• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PEMBELAJARAN A Peta Konsep

Guru Mata Pelajaran PA

EVALUASI PEMBELAJARAN A Peta Konsep

B. Tujuan Pembelajaran

Peserta PLPG mampu memahami Evaluasi pembelajaran beserta komponennya dan menerapkan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Peserta PLPG mampu mengembangkan dan melaksanakan penilaian berbasis kelas. Sedangkan indikator ketercapaian dikalat ini adalah:

1. Peserta dapat menjelaskan pengertian Penilaian Berbasis Kelas (PBK). 2. Peserta dapat menyebutkan berbagai teknik penilaian

3. Peserta dapat menyusun instrument tes

4. Peserta dapat menyebutkan macam-macam instrument non-tes 5. Peserta dapat menyusun instrument non-tes

Peserta PLPG mampu memahami Evaluasi pembelajaran beserta komponennya dan menerapkan dalam kegiatan belajar mengajar di

sekolah

mampu mengembangkan dan melaksanakan penilaian berbasis

Menjelaskan pengertian Penilaian Berbasis Kelas (PBK), menyebutkan berbagai teknik penilaian Dapat menyusun instrumen test dan penilaian Dapat menyebutkan macam-macam instrument non- tes Dapat menyusun instrument non- tes

C. Materi Pokok

 Pengertian Penilaian Berbasis Kelas  Macam-macam instrumen tes dan non-tes

 Langkah-Langkah pengembangan instrumen penilaian (tes dan Nontes).

I. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas Pendahuluan

Sesuai dengan perkembangan pendidikan modern, penilaian dalam kurikulum menganut prinsip penilaian berkelanjuan dan komprehensip guna mendukung upaya pencapaian kompetensi kepribadian peserta didik untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sendiri. Karena itu, di berbagai lembaga persekolah sekarang ini dikembangkan Kurikulum (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai kelanjutan dari (KBK) maupun Kurikulum 2013 untuk meningkatkan kualitas lulusan agar lebih competitiveness.

Kompetensi lulusan pendidikan di lingkungan sekolah di bawah payung Departemen Agama dan kompetensi materi (PAI) Pendidikan Agama Islam di seluruh lembaga pendidikan adalah terbentuknya peserta didik yang competitiveness yang tercermin pada perilaku siswa yang akhlakul karimah; Akhlakul karimah tidak hanya sekedar siswa dapat membedakan baik-buruk tetapi lebih dari pada itu, akhlakul karimah dapat tercermin dalam pribadi yang mandiri, jujur, disiplin, bertanggungjawab, tidak pamrih, cinta ilmu, cinta kemajuan, kritis, dan suka bekerja keras.

Dengan adanya perubahan kurikulum tersebut, maka secara langsung menyebabkan pula pada strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Selama ini, penilaian hasil belajar lebih diacukan pada penilaian individual yang lebih menekankan pada aspek kognitif. Dalam kerangka ini, maka penilaian harus memberikan porsi yang sama dalam setiap ranah, khususnya ranah afektif. Apalagi mata pelajaran Pendidikan Agama, yang seharusnya lebih menekankan pada ranah afektif. Karena mata pelajaran pendidikan Agama, tidak sekedar memahamkan materi kepada siswa, tetapi juga harus mampu diaplikasikan dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlu menggunakan jenis dan cara yang bervariasi dalam pengumpulan informasi untuk menilai kemajuan hasil belajar siswa secara komprehensif.

Penilaian Berbasis Kompetensi (PBK) merupakan salah satu komponen dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). PBK dilakukan untuk memberikan keseimbangan pada ketiga ranah, kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan berbagai jenis, bentuk dan model penilaian yang dilakukan secara

berkesinambungan. PBK ini diharapkan akan lebih bermanfaat untuk memperoleh gambaran secara utuh mengenai prestasi dan kemajuan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Puskur (2004) menyatakan bahwa PBK merupakan kegiatan pengumpulan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga penilaian tersebut akan secara valid dapat menjadi alat untuk mengukur apa yang akan diukur dari peserta didik.

Penilaian adalah salah satu komponen pokok dalam pembelajaran yang harus dikuasai oleh seorang guru, untuk itu dalam PLPG seluruh peserta sebagai calon guru profesional tentunya juga harus memiliki kompetensi penguasaan terhadap penilaian.

Pengertian

Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam melakukan evaluasi, yaitu pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Pengukuran adalah penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menunjukkan keadaan individu (Allen & Yen, 1979). Menurut TGAT (1987), Penilaian mencakup semua cara yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok. Proses asesmen meliputi pengumpulan bukti-bukti tentang pencapaian belajar peserta didik. Definisi penilaian berkaitan dengan semua proses pembelajaran, seperti karakteristik peserta didik, karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas, dan administrasi.

Menurut Griffin dan Nix (1991), pengukuran, asesmen, dan evaluasi adalah hirarki. Pengukuran membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria, asesmen menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedang evaluasi adalah penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku. Dapat perilaku individu atau lembaga. Sifat yang hirarkis ini menunjukan bahwa setiap kegitan evaluasi melibatkan pengukuran dan asesmen.

Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaiannya. Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas pembelajaran ini dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi pembelajaran yang baik dan memotivasi peserta didik untuk belajar lebih baik. Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukan perbaikan sistem penilaian yang diterapkan.

Berdasarkan alasan di atas maka dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sistem penilaiannya diistilahkan Penilaian Berbasis Kelas (PBK). Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip- prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten. PBK mengidentifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan belajar siswa dan pelaporan.

Penilaian ini dilakukan secara terpadu dengan proses pembelajaran, sehingga disebut Penilaian Berbasis Kelas (PBK). PBK dilakukan dengan pengumpulan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), tindakan (action), dan tes tertulis (subyektif, obyektif, dan proyektif). Guru menilai kompetensi dan hasil belajar siswa berdasarkan level pencapaian prestasi siswa.

Dalam pelaksanaan PBK, peranan guru sangat penting dalam menentukan ketepatan jenis penilaian untuk menilai keberhasilan dan kegagalan siswa. Jenis penilaian yang dibuat guru harus memenuhi standar validitas dan reliabilitas, agar hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu, kompetensi profesional bagi guru merupakan persyaratan penting.

Untuk menunjang keberhasilan PBK sebagai bagian dari KBK, maka madrasah hendaknya melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1. Mengembangkan dan melaksanakan program-program pembelajaran yang berorientasi pada siswa untuk mencapai tamatan yang kompeten di bidangnya masing-masing.

2. Menggunakan acuan kurikulum dan hasil belajar dengan kegiatan:

a. Memantau kemajuan belajar siswa secara individual dan merencanakan perbaikannya.

b. Menilai dan melaporkan pencapaian hasil belajar siswa secara individual. c. Melaporkan kinerja madrasah dan menunjukkan pertanggung-jawabannya

kepada masyarakat.

3. Mengembangkan dan melaksanakan pendekatan penilaian madrasah seutuhnya yang didasarkan pada kriteria yang diketahui oleh siswa dan orang tua atau wali.

4. Mengembangkan dan melaksanakan prosedur untuk melaporkan pada orangtua/wali tentang kemajuan belajar siswa secara individual dengan cara sebagai berikut:

a. Dikembangkan melalui konsultasi dengan komunitas madrasah b. Menyediakan informasi pencapaian hasil belajar siswa secara teratur.

c. Menggunakan berbagai jenis informasi termasuk laporan tentang hasil belajar (rapor) dan semua lingkup aspek pembelajaran yang menggambarkan tingkat kemajuan belajar serta prestasi siswa.

Tujuan

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) bertujuan untuk: (1) mengetahui kemajuan belajar siswa, baik sebagai individu maupun anggota kelompok/kelas setelah ia mengikuti pendidikan dan pembelajaran, (2) mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi berbagai komponen pembelajaran yang dipergunakan guru dalam jangka waktu tertentu, (3) menentukan tindak lanjut pembelajaran bagi siswa, dan (4) membantu siswa untuk memilih madrasah, pekerjaan, dan jabatan yang sesuai dengan bakat, minat, perhatian, dan kemampuannya.

Secara lebih luas, tujuan PBK berkaitan dengan: (1) bidang pengajaran, (2) hasil belajar, (3) diagnosis dan usaha perbaikan, (4) fungsi penempatan, (5) fungsi seleksi, (6) bimbingan dan penyuluhan, (7) kurikulum, dan (8) penilaian kelembagaan.

Fungsi

Bagi siswa, PBK berfungsi untuk membantu:

1 Dalam mewujudkan dirinya dengan mengubah atau mengembangkan penilaiannya dengan mengubah atau mengembangkan perilakunya ke arah yang lebih baik dan maju.

2 Mendapatkan kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya Sedang bagi guru, PBK berfungsi untuk membantu:

1. Menetapkan berbagai metode dan media yang relevan dengan kompetensi yang akan dicapai pada proses pembelajaran.

2. Membuat pertimbangan dan keputusan administratif. Prinsip, dan Acuan Penilaian Berbasis Kelas

1) Prinsip

Sebagai bagian dari Kurikulum Berbasis Kompetensi, pelaksanaan PBK sangat dipengaruhi oleh berbagai factor dan komponen yang ada di dalamnya. Namun demikian, guru mempunyai posisi sentral dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan kegiatan penilaian. Untuk itu, dalam pelaksanaan penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

1. Valid

PBK harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes yang terpercaya atau sahih. Artinya, adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi