• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Proses Pengambilan Keputusan 1.Pengenalan Kebutuhan

4.3.3. Evaluasi Alternatif

Keluarga/saudara 15 10,6

Rekan kerja/sahabat/tetangga 22 15,6 Karyawan pra sekolah yang

datang ke rumah 1 0,7

Observasi langsung 51 36,2 Iklan di media massa 3 2,1 Papan reklame/spanduk 31 22

Brosur/ selebaran 12 8,5

Pameran/acara khusus 6 4,3

Total 141 100

4.3.3. Evaluasi Alternatif

Konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. Responden diminta untuk merangking prioritas mereka terhadap komponen bauran pemasaran yang menjadi dasar pertimbangan. Tabel 16 menunjukkan bahwa program pendidikan dan jenis pelayanan yang ditawarkan merupakan prioritas yang pertama. Ketika konsumen

melakukan observasi langsung ke lembaga pra sekolah, maka hal utama yang menjadi dasar pertimbangan untuk memilih pra sekolah adalah program yang ditawarkan. Peringkat kedua adalah karyawan dan pengajar yang berpengalaman. Hal ini wajar terjadi, karena jasa pendidikan merupakan proses transfer ilmu, sehingga peranan seorang pengajar akan menentukan kualitas pendidikan anak-anak selaku murid pra sekolah. Sebaik apapun metode pendidikan yang ditawarkan, jika tidak disampaikan dengan cara yang baik, tentu tidak akan memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Peringkat ketiga dari pertimbangan konsumen dalam memilih lembaga pra sekolah adalah kelengkapan fasilitas. Kelengkapan fasilitas tersebut dapat berupa aula bermain, perpustakaan, taman bermain dan lain-lain. Hal ini berkaitan dengan jiwa anak-anak yang suka bermain.

Peringkat keempat adalah letak lokasi dan akses yang mudah. Sedangkan peringkat kelima adalah harga yang sesuai. Salah satu pertimbangan pemilihan pra sekolah adalah kesesuaian harga dengan fasilitas dan kualitas yang tawarkan.

Peringkat keenam adalah proses pelayanan yang baik. Proses ini meliputi penyampaian jasa dari pihak pra sekolah kepada pihak orangtua selaku penguna jasa pra sekolah tersebut. Karyawan yang ramah dan profesional dengan pelayanan yang tepat, dan cepat akan membuat konsumen merasa nyaman dan menjadi salah satu penentu kepuasan. Peringkat ketujuh adalah promosi yang menarik dan informatif. Kegiatan promosi akan mampu membuat konsumen tertarik untuk mengetahui gambaran pra sekolah secara lebih mendalam dan menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan memilih suatu lembaga pra sekolah.

Tabel 16. Pertimbangan memilih pra sekolah berdasarkan prioritas Pertimbangan memilih

lembaga pra sekolah

Bobot Bobot (%)

Peringkat Program pendidikan dan jenis

pelayanan yang ditawarkan (product)

484 23,48 1

Harga yang sesuai (price) 263 12,77 5 Promosi yang menarik dan

informatif (promotion) 184 8,93 7 Letak lokasi dan akses yang

mudah (place) 271 13,14 4

Karyawan dan pengajar yang

berpengalaman(people) 326 15,82 2 Proses pelayanan yang baik

(process) 261 12,66 6

Kelengkapan fasilitas

(physical evidence) 272 13,20 3

Total 2.061 100

Data pada Tabel 17, lembaga pra sekolah yang terdapat dekat rumah baik formal maupun non formal diluar pra sekolah yang diikuti mayoritas berjarak kurang dari 500 meter yaitu sebesar 52,9 persen. Sedangkan sisanya berjarak 600 meter sampai satu kilometer sebesar 11.4 persen. Jarak satu kilometer sampai 2,5 kilometer sebesar 17,1 persen dan lebih dari 2,5 kilometer sebesar 18,6 persen. Ini berarti bahwa sebagian besar responden tidak menganggap jarak dekat sebagai faktor utama dalam memutuskan memilih lembaga pra sekolah.

Tabel 17. Alternatif jarak ke lembaga pra sekolah dari rumah Jarak pra sekolah dekat rumah Frekuensi Persentase

(%) 0-500 meter 37 52,9 600 meter - 1 kilometer 8 11,4 1,1 kilometer- 2,5 kilometer 12 17,1 > 2,5 kilometer 13 18,6 Total 70 100

Respon konsumen terhadap kegiatan promosi yang dilakukan lembaga pra sekolah melalui media massa mayoritas netral (51,4%). Konsumen yang menganggap penting peranan media massa sebesar 22,9

persen. Angka ini tidak berbeda jauh dengan persentase konsumen yang menganggap tidak penting peranan promosi di media massa yaitu 18,6 persen. Sisanya 4,3 persen menganggap sangat penting dan angka inipun tidak berbeda jauh dengan respon sangat tidak penting konsumen (2,9%). Ini berarti peranan promosi melalui media massa tidak terlalu berpengaruh terhadap respon konsumen.

