• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI DAN IMPLEMENTASI SISTEM SURVEILENS

Dalam dokumen Buku Panduan tugas akhir Lapangan (Halaman 26-33)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sebagai latar belakang, sajikan masalah kesehatan masyarakat yang sistem surveilensnya akan diintervensi. Deskripsinya mencakup morbiditas (insidensi dan prevalensi), disabilitasnya serta mortalitasnya.Bandingkan beban sakit daerah setempat dengan data yang berskala nasional dan regional.

Sajikan alasan-alasan yang mendorong untuk dilakukannya analisis terhadap sistem surveilens.Misalnya pengamatan sepintas tentang ketidaklengkapan data surveilens, data surveilens tidak bisa mengungkap atau mendeteksi peningkatan kasus atau mungkin belum ada sistem pelaporan untuk penyakit tertentu.

B. Tujuan

Jelaskan tujuan umum dari evaluasi atau analisis terhadap sistem surveilens ini.Tujuan umum dari analisis ini adalah untuk mengetahui kelemahan suatu sistem surveilens.Bila sistem surveilensnya belum ada, tujuan umum adalah untuk mengetahui kebutuhan suatu sistem surveilens untuk penyakit tertentu, bila sistem yang sudah ada tidak bisa mencakup masalah kesehatan atau penyakit tersebut.

II. PELIBATAN STAKEHOLDER

Stakeholder dapat memberikan input yang dapat menjamin bahwa evaluasi suatu sistem surveilans dapat memberikan penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan yang selama ini muncul dalam pelaksanaan sistem surveilans dan menilai atribut dari sistem surveilans yang dievaluasi dan hasil yang didapatkan dapat diterima dan berguna. Dalam konteks ini, stakeholder dalam evaluasi sistem surveilans ini adalah orang-orang atau organisasi yang menggundakan data untuk promosi gaya hidup sehat, untuk pencegahan dan pengendalian penyakit, cedera atau suatu paparan yang merugikan;

III. ANALISIS KELEMAHAN/KEBUTUHAN SISTEM SURVEILENS Deskripsi Sistem Surveilens yang Dievaluasi

Sebelum menganalisis pelaksanaan suatu sistem surveilens di daerah kerja tertentu,perlu disajikan terlebih dahulu deskripsi sistem yang ada. Jelaskan sistem tersebut secara sistematis mulai dari tujuan sistem, manajemen organisatoris, job description termasuk di tingkat mana keputusan atau umpan balik dilakukan, path atau jalur informasi yang dilalui, jenis data yang dilaporkan, form-form pendukungnya secara operasional, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu pelaporan informasi misalnya validitas dan reliabilitasnya dan sebagainya. Deskripsi ini sangat penting karena akan dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai pelaksanaan sistem surveilens di daerah kerja tertentu. Deskripsi sistem ini meliputi:

1. Deskripsi dari pentingnya masalah kesehatan masyarakat dari masalah atau penyakit yang diamati secara terus menerus

 Indeks –indeks frekuensi dari penyakit yang diamati

 Indeks-indeks keparahan

 Disparitas atau inekuitas yang berhubungan dengan penyakit yang diamati

 Biaya yang berhubungan dengan penyakit atau masalah kesehatan yang diamati

 Kemampuan untuk dicegah

 Akibat dari masalah atau penyakit yang diamati bila intervensi tidak dilakukan

 Ketertarikan publik

2. Deskripsi dari tujuan dan bagaimana sistem surveilans berjalan

 Tujuan dan manfaat dari sistem

 Rencana pemanfaatan data dari sistem yang berjalan

 Masalah kesehatan yang diamati, termasuk definisi kasus

 Otoritas legal untuk pengumpulan data

 Letak sistem dalam organisasi

 Level integrasi dengan sistem lain, bila ada

 Bagan alur dari sistem yang berjalan

 Komponen dari sistem, yang meliputi populasi yang diamati, jangka waktu pengumpulan data, bagaimana pengumpulan datanya, sumber data, manajemen data, data analisis dan diseminasi, privasi pasien, kerahasiaan data dan keamanan sistem (data), program managemen pencatatan

3. Deskripsi sumberdaya yang digunakan untuk mengoperasikan sistem surveilans

 Sumber pembiayaan

 Kebutuhan personel

 Sumber daya lain yang ada

IV. MEMFOKUSKAN DESAIN EVALUASI

Arah dan proses evaluasi harus terfokus untuk memastikan bahwa waktu dan sumberdaya yang digunakan dapat sefisien mungkin. Berdasarkan uraian tentang deskripsi sistem surveilans yang ada diatas, maka langkah berikutnya adalah memfokuskan desain dari evaluasi yang akan dilakukan, hal ini meliputi:

1. Menentukan tujuan khusus dari evaluasi (contoh: perubahan praktek dalam dalam pencatatan)

2. Identifikasistakeholderyang akan menerima hasil evaluasi dan rekomendasi 3. Pertimbangkan apa yang akan dilakukan dengan informasi yang dihasilkan

dari evaluasi yang dilakukan (manfaat atau kegunaan yang diinginkan) 4. Menspesifisikkan pertanyaan pertanyaan yang akan dijawab melalui

evaluasi

5. Menetapkan standar untuk menilai performa sistem yang ada

Pendekatan untuk menetapkan standar ini meliputi kajian dari literatureilmiah yang terbaru untuk masalah kesehatan yang diamati (contoh: pedoman, jurnal, dll) dan atau konsultasi dengan ahli yang sesuai termasuk pengguna data.

Desain evaluasi dapat sederhana ataupun menjadi kompleks, hal ini disesuaikan dengan pertanyaan spesifik yang akan dijawab oleh evaluasi yang akan dilakukan. Desain evaluasi yang efektifdidukung oleh pertama pemahaman stakeholder tentang tujuan spesifik dari evaluasi dan yang kedua adalah orang-orang yang memerlukan hasil temuan dan rekomendasi berkomitmen untuk menggunakan informasi yang didapatkan dari evaluasi ini.

V. MENDAPATKAN BUKTI YANG CREDIBLE UNTUK MENILAI PERFORMA SISTEM SURVEILANS

Berdasarkan tolok ukur yang telah diuraikan di atas, kemudian dilakukan suatu evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan sistem surveilens.Evaluasi dilakukan mulai dari segmen yang paling bawah (tingkat desa) sampai misalnya ke tingkat

provinsi.Evaluasi bisa dilakukan terhadap data yang dihasilkan, penggunaan informasinya atau mungkin dukungan ketenagaan secara kualitatif maupun kuantitatif.

Sebagaimana suatu penelitiian, maka perlu dijelaskan bagaimana cara yang akan dipergunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem surveilens tersebut. Jelaskan cara, prosedur, dan alat ukur yang dipergunakan.Evaluasi ini bisa dilakukan pada seluruh segmen sistem atau pada critical points yang tertentu, misalnya dengan pertimbangan efisiensi dan sebagainya.

Oleh karena itu, bagian ini akan mencakup dua pokok, yaitu : cara (metode) evaluasi serta penyajian dan analisa hasil yang diperoleh.

 Cara evaluasi. Jelaskan cara kerja untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem surveilens secara terperinci. Bila menggunakan alat ukur, jelaskan alat ukur yang dipakai, bagaimana data dikumpulkan, siapa responden atau subyek penelitiannya.

 Hasil dan analisa. Hasil yang telah diperoleh perlu disajikan secara informatif dan dianalisis sehingga dapat diidentifikasi kelemahan yang ada.

Dalam bagian ini, sajikanlah

1. Indikasi tingkat kemanfaatan sistem surveilans yang dievaluasi

Penilaian kemanfaatan sistem surveilans kesehatan masyarakat dimulai denganmelakukan kajian ulang terhadap tujuan dari sistem surveilans dan harus mempertimbangkan efek dari sistem tersebut terhadap pengambilan kebijakan dan program pengendalian penyakit.Tergantung dari tujuan sistem surveilans tertentu, sistem tersebut tersebut dapat dipertimbangkan bermanfaat bila sistem ini telah dapat menjawab paling tidak satu dari pertanyaan berikut

a. apakah sistem mampu mendeteksi penyakit atau cedera atau paparan yang merugikan yang penting secara tepat waktu sehingga kontak dapat didiagnosis akurat atau dicegah atau diterapi atau ditangani secara tepat waktu dan benar?

b. Apakah sistem telah menyediakan estimasi dari besarnya masalah morbiditas dan mortalitasi dari masalah kesehatan yang diamati dalam sistem surveilans, termasuk identifikasi factoryang berhubungan dengan masalah kesehatan tersebut?

c. Apakah sistem mampu mendeteksi tren yang menggambarkan sinyal perubahan kejadian penyakit, cedera atau paparan yang merugikan termasuk deteksi epidemic (atau kejadian luar biasa?)

d. Apakah sistem mampu menilai efek dari program pencegahan dan pengendalian?

e. Apakah sistem mampu mengarahkan perbaikan dalam praktek klinis, perilaku, social, kebijakan serta lingkungan? atau

f. Apakah sistem mampu menstimulasi penelitian yang dibutuhkan untuk mengarahkan upaya pencegahan atau pengendalian

Suatu survey kepada orang-orang yang menggunakan data dari sistem surveilans yang dievaluasi dapat membantu untuk mendapatkan bukti kredible mengenai kemanfaatan dari sistem yang ada.

2. Gambaran setiap atribut sistem surveilans a. Kesederhanaan

b. Fleksibilitas c. Kualitas Data

d. Penerimaan (acceptability) e. Sensitivity

f. Positive predictive value g. Keterwakilan

h. Ketepatan i. Stabilitas

VI. ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KELEMAHAN SISTEM SURVEILENS

Setelah suatu sistem surveilens diketahui kelemahannya, perlu dianalisis faktor-faktor penyebabnya. Analisis ini penting, karena hasilnya akan dipakai sebagai dasar untuk melakukan intervensi. Berdasarkan analisis tersebut akan diketahui tindakan-tindakan apa yang diperkirakan bisa memperbaiki kelemahan yang ada.

VII. KESIMPULAN dan REKOMENDASI

Kesimpulan dari evaluasi dapat diambil melalui analisis, sintesis, intepretasi, dan penilaian dari bukti yang didapatkan tentang performa dari sistem surveilans yang dievaluasi.Dalam kesimpulan, sebaiknya menyatakan apakah sistem pengamatan telah mengamati masalah kesehatan yang penting untuk kesehatan masyarakat dan apakah tujuan dari sistem surveilans tersebut terpenuhi.

Rekomendasi sebaiknya mencakup modifikasi dan atau tetap dijalankan/dipertahankankan pengoperasian sistem surveilans yang tengah berjalan.Sebelum merekomendasikan modifikasi, evaluasi ini harus mempertimbangkan biaya dari sistem tersebut dan atributnya. Penguatan salah atribut dari sistem dapat berdampak negative/melemahkan atribut yang lain yang justru merupakan prioritas. Dalam rekomendasi ini dapat mencakup juga perhatian terhadap etika dari sistem surveilans yang dilakukan.

VIII. RENCANA IMPLEMENTASI/INTERVENSI SISTEM SURVEILENS A. Aspek Yang Diintervensi

Seperti telah dijelaskan di atas, dalam suatu sistem surveilens terlibat banyak sekali aspek. Karena tidak mungkin untuk mengintervensi seluruh kelemahan yang ada, maka tetapkan aspek mana dan segmen atau tingkat mana suatu sistem akan diintervensi. Jelaskan mengapa aspek tersebut yang akan diintervensi dan apa harapan yang akan didapatkan dengan melakukan intervensi ini. Berikanlah dukungan literatur ilmiah dan masukan dari stakeholder untuk justifikasi intervensi yang dilakukan.

B. Metode Intervensi

Jelaskan secara terinci metode yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Misalnya dengan membuat pelatihan, mendesain form baru, menyederhanakan form lama atau mungkin merubah job description sesuai dengan kondisi setempat yang mempunyai implikasi desentralisasi pengambilan keputusan dan umpan balik, dan sebagainya.

C. Cara Evaluasi Intervensi

Jelaskan cara evaluasinya misalnya apakah evaluasi sesaat atau evaluasi secara longitudinal, kapan dilakukan evaluasi, tolok ukur dan alat ukur yang dipergunakan, siapa yang mengevaluasi dan sebagainya.Setelah dievaluasi, sajikan hasilnya. Dari penyajian hasil ini akan diketahui efektivitas intervensi.

IX. HASIL EVALUASI

Sajikan output atauoutcome dari intervensi yang telah Anda lakukan.Lakukan pula pembahasan terhadap hasil evaluasi tersebut.

X. PENUTUP

Bagian ini terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.Kesimpulan disusun berdasarkan hasil/peningkatan sistem surveilens dalam sistem kewaspadaan dini secara luas. Dari temuan selama evaluasi dan intervensi, dapat diajukan saran-saran yang akan bisa dimanfaatkan oleh para pengelola program pada khususnya maupun sistem pelayanan kesehatan pada umumnya.

XI. LAMPIRAN

 Jadwal pelaksanaan evaluasi

 Budget untuk melaksanakan evaluasi dan intervensi

 Instrument

 TOR untuk intervensi

 Dokumentasi

SKRINING

Dalam dokumen Buku Panduan tugas akhir Lapangan (Halaman 26-33)

Dokumen terkait