• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen

3. Evaluasi Alternatif

Setelah memiliki informasi mengenai produk yang akan dibeli, selanjutnya konsumen akan melakukan evaluasi alternatif. Kotler (1995) menyatakan bahwa konsumen yang melakukan evaluasi alternatif berusaha memuaskan kebutuhan dan mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Konsumen akan memandang produk sebagai serangkaian produk dengan atribut yang berbeda. Pada tahap ini konsumen memilih kriteria-kriteria tertentu yang relevan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk di tempat tertentu.

Berdasarkan Tabel 14 terlihat bahwa alasan utama responden membeli LBS adalah karena rasanya (60 orang responden). Selain itu, alasan utama lainnya adalah karena harga, promosi, dan merk (masing-masing 13 orang responden) sedangkan alasan adanya lisensi BPOM hanya terdiri dari 1 responden. Kondisi demikian menunjukkan bahwa alasan utama sebagian besar responden membeli LBS adalah karena rasanya. utama konsumen untuk membeli produk LBS adalah rasa nya yang khas. Sementara itu atribut-atribut lainnya tidak begitu melekat bagi konsumen (harga, promosi, dan merk) yang dirasa biasa saja dan kurang memberikan kesan yang membuat konsumen termotivasi untuk melakukan pembelian berulang seperti halnya pada atribut rasa produk.

Tabel 14 Atribut produk yang menjadi alasan utama responden membeli LBS tahun 2013

Atribut Responden (orang) Presentase (%)

Harga 13 13 Rasa 60 60 Promosi 13 13 Merk 13 13 Lisensi BPOM 1 1 Total 100 100

Selain itu, hal diatas juga selaras dengan Tabel 10 , bahwa alasan yang banyak didapat dari konsumen dalam mengkonsumsi produk LBS adalah sebagai buah tangan dan kepuasan pada rasa produk.

Tabel 15 menyajikan data reaksi konsumen apabila konsumen hendak melakukan pembelian di outlet LBS pada hari tertentu ternyata didapatkan outlet LBS yang dituju tutup. Berdasarkan Tabel 15, diketahui sebanyak 45 orang responden memutuskan untuk tidak jadi membeli lapis bogor, 52 orang responden memutuskan ntuk membeli makanan selain lapis bogor, dan 3 orang responden memutuskan untuk membeli lapis bogor/ brownies di toko lain. Kondisi demikian menunjukkan bahwa sebanyak 45 responden merasa ada yang kurang jika tidak memberi produk LBS (Konsumen yang loyal). Sementara 55 responden lainnya cenderung pindah ke toko lapis bogor lainnya atau membeli selain lapis bogor (konsumen yang kurang loyal).

Tabel 15 Pertimbangan membeli lapis bogor apabila outlet LBS tutup pada saat dilakukan kunjungan pembelian oleh responden tahun 2013

Jika LBS Tutup Responden (orang) Presentase (%)

Pindah ke Toko Lain 3 3

Tidak Jadi Beli LBS 45 45

Beli Makanan Selain LBS 52 52

Jumlah 100 100

Berdasarkan Tabel 16 terlihat bahwa jika terdapat kenaikan harga ternyata sebanyak 67 responden menyatakan tidak masalah, 32 orang responden memutuskan untuk tidak jadi membeli lapis bogor, dan 1 orang responden membeli lapis bogor merk lain.

Bagi sebagian konsumen, harga tidak terlalu menjadi masalah selama produk memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan harapannya tetapi bagi sebagian konsumen lainnya harga tetap menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Hal ini terkait dengan Tabel 14 dimana atribut rasa mendominasi alsan utama konsumen dalam membeli LBS, sehingga harga tidak terlalu menjadi pertimbangan bagi konsumen LBS yang memang apabila dibandingkan dengan produk sejenis (yang sudah lebih dahulu popular) seperti brownies Amanda misalnya, harga produk LBS jauh lebih murah, sebagai contoh brownies kukus original di outlet Amanda memiliki harga Rp. 29.000,- /boksnya atau lebih mahal Rp.4.000,- dari produk LBS yang dihargai Rp.25.000,-/ boksnya.

Tabel 16 Pertimbangan responden membeli produk LBS apabila harga naik tahun 2013

Jika Harga LBS naik Responden (orang) Presentase (%)

Tidak Masalah 67 67

Tidak Jadi Beli Lapis Bogor 32 32

Membeli Lapis Bogor Merk Lain 1 1

Jumlah 100 100

4. Keputusan Pembelian

Setelah melakukan evaluasi alternatif, konsumen akan memutuskan untuk melakukan pembelian. Proses pembelian ini akan dilakukan ketika konsumen merasa produk yang dipilihnya dinilai dapat memecahkan masalah dan merupakan pilihan terbaik dari beberapa alternatif yang dimilikinya. Adapun cara memutuskan pembelian yang dilakukan oleh 49 orang responden adalah tergantung situasi (niat membeli muncul ketika membutuhkan lapis bogor), 31 orang responden membeli secara terencana dan 20 responden membeli secara mendadak (niat membeli muncul ketika melewati lokasi penjualan LBS). Hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian konsumen mengkonsumsi LBS tergantung dengan situasi/ situasional. Tergantung situasi yang dimaksud misalnya ketika konsumen sedang melakukan kegiatan wisata di kota Bogor maka keputusan untuk membeli LBS ini muncul atau ketika ada mitra bisnis atau rekan di kantor yang tidak masuk karena sakit dan akan ditengok sehingga harus membawa buah tangan sehingga dilakukan pembelian produk LBS dimana hal ini juga berkaitan dengan motivasi utama konsumen membeli LBS, yaitu sebagai buah tangan sehingga pembeliannya cenderung tergantung situasi.

Tabel 17 Cara responden dalam memutuskan membeli LBS tahun 2013

Cara Memutuskan Responden (orang) Presentase (%)

Terencana 31 31

Mendadak 20 20

Tergantung Situasi 49 49

Jumlah 100 100

Saat libur tiba,banyak orang membeli LBS untuk dijadikan sebagai buah tangan. Kondisi ini membuat permintaan terhadap produk LBS meningkat. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 18 yang menunjukkan bahwa sebanyak 65 orang responden meluangkan waktunya untuk membeli LBS pada hari libur dan sebanyak 35 orang responden meluangkan waktu untuk membeli LBS pada hari kerja. Hal ini menunjukkan bahwa memang situasi memegang peranan utama bagi konsumen dalam memutuskan membeli LBS (Tabel 17).

Tabel 18 Waktu berkunjung responden dalam melakukan pembelian LBS tahun 2013 Waktu Berkunjung Responden (orang) Presentase (%)

Hari Libur 65 65

Hari Kerja 35 35

Jumlah 100 100

Terkait dengan informasi yang disajikan pada Tabel 19 dimana tabel tersebut menunjukkan bagaimana konsumen cenderung tertarik untuk mencoba atau membeli LBS bila terdapat promosi atau iklan. Informasi ini dapat dijadikan masukan yang penting bagi manajemen LBS. Berdasarkan Tabel 19 diketahui bahwa sebagian besar responden tertarik dengan bentuk promosi adanya potongan harga dan hadiah langsung.

Tabel 19 Bentuk promosi yang membuat responden tertarik membeli produk LBS tahun 2013

Bentuk Promosi Responden (orang) Presentase (%)

Potongan Harga 58 58

Peningkatan Porsi 17 17

Hadiah Langsung 25 25

Jumlah 100 100

Dalam memutuskan pembelian LBS, pendirian responden untuk membeli dipengaruhi oleh orang-orang yang hubungannya dekat dengan responden dan berperan dalam menentukan sikap responden.Berdasarkan Tabel 20 diketahui sebanyak 53 responden menyatakan bahwa pembelian terhadap LBS dipengaruhi oleh keluarga, 42 orang responden membeli LBS dipengaruhi oleh teman dan 5 orang responden membeli atas inisiatif sendiri. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengambilan keputusan banyak berasal dari keluarga. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Engel et al (1994), bahwa keluarga adalah pusat pembelian yang merefleksikan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan. Individu membeli produk untuk dipakai sendiri dan dipakai anggota keluarga lain. Umumnya keluarga adalah sumber informasi pertama yang akan memberikan alternatif pilihan bagi konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi

sesuatu meskipun tidak menutup kemungkinan pihak lain dapat memberikan informasi yang sama.

Tabel 20 Pihak yang paling berpengaruh bagi responden dalam memutuskan melakukan membeli LBS

Pihak Paling Berpengaruh Responden (orang) Presentase (%)

Keluarga 53 53

Teman 42 42

Sendiri 5 5

Jumlah 100 100

Dokumen terkait