Tabel 18. Respon konsumen terhadap promosi melalui media massa (radio/ koran)

Respon Frekuensi Persentase (%)

Sangat Tidak Penting 2 2,9

Tidak Penting 13 18,6

Netral 36 51,4

Penting 16 22,9

Sangat Penting 3 4,3

Total 70 100

Tabel 19 menunjukkan bahwa mayoritas konsumen berpendapat netral terhadap variabel harga (40%). Artinya pra sekolah yang menawarkan harga yang lebih murah dari pra sekolah lain tidak terlalu mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih pra sekolah. Sebesar 30 persen menyatakan penting, dengan syarat bahwa harga yang lebih murah tersebut tidak menurunkan kualitas yang ditawarkan.

Tabel 19. Respon konsumen terhadap harga Harga lebih murah dari

pra sekolah lain

Frekuensi Persentase (%) Sangat Tidak Penting 3 4,3

Tidak Penting 10 14,3 Netral 28 40,0 Penting 21 30,0 Sangat Penting 8 11,4 Total 70 100 4.3.4. Pembelian

Proses pengambilan keputusan untuk memilih pra sekolah yang akan dimasuki, biasanya dilakukan secara bersama oleh orangtua yaitu

suami dan istri. Namun, dalam pengambilan keputusannya, anggota keluarga yang paling berpengaruh adalah suami yaitu sebesar 72,9 persen. Sedangkan peran istri atau ibu dalam memutuskan lembaga pra sekolah mana yang akan dimasuki adalah sebesar 22,9 persen. Hal ini terkait dengan peran suami selaku kepala keluarga yang memegang keputusan tertinggi. Sedangkan istri atau ibu pengguna jasa pra sekolah berperan dalam memberikan alternatif jasa pra sekolah. Sebesar 2,9 persen, pengambilan keputusan dipengaruhi oleh orangtua responden (kakek dan nenek).

Tabel 20. Pengaruh keluarga dalam pengambilan keputusan Pengambil Keputusan Frekuensi Persentase

(%) Suami 51 72,9 Istri 16 22,9 Kakek/Nenek 2 2,9 Saudara 1 1,4 Total 70 100

Biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh orangtua per bulan untuk satu anak sebesar kurang dari Rp 500 ribu sebesar 48,6 persen. Sementara untuk kisaran biaya Rp 500 ribu sampai satu juta rupiah sebesar 42,9 persen. Biaya yang dikeluarkan ini meliputi biaya bulanan yang dibayarkan kepada pihak pra sekolah serta biaya kegiatan ekstrakurikuler (Tabel 21).

Tabel 21 : Biaya pra sekolah per bulan Biaya pra sekolah satu anak

/bulan Frekuensi Persentase (%) <500.000 34 48,6 500.000-999.999 30 42,9 1.000.000-1.499.000 4 5,7 1.500.000-1.999.999 1 1,4 2.000.000-2.499.999 1 1,4 Total 70 100

Kedatangan siswa ke lembaga pra sekolah dalam satu minggu mayoritas tiga hari (58,6%) yaitu antara Senin, Rabu dan Jum’at atau Selasa, Kamis dan Sabtu. Selain itu sebesar 27,1 persen mendatangi lembaga pra sekolah selama lima hari dalam satu minggu yaitu dari hari Senin sampai Jum’at. Kedatangan siswa ke lembaga pra sekolah sesuai paket program yang ditawarkan oleh lembaga pra sekolah.

Tabel 22 . Kedatangan ke pra sekolah Kedatangan ke pra sekolah

dalam satu minggu

Frekuensi Persentase (%) 2 8 11,4 3 41 58,6 5 19 27,1 6 2 2,9 Total 70 100

Pihak keluarga yang biasa mengantarkan anaknya ke lembaga pra sekolah adalah ibu yaitu sebesar 58,6 persen. Hal dikarenakan responden yang bisa ditemui pada saat penelitian adalah ibu rumah tangga yang memiliki waktu untuk mengantarkan anaknya. Sedangkan sekitar 21,4 persen diantar oleh suster atau pembantu rumah tangga.

Tabel 23. Pengantar anak ke pra sekolah Pengantar anak ke lembaga

pra sekolah Frekuensi Persentase (%) Istri 41 58,6 Suami 5 7,1 Nenek/Kakek 7 10 Suster/Pembantu 15 21,4 Jemputan 2 2,9 Total 70 100

Dokumen terkait