• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen

6. Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan

Apabila dilihat dari pendapatan responden yang digambarkan pada Tabel 9 , terdapat variasi pengeluaran dari responden yang pendapatannya kurang dari Rp. 500.000,- sampai dengan responden yang pendapatannya lebih dari Rp.4.500.000,- . Kondisi demikian mengindikasikan bahwa konsumen LBS tidak dibatasi oleh segmen pendapatan, dimana seluruh lapisan masyarakat dapat menjadi konsumen utama Lapis Bogor Sangkuriang.

Tabel 9 Sebaran responden LBS berdasarkan pendapatan tahun 2013

Pendapatan Responden (orang) Presentase (%)

< Rp.500.0000 12 12 Rp.500.000-1.500.000 17 17 Rp.1.500.000-2.500.000 21 21 Rp.2.500.000-3.500.000 20 20 Rp.3.500.000-4.500.000 11 11 > Rp.4.500.000,- 19 19 Rata-rata Rp.1.950.000,- Jumlah 100 100

Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak muncul begitu saja, akan tetapi melalui suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evaluasi pasca pembelian (Engel et al.1994). Informasi mengenai proses proses keputusan pembelian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden.

1. Pengenalan Kebutuhan

Proses kebutuhan pembelian LBS dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan akan produk LBS tersebut. Konsumen merasakan perbedaan antara keadaan sebenarnya dengan keadaan yang diinginkannya. Perilaku proses keputusan pembelian akan dimulai dengan pengenalan kebutuhan yang didefinisikan sebagai persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan status aktual yang memadai dan menggugah dan mengaktifkan proses keputusan (Engel et al. 1994).

Berdasarkan Tabel 10, terlihat bahwa sebanyak 44 orang responden mengkonsumsi LBS dengan alasan pribadi yaitu rasanya yang khas sehingga membuat reponden tertarik untuk melakukan pembelian . Alasan kedua, yaitu 41 orang responden untuk dijadikan buah tangan. Alasan selanjutnya adalah dikarenakan harga (12 orang responden) dan karena ingin mencoba produk LBS (2 orang). Kondisi diatas menunjukkan bahwa alasan utama konsumen membeli produk LBS adalah karena dapat dijadikan sebagai buah tangan dan memiliki rasa yang khas. Kondisi ini menunjukan bahwa motivasi pembelian LBS tidak sepenuhnya untuk konsumsi pribadi, akan tetapi menjadi oleh-oleh atau buah tangan bagi orang lain, baik itu mitra atau keluarga dari konsumen, tetapi kedua atribut tersebut masih sangat terkait satu sama lain, dikarenakan buah tangan yang dipilih oleh responden merupakan hasil evaluasi sebelumnya (pembelian untuk konsumsi sendiri) yaitu rasa yang enak membuat konsumen memiliki alasan yang kuat menjadikan produk LBS sebagai buah tangan.

Tabel 10 Alasan responden dalam membeli produk LBS tahun 2013

Alasan Responden Responden (orang) Presentase (%)

Harga 12 12 Rasa 44 44 Coba-coba 2 2 Mudah diperoleh 1 1 Buah tangan 41 41 Jumlah 100 100

Konsumen memiliki beragam alasan ketika berkunjung ke outlet LBS. Sebagian besar alasan responden membeli produk LBS adalah untuk dijadikan buah tangan dan rasa khas yang didapatkan dari produk LBS tersebut. LBS yang merupakan makanan khas kota Bogor dengan brand talasnya memiliki cukup banyak pesaing, baik dalam industri bolu kukus dan brownies ataupun dalam industri makanan khas Kota Bogor. Namun demikian, LBS ini telah memiliki citra yang baik di mata konsumennya.

Berdasarkan Tabel 11 terlihat bahwa 67 orang responden (67 persen) merasa biasa saja jika tidak membeli LBS dan sebanyak 33 responden (33 persen) merasa ada yang kurang atau ganjil jika tidak membeli LBS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen tidak menjadikan LBS sebagai makanan pokok mereka dan buah tangan utama. Lokasi outlet LBS yang berada di pusat kota membuat konsumen memiliki banyak alternatif pilihan lainnya, baik untuk produk yang sejenis (bolu dan brownies) maupun produk lainnya yang dapat dijadikan alternatif oleh oleh bagi mereka yang sedang berwisata ke Bogor. Sehingga bagi kebanyakan reponden LBS bukanlah menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi dan tidak akan membuat konsumen merasa kecewa apabila tidak membeli LBS dikarenakan banyaknya alternatif tersebut. Tabel 11 Perasaaan responden jika tidak membeli produk LBS tahun 2013

Perasaan Jika Tidak Membeli LBS Responden (orang) Presentase (%)

Merasa ada yang kurang 33 33

Biasa saja 67 67

2. Pencarian Informasi

Setelah konsumen mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang dihadapinya maka konsumen akan mulai mencari dan mengumpulkan informasi tentang produk yang akan memenuhi kebutuhannya. Proses pencarian informasi merupakan aktifasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan (pencarian internal) atau pemerolehan informasi dari lingkungan (pencarian eksternal). Menurut Kotler (1995), pencarian informasi tergantung pada kekuatan dorongan dan stimuli untuk mendapatkan informasi, jumlah informasi yang telah dimiliki, kemudahan untuk memperoleh informasi tambahan, serta nilai yang diberikan oleh informasi tambahan.

Dalam tahap pencarian informasi, sumber informasi memegang peranan penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk tertentu. Adapun sumber informasi yang diperoleh konsumen untuk membeli Lapis Bogor Sangkuriang antara lain : (1) Keluarga, (2) Billboard, (3) Media Massa, (4) Teman. Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa sebanyak 63 orang responden mengetahui dari teman, 25 orang responden mengetahui dari keluarga. Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi dari teman dan keluarga (dari mulut ke mulut) menjadi media promosi paling efektif dan kuat untuk mempengaruhi konsumen dalam membeli LBS. Hal ini terkait dengan karakteristik konsumen LBS yang kebanyakan adalah pekerja swasta, mahasiswa dan wiraswasta yang tentunya akan banyak melakukan interaksi baik dengan teman kampus, mitra kantor maupun relasi bisnis, sehingga informasi mengenai LBS sangat mungkin menyebar melalui interaksi tersebut.

Tabel 12 Sumber informasi responden tentang LBS tahun 2013

Sumber Informasi Responden (orang) Presentase (%)

Keluarga 25 25

Teman 63 63

Billboard 7 7

media masa 5 5

Jumlah 100 100

Kegiatan promosi sangat perlu untuk dilakukan oleh setiap perusahaan. Promosi diperlukan untuk memperkenalkan produk yang dimiliki kepada masyarakat luas dan mempengaruhi calon konsumen agar mencoba produknya. Berdasarkan Tabel 13 terlihat bahwa sebanyak 71 orang responden tertarik untuk membelli LBS (terpengaruh) setelah adaanya promosi atau iklan. Sementara itu, sebanyak 29 orang responden tidak terpengaruh meskipun ada iklan atau promosi.

Hasil analis kuesioner ini menunjukkan bahwa promosi atau iklan cukup bisa memberikan pengaruh terhadap ketertarikan responden membeli LBS terutama promosi yang dilakukan secara langsung melalui keluarga atau teman (words by mouth). Oleh karena itu perusahaan perlu menjaga hubungan baik dengan konsumen melalui upaya pemenuhan terhadap keinginan konsumen sehingga diperoleh konsumen yang loyal. Bila konsumen telah puas dengan produk yang didapatnya dan loyalitas konsumen telah didapatkan maka proses promosi dapat berlangsung secara otomatis.

Tabel 13 Pengaruh promosi atau iklan terhadap responden untuk membeli LBS tahun 2013

Pengaruh Promosi atau Iklan Responden (orang) Presentase (%)

Tertarik untuk membeli (terpengaruh) 71 71

Tidak terpengaruh membeli 29 29

Jumlah 100 100

Dokumen terkait