dimiliki LIPI untuk melakukan penilaian akreditasi majalah ilmiah secara nasional mencakupi semua majalah ilmiah yang diterbitkan dalam lingkup lembaga litbang. Peraturan terkini telah diatur dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor: 04/E/2011 tentang Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah Dalam perjalanannya, peraturan pedoman majalah ilmiah mengalami beberapa kali revisi. Tahun 2011 penilaian akreditasi

dinyatakan dalam tÙ ÚÛ ÜlÛsÙfikasi , yaitu akreditasi A, B, atau C, namun dalam

Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah yang terbaru (tahun 2012) hanya dinyatakan

dalamdua klasifikasi, yaitu majalah ilmiahterakreditasidan majalah ilmiahtidak

terakreditasi. Perubahan klasifikasi itu, dilakukan dengan pertimbangan bahwa sebagian besar terbitan yang telah mendapatkan akreditasi dianggap berhasil memenuhi syarat sebagai majalah ilmiah sehingga dalam perjalanan ke depan majalah ilmiah tersebut hanya perlu peningkatan pada sisi kualitasnya saja.

Penilaian akreditasi majalah ilmiah memiliki tujuan, yaitu:

a. Menetapkan standar mutu majalah ilmiah untuk dijadikan acuan dalam pengelolaan penerbitan majalah ilmiah di Indonesia;

b. Memberikan penghargaan terhadap mutu KTI dalam majalah ilmiah di Indonesia untuk merangsang para ilmuwan Indonesia agar meningkatkan dan menjaga mutu KTI yang dihasilkan; dan

c. Membangun acuan penilaian KTI dalam penetapan angka kredit jabatan fungsional peneliti, akademis, serta jabatan fungsional terkait lainnya.

Ý Þ ßà á Þ âã Þä å âÞ âæ çèæé åêëì âíì î ï Þ ðé ñ âñ ïì ðìÝ òéò óôõ Dalam penilaian akreditasi majalah ilmiah, Kepala LIPI sebagai pejabat yang berwenang menetapkan klasifikasi majalah ilmiah dibantu oleh Panitia Penilai Majalah Ilmiah (P2MI). P2MI adalah panitia ahli independen yang dibentuk oleh Kepala LIPI dan bertugas membantu Kepala LIPI dalam menetapkan klasifikasi majalah ilmiah. Anggota P2MI terdiri atas tenaga ahli independen yang berasal dari lingkungan lembaga litbang, perguruan tinggi, dan organisasi profesi ilmiah yang memiliki kepakaran dalam berbagai bidang iptek. Untuk memutuskan akreditasi suatu majalah ilmiah, maka diselenggarakan sidang penetapan akreditasi majalah ilmiah. Sampai dengan Desember 2012, telah dilaksanakan tiga kali sidang penetapan oleh P2MI dan diterima sebanyak 184 majalah baru dan lama yang mengajukan usulan akreditasi, dengan rincian yaitu:

a. Periode Pertama pada bulan Maret 2012 sidang penilaian majalah menerima

usulan tujuh majalah untuk akreditasi baru dan 64 majalah untuk akreditasi ulang. Berdasarkan hasil sidang diputuskan 48 majalah terakreditasi, 22 majalah tidak terakreditasi dan satu majalah ditunda proses penilaiannya karena belum memenuhi syarat.

b. Periode Kedua pada bulan Juni 2012 sidang penilaian menerima usulan tujuh majalah untuk akreditasi baru dan 84 majalah akreditasi ulang. Berdasarkan hasil sidang diputuskan 70 majalah terakreditasi dan 21 majalah tidak terakreditasi.

c. Periode Ketiga pada bulan September 2012 sidang penilaian menerima usulan

tujuh majalah untuk akreditasi baru dan tujuh majalah akreditasi ulang. Berdasarkan hasil sidang diputuskan enam majalah terakreditasi, tujuh majalah tidak terakreditasi dab satu majalah tidak memenuhi syarat.

ù ú ûü ý ú þÿ ú þú þ þ ú þ ù Jumlah keseluruhan majalah ilmiah yang telah terakreditasi sejak 2006 s.d. 2012 (data per Desember 2012) adalah sejumlah 177 majalah (tahun 2011: 208 majalah), terjadi penurunan 15 % yaitu sebanyak 31 majalah. Hal tersebut dikarenakan adanya peraturan baru yang bertujuan untuk meningkatkan mutu tulisan pada majalah ilmiah.

l 13.Rekapitulasi Hasil Sidang Penetapan Akreditasi Majalah Ilmiah Tahun 2012

No Kegiatan Periode I Periode II Periode III Keterangan

Maret Juni September

1 Sidang Penilaian

Akreditasi Baru 7 7 7* * 1 Majalah tidak memenuhi persyaratan Akreditasi Ulang 64 84 7 2 Sidang Penetapan Akreditasi Baru 7 5 6 Akreditasi Ulang 64 84 7 3 Hasil Akreditasi Terakreditasi 48 70 6

Tidak 22 21 7

Sumber: Data yang Diolah

mr 19. Penyerahan Sertifikat Akreditasi Majalah Ilmiah

Dokumen terkait