• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KAPASITAS PENDAPATAN DAERAH

KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

4.1.2 EVALUASI KAPASITAS PENDAPATAN DAERAH

Kebijakan pendapatan daerah untuk APBD Tahun Anggaran 2018 disesuaikan dengan kewenangannya, struktur pendapatan daerah dan asal sumber penerimaannya dapat dibagi berdasarkan 3 (tiga) kelompok, yaitu :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang merupakan hasil penerimaan dari sumber-sumber pendapatan yang berasal dari potensi daerah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dalam rangka membiayai urusan rumah tangga daerahnya. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari :

IV - 4 1) Pajak Daerah;

2) Retribusi Daerah;

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan; 4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.

Sedangkan kebijakan PAD dilakukan dalam berbagai upaya yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan daerah meliputi :

a) Mengoptimalkan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan cara : membenahi manajemen data penerimaan PAD, menghitung potensi pajak melalui formulasi pajak yang jelas dan terukur serta melakukan evaluasi secara berkala;

b) Menetapkan sumber pendapatan daerah unggulan yang bersifat elastis terhadap perkembangan basis pungutannya;

c) Pemanfaatan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan Daerah;

d) Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan SKPD Penghasil dan Wajib Pajak;

e) Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah untuk memberikan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah;

f) Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi daerah; g) Meningkatkan kualitas pengelolaan aset dan keuangan daerah.

2. Dana Perimbangan yaitu merupakan pendapatan daerah yang berasal dari APBN yang bertujuan untuk menutup celah fiskal (fiscal gap) sebagai akibat selisih kebutuhan fiskal (fiscal need) dengan kapasitas fiskal (fiscal capacity). Dana Perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Adapun Kebijakan yang akan ditempuh dalam upaya peningkatan pendapatan daerah dari Dana Perimbangan adalah sebagai berikut :

1) Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi;

2) Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar perhitungan pembagian dalam dana perimbangan;

3) Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam pelaksanaan dana perimbangan.

3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah penerimaan yang berasal dari sumbangan pihak ketiga serta bantuan dari APBD Provinsi, untuk itu perlu ditingkatkan koordinasi dengan pihak-pihak tersebut. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah, meliputi :

IV - 5 1) Hibah;

2) Dana darurat;

3) Dana Bagi Hasil Pajak Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya; 4) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus;

5) Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemeirntah Daerah Lainnya.

Dari Komponen-komponen pendapatan tersebut, pada hakekatnya yang mencerminkan kekuatan otonomi daerah adalah Pendapatan Asli Daerah atau dikenal dengan Local Taxing Power. Untuk itu pemerintah daerah harus mampu meningkatkan penerimaan daerah dari komponen PAD sebagai konsekuensi pemberlakuan otonomi daerah.

Hal itu sejalan dengan adanya UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang telah memberikan ruang gerak yang jelas kepada Pemerintah Kabupaten untuk mengumpulkan pajak dan retribusinya.

Pendapatan Asli Daerah sampai akhir tahun 2016 terealisasi sebesar 109,71%. Target dan realisasi penerimaan daerah Kabupaten Subang pada masing-masing pos secara lebih detail ditampilkan oleh tabel berikut :

Tabel 4.1

Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Subang Tahun 2016

No Jenis Pendapatan Target Realisasi 1 Pendapatan Asli Daerah 326,030,455,956 360,317,167,731 110,52

a.Pendapatan Pajak Daerah 116,936,650,000 139,922,775,775 116,58 b.Pendapatan Retribusi Daerah 20,939,452,800 18,953,833,619 90,52 c.Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 15,126,327,417 15,513,999,288 102,56 d.Lain-lain PAD yang Sah 173,028,025,739 185,926,559,049 107.45

2 Pendapatan Transfer 1,816,435,706,073 1,826,836,230,909 100.56

a.Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan

(1) Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak 183,276,993,000 206,538,799,909 112.69 (2) Dana Alokasi Umum 1,187,418,445,508 1,305,618,887,000 109.95 (3) Dana Alokasi Khusus 445,740,267,565 314,428,154,000 70.54

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 412,186,478,211 376,999,109,224 91.46

a. Pendapatan Hibah 8,098,018,073.00 5,000,000,000 61.74 b. Dana Bagi hasil pajak dari Provinsi dan Pemerintah

Daerah lainnya 404,088,460,138 371,999,109,224 92.06

Total Pendapatan Daerah 2,554,652,640,240 2,564,152,507,864 100.37

Sumber : DPPKAD Tahun 2016

Dari tabel di atas terlihat bahwa target Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Subang Tahun 2016 dapat tercapai secara maksimal, dan

IV - 6 realisasinya meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Berikut digambarkan perkembangan realisasi pendapatan asli daerah Kabupaten Subang dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Sumber : DPPKAD Kab. Subang Tahun 2016

Berdasarkan grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa pendapatan daerah Kabupaten Subang mengalami peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Peningkatan pendapatan daerah setiap tahun terjadi pada semua pos pendapatan, yaitu pos PAD, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa pada APBD Kabupaten Subang tahun anggaran 2015, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya pendapatan terbesar masih dari Dana Perimbangan yang merupakan transferan dari Pemerintah Pusat. Sedangkan kontribusi PAD terhadap APBD sebagai potret kemandirian daerah dan efektivitas otonomi daerah masih sangat kecil dibawah 15% sehingga menjadi agenda penting Pemerintah Kabupaten Subang untuk terus menggali potensi PAD sehingga kontribusinya terhadap APBD dapat meningkat pada tahun-tahun yang akan datang. Kontribusi masing-masing pos pendapatan daerah terhadap APBD Tahun 2015 digambarkan oleh diagram di bawah ini :

Grafik 4.1

Perkembangan Pendapatan Daerah Kab. Subang Dalam 5 Tahun Terakhir

IV - 7

Sumber : DPPKAD Tahun 2016

Sebagaimana dijelaskan oleh tabel dan diagram tersebut diatas, PAD Kabupaten Subang hanya berkontribusi sebesar 13,43% terhadap APBD Tahun 2015, meskipun realisasinya melebihi target yang telah ditentukan, yaitu mencapai Rp. 308.516.093.906,00 dari target yang dianggarkan sebesar Rp. 281.201.689.946,00. Pencapaian yang melebihi target sampai dengan 109,71% tersebut dikarenakan pos pajak daerah mengalami peningkatan yang positif dibanding dengan realisasi tahun lalu serta dapat melampaui target yang telah dianggarkan di Tahun 2015. Pos

pendapatan dari pajak daerah yang pada Tahun 2014 mencapai Rp. 88.667.002.202,00 meningkat signifikan pada Tahun 2015 hingga

mencapai Rp. 106.064.662.714,00 dimana pencapaian tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp. 94.817.575.000,00.

Peningkatan PAD dari sektor pajak daerah dikarenakan semua pos mengalami peningkatan pendapatan dibanding tahun lalu. Pendapatan pajak daerah Tahun 2015 dibandingkan dengan Tahun 2014 dijelaskan oleh tabel berikut :

Grafik 4.2

Komposisi Masing-Masing Pos Pendapatan Daerah Terhadap APBD Kab. Subang Tahun 2015

IV - 8

Tabel 4.2

Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kab. Subang Tahun 2015-2016

No Jenis Pajak Realisasi Thn 2015 (Rp) Tahun 2016

Target (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Pajak Hotel 4,922,662,895 5,000,000,000 4,922,662,895 104.74 2 Pajak Restoran 5,969,346,810 7,515,000,000 5,969,346,810 116.91

3 Pajak Hiburan 936,141,711 872,650,000 936,141,711 105.94 4 Pajak Reklame 1,166,219,851 1,309,000,000 1,418,722,068 108.38

5 Pajak Penerangan Jalan 35,892,360,511 35,000,000,000 35,743,879,785 102.13

6 Pajak Parkir 309,989,075 320,000,000 340,863,167 106.52 7 Pajak Air Bawah Tanah 6,893,141,180 7,000,000,000 7,427,462,387 106.11 8 Pajak Sarang Burung Walet 27,020,000 20,000,000 24,180,000 120.90 9 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 1,154,537,690 1,300,000,000 1,459,024,617 112.23

10 Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan 27,891,005,649

30,000,000,000 34,436,891,721 114.79

11

Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan 20,902,237,342 28,600,000,000 44,124,304,259 154.28

Jumlah Pendapatan dari

Pajak Daerah 106,064,662,714 116,936,650,000 139,922,775,775 119.66

Sumber : DPPKAD Kab. Subang Tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas, jelaslah bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Subang dalam rangka meningkatkan PAD melalui strategi intensifikasi telah memperlihatkan hasil yang diharapkan. Pajak daerah bukan merupakan pos pendapatan yang paling besar, akan tetapi memegang peranan penting dalam pencapaian PAD Kabupaten Subang. Pos yang paling besar kontribusinya adalah berasal dari pos Lain-Lain PAD yang Sah. Akan tetapi jumlah tersebut sudah termasuk pendapatan daerah dari retribusi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah, dimana pendapatan tersebut di swakelola oleh BRSUD Kabupaten Subang untuk membiayai hal-hal yang mendukung operasional pelayanan kesehatan rumah sakit, sehingga penerimaan dana dari masyarakat pengguna layanan RSUD dipisahkan dari pos retribusi lain dan dicatat pada pos lain-lain PAD yang sah.

Untuk tahun 2018, diproyeksikan pendapatan daerah mencapai Rp. 2,008 trilyun, bila dibandingkan target tahun 2017 sebesar Rp. 770 trilyun, dari perangkaan tersebut maka tampak adanya penurunan pendapatan daerah sebesar 770,36 Milyar.

IV - 9 Penurunan pendapatan daerah dari target tahun 2017 tersebut dikarenakan dalam penentuan proyeksi pendapatan daerah Tahun 2018 ini menggunakan asumsi sebagai berikut :

a. Dana Alokasi Khusus (DAK), diasumsikan belum dimasukan karena masih menunggu informasi (terbitnya PMK) dari Kementerian Keuangan RI.

b. Dana Alokasi Umum (DAU) diasumsikan sama dengan target DAU pada APBD tahun 2017 sebelum mendapatkan penambahan 2 bulan penundaan salur DAU pada tahun 2016.

c. Alokasi Dana Desa dalam Pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah belum dimasukan, menunggu informasi (terbitnya PMK) dari Kementerian Keuangan RI d. Laju Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, dan kondisi perekononomian lainnya

diasumsikan berkontribusi positif pada kenaikan angka pendapatan asli daerah. Secara keseluruhan, struktur pendapatan Kabupaten Subang termasuk tidak kokoh, karena ketergantungan terhadap dana perimbangan dari Pusat masih terlalu besar. Proporsi PAD terhadap Penerimaan APBD tahun 2017 adalah 12,05% sedangkan Dana Perimbangan sekitar 74,43%.

Struktur penerimaan yang tidak kokoh ini sangat rentan untuk mempertahankan kapasitas pembangunan Kabupaten Subang, apabila fixed cost dalam hal ini belanja pegawai tidak di jaga seketat mungkin, bahkan lebih parahnya akan menimbulkan ketidakkonsistenan terhadap Perda-perda perencanaan pembangunan daerah baik jangka panjang, menengah maupun pendek.

Kondisi APBD tahun 2017 dari sisi belanja digambarkan bahwa belanja langsung atau sering disebut anggaran pembangunan adalah sebesar 37.67 % dan belanja tidak langsung dialokasikan sebesar 62.33 %. Dari kondisi tersebut di atas, maka struktur APBD Kabupaten Subang Tahun 2017 dan proyeksi Tahun 2018 digambarkan sebagai berikut :

IV - 10 Tabel 4.3 Ringkasan Proyeksi KUA-PPAS Tahun 2018

NO URAIAN APBD 2017 PROYEKSI RANCANGAN KUA DAN PPAS 2018 BERTAMBAH / (BERKURANG) % KOMPO-SISI (%) 1. PENDAPATAN DAERAH 2.778.386.912.456 2.008.023.805.641 (770.363.106.815) (27,73) 100,00 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 334.860.139.238 340.523.328.021 5.663.188.783 1,69 16,96 1.1.1 Pajak Daerah 116.936.650.000 124.638.000.000 7.701.350.000 6,59 6,21 1.1.2 Retribusi Daerah 21.300.514.800 17.195.711.300 (4.104.803.500) (19,27) 0,86 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

14.411.000.000 17.266.616.721 2.855.616.721 19,82 0,86

1.1.4 Lain-lain pendapatan

asli daerah yang sah 182.211.974.438 181.423.000.000 (788.974.438) (0,43) 9,03

1.2 DANA PERIMBANGAN 2.068.003.814.598 1.505.618.887.000 (562.384.927.598) (27,19) 74,98

1.2.1

Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

227.630.464.598 200.000.000.000 (27.630.464.598) (12,14) 9,96

1.2.2 Dana Alokasi Umum 1.423.818.887.000 1.305.618.887.000 (118.200.000.000) (8,30) 65,02

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 416.554.463.000 - (416.554.463.000) (100,00) -

1.3 Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah 375.522.958.620 161.881.590.620 (213.641.368.000) (56,89) 8,06

1.3.1 Pendapatan Hibah 4.433.000.000,00 - (4.433.000.000) (100,00) -

1.3.3

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

161.881.590.620 161.881.590.620 - - 8,06

1.3.4 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus 209.208.368.000 - (209.208.368.000) (100,00) -

1.3.5

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya - - - - 2 BELANJA DAERAH 2.993.810.422.404 2.440.416.137.898 (553.394.284.506) (18,48) 100,00 2.1 Belanja Tidak Langsung 1.865.899.661.914 1.425.836.531.595 (440.063.130.319) (23,58) 58,43 2.1.1 Belanja Pegawai 1.362.624.845.214 1.132.333.112.065 (230.291.733.149) (16,90) 46,40 2.1.3 Belanja Subsidi - - - - -

IV - 11

2.1.4 Belanja Hibah 59.881.280.000 68.000.000.000 8.118.720.000 13,56 2,79

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 3.172.500.000 4.500.000.000 1.327.500.000 41,84 0,18

2.1.6

Belanja Bagi Hasil Kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

12.415.820.300 14.183.371.130 1.767.550.830 14,24 0,58

2.1.7

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

421.805.216.400 200.820.048.400 (220.985.168.000) (52,39) 8,23

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 6.000.000.000 6.000.000.000 - - 0,25

2.2 Belanja Langsung 1.127.910.760.490 1.014.579.606.303 (113.331.154.187) (10,05) 41,57 Surplus (Defisit) (215.423.509.948) (432.392.332.257) (216.968.822.309) 100,72 3 PEMBIAYAAN DAERAH 3.1 Penerimaan Pembiayaan 230.313.509.948 432.392.332.257 202.078.822.309 87,74 3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA) 230.313.509.948 432.392.332.257 202.078.822.309 87,74 Jumlah Penerimaan Pembiayaan 230.313.509.948 432.392.332.257 202.078.822.309 87,74 - 3.2 Pengeluaran pembiayaan 14.890.000.000 - (14.890.000.000) (100,00) 3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - - - 3.2.2 Penyertaan modal (Investasi) pemerintah daerah 10.000.000.000 - (10.000.000.000) - PD. BPR Subang 5.000.000.000 - (5.000.000.000) - PT. BPR Karya Utama Jabar 2.000.000.000 - (2.000.000.000) - PDAM Tirta Rangga 3.000.000.000 - (3.000.000.000) 3.2.3 Pembayaran pokok utang - - - - Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 14.890.000.000 - (14.890.000.000) (100,00) Pembiayaan Neto 215.423.509.948 432.392.332.257 216.968.822.309 100,72 3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) - - -

IV - 12 Gambaran tersebut diatas mengindikasikan bahwa kemampuan daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang berasal dari dana Pemerintah Kabupaten Subang relatif kecil, sehingga apa yang kita inginkan dalam Visi berbasis gotong royong melalui program GAPURA (Gerakan Pembangunan Untuk Rakyat) merupakan pola yang dirasakan akan sangat efektif untuk menggalang kebersamaan memecahkan berbagai permasalahan demi terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat, seiring dengan perubahan paradigma pembangunan dimana masyarakat bukan lagi sebagai obyek pembangunan melainkan subyek pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, sementara peran pemerintah bersifat sebagai fasilitator dan motivator.

Konsep pembangunan yang dilaksanakan harus menumbuhkan ekonomi kerakyatan yang memperhatikan nilai-nilai sosial dan budaya, sehingga pihak pemerintah mampu mendorong dan meningkatkan kemampuan kreativitas serta prakarsa masyarakat dan dunia usaha dalam seluruh proses pembangunan. Untuk itulah segenap komponen pembangunan baik itu pemerintah, legislatif, swasta, maupun masyarakat haruslah memiliki tekad yang sama dan mengembangkan budaya gotong royong yang telah mengakar di masyarakat Subang untuk berupaya mengatasi berbagai permasalahan secara terarah dan terukur dengan berorientasi hasil (critical outcome), berupaya mewujudkan Visi Kabupaten Subang.

Dokumen terkait