• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Atas Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak dalam Rangka Menambah Jumlah Wajib Pajak Terdafar di KPP Pratama

IV.3. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi

IV.4.1. Evaluasi Atas Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak dalam Rangka Menambah Jumlah Wajib Pajak Terdafar di KPP Pratama

Jakarta Tanah Abang Dua

Ekstensifikasi Wajib Pajak merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penambahan jumlah Wajib Pajak terdaftar dan perluasan Objek Pajak dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Tujuan utama dari kegiatan ekstensifikasi ini adalah penggalian penerimaan pajak melalui penambahan jumlah Wajib Pajak.

Ekstensfifikasi Wajib Pajak memfokuskan pada peningkatan kesadaran Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Selain itu ekstensfikasi Wajib Pajak memfokuskan pada penambahan jumlah Wajib Pajak terdaftar dan perluasan Objek Pajak dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Kemudian dari hasil pelaksanaan kegiatan ekstensfikasi Wajib Pajak tersebut digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan intensifikasi pajak.

Kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan penerimaan Negara yang berasal dari pajak.

Berdasarkan penelitian penulis, KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua telah melaksanakan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak dari tahun 2007 sampai dengan 2010 atas penyisiran lapangan atau canvassing sesuai dengan 175/PJ./2006 dan PER-16/PJ./2007 terutama atas Wajib Pajak Orang Pribadi. Namun dalam pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi ini, perlu dilakukan peninjauan ulang atau evaluasi untuk mengetahui tingkat efektivitas dan mencari kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan ekstensfifkasi Wajib Pajak. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah

91 dilakukan penulis, maka dapat dijelaskan bahwa secara dalam organisasi di Kantor Pelayanan Pajak, kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak menjadi tanggung jawan Seksi Ekstensifikasi.

Jadi, upaya penambahan jumlah Wajib Pajak maupun Objek Pajak sudah disadari sedemikian pentingnya sehingga dengan tegas diwujudkan dalam pembentukan seksi tersendiri. Dalam melakukan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak Seksi Ekstensifikasi tidak bekerja secara sendiri, dalam melakukan kegiatan canvassing atau penyisiran lapangan, Seksi Ekstensifikasi dibantu oleh sejumlah Account Representative yang merupakan anggota dari Seksi Pengawasan, Konsultasi, serta Seksi Pelayanan. Dalam melakukan canvassing terutama di pusat grosir Metro Tanah Abang petugas ekstensifikasi mengikutsertakan Account Representative untuk memberikan berbagai penjelasan yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak sehingga mereka memahami tujuan dari pemberian NPWP.

Seksi Pelayanan merupakan Seksi yang berada digaris pertama dalam pendaftaran Wajib Pajak artinya seksi yang memberikan pelayanan pendaftaran sebagai Wajib Pajak yang akan memperoleh NPWP/NPPKP. Data yang diolah oleh Seksi Pengolah Data dan Informasi (Seksi PDI) didistribusikan kepada seksi teknis untuk digali potensinya, selanjutnya Sub Seksi Pendaftaran Wajib Pajak harus melayani para Wajib Pajak yang terjaring dalam ekstensifikasi. Sehingga merupakan suatu tim kerja yang saling membutuhkan dan mempengaruhi satu sama lain.

Upaya yang telah dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanah Abang Dua untuk proses ekstensifikasi Wajib Pajak sesuai dengan SE-06/PJ.9/2001 adalah sebagai berikut:

92 1. Canvassing terhadap pengusaha-pengusaha di sentra-sentra ekonomi, seperti mall,

plasa.

2. Kerjasama dengan RT/RW/Kelurahan di daerah pemukiman mewah atau masyarakat mampu supaya kepala keluarga diberi Nomor Pokok Wajib Pajak.

3. Kerjasama terhadap pihak instansi keimigrasian supaya mewajibkan pemilik paspor untuk memilki Nomor Pokok Wajib Pajak.

4. Mewajibkan pemegang kartu kredit memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak.

5. Mewajibkan pembeli mobil mewah dan rumah mewah memilki Nomor Pokok Wajib Pajak

6. Mewajibkan orang pribadi yang memiliki penghsilan diatas PTKP untuk memiliki NPWP

Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak, untuk itu penulis akan mengevaluasi hasil pelaksanaan program kegiatan yang telah dilakukan oleh KPP Pratama Tanah Abang Dua:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak yang dilakukan oleh KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua, sebenarnya bertujuan agar pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi yang akan dilakukan dapat terorganisir sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan Direktorat Jenderal Pajak bahwa perencanaan yang baik akan memudahkan pelaksanaan dan sekaligus agar kegiatan ekstensfikasi Wajib Pajak berjalan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

Dalam PER-175/PJ./2006 tahap persiapan di awali dengan pembuatan rencana kerja yang akan disampaikan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak untuk mendapatkan persetujuan meliputi penentuan lokasi ekstensifikasi, dengan satuan

93 kelurahan atau satuan mall/pusat perdagangan, penentuan jumlah Objek Pajak, Pembuatan jadwal pekerjaan dan persiapan administrasi yang meliputi penyediaan SPOP, Lampiran SPOP, Lampiran Pemutakhiran Data Objek Pajak (LPDOP), Peta Blok, Blanko Kartu NPWP dan dokumen lain yang diperlukan. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara penulis dengan Petugas Ekstensifikasi dan Waskon dapat disimpulkan bahwa tahap perencanaan kegiatan ekstensifikasi yang dilakukan KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua telah dilakukan sesuai dengan peraturan pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi atas PER-175/PJ./2006 mulai 1 Maret 2007 dan kegiatan ini dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sampai saat ini. Dalam program kerja ditetapkan beberapa Tim Pelaksana Ekstensfikasi yang terdiri dari seluruh anggota Seksi Ekstensfikasi, seluruh Account Representative dan beberapa orang seksi lain yang di butuhkan dalam pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi. Setelah pembentukan beberapa Tim Pelaksana Ekstensifikasi dilakukan pembagian tugas bagi masing-masing tim yang meliputi lokasi yang akan diekstensifikasi.

Dalam program kerja tersebut, akan menetapkan target 10.000 (sepuluh ribu) kios yang akan dilakukan penyisiran, pemenuhan target ini akan menyebabkan para petugas termotivasi dalam menjalankan tugasnya.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah melakukan perencanaan yang matang, kegiatan ekstensifikasi dilanjutkan pada tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan ini merupakan ujung tombak dalam upaya menjaring Wajib Pajak Orang Pribadi baru. Diperlukan kerja keras lebih dari para petugas karena dalam tahap ini para petugas dihadapkan langsung dengan para Wajib Pajak yang umumnya adalah pedagang. Pelaksanaan ekstensifikasi dilakukan oleh Tim Ekstensfikasi bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) diawali dengan

94 melakukan sosialisasi kepada Lurah, RW dan RT, pengelola pasar, pengembang, pengelola gudang, pengurus koperasi pedagang, perwakilan pedagang, kepala lingkungan dan para pengusaha atau pedagang mengenai pajak, fungsi pajak, pentingnya peran serta masyarakat bagi pembangunan salah satunya dengan membayar pajak serta kemudahan yang diberikan bagi Wajib Pajak baru untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak.

Setelah kegiatan sosialisasi dan pengisian data Wajib Pajak tahap selanjutnya yaitu tahap administrasi yaitu proses pemutakhiran data, proses pemberian, pemutakhiran dan penyampaian Kartu NPWP kepada WP. Koordianator Lapangan menerima dan meneliti kelengkapan SPOP (Surat Pemberitahuan Objek Pajak) yang digunakan sebagai sarana bagi Wajib Pajak untuk mendaftarkan objek pajak yang akan dipakai sebagai dasar untuk menghitung PBB yang terhutang, LSPOP (Lampiran Surat Pemberitahuan Objek Pajak) adalah formulir yang dipergunakan oleh subjek pajak atau Wajib Pajak untuk melaporkan data rinci objek pajak sektor perkebunan dan LPDOP (Lampiran Pemutakhiran Data Objek Pajak) adalah formulir yang dipergunakan untuk mendapatkan data Wajib Pajak orang pribadi dan berfungsi sebagai formulir pendaftaran Wajib Pajak dari petugas lapangan. Berdasarkan LPDOP, jika menemukan Wajib Pajak yang belum memiliki NPWP, maka petugas akan mencetak kartu NPWP dengan menggunakan Aplikasi Pendaftaran Wajib Pajak Massal. Selanjutnya kartu NPWP dan dokumen lainnya disimpan untuk diarsipkan.

3. Tahap Pengawasan

Tahap pelaporan dan pengawasan berdasarkan dengan PER-175/PJ./2006, terdiri dari pelaporan hasil kegiatan ekstensfikasi yang telah dilakukan oleh petugas lapangan.

Laporan tersebut disampaikan langsung kepada Ketua Tim Ekstensifikasi, Kepala KPP,

95 Kanwil dan Dirjen Pajak. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dengan petugas, tahap pelaporan dan pengawasan kegiatan ekstensfikasi yang dilakukan oleh petugas KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua telah berjalan sesuai dengan Ketentuan PER175/PJ./2006.

Dalam hal pengawasan Ketua Tim Kegiatan Pendataan dan Ekstensifikasi melaporkan hasil kegiatan pendataan dan ekstensifikasi kepada Kepala Kantor Wilayah DJP dalam bentuk Laporan Triwulan. Kegiatan pengawasan ini bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak yang telah dilakukan serta untuk mengidentifikasi kelemahan pelaksanaan sehingga dapat diambil tindakan cepat untuk melakukan evalusi atas kelemahan tersebut.

IV.4.2. Evaluasi atas Pelaksanaan Kegiatan Intensifikasi Pajak dalam Rangka