METODE TALAQQI
C. EVALUASI HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN AL-QUR’A>N DENGAN METODE TALAQQI
Evaluasi selalu identic dengan penilaian. Di dalam peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 53 Tahun 2015, tentang
penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan dikemukakan bahwa:
“penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses kemajuan belajar dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.”166
Berdasarkan hasil Penelitian, peneliti menemukan bahwa evaluasi hasil belajar murid di Ku>ttab al-F>a>tih sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 53 Tahun 2015 ialah sebagai berikut:
1. Penilaian pada aspek sikap dilakukan dengan cara, BBO (Belajar Bersama Orang Tua) yang bertujuan untuk memantau proses kemajuan belajar anak ketika diluar sekolah dan menjadi tanggung jawab orang tua dalam memantau anaknya.
2. Penilaian pada aspek pengetahuan dilakukan dengan adanya rapot akademik yang mencakup nilai pada mata pelajaran al-Qur’a>n dengan memperhatikan bacaan al-Qur’a>n, tajwid, kitabah dan tingkat hafalan al-Qur’a>n murid.
3. Penilaian pada aspek keterampilan, yakni adanya penilaian pada rapot anak dengan mendeskripsikan perkembangan murid dari awal
166 Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan.
pembelajaran hingga pembelajaran dengan mencantumkan semua gerak gerik murid dalam pembelajarannya.
4. Faktor pendukung dalam mengimpelementasikan metode talaqqi dalam pembelajaran ialah, kemudahan metode talaqqi yang diterapkan dalam usia dini, masjid sebagai pusat pembelajaran dengan lingkungan yang baik, kepeduliaan orang tua dalam Pendidikan anaknya dan hasil belajar yang memuaskan dalam tiap semesternya.
5. Faktor penghambat mengimplementasikan metode talaqqi dalam pembelajaran al-Qur’a>n ialah, anak merasa bosan jika tidak ada gabungan metode lain dalam pembelajaran. disinilah tugas guru unruk menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, dan orang tua yang belum memiliki banyak pengetahuan mengenai al-Qur’a>n.
144
BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian paparan data dengan panjang lebar, temuan penelitian, dan pembahasan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan untuk menjawab setiap fokus dan tujuan penelitian. Kesimpulan ini juga dimaksudkan untuk mengungkap fenomena yang ada di Ku>ttab al-F>a>tih, malang dalam kaitannya implementasi metode talaqqi dalam pembelajaran al-Qur’a>n di kuttab Al-Fatih malang, dengan kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan Pembelajaran Qur’a>n dengan Metode Talaqqi di Ku>ttab al-F>a>tih Malang meliputi:
a. Menetapkan ide pembelajaran al-Qur’a>n sesuai dengan visi, misi, pembelajaran di Ku>ttab al-F>a>tih, Malang.
b. Menetapkan tujuan pembelajaran al-Qur’a>n di Ku>ttab al-F>a>tih Malang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c. Menetapkan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam perencanaan pembelajaran al-Qur’a>n di Ku>ttab al-F>a>tih Malang, seperti program tahunan dan RKK.
d. Menetapkan kualifikasi guru al-Qur’a>n Ku>ttab al-F>a>tih malang.
2. Pelaksanaan pembelajaran Qur’a>n dengan metode talaqqi di Ku>ttab al-F>a>tih malang meliputi:
a. Membagi kelas menjadi per kelompok agar memudahkan dalam pembelajaran, posisi duduk berhadapan dengan guru agar memudahkan untuk mentalaqqi bacaan al-Qur’a>n.
b. Kegiatan pendahuluan, yang dilakukan dengan cara, merefresh ulang materi yang telah disampaikan. Murajaah hafalan pada pertemuan sebelumnya, tahsin bacaan murid.
c. Kegiatan inti, pembagian kelas perhalaqah guna memudahkan talaqqi bacaan al-Qur’a>n, penyampaian materi sesuai dengan silabus dan Rkk, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
d. Kegiatan penutup, merefleksi ulang dari materi yang telah disampaikan oleh guru, BBO (belajar bersama orang tua) sebagai wujud tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak diluar jam sekolah.
3. Evaluasi Hasil Belajar dalam mengimplementasikan metode talaqqi dalam pembelajaran al-Qur’a>n di Ku>ttab al-F>a>tih malang.
a. Penilaian aspek sikap dengan BBO (belajar bersama orang tua).
b. Penilaian pada aspek pengetahuan melalui raport akademik yang mencakup nilai al-Qur’a>n, tahfidz, dan tilawah.
c. Penilaian pada aspek psikomotorik melalui deskripsi murid selama pembelajaran berlangsung, keberhasilan murid dalam membaca al-Qur’a>n dengan kaidah bacaan tajwid dan tilawahnya.
d. Faktor pendukung, kemudahan metode talaqqi dalam implementasi pembelajaran al-Qur’a>n sesuai dengan usia dini, lingkungan baik
masjid yang menjadi pusat pembelajarannya , serta kualitas guru yang baik dan penghafal al-Qur’a>n.
e. Faktor penghambat, anak cepat merasa bosan, maka tugas utama guru untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, kemampuan orang tua yang belum maksimal dalam memantau pendidikan anak.
Secara keseluruhan penelitian ini dapat disimpulkan; bahwa dengan menerapkan metode talaqqi dalam pembelajaran Qur’a>n di Ku>ttab al-F>a>tih malang memberikan kemudahan dalam menghafal al- Qur’a>n sesuai dengan tingkatan kemampuan dan usia peserta didik yang tergolong dini.
B. SARAN
1. Bagi kepala kuttab, penelitian ini dapat menjadi salah satu informasi dan referensi tentang perlunya memperhatikan dan meninjau kembali implementasi metode talaqqi dalam pembelajaran Qur’a>n di Ku>ttab al-F>a>tih malang.
2. Bagi guru al-Qur’a>n, hendaklah berupaya untuk terus melaksanakan tugasnya dengan baik secara professional, sehingga mampu menciptakan pembelajaran al-Qur’a>n yang menyenangkan agar murid tidak mudah bosan dalam belajar.
3. Bagi peneliti lain, kiranya dapat dilanjuti penelitian ini tentang impelementasi metode talaqqi dalam pembelajaran Qur’a>n di Ku>ttab al-F>a>tih malang, karena pada penelitian ini peneliti hanya membatasi kepada hal implementasi metode talaqqi dengan model yang lebih bagus dan luas.
147