• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kapasitas SDM dan Penataan Kelembagaan

3.2 Evaluasi Kegiatan Tahun 2014

Penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas sebagai tujuan utama BPS dalam Rencana Strategis Tahun 2010-2014, pada periode tahun 2014 ditandai dengan pencapaian sasaran-sasaran yang mendukungnya. Data yang lengkap, akurat dan tepat waktu dapat terpenuhi. Pada Tujuan-1, terlihat seluruh indikator kinerjanya telah memenuhi target. Adapun dimensi kualitas lainnya dijabarkan dalam Tujuan-2, yaitu Meningkatkan Pelayanan Prima dalam rangka mewujudkan SSN yang andal, Efektif dan Efisien, sasaran-sasaran strategis yang ditargetkan menunjukkan tingkat pencapaian yang memuaskan. Bahkan layanan terhadap konsumen selalu di atas target yang ditetapkan, hal ini karena pengguna data menjadikan produk BPS sebagai rujukan yang sangat penting.

Sedangkan Tujuan-3, dan Tujuan-4 merupakan pendukung untuk mencapai visi BPS sebagi Pelopor data statistik terpercaya untuk semua. Untuk mencapai kinerja yang handal jelas dibutuhkan peralatan yang mendukung serta kapasitas SDM yang mampu secara teknis dan manajerial. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan sudah dapat dipenuhi pada periode tahun 2014 ini, sehingga selanjutnya upaya dalam pencapaian visi BPS pada akhir periode dapat diwujudkan sesuai dengan harapan.

Tabel 19. Persentase Realisasi Tingkat Pencapaian Kinerja Kegiatan Tahun 2014

No. Jenis Kegiatan Rata-Rata Realisasi

Tingkat Pencapaian

(1) (2) (3)

1. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Sosial 92.46% 2. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Produksi 79.06% 3. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi 95,81% 4. Penyediaan dan Pengembangan Neraca Wilayah dan

Analisis Statistik

85,57% 5. Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik 100,40%

Rata-rata 90.66%

Berdasarkan Pengukuran Kinerja Kegiatan BPS Provinsi Riau Tahun 2014 untuk Program PPIS secara rata-rata mencapai 90.66 persen dengan rincian: 1) Penyediaan dan Pengembangan Statistik Sosial, dengan rata-rata pencapaian 92.46 persen. 2) Penyediaan dan Pengembangan Statistik Produksi, rata-rata pencapaian 79.06 persen. 3) Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi, rata-rata

pencapaian 95,81 persen. 4) Penyediaan dan Pengembangan Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, rata-rata pencapaian 85,57 persen. 5) Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, rata-rata pencapaian 100.40 persen. Secara rinci realisasi tingkat pencapaian kegiatan disajikan pada tabel 19 di atas.

Evaluasi kegiatan setiap unit kerja di BPS Provinsi Riau Tahun 2014 dijabarkan sebagai berikut :

Bagian Tata Usaha

Dalam rangka usaha mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan BPS, maka seluruh satuan kerja BPS dari pusat hingga daerah, secara bersama-sama terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan administrasi pengelolaan keuangan dan barang milik negara (BMN). Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Keuangan BMN atau SIMAK BMN secara profesional juga dikelola dengan baik. Langkah awal yang telah dilakukan antara lain membenahi inventaris barang di setiap ruangan, serta menatausahakan pengadaan BMN. Disamping itu buku-buku publikasi yang berada diperpustakaan yang merupakan aset BPS juga dikelola dengan baik sebagai BMN.

Dengan kerja keras dan tekad kuat untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja BPS Provinsi Riau khususnya berkaitan dengan penatausahaan, pada Tahun 2014 BPS Provinsi Riau meraih 2 (dua) penghargaan yang berkaitan dengan penataan BMN yaitu sebagai Satker Terbaik I Pengelola BMN pada KPKNL Pekanbaru dan Korwil Terbaik I Pengelolaan BMN di Provinsi Riau oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Riau, Sumbar dan Kepri.

Bidang Statistik Sosial

Kegiatan di Bidang Statistik Sosial merupakan pelaksanaan program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik. Data yang dihasilkan dari kegiatan bidang statistik sosial antara lain: jumlah penduduk, keadaan sosial ekonomi masyarakat, potensi desa, tingkat pengangguran, angkatan kerja, upah minimum daerah, data pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan sebagainya. Pada Bidang Statistik Sosial banyak kegiatan yang bersifat ad hoc dan harus segera disajikan. Kegiatan-kegiatan tersebut berpengaruh pada jadwal kegiatan lainnya, karena pelaksanaannya dalam waktu yang bersamaan.

Secara umum kinerja Bidang Statistik Sosial pada Tahun 2014 sudah cukup baik dengan rata-rata pencapaian 92.46 persen. Publikasi yang dihasilkan sebanyak

ditargetkan sehingga tingkat capaian kinerja sebesar 100 persen, sedangkan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan data mencapai 91,88 persen. Kegiatan yang perlu mendapat perhatian khusus pada Bidang Statistik Sosial adalah kegiatan survei dengan responden perusahaan/usaha dengan tingkat pencapaian pada Tahun 2014 hanya sebesar 45,65 persen.

Bidang Statistik Produksi

Data utama yang dihasilkan dari kegiatan Bidang Statistik Produksi antara lain angka ramalan produksi padi dan palawija, data statistik hortikultura, indeks produksi industri besar dan sedang, statistik air bersih dan sebagainya.

Beberapa data statistik pertanian sangat tergantung kepada instansi/ kementerian terkait sehingga komunikasi menjadi faktor penting. Berkaitan dengan hal tersebut perlu dijalin hubungan yang intensif dan kondusif dengan instansi/dinas terkait di provinsi dan kabupaten/kota.

Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Produksi Industri di tingkat Provinsi dapat disusun apabila pemasukan dokumen Survei Industri Besar Sedang Bulanan untuk tiap jenis industri minimum 80 persen dari target sampel perusahaan.

Tingkat pencapaian kegiatan statistik produksi cukup rendah dibanding kegiatan bidang teknis lainnya yaitu 79.06 persen. Hal ini berkaitan dengan pemasukan dokumen dari responden usaha/perusahaan (non rumahtangga) yang cukup rendah.

Bidang Statistik Distribusi

Produk utama kegiatan bidang statistik distribusi yang disajikan dan dirilis setiap bulan antara lain data Indeks Harga Konsumen (Tingkat Inflasi) Provinsi Riau dan 3 (tiga) kota yaitu, Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, data Nilai Tukar Petani, dan data Ekspor Impor barang. Rilis ketiga data tersebut selalu tepat waktu yakni pada hari kerja pertama setiap bulannya (tanpa time-lag).

Pemasukan dokumen hasil pencacahan pada Bidang Statistik Distribusi relatif baik sebesar 95,81 persen. Secara umum, persentase pemasukan dokumen yang rendah terjadi pada Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi sebesar 69,03 persen, demikian juga pada Survei Kompilasi Data Transportasi sebesar 82,00 persen dan Survei Perusahaan Infokom sebesar 86,96 persen. Sedangkan persentase pemasukan dokumen pada survei-survei lainnya di atas 95 persen.

Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Riau berbasis System of National Account (SNA) 2008 dan mengalami perubahan tahun dasar dari tahun 2000 menjadi 2010. Penggunaan tahun dasar baru didasari oleh beberapa alasan, antara lain: (i) Selama sepuluh tahun terakhir banyak terjadi perubahan pada tatanan global dan lokal yang mempengaruhi ekonomi nasional maupun regional, terutama dibidang teknologi informasi serta transportasi yang berpengaruh terhadap pola distribusi dan munculnya produk-produk baru; (ii) Rekomendasi PBB, bahwa pergantian tahun dasar setiap 5 (lima) atau 10 (sepuluh) tahun sekali; (iii) Pada tahun 2010 perekonomian Indonesia relatif stabil, dan (iv) tersedianya sumber data baru seperti Sensus Penduduk (SP) 2010.

Secara umum tingkat pencapaian kinerja Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik cukup baik yaitu sebesar 85,57 persen. Kegiata-kegiatan yang perlu mendapat perhatian khusus sehingga dapat ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang seperti Survei Penyusunan Indikator Khusus (SPIK) PDB Triwulanan, pemasukan dokumen terkait penyusunan matrik PMTB, Survei Penyediaan dan Penggunaan Barang (SPPB) dan sebagainya.

Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Tingkat pencapaian kinerja kegiatan pada Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik sudah baik dengan nilai 100,40 persen. Beberapa indikator kegiatan yang perlu ditingkatkan adalah pengembangan kemasan Statistik Elektronik dan Website serta peningkatan pelayanan metadata statistik dasar, sektoral dan khusus.

Pada kegiatan pemetaan khususnya Peta Blok Sensus yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan pada saat pembentukan Blok Sensus diperbaiki sesuai dengan kondisi terakhir, karena akan dipakai dan selalu dimutakhirkan terus-menerus untuk survei dan sensus lainnya.

Dokumen terkait