• Tidak ada hasil yang ditemukan

Guru membantu siswa menyelesaikan tugas

STRATEGI PEMBELAJARAN SK

PAKEMI/CTL

4. Guru membantu siswa menyelesaikan tugas

Kadang-kadang seorang siswa atau sekelompok siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas. Guru perlu tahu dan memberikan jalan keluar agar siswa atau kelompok siswa tersebut tidak tertinggal dari yang siswa yang lain. b. Agar siswa Kreatif:

1. Guru membangun lingkungan belajar yang kreatif

Sikap dan tindakan kreatif dapat didorong dengan lingkungan sekitar yang kreatif pula. Guru dapat mendorong kreativitas siswa dengan cara membangun lingkungan kelas yang kreatif. Pemanfaatan bahan-bahan bekas sebagai piranti kelas, pemajangan hasil karya siswa, majalah dinding merupakan beberapa teknik merangsang kreativitas siswa. Mencari sisi positif dari setiap karya siswa akan memotivasi mereka menjadi lebih kreatif

2. Guru memberi kesempatan siswa menghasilkan karya atau menuangkan kreatifitas Tugas mandiri dapat diberikan kepada siswa untuk menuangkan ide-ide kreatifnya utamanya dalam bentuk hasil karya siswa. Kualitas dan kreativitas ini akan muncul manakala guru juga mampu memberikan tugas yang sifatnya terbuka, tugas yang hasilnya antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya tidak seragam. Maksudnya topik dan tema bisa sama namun penuangan gagasan tidak, sehingga hasil karya siswa beragam penampilannya. Contoh: siswa menempelkan gambar hewan yang digunting dan majalah dan memberikan komentar terhadap bagian- bagian tubuhnya.

3. Guru menghargai dan memajang hasil karya siswa

Ketika siswa menghasilkan karya tertentu, guru dapat memberikan umpan balik yang meningkatkan harga diri positif mereka. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan memberikan komentar positif " mengapa kamu pilih warna itu?", " Ini menarik sekali, bagaimana penjelasannya?", " Mengapa kamu berpendapat seperti ini?". Lebih lanjut menayangkan atau memajangkan hasil karya siswa merupakan salah satu bentuk penghargaan terhadap hasil karya siswa.

c. Agar pembelajaran efektif:

1. Guru memberikan tugas dengan jelas .

12 pembelajaran berjalan dengan efektif. Seringkali kita tidak menyadari bahwa tugas- tugas yang kita berikan belum dipahami sepenuhnya oleh siswa. Hal ini akan berakibat tugas tidak terselesaikan dengan baik, siswa salah mengerjakan tugas ataupun siswa perlu penjelasan lanjutan. Semuanya ini akan berakibat skenario yang direncanakan terganggu. Khusus mengenai kegiatan-kegiatan yang berurutan atau bertahap, sebaiknya guru mempersiapkan LKS yang dapat membantu siswa menyelesaikan tugas dengan baik.

2. Guru memperhatikan waktu

Setiap kali guru memberikan tugas misalnya untuk eksplorasi atau persiapan diskusi, guru perlu menentukan batas waktu. Penentuan batas waktu ini maksudnya agar siswa dapat menyelesaikan kerja tepat pada waktunya. Penting juga untuk mengingatkan siswa tinggal berapa waktu yang masih tersedia. Bagaimana jika siswa belum selesai ketika waktu sudah habis atau siswa selesai sebelum waktunya habis? Guru dapat mendeteksi hal ini dan berperilaku sedikit luwes asalkan pada batas-batas yang tidak mengganggu efektivitas pembelajaran. 3. Guru memanfaatkan sumber belajar dan media yang tepat

Sebagaimana telah diketahui, siswa lebih mudah memahami konsep jika guru melibatkan siswa pada pengalaman nyata (bukan sekedar verbalistik). Oleh karenanya, guru haruslah cermat dan kreatif dalam memanfaatkan sumber belajar dan media belajar khususnya yang terdapat di sekitar sekolah. Perlu pula digaris bawahi bahwa media pembeajaran tidak harus peralatan laboratorium yang standar. Banyak peralatan rumah tangga yang dapat dimanfaatkan sebagai media belajar bagi siswa.

4. Guru mengakomodasi gaya belajar siswa ketika presentasi

Ketika guru mengarahkan atau menjelaskan sesuatu kepada siswa, guru hendaknya mengingat bahwa siswa-siswa memiliki kecenderungan gaya belajar yang berbeda- beda yakni tipe visual, tipe auditif dan tipe kinestetis. Karenanya penting bagi guru untuk memberikan pengalaman belajar yang berimbang dan melibatkan gaya belajar semua tipe. Penggunaan metode ceramah saja misalnya akan merugikan siswa yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetis.

5. Guru mengelola kelas dengan baik

Pengelolaan kelas juga menjadi unsur yang berpengaruh dalam mencapai efektifitas pembelajaran. Dalam kelas yang dikelola dengan baik, perilaku siswa terkendali karena kesadaran siswa mengikuti kesepakatan atau aturan internal yang telah disepakati bersama. jadi siswa tertib mengikuti jalannya proses pembelajaran karena kesadaran bukan karena takut kepada guru.

13 1) Guru tampil semangat, antusias, dan gembira

Penampilan guru merupakan faktor utama terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan. Guru yang murah senyum, antusias dan gembira akan membangkitkan suasana aman bagi siswa. Untuk yang memiliki kesulitan mengenai hal ini, nyanyian dan yel-yel kelas mungkin dapat membantu menciptakan tampilan yang lebih bersahabat

2)Guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif

Salah satu indikator suasana pembelajaran yang kondusif adalah jaminan rasa aman secara psikologis. Balikan positif dari guru, komentar yang toleran terhadap pendapat yang kurang tepat, serta "tidak ada ide yang jelek" merupakan beberapa contoh suasana yang menjamin rasa aman siswa untuk berpartisipasi di kelas. 3)Guru memanfaatkan energizer dan humor.

Bagaimanapun baiknya pembelajaran dilaksanakan, kadangkala siswa juga mengalami kejenuhan. Pada saat ini guru dapat menampilkan game atau energizer sehingga kelas menjadi segar kembali. Ice breaker juga dapat dimanfaatkan umumnya untuk memecahkan kebekuan suasana ketika peralihan dari satu pelajaran ke pelajaran yang lain. Akan lebih baik jika guru mampu menyelipkan humor-humor ringan di sela-sela pembelajaran atau presentasinya.

e. Agar pembelajaran Islami:

1. Sekolah sebagai tempat belajar sekaligus mengenal ciptaan Allah

Belajar adalah upaya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Semua ilmu baik yang bersumber dari ayat-ayat Qur’an dan Hadis Nabi (ayat-ayat qouliyah) maupun yang bersumber dari alam/sain dan teknologi (ayat-ayat kauniyah) adalah dari Allah. Maka hendaknya guru mampu mengkaitkan antara apa yang dipelajari anak didik dengan penciptanya, sehingga anak belajar berkomunikasi dengan lingkungannya, baik manusia maupun alam sekitar sebagai media berkomunikasi dengan Allah.

2. Memanfaatkan ciptaan Allah dalam kehidupan sehari-hari

Apapun yang dipelajari anak didik di sekolah adalah untuk bekal kehidupannya pada saat ini dan masa depannya. Oleh karena itu seorang guru hendaknya mampu memilihkan materi yang aplikatif untuk kehidupan sehari-hari agar tumbuh akhlaq mulia dan kreatifitas sebagai bekal masa depannya, sehingga mampu menjadi generasi-generasi muslim-muslimah yang berakhlaq mulia, berkualitas dan bermanfaat sebagaimana sabda Nabi SAW: “khayr al-nas ahsanuhum khuluqan wa anfa’uhum li al-nas”

14

4. BENTUK PENATAAN KELAS PEMBELAJARAN AKTIF YANG DINAMIS