BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.7 Evaluasi Pemilihan Konsep Deming Prize
Setiap award/model kualitas pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan,
Hal ini sangat dimungkinkan karena manajemen dan kebijakan setiap organisasi pasti berbeda meskipun jenis organisasinya sama.
Salah satu kelebihan The Deming Prize yang sesuai dengan pernyataan
diatas tertulis dalam karakteristik kriteria tersebut yaitu “ The criteria are non prespective and adaptable “ yang berarti bahwa meskipun the deming prize mempersyaratkan results-oriented namun kriteria ini tidak mengharuskan :
1. Penggunaan metode, teknik, teknologi, sistem, pengukuran/persyaratan awal
tertentu. Fokusnya adalah pada hasil, bukan pada prosedur, metode/struktur organisasi sehingga yang diutamakan adalah pengembanagan pendekatan yang kreatif, adaptif dan fleksibel. Pemilihan dengan teknik, sistem dan metode tersebut tergantung pada tipe dan ukuran bisnis organisasi, kemampuan dan tanggung jawab dari personelnya.
2. Suatu organisasi harus mempunyai departemen kualitas, departemen
perencanaan atau sejenisnya.
3. Bagaimana suatu organisasi harus berbentuk (struktur organisasi).
4. Beberapa unit dalam suatu organisasi harus dikelola dengan prosedur yang
sama.
Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis tidak membandingkan mana metode yang terbaik dan mana yang jelek, namun lebih kepada perbandingan letak kelebihan dan ketidaksesuaian (bukan kelemahan) yang sekali lagi (penekanannya) lebih tergantung pada suatu penerapannya pada pengukuran kinerja di jenis organisasi apapun nantinya.
Karena penulis beranggapan bahwa yang paling penting adalah kemauan dan kerja keras dari pihak manajemen organisasi untuk selalu melakukan
perbaikan terus-menerus (continuous improvement) dan selalu meningkatkan
kualitas kinerjanya, baik terhadap konsumen maupun hasil-hasil bisnis lainnya. Namun pada penelitian ini, penulis menggunakan konsep dan prosedur
dari The Deming Prize, maka berikut akan diberikan alasan mengapa dipilih
model tersebut beserta perbandingan the deming prize dengan 2 model kualitas
lainnya yaitu Baldrige Award (MBNQA) dan ISO 9000. Mengapa kedua model
ini ? karena seperti yang telah diutarakan pada bab sebelumnya, kedua model ini mempunyai data dan informasi yang cukup lengkap untuk dibandingkan dengan
Deming Prize.
2.7.1 The Deming Prize dan Baldrige Award
Tabel 2.9 Perbandingan Baldrige Award dan Deming Prize
No. Topik Baldrige Award Deming Prize
1. Fokus Utama -Kepuasan pelanggan dan mutu - Pengendalian mutu statistika SQC- Statistical Quality Control) 2. Kriteria Penilaian -Kepemimpinan -Informasi dan analisis -Perencanaan mutu strategik -Utilisasi sumber daya manusia -Kepastian Mutu
-Kepuasan pelanggan
- Kebijakan dan tujuan - Organisasi dan operasi - Pendidikan dan pengembangan - Pengumpulan data/pelaporan - Analisis - Standarisasi - Pengendalian - Kepastian mutu - Pengaruh
- Rencana masa yang akan dating
3. Pemenang -Maksimum 2 per kategori -Semua perusahaan yang memenuhi standar penilaian
Tabel Kelanjutan Perbandingan Baldrige Award dan Deming Prize
No. Topik Baldrige Award Deming Prize
4. Ruang Lingkup
- Hanya perusahaan Amerika Serikat - Perusahaan dari mana saja 5. Waktu Penilaian - 6 bulan - Setahun 6. Waktu Pertama kali - 1987 - 1951
7. Sponsor - National Institute of Standard and Technology
- Union of Japanese Scientist and Engineers
( Sumber : Nasution,Total Quality Management, 2001, hal.248 )
Dari tabel diatas, perbedaan yang paling mencolok adalah pada topik
fokus utama dan kriteria penilaian. Statistik dalam Deming Prize merupakan
keharusan, sedangkan dalam Baldrige Award bukan suatu keharusan. Deming
prize mensyaratkan perusahaan untuk realistis mengenal kelemahan dan kekuatan proses peningkatan mutu, dimana kelemahannya dan tindakan apa yang akan
diambil. Baldrige Award juga mensyaratkan hal yang sama, yaitu rencana mutu
strategik tetapi dengan ramuan yang berbeda. Jika Komite Deming Prize menilai
niat perusahaan untuk rencana peningkatan mutu masa mendatang, Baldrige
Award hanya menilai proses perencanaan, tidak pada niat organisasi untuk melanjutkan peningkatan kualitas.
2.7.2 The Deming Prize dan ISO 9000
Tabel 2.10 Perbandingan Deming Prize dan ISO 9000
No. Topik Deming Prize ISO 9000
1. Tujuan -Penghargaan diberikan kepada perusahaan yang secara kontinyu menjalankan pengawasan kualitas.
- Menjamin pembeli akan produk yang dibelinya.
2. Fokus -Metode statistik. - Kesesuaian dalam
Tabel Kelanjutan Perbandingan Deming Prize dan ISO 9000
No. Topik Deming Prize ISO 9000
3. Untuk - Individu, perusahaan dan bagiannya/perusahaan berskala kecil
- Perusahaan, divisi, dan fasilitas diseluruh dunia.
4. Waktu - 2-5 tahun, persiapan bersama JUSE.
- 6-12 bulan,tergantung dari kapan mulainya. 5. Sharing
Informasi
- Penyebaran informasi sukarela dan minimal.
- Tidak punya kewajiban untuk menyebarkan
informasi kepada yang lain.
6. Penerima - Siapa saja yang memenuhi kriteria. Bagi yang belum memenuhi dilakukan perpanjangan 2x dalam masa 3 tahun.
- Perusahaan dilibatkan dalam perdagangan internasional untuk dapat diakui sebagai anggota EC
(European Committee).
7. Penilaian - Ujian / peninjauan dilakukan oleh para senior yang dipilih anggota JUSE.
- Menilai kualitas secara manual seperti dokumen kerja, audit tempat apakah ada kesesuaian
kualitas/tidak.
(Sumber : Peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini) Dari perbandingan diatas perbedaannya paling mencolok diantara keduanya adalah pada point penerima dan penilaian. Pada Deming, penerimaan bisa bisa siapa saja, apakah individu, organisasi, sedangkan pada ISO 9000 hanya pada perusahaan-perusahaan atau organisasi yang diakui keberadaannya oleh dunia internasional. Dari point ini, keikutsertaan perusahaan dalam ISO 9000 cenderung bersifat adanya keterpaksaan agar perusahaan bisa diakui oleh dunia internasional, dengan begitu produk yang ditawarkan memiliki nilai jual yang
tinggi (profit oriented). Sedangkan pada Deming Prize cenderung bersifat
sukarela, tidak adanya paksaan yang bersifat profit oriented (pada dasarnya model
ingin mengajukan Deming Prize, disebabkan karena mereka ingin mengetahui kinerja mereka sampai dimana dan pengahargaan ini bisa menjadi prestisius sendiri.
Pada point penilaian, untuk Deming Prize dilakukan oleