BAB VII PENUTUP
7.2 Saran
1. Bagi penulis, untuk kedepannya hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi tambahan untuk penelitian berikutnya. Dan perlu adanya pengembangan dan melakukan upgading pada produk teh celup rosella karena belum dillakukan tahap pengemasan dan pemberian label pada produk agar dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas isi produk.
2. Bagi petani, diharapkan dapat memanfaatkan dan mempertahankan potensi SDA didaerah tersebut serta dapat mengetahui lebih lanjut berbagai inovasi mengenai pengolahan bunga rosella. Untuk produk teh celup dapat dikomersilkan mengingat bunga rosella mulai popular dan mempunyai nilai jual yang tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
3. Bagi institusi, diharapkan dapat menjalin kerjasama antara penyuluh, petani dan institusi Politeknik Pembangunan Pertanian melalui Kelompok Tani Ikhlas Desa Kebonagung Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo mengenai berbagai macam pengolahan pasca panen agar dapat menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.
72
DAFTAR PUSTAKA
Aedi, Nur. 2014. Pengawasan Pendidikan: Tinjauan Teori dan Praktik. Jakarta:
Rajawali Pers.
Ali, F., Ferawati dan R. Arqomah. 2013. Ekstraksi zat warna dari kelopak bunga rosella (study pengaruh konsentrasi asam asetat dan asam sitrat). Jurnal Teknik Kimia. 1(19): 26-34.
Amung Ma’mun, Yudha. M. Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 61.
AOAC, 2005. Official Methods of Analysis. Assosiation of Official Chemist. Inc.
Virginia.
Apriliyanti, T. 2010. Kajian Sifat Fisikokimia dan Sensori Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas blackie) dengan Variasi Proses Pengeringan. Skripsi.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Bambang, Sukamto. 2019. Media Penyuluhan.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/75273/media-penyuluhan/.Jawa Tengah : Kebumen.
Djamil, Ratna. Anelia, Tria. 2009. ”Penapisan Fitokimia, Uji BSLT, dan Uji Antioksidan Ekstrak Metanol beberapa Spesies Papilionaceae”. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 7 No. 2.
Dunnette, Petter F. 1976. Pengertian Keterampilan. Diakses tanggal 4 April 2014 dari http:///jurnalekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/05/26/
penelitian-dan pengembangan-sumber-daya-manusia.html.
Fardiaz. S 1992. Mikrobiologi Pangan I. 180-195, 223-224. Jakarta: PT. Gedia Pustaka Utama.
Fauzi. 2010. Organisasi Pembelajaran. Bandung: Alumni:7.
Hambali, M., M. Febrilia, dan N. Fitriadi. 2014. Ekstraksi antosianin dari ubi jalar dengan variasi konsentrasi solven, dan lama waktu ekstraksi. Jurnal Kimia. 2(20) : 25 – 35.
Hanafiah, KA. 2009. Rancangana Percobaan. Jakarta: PT Raja Gafindo Persada.
Hari Amirullah. 2003. Alat Evaluasi Keterampilan: Jurnal Nasional Pendidikan Jasmani dan Ilmu Keolahragaan. Jakarta: Depdiknas: 17-18.
Hastuti, Ningum Dwi. 2012. “Pembuatan Minuman Fungsional dari Maru dan Ekstrak Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.)”. Jurnal Teknologi Pangan 3(1).
Hirunpanich, V., Utaipat, A., Morales, N. P., Bunyapraphatsara, N., Sato, H., Herunsale, A., et al. (2006). Hypocholesterolemic and antioxidant effects
of aqueous extracts from teh dried calyx of Hibiscus sabdariffa L. in hypercholesterolemic rats. Journal of Ethno-pharmacology 103: 252-260 Indrawati Dewi. 2015. Aktivitas Antioksidan Dan Total Fenol Seduhan Teh Herbal
Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Dengan Variasi Metode Pengeringan Dan Konsentrasi. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta:3-4.
Jolad, S.D., Lantz, R.C., Chen, G.J., Bates, R.B., Timmermann, B.N., 2005.
Commercially processed dry ginger (Zingiber officinale): composition and effects on LPS-stimulated PGE2 production. Phytochemistry 66: 1614–
1635.
Joseph, G. H. dan P. Layuk. 2012. Pengolahan gula semut dari aren. Buletin Palma. 13(1) : 60-65.
Kao, ES, Hsu, JD, Wang, CJ, Yang, SH, Cheng, SY, Lee, HJ. 2009. Polyphenols extracted from Hibiscus sabdariffa L. inhibited lipopolysaccharideinduced inflammation by improving antioxidative conditions and regulating cyclooxygenase-2 expression,Bioscience Biotechnology and Biochemistry, 73(2):385 - 390.
Laleh G.H., H. Frydoonfar, R. Heidary, R. Jameei, and Zare . 2006. Teh effect of light, temperature, pH, and species on stability of anthocyanin pigment in four beries Species. Pakistan J Nutrition. 5(1): 90-92.
Leach, J. 2017. Proven Health Benefits of Ginger.
https://www.healthline.com/nutrition/ 11 proven-benefits-of-ginger: 11.
Marco Mazzoncini et.al. 2015. Organically Vs Conventionally Gown Winter Wheat: Effects On Gain Yield, Technological Quality, And On Phenolic Composition And Antioxidant Properties Of Bran And Refined Flour. Jurnal of Food Chemistry 175 (2015) 445–451.
Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press): 50.
Marwati, Siti. 2010. Kajian Penggunaan Ekstrak Kubis Ungu (Brassica oleracea L) sebagai Indikator Alamai Titrasi Asam Basa. Seminar Nasional Kimia.
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, Yogyakarta
Marx, W., Kiss, N., & Isenring, L. 2015. Is Ginger Beneficial for Nausea and Vomiting? An Update of the Literature. Current Opinion in Supportive and Palliative Care. 9(2) : 189-95.
Muhammad Fahmi. 2016. Nilai Rendemen
http://fahmied.blogspot.co.id/2016/01/menghitung-nilai-rendemen.html:1.
Mungole, A & Chaturvedi, A 2011. Hibiscus sabdariffa L., A rich source of secondary metabolites,International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research. 6(1):83-87.
Nasution, Z. 1982. Satuan Operasi dalam Pengolahan Bahan.
FakultasMekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian. Institut Partanian Bogor. Bogor.
Nurawan, A dan Herawati, H. 2006. Peningkatan Nilai Tambah Produk Teh Hijau Rakyat Di Kecamatan Cikalong Wetan-Kabupaten Bandung. Laporan Penelitian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jawa Tengah.
Panjaitan, E. N., Saragih, A., Purba, D. 2012. Formulasi Gel Dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah. (Zingiber officinale Roscoe). Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1) : 9-20.
Purnomo, H., Jaya, F. dan Widjanarko, S.B. 2010. Teh Effects of Type and Time of Tehrmal Processing on Ginger (Zingiber offinacinale Roscoe) Rhizome Antioxidant Coumpounds and Its Quality. International Food Research Journal. Brawijaya University, Malang.
Rachel J.-C. Hsu et.al 2015. Effects Of Added Water And Retrogadation On Starch Digestibility Of Cooked Rice Flours With Different Amylose Content.
Journal of Cereal Science 61 (2015) 1-7.
Rane, R., Hattangadi, D., Jadhav, P., Kundalwal, S., Chotalia, C., Suthar, A.
(2016). Sgnificance of Brix Reading in Determination of Quality of Oral Syrup and Semisolid Formulations. European Journal of Pharmaceutical and Medical Research; 3(2): 245 – 251.
Ranti, D. 2009. Peranan Prog Pemberdayaan Pertanian Lembaga Amil Zakat (LAZ) Swadaya Ummah terhadap Peningkatan Pendapatan Petani di Kelurahan Kulim Kecamatan Tanayan Raya Kota Pekanbaru. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UNRI. Pekanbaru
Rifky, Ary F. 2013. Pengertian Panelis. http://www.google.com/amp/s/rifky 1116058.wordpress.com/2013/01/0, April 2019 64 9/apa-itu-uji-organoleptik/amp/. (1 Januari 2019) : 52-63.
Robbins, 2000 . Terjemahan Yusuf Udaya. Jakarta: Acam.
Rohdiana, D., Dede, Z. A., dan Mamay, S. 2013. Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas DPPH oleh Teh Putih Berdasarkan Suhu dan Lama Penyeduhan.
Bandung :Universitas Pasundan:46-49.
Rostiana, O., N. Bermawie, dan M. Rahardjo. 2005. Budi daya tanaman jahe.
Safira, Apriliani F. 2017. Praktikum Analisis Kadar Gula Reduksi, Gula Total dan Pati. Universitas Padjajaran Bnadung:2-3.
Shfali Dhinga, Sudesh Jood. 2007. Organoleptic and nutritional evaluation of wheat breads supplemented with soybean and barley flour. Food Chemistry 77 (2001) : 479–488.
Shu CL, Chao CW, Shou CS, Jin JT, Meng TT, Cheng JL (2014). Prevention of asymptomatic bacteriuria with cranberries and roselle juice in home-care
patients with long-term urinary catheterization. International Journal of Gerontology 8: 152-156
Sirajuddin, & Saifuddin. 2012. Penuntun Praktikum Penilaian Status Gizi Secara Biokimia dan Antropometri. Makassar: Universitas Hasanuddin:1-22.
Sirkuler No. 11, 2005. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor: 13.
Soekartawi, 2003. Prinsip Ekonomi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Soekarto 2009. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bharatara Karya Aksara. Jakarta.
Soekarto, S. T. 2002. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bharatara Karya Aksara. Jakarta.
Suzery M., S Lestari., B Cahyon. 2010. Penentuan Total Antosianin Dari Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) Dengan Metode Maserasi Dan Sokshletasi. Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang.
Tahir, Iqmal dkk. 2008. “Kajian Penggunaan Limbah Buah Nanas Lokal (Ananas Comosus L.) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nata”. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada:2-8.
The Pulse Of Indian Agiculture. 2010. Agicultural Extension Edication.
http/:www.Krishiworld.com:73-77.
Tsai, P. J., McIntosh, J., Pearce, P., Camden, B., & Jordan, B. R. (2002).
Anthocyanin and antioxidant capacity in Roselle (Hibiscus Sabdariffa L.) extract. Food Research International, 35, 351–356.
Undang Undang Republik Indonesia SP3K Nommor 16 Tahun 2006.
Van Den Ban dan Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius.
Yogyakarta:17- 24.
Wahyudi, A. dan Dewi, R. 2017. Upaya perbaikan kualitas dan produksi buah menggunakan teknologi budidaya system ToPAS pada 12 varietas semanga hibrida. Jurnal Penelitian Pertanian 17(1):17-25.
WebMD 2018. All About Herbal Tea.WebMD. Vitamins & Supplements.
Hibiscus:1-16.
Winarno, FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gedia. Jakarta. Hal:253.
Winarsi,H.2001. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta:281.
Windono, Tri, Parfati, dan Nani. 2002. Curcuma zedoaria (Berg) Rosc. Kajian pustaka kandungankimia dan aktivitas farmakologik. dalam Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXI, 27-28 Maret 2002.
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya:247.
Wirawan. 2012. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta:
Rajawali Pers.
Yang, L. Gou, Y. Zhao, T. Zhao, J. Li, F. Zhang, B.and Wu, X. 2012. Antioxidant Capacity of Extracts from Calyx Fruits of Roselle (Hibiscus Sabdariffa L.).
African Journal of Biotecnology, 11(17) : 4063-4068.
Zhen, J, Villani, TS, Guo, Y, Qi, Y, Chin, K, Hsiung Pan, M, Ho, CT, Simon, JE&
Wu, Q. 2016. Phytochemistry, antioxidant capacity, total phenolic content and anti-inflammatory activity of Hibiscus sabdariffa leaves, Food Chemistry, 190:673-680.
Zuhra, C. F. 2006. Cita Rasa (Flavor). Departemen Kimia FMIPA. Universitas Sumatera Utara. Medan:3-8.
77
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil Perbedaan
1. Aulia Shabrina, dkk (2015)
Minuan Fungsional Jelly Drink Kulit Buah Naga Merah dan Rosella Terhadap Stres Oksidatif
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suatu porduk fungsioanl yang dapat berfungsi sebagai antioksidan alami sehingga dapat menurunkan kondisi stres oksidatif.
2. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Parameter penelitian ini menggunakan dua factor, Faktor 1 perbandingan sari kulit buah naga merah dan sari bunga rosella terdiri dari 3 level (70%:30%), (60%:40%), (50%:50%).
Faktor 2 penambahan karagenan dan konjak glukomanan terdiri 2 level (80% : 20%) dan (60% :40%) dengan 3 kali ulangan, sehingga didapatkan 18 percobaan. Data dianalisis menggunakan ANOVA dengan selang kepercayaan 5%
dan penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode Zeleny.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minuman fungsional jelly drink kulit buah naga merah dan rosella dengan formulasi sari kulit buah naga merah:sari rosella
(50%:50%) dan penambahan
karagenan:konjak glukomanan (60%:40%) menunjukkan hasil terbaik dengan kadar antioksidan 85.95%, nilai IC50 196.27 ppm, total antosianin sebesar 68.08 ppm, kadar serat sebesar 0.52%, dan kadar air 93.55%.
2. Muhamad Duweini dan Riza
Trihaditia, (2017)
Penentuan Formulasi Optimum Pembuatan Minuman Fungsional Dari Bunga Rosella
(Hibiscus Sabdariffa L.) Dengan
Penambahan Bawang Dayak Menggunakan Metode RSM
1. Penelitian ini bertujuan untuk membuat minuman fungsional dengan bahan dasar bunga rosella yang dikombinasikan dengan bawang Dayak, mengetahui formulasi rosella dengan bawang Dayak sehingga menjadi minuman yang diminati oleh masyarakat serta ingin mengetahui minat masyarakat terhadap minuman fungsional berbasis bunga rosella.
2. Parameter penelitian meliputi Formula 0 (fo): kontrol= bunga] rosella 100%, f1:
bunga rosella 70%+bawang dayak 30%, f2: bunga rosella 60%+bawang dayak 40%, f3: 40%, f3: bunga rosella 50%+bawang dayak 50%, f4: bunga rosella 30%+bawang dayak 70%.
3. Hasil analisa menunjukkan bahwa minuman fungsional bunga rosella yang
ditambahkan bawang dayak yang paling diminati yaitu formula 1 (f1), karena mendapatkan nilai optimasi rata-rata paling tinggi pada formulaminuman fungsional dari segi warna,aroma,rasa, dan tekstur. F1 paling banyak disukai oleh panelisis oleh karena itu formulasi kombinasi yang paling diminati pada penelitian ini berada pada level bunga rosella 70%+bawang dayak 30%.
3. M. Yanis, S.
dkk (2018)
Formulasi Minuman Jahe Rosella Celup
1. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula terbaik minuman jahe rosella celup dengan kombinasi yang dapat menghasilkan minuman dengan kualitas yang baik dan disukai konsumen atau panelisis. Pembuatan minuman dengan kombinasi jahe dan rosella dalam bentuk celup diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif variasi produk olahan di kelompok wanita tani.
2. Penelitian ini menggunakan perlakuan terdiri atas 3 perbandingan formulasi antara jahe instan, jahe bubuk, rosela bubuk dengan perbandingan Formula 1 (5:2:2), Formula 2 (5:3:2) dan Formula 3 (4:2:2).
3. Parameter pengamatan meliputi uji organoleptic, total padatan terlarut dan uji pH.
4. Hasil penelitian terbaik adalah formula dengan komposisi 5 g jahe instan, 2 g jahe bubuk dan 2 g rosela kering.
2. S. Aminah, Y. dkk (2019)
Formulasi dan Tingkat
Preferensi Konsumen Terhadap Minuman Fungsional Jahe Rosela (ROSEJA)
1. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula dan preferensi konsumen terhadap minuman fungsional jahe-rosela. Salah satu alternative pengembangan jahe dan rosella adalah minuman fungsional jahe rosella.
Diharapkan produk minuman jahe rosela dapat menjadi salah satu peluang usaha KWT melalui peningkatan nilai tambah produk biofarmaka yang berdaya saing dan aman dikonsumsi.
2. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 7 ulangan. Perlakuan terdiri atas 3 formula konsentrasi perbandingan jahe dan rosela, yaitu 1) Konsentrasi jahe rosella (80 : 20), 2) Konsentrasi jahe-rosela (75 : 25), dan 3) Konsentrasi jehe rosela (82 : 18).
3. Parameter pengamatan meliputi
karakteristik fisik dan uji organoleptik dilakukan terhadap tingkat preferensi konsumen dengan skala hedonic pada panelisis semi terlatih.
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula terbaik minuman jahe rosela diperoleh pada Komposisi jahe 75%
dengan rosela 25% dengan metode ekstrasi terpisah pada masing-masing bahan baku dengan perebusan selama 30 menit dengan api kecil. Tingkat kesukaan konsumen menunjukkan skor nilai 5,15 (suka) terhadap rasa, 6,06 (sangat suka) terhadap warna dan 5,35 (suka) terhadap aroma dan penampakan secara keseluruhan memberikan penilaian tertinggi pada formula II.
5. Umi Kulsum Nur
Qomariah dan Anggun Wulandari, (2020)
Penerapan Teknologi Tepat Guna Pebuatan Teh Celup Kulit Jeruk Sebagai Diversifikasi Produk Pertanian
1. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan obat herbal instan dalam bentuk teh celup sebagai satu bentuk diversivikasi produk pertanian jeruk.
2. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Terdapat 4 jenis komposisi campuran antara kulit jeruk keprok dengan daun teh yaitu A (100% kulit jeruk), B (75% kulit jeruk : 25% daun teh), C (50% kulit jeruk : 50% daun teh) dan D (25% kulit jeruk : 75% daun teh). Sampel bahan tumbuhan berkhasiat obat ada dua jenis yaitu cortice citrus dan folium camelia sinensis, kemudian dibuat menjadi simplisia melalui proses pengeringan, selanjutnya dijadikan serbuk dan dikemas dalam tea bag.
3. Hasil penelitian menyatakan bahwa formulasi sediaan obat herbal dari campuran kulit jeruk dan daun teh C (50%
: 50%) menghasilkan kualitas rasa teh terbaik dan penerapan teknologi tepat guna pembuatan sediaan obat herbal instan sebagai teh celup dapat diterima dan diterapkan oleh masyarakat sasaran.
81 Lampiran 2. Format Uji Organoleptik
UJI ORGANOLEPTIK
TEH CELUP KELOPAK BUNGA ROSELLA
Nama :
Umur :
Tanggal :
Petunjuk : Tentukan tingkat kesukaan anda terhadap warna, rasa, dan aroma teh celup tersebut dengan memberi angka/nilai pada tabel dibawah ini dengan kriteria nilai sebagai berikut.
Keterangan :
1. Sangat tidak suka : 1 2. Tidak suka : 2
3. Suka : 3
4. Sangat suka : 4 5. Amat sangat suka : 5
Kriteria Pengujian
Kode Perlakuan
092 918 103 857 264 746 375 631 488 522 197 913 206 854 345 760 Aroma
Warna Rasa
Kode Produk Uji Organoleptik
Kode Produk
PERLAKUAN KODE
P1U1 092
P2U2 918
P3U3 103
P4U4 857
P1U1 264
P2U2 746
P3U3 375
P4U4 631
P1U1 488
P2U2 522
P3U3 197
P4U4 913
P1U1 206
P2U2 854
P3U3 345
P4U4 760
83
U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4
1 Lilis Ernawati 4 3 4 5 16 4 3 4 3 4 14 3,5 3 3 2 2 10 2,5 1 2 2 2 7 1,75 2 2 2 2 8 2
2 Saripah 5 3 3 4 15 3,75 2 2 3 3 10 2,5 3 2 3 2 10 2,5 2 2 2 3 9 2,25 2 2 1 2 7 1,75
3 Tri Mar'ati Nur Utami 4 4 5 3 16 4 2 4 3 4 13 3,25 2 3 3 2 10 2,5 1 3 3 2 9 2,25 2 2 1 2 7 1,75
4 Adelia Aisyah Sari 4 3 3 5 15 3,75 2 3 3 3 11 2,75 3 3 3 2 11 2,75 2 2 2 3 9 2,25 1 2 2 2 7 1,75
5 Solikha 4 4 4 4 16 4 3 3 3 3 12 3 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 8 2 2 2 1 2 7 1,75
6 Aininaa Salsabila Eka Putri. A 4 4 3 5 16 4 2 3 3 3 11 2,75 3 2 3 2 10 2,5 2 2 1 2 7 1,75 3 2 3 3 11 2,75
7 Partiani 5 4 4 3 16 4 2 4 3 4 13 3,25 3 3 2 3 11 2,75 2 3 3 3 11 2,75 2 3 2 2 9 2,25
8 Muhammad Alvin 5 4 3 3 15 3,75 2 3 3 3 11 2,75 2 3 3 2 10 2,5 2 2 1 2 7 1,75 2 2 2 2 8 2
9 Hanin Ramadhanti 5 4 4 3 16 4 2 3 3 4 12 3 2 2 3 3 10 2,5 2 2 3 2 9 2,25 3 1 2 1 7 1,75
10 Masriah 4 3 5 4 16 4 5 4 5 4 18 4,5 3 3 3 2 11 2,75 2 3 3 2 10 2,5 2 3 3 2 10 2,5
11 Firman Bayu Surya Atmaja 5 3 4 3 15 3,75 2 3 3 3 11 2,75 3 2 3 2 10 2,5 2 3 2 3 10 2,5 1 2 2 2 7 1,75
12 Rina Ayu Safitri 5 3 4 4 16 4 2 3 3 3 11 2,75 3 2 3 3 11 2,75 2 3 3 3 11 2,75 1 2 2 2 7 1,75
13 Ariyanti 5 3 4 4 16 4 2 3 3 4 12 3 3 2 2 3 10 2,5 2 3 2 3 10 2,5 1 2 2 2 7 1,75
14 Ahmad Sofiyan 4 3 4 3 14 3,5 2 3 3 3 11 2,75 3 2 2 3 10 2,5 2 1 2 3 8 2 2 2 1 2 7 1,75
15 Suharso 5 3 3 3 14 3,5 2 3 2 3 10 2,5 2 3 2 2 9 2,25 2 2 2 1 7 1,75 2 1 2 2 7 1,75
16 Eti Purwanti 5 3 4 4 16 4 3 2 3 4 12 3 3 2 3 3 11 2,75 2 3 2 2 9 2,25 1 2 2 2 7 1,75
17 Putri 5 4 3 3 15 3,75 3 3 2 3 11 2,75 3 2 1 3 9 2,25 2 1 2 2 7 1,75 1 2 2 2 7 1,75
18 Tri Hesti Ningsih 5 3 3 3 14 3,5 2 3 2 3 10 2,5 2 2 3 1 8 2 2 2 2 2 8 2 2 2 3 2 9 2,25
19 Wawan Cahyono 5 4 3 4 16 4 2 4 3 4 13 3,25 3 3 2 3 11 2,75 2 3 3 2 10 2,5 3 2 2 3 10 2,5
20 Fandi Rahmatullah 5 3 3 4 15 3,75 2 3 3 3 11 2,75 1 2 2 3 8 2 1 2 2 2 7 1,75 1 2 2 2 7 1,75
21 Heni 5 4 3 4 16 4 2 3 3 4 12 3 1 2 2 3 8 2 1 2 3 2 8 2 2 2 3 2 9 2,25
22 Siti Muslikha 5 4 3 4 16 4 3 4 4 5 16 4 3 2 3 3 11 2,75 2 3 3 3 11 2,75 2 3 3 2 10 2,5
23 Rita 5 4 3 3 15 3,75 2 3 3 3 11 2,75 2 3 2 3 10 2,5 2 2 2 2 8 2 1 2 2 2 7 1,75
24 Lis Marsam 5 3 4 4 16 4 5 4 4 3 16 4 2 3 2 3 10 2,5 2 2 3 3 10 2,5 1 3 2 2 8 2
25 Ayu 5 3 4 3 15 3,75 3 3 4 3 13 3,25 3 3 2 3 11 2,75 3 2 2 2 9 2,25 3 2 2 1 8 2
118 86 90 92 386 96,5 62 80 77 86 305 76,25 63 61 61 63 248 62 47 57 57 58 219 54,75 45 52 51 50 198 49,5
NO RESPONDEN
P0
JUM RAT
P1
JUM RAT
P2
JUM RAT
P3
JUM RAT
P4
JUM RAT
TOTAL
Lampiran 3. Hasil Tabulasi Data Uji Organoleptik Warna
Lampiran 2. Hasil Tabulasi Data Uji Organoleptik AromaLampiran 3. Hasil Tabulasi Data Uji Organoleptik Warna
84
NO RESPONDEN RAT JUM RAT JUM RAT
U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4
1 Lilis Ernawati 3 3 3 3 12 3 3 4 4 3 14 3,5 1 2 2 2 7 1,75 3 3 3 3 12 3 3 3 2 2 10 2,5
2 Saripah 2 2 2 2 8 2 2 1 2 2 7 1,75 3 3 2 3 11 2,75 2 1 3 3 9 2,25 3 3 3 2 11 2,75
3 Tri Mar'ati Nur Utami 5 3 4 3 15 3,75 2 3 3 2 10 2,5 3 3 2 3 11 2,75 1 2 2 3 8 2 1 2 3 3 9 2,25
4 Adelia Aisyah Sari 2 2 3 2 9 2,25 2 2 3 2 9 2,25 2 3 2 3 10 2,5 1 2 2 2 7 1,75 3 2 2 2 9 2,25
5 Sholikha 3 3 3 3 12 3 5 4 4 3 16 4 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 8 2
6 Aininaa Salsabila Eka Putri. A 2 2 2 3 9 2,25 2 2 3 2 9 2,25 2 1 2 1 6 1,5 2 1 3 1 7 1,75 1 2 2 2 7 1,75
7 Partiani 2 2 3 3 10 2,5 2 2 2 3 9 2,25 3 2 2 3 10 2,5 3 3 2 2 10 2,5 2 2 3 3 10 2,5
8 Muhammad Alvin 2 2 2 2 8 2 2 2 1 2 7 1,75 4 5 4 5 18 4,5 1 2 3 2 8 2 2 1 2 2 7 1,75
9 Hanin Ramadhanti 2 2 2 3 9 2,25 2 2 1 3 8 2 2 1 2 3 8 2 1 3 2 3 9 2,25 1 2 3 3 9 2,25
10 Masriah 3 3 2 3 11 2,75 2 3 2 1 8 2 2 2 3 3 10 2,5 1 2 3 3 9 2,25 1 2 3 3 9 2,25
11 Firman Bayu Surya Atmaja 2 3 2 3 10 2,5 2 2 1 2 7 1,75 2 3 3 3 11 2,75 2 1 2 3 8 2 1 2 3 2 8 2
12 Rina Ayu Safitri 2 3 2 3 10 2,5 2 1 2 2 7 1,75 2 3 2 3 10 2,5 2 1 3 2 8 2 1 2 3 3 9 2,25
13 Ariyanti 3 2 3 3 11 2,75 2 3 3 2 10 2,5 1 3 2 3 9 2,25 1 3 2 3 9 2,25 2 2 2 2 8 2
14 Ahmad Sofiyan 2 3 3 3 11 2,75 2 3 3 2 10 2,5 2 3 2 3 10 2,5 2 3 2 3 10 2,5 2 2 2 2 8 2
15 Suharso 2 2 2 2 8 2 2 1 2 1 6 1,5 2 2 2 1 7 1,75 2 1 3 2 8 2 2 2 2 1 7 1,75
16 Eti Purwanti 2 2 3 3 10 2,5 3 2 2 3 10 2,5 3 3 3 2 11 2,75 2 3 3 2 10 2,5 1 3 3 2 9 2,25
17 Putri 2 2 2 3 9 2,25 2 2 1 2 7 1,75 1 2 2 2 7 1,75 1 2 3 2 8 2 1 2 2 2 7 1,75
18 Tri Hesti Ningsih 2 3 2 3 10 2,5 3 2 2 1 8 2 2 3 3 3 11 2,75 2 2 3 2 9 2,25 3 2 2 2 9 2,25
19 Wawan Cahyono 4 4 5 3 16 4 2 3 2 3 10 2,5 2 3 2 3 10 2,5 3 2 2 3 10 2,5 3 3 2 3 11 2,75
20 Fandi Rahmatullah 2 2 2 3 9 2,25 2 1 2 2 7 1,75 2 3 3 1 9 2,25 1 2 2 2 7 1,75 2 1 2 2 7 1,75
21 Heni 2 3 2 2 9 2,25 4 3 4 5 16 4 2 3 2 3 10 2,5 2 2 2 1 7 1,75 1 2 2 3 8 2
22 Siti Muslikha 2 2 3 2 9 2,25 4 5 4 3 16 4 1 3 2 3 9 2,25 2 2 3 2 9 2,25 3 2 3 2 10 2,5
23 Rita 2 3 3 2 10 2,5 4 4 5 3 16 4 3 2 3 3 11 2,75 2 1 2 2 7 1,75 3 1 2 2 8 2
24 Lis Marsam 3 2 3 3 11 2,75 5 4 4 3 16 4 3 3 3 2 11 2,75 3 2 3 1 9 2,25 3 1 2 3 9 2,25
25 Ayu 2 2 3 2 9 2,25 3 4 5 4 16 4 3 2 3 1 9 2,25 2 2 3 1 8 2 2 3 2 2 9 2,25
60 62 66 67 255 63,75 66 65 67 61 259 64,75 55 65 60 64 244 61 46 50 63 55 214 53,5 49 51 59 57 216 54
P1 P2
TOTAL
P3 P4
P0 JUM RAT JUM RAT JUM
Lampiran 4. Hasil Tabulasi Data Uji Organoleptik Aroma
Lampiran 4. Hasil Tabulasi Data Uji Organoleptik RasaLampiran 5. Hasil Tabulasi Data Uji Organoleptik Aroma
85
U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4
1 Lilis Ernawati 3 3 3 3 12 3 4 3 4 3 14 3,5 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 8 2
2 Saripah 2 2 2 3 9 2,25 2 2 3 2 9 2,25 3 2 2 1 8 2 2 3 3 3 11 2,75 3 3 4 3 13 3,25
3 Tri Mar'ati Nur Utami 3 2 3 3 11 2,75 3 4 4 5 16 4 3 2 2 2 9 2,25 2 2 3 2 9 2,25 1 2 2 2 7 1,75
4 Adelia Aisyah Sari 2 3 3 3 11 2,75 3 2 3 3 11 2,75 3 1 2 2 8 2 3 3 2 2 10 2,5 3 2 3 3 11 2,75
5 Solikha 3 3 3 3 12 3 4 3 4 3 14 3,5 2 2 2 2 8 2 2 2 1 2 7 1,75 3 3 4 4 14 3,5
6 Aininaa Salsabila Eka Putri. A 2 3 3 3 11 2,75 2 2 1 3 8 2 2 2 3 2 9 2,25 3 3 2 1 9 2,25 2 2 2 2 8 2
7 Partiani 4 3 3 3 13 3,25 3 2 3 3 11 2,75 3 2 2 3 10 2,5 3 4 4 5 16 4 2 2 3 2 9 2,25
8 Muhammad Alvin 2 2 2 2 8 2 1 2 2 3 8 2 4 3 4 5 16 4 3 3 1 2 9 2,25 2 2 2 1 7 1,75
9 Hanin Ramadhanti 2 3 3 3 11 2,75 3 4 4 5 16 4 3 4 2 3 12 3 1 2 2 3 8 2 1 2 3 2 8 2
10 Masriah 2 2 3 3 10 2,5 2 3 4 2 11 2,75 3 3 2 3 11 2,75 3 3 2 2 10 2,5 5 3 4 3 15 3,75
11 Firman Bayu Surya Atmaja 2 2 3 2 9 2,25 2 1 2 3 8 2 2 3 3 2 10 2,5 3 2 2 2 9 2,25 2 2 3 2 9 2,25
12 Rina Ayu Safitri 3 2 2 3 10 2,5 3 2 3 1 9 2,25 3 3 2 1 9 2,25 3 4 5 4 16 4 2 2 3 3 10 2,5
13 Ariyanti 2 2 2 3 9 2,25 5 4 3 4 16 4 3 1 2 3 9 2,25 2 2 3 2 9 2,25 1 2 2 2 7 1,75
14 Ahmad Sofiyan 2 2 3 3 10 2,5 2 2 3 2 9 2,25 3 2 2 2 9 2,25 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 8 2
15 Suharso 1 2 2 2 7 1,75 1 2 2 2 7 1,75 2 2 2 1 7 1,75 2 3 1 2 8 2 2 2 2 1 7 1,75
16 Eti Purwanti 2 3 2 2 9 2,25 3 4 5 4 16 4 1 2 2 2 7 1,75 3 1 2 2 8 2 2 3 3 3 11 2,75
17 Putri 2 2 1 2 7 1,75 1 2 3 2 8 2 1 2 2 2 7 1,75 1 3 2 2 8 2 3 4 4 5 16 4
18 Tri Hesti Ningsih 1 2 2 1 6 1,5 2 2 3 2 9 2,25 5 3 4 4 16 4 2 2 3 2 9 2,25 2 2 3 2 9 2,25
19 Wawan Cahyono 3 4 3 3 13 3,25 3 2 3 2 10 2,5 3 3 3 2 11 2,75 3 3 2 3 11 2,75 3 3 3 3 12 3
20 Fandi Rahmatullah 3 2 1 2 8 2 3 5 4 4 16 4 1 2 2 2 7 1,75 1 2 2 2 7 1,75 2 2 2 1 7 1,75
21 Heni 3 2 3 3 11 2,75 5 4 3 4 16 4 1 2 2 3 8 2 2 2 1 2 7 1,75 2 2 1 1 6 1,5
22 Siti Muslikha 3 4 3 3 13 3,25 3 3 4 2 12 3 3 3 3 2 11 2,75 3 3 2 3 11 2,75 2 2 3 2 9 2,25
23 Rita 2 2 3 3 10 2,5 5 4 3 4 16 4 2 2 3 3 10 2,5 2 2 3 3 10 2,5 2 1 2 3 8 2
24 Lis Marsam 3 4 2 4 13 3,25 2 3 4 2 11 2,75 3 2 3 2 10 2,5 1 2 3 3 9 2,25 2 1 3 2 8 2
25 Ayu 3 4 3 3 13 3,25 2 1 3 2 8 2 3 2 2 2 9 2,25 2 2 2 1 7 1,75 2 1 2 2 7 1,75
60 65 63 68 256 64 69 68 80 72 289 72,25 64 57 60 58 239 59,75 56 62 57 59 234 58,5 55 54 67 58 234 58,5
NO RESPONDEN
P0
JUM RAT
P1
JUM RAT
P2
JUM RAT
P3
JUM RAT
P4
JUM RAT
TOTAL
Lampiran 5. Hasil Tabulasi Data Uji Organoleptik Rasa
Lampiran 6. Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)Lampiran 7. Hasil Tabulasi Data Uji Organoleptik Rasa
Lampiran 6. Hasil Data Uji Normalitas Warna, Aroma dan Rasa a. Warna
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
P0 .344 25 .000 .732 25 .000
P1 .220 25 .003 .828 25 .001
P2 .291 25 .000 .809 25 .000
P3 .151 25 .142 .901 25 .019
P4 .328 25 .000 .750 25 .000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Aroma
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
P0 .221 25 .003 .822 25 .001
P1 .260 25 .000 .809 25 .000
P2 .253 25 .000 .810 25 .000
P3 .196 25 .014 .895 25 .014
P4 .181 25 .034 .909 25 .028
a. Lilliefors Significance Correction
c. Rasa
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
P0 .123 25 .200* .940 25 .045
P1 .190 25 .021 .849 25 .002
P2 .193 25 .017 .827 25 .001
P3 .241 25 .001 .777 25 .000
P4 .232 25 .001 .860 25 .003
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 7. Hasil Data Npar Tabel Warna
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Min. Max.
Percentiles
25th 50th (Median) 75th
P0U1 25 4.72 .458 4 5 4.00 5.00 5.00
P1U1 25 2.48 .872 2 5 2.00 2.00 3.00
P2U1 25 2.52 .653 1 3 2.00 3.00 3.00
P3U1 25 1.88 .440 1 3 2.00 2.00 2.00
P4U1 25 1.80 .707 1 3 1.00 2.00 2.00
P0U2 25 3.44 .507 3 4 3.00 3.00 4.00
P1U2 25 3.20 .577 2 4 3.00 3.00 4.00
P2U2 25 2.44 .507 2 3 2.00 2.00 3.00
P3U2 25 2.28 .614 1 3 2.00 2.00 3.00
P4U2 25 2.08 .493 1 3 2.00 2.00 2.00
P0U3 25 3.60 .645 3 5 3.00 4.00 4.00
P1U3 25 3.08 .640 2 5 3.00 3.00 3.00
P2U3 25 2.44 .583 1 3 2.00 2.00 3.00
P3U3 25 2.28 .614 1 3 2.00 2.00 3.00
P4U3 25 2.04 .611 1 3 2.00 2.00 2.00
P0U4 25 3.68 .690 3 5 3.00 4.00 4.00
P1U4 25 3.44 .583 3 5 3.00 3.00 4.00
P2U4 25 2.52 .586 1 3 2.00 3.00 3.00
P3U4 25 2.32 .557 1 3 2.00 2.00 3.00
P4U4 25 2.00 .408 1 3 2.00 2.00 2.00
Lampiran 8. Hasil Data Npar Tabel Aroma
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Min. Max.
Percentiles
25th 50th (Median) 75th
P0U1 25 2.40 .764 2 5 2.00 2.00 3.00
P1U1 25 2.64 .995 2 5 2.00 2.00 3.00
P2U1 25 2.20 .764 1 4 2.00 2.00 3.00
P3U1 25 1.84 .688 1 3 1.00 2.00 2.00
P4U1 25 1.96 .841 1 3 1.00 2.00 3.00
P0U2 25 2.48 .586 2 4 2.00 2.00 3.00
P1U2 25 2.60 1.118 1 5 2.00 2.00 3.50
P2U2 25 2.60 .816 1 5 2.00 3.00 3.00
P3U2 25 2.00 .707 1 3 1.50 2.00 2.50
P4U2 25 2.04 .611 1 3 2.00 2.00 2.00
P0U3 25 2.64 .757 2 5 2.00 3.00 3.00
P1U3 25 2.68 1.215 1 5 2.00 2.00 4.00
P2U3 25 2.40 .577 2 4 2.00 2.00 3.00
P3U3 25 2.52 .510 2 3 2.00 3.00 3.00
P4U3 25 2.36 .490 2 3 2.00 2.00 3.00
P0U4 25 2.68 .476 2 3 2.00 3.00 3.00
P1U4 25 2.44 .917 1 5 2.00 2.00 3.00
P2U4 25 2.56 .917 1 5 2.00 3.00 3.00
P3U4 25 2.20 .707 1 3 2.00 2.00 3.00
P4U4 25 2.28 .542 1 3 2.00 2.00 3.00
Lampiran 9. Hasil Data Npar Tabel Rasa
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Min. Max.
Percentiles
25th 50th (Median) 75th
P0U1 25 2.40 .707 1 4 2.00 2.00 3.00
P1U1 25 2.76 1.165 1 5 2.00 3.00 3.00
P2U1 25 2.56 .961 1 5 2.00 3.00 3.00
P3U1 25 2.24 .723 1 3 2.00 2.00 3.00
P4U1 25 2.20 .816 1 5 2.00 2.00 2.50
P0U2 25 2.60 .764 2 4 2.00 2.00 3.00
P1U2 25 2.72 1.061 1 5 2.00 2.00 4.00
P2U2 25 2.28 .678 1 4 2.00 2.00 3.00
P3U2 25 2.48 .714 1 4 2.00 2.00 3.00
P4U2 25 2.16 .688 1 4 2.00 2.00 2.50
P0U3 25 2.52 .653 1 3 2.00 3.00 3.00
P1U3 25 3.20 .866 1 5 3.00 3.00 4.00
P2U3 25 2.40 .645 2 4 2.00 2.00 3.00
P3U3 25 2.28 .936 1 5 2.00 2.00 3.00
P4U3 25 2.68 .802 1 4 2.00 3.00 3.00
P0U4 25 2.72 .614 1 4 2.00 3.00 3.00
P1U4 25 2.88 1.054 1 5 2.00 3.00 4.00
P2U4 25 2.32 .900 1 5 2.00 2.00 3.00
P3U4 25 2.36 .860 1 5 2.00 2.00 3.00
P4U4 25 2.32 .945 1 5 2.00 2.00 3.00
Lampiran 10.Hasil Uji Laboratorium Kadar Air dan Antioksidan
Lampiran 18.
Lampiran 11. Hasil Uji Laboratorium PH
92 Lampiran 12. Kisi – kisi Kuisioner dan Kategori Teori Keterampilan
Variable Sub Variabel/Kategori Definisi Operasional Indikator Kisi – kisi (No Soal) Tingkat
Keterampilan Petani
Keahlian Dasar Kemampuan dasar yang telah dimiliki seseorang sejak lahir. Contoh dari keterampilan dasar yaitu menghitung, mendengar, menulis, dan membaca.
Dapat menyiapkan alat dan bahan dalam pembuatan teh celup dengan baik
1 Keahlian Teknis Kemampuan seseorang yang
didasarkan pada proses belajar secara bertahap yang dilakukan sesuai dengan keahliannya. Contoh dari keterampilan teknis adalah keterampilan merakit telepon, mengoperasikan laptop, dll.
Dapat memilih dan menimbang bahan yang
akan digunakan 2 – 6
Keahlian Perorangan Kemampuan dasar pada seseorang yang difokuskan pada keterampilan yang telah dimilikinya untuk berinteraksi baik melalui komunikasi
personal/kelompok. Contoh dari keterampilan perorangan ialah
menyampaikan pendapat dengan jelas, menjadi pendengar yang baik, bekerja dengan tim.
Dapat melakukan tahapan pembuatan teh celup dengan baik.
7 - 11
Menyelesaikan Masalah
Kemampuan seseorang yang bisa untuk diterapkan dalam memecahkan masalah dikehidupan sehari – hari.
Contoh dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan masalah adalah kemampuan kognitif dan logika yang baik.
Dapat membuat formulasi dan
pengemasan teh celup bunga rosella dengan tepat.
12 – 13
Lampiran 13. Lembar Checklist Observasi
CHECKLIST OBSERVASI (diisi oleh observator)
I. IDENTITAS PESERTA
Nama :
Umur :
Pendidikan : Pekerjaan :
II. PETUNJUK PENGISIAN
a. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur keterampilan peserta terhadap pembuatan teh celup kelopak bunga rosella.
b. Jawaban diisi oleh peneliti berdasarkan hasil observasi kepada sasaran/sampel.
c. Jawaban dipilih berdasarkan hasil pengamatan tanpa ada paksaan maupun pengaruh dari eksternal.
d. Checklist salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan.
Keterangan jawaban : 1 = Belum terampil 2 = Cukup terampil 3 = Terampil
4 = Sangat terampil
No Peryataan
Alternatif jawaban Belum
terampil
Cukup
terampil Terampil Sangat terampil A. TAHAP PERSIAPAN
1. Peserta dapat menyiapkan alat untuk pembuatan teh celup rosella seperti :
a. Blender b. Saringan c. Baskom plastik d. Timbangan digital e. Cutter
f. Sendok g. Kantong teh
2. Peserta dapat menyiapkan bahan seperti :
a. Kelopak bunga rosella b. Jahe merah.
3. Peserta dapat menimbang bahan menggunakan
timbangan digital dengan tepat.
B. TAHAP SORTASI
4. Peserta mampu memilih bahan yang akan digunakan dalam pembuatan teh celup rosella dengan tepat.
5. Peserta mampu untuk memisahkan biji dari kelopak bunga.
6. Peserta mampu untuk melakukan pencucian kelopak bunga rosella dan rimpang jahe dengan tepat.
C. TAHAP PENGERINGAN 7. Peserta mampu melakukan
tahap pengeringan kelopak rosella dengan tepat.
8. Peserta mampu melakukan tahap pengeringan jahe merah dengan tepat.
D. TAHAP PENGHALUSAN 9. Peserta mampu melakukan
penghalusan bunga rosella.
10. Peserta mampu melakukan penghalusan jahe merah.
E. TAHAP PENGAYAKAN 11. Peserta mampu untuk
melakukan pengayakan
setelah bahan dihaluskan dengan tepat.
12. Peserta mampu untuk membuat formulasi teh celup kelopak bunga rosella secara mandiri.
F. TAHAP PENGEMASAN 13. Peserta mampu untuk
melakukan pengemasan
serbuk kedalam kantong teh dengan tepat.
95 Lampiran 14. Matriks Pertimbangan Penetapan Metode
Sasaran Penerapan Metode
Karakteristik Sasaran Karakteristik Kondisi/Keragaan Tujuan
Penyuluhan
Materi Penyuluhan
Jumlah Sasaran
Teknik Komunikasi 1. Kelompok tani ikhlas
Desa Kebonagung (30 Orang)
2. Materi penyuluhan : Pembuatan teh celup rosella 2 g dengan komposisi jahe merah 2 g
1. Karakteristik pribadi a. Jenis kelamin b. Umur
2. Status sosial
a. Tingkat pendidikan b. Pekerjaan
c. Keterlibatan dalam kelompok
3. Pengalaman bertani 4. Tingkat adopsi inovasi
Pria dan wanita 20 – 50 tahun Menengah kebawah SMA – S1
Aktif
>1 tahun
Meningatkan keterampilan
Pembuatan teh celup kelopak bunga rosella dan jahe merah
Kelompok (30 orang)
Langsung
96 Lampiran 15. Matriks Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
Metode dan Teknik Penyuluhan
Pertanian
Analisis Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
Prioritas Keputusan Pemilihan Metode Karakteristik
Sasaran
Tujuan Penyuluhan
Materi Penyuluhan
Media yang Digunakan
Sosial Budaya
Tingkat
Adopsi Kondisi
Diskusi kelompok √ √ √ √ √ √ √ 7 Demonstrasi cara
dan diskusi.
Metode ini dipilih agar dapat memberi stimulus kepada petani agar lebih memahami/menyarap materi yang
disuluhkan. Metode diskusi merupakan proses yang melibatkan
sekelompok orang dalam berinteraksi untuk bertukar informasi dan
pemecahan masalah.
Anjangsana - - √ - √ √ - 3
Demonstrasi cara √ √ √ √ √ √ √ 7
Demonstrasi hasil √ √ - √ √ - √ 5
Demonstrasi plot - √ √ √ √ - - 4
Demonstrasi farming
- √ √ √ - - - 3
Demonstrasi area - √ √ √ - - - 3
Demonstrasi unit - - - - - - - -
Pameran √ - - - - - √ 2
Sekolah lapang - - - - - - - -
Temu wicara - - √ √ - - - 2
Temu bisnis/usaha √ - √ - √ - √ 4
Temu karya/hasil √ - √ √ - - √ 4
Temu lapang √ - √ - √ √ √ 5
Mimbar sarasehan - - - - √ √ - 2
Kursus tani - √ √ - - - - 2
Ceramah √ √ - √ √ - √ 5
Kaji tindak - - √ - - - - 1
97 Lampiran 16. Matriks Penentuan Media Penyuluhan Pertanian
Metode dan Teknik Penyuluhan
Pertanian
Analisis Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
Prioritas Keputusan Pemilihan Media Karakteristik
Sasaran
Tujuan Penyuluhan
Materi Penyuluhan
Metode yang Digunakan
Sosial Budaya
Tingkat Adopsi
Jumlah Sasaran
Bagan - - - - - - - - 1. Leaflet
Materi sangat informatif, simple dan praktis, serta mudah untuk dibawa kemana-mana.
2. Benda
sesungguhnya Benda
pendukung dalam praktik sehingga peserta mudah untuk menerima materi yang akan
disampaikan.
Diagram - - - - - - - -
Gafik - - - - - - - -
Poster √ √ - - √ - √ 4
Folder √ √ - - √ - √ 4
Brosur √ √ - - √ - √ 4
Media Audio Visual
√ - - - - - √ 2
Proyektor √ - - - - - √ 2
Leaflet √ √ √ √ √ √ √ 7
Siaran pedesaan
- - - - - - - -
Slide √ - - - - - √ 2
Recorder √ - - - - - - 1
Model/benda sesungguhnya
√ √ √ √ √ √ √ 7
Papan tulis √ - - - - - √ 2
Telephone - - - - - - - -
Lampiran 17. Karakteristik Sasaran Penyuluhan
No. Nama Usia
(Tahun)
Pendidikan
Terakhir Pekerjaan Pengalaman Berusahatani
1. Bu Muslich 50 SMA Ibu Rumah Tangga 10
2. Nanda K. 26 SMA Petani 5
3. Natasya Ayu 25 SMA Petani 4
4. Anisa Aurelia 24 SMA Pegawai/Karyawan 2
5. M. Imam H. 26 SMA Petani 4
6. Oktavyan D. I. 28 SMK Petani 3
7. Aldy Rizky D. 29 SMK Pegawai/Karyawan 2
8. Yuli H. 39 SMA Pegawai/Karyawan 7
9. Endang Suci 54 SMK Ibu Rumah Tangga 3
10. Yuni H. 46 S1 Petani 36
11. Alifian K. S. 27 SMA Pegawai/Karyawan 2
12. Winarti 44 S1 Ibu Rumah Tangga 2
13. Susetyo 44 SMA Petani 2
14. Ani K. 38 SMK Pegawai/Karyawan 8
15. Bu Sri W. 58 SMA Ibu Rumah Tangga 2
16. Bu Elok 47 SMA Ibu Rumah Tangga 3
17. Bu Jafar 47 S1 Ibu Rumah Tangga 25
18. Bu Ibrahim 39 S1 Ibu Rumah Tangga 2
19. Arvin 26 SMK Petani 5
20. Lilis Ernawati 53 SMA Ibu Rumah Tangga 2
21. Yuliani 42 SMA Petani 5
22. Bu Dewi 39 SMK Ibu Rumah Tangga 27
23. Suharni 56 SMA Ibu Rumah Tangga 2
24. Bu Wati 47 SMA Ibu Rumah Tangga 2
25. Bu Umi S. 50 SMA Ibu Rumah Tangga 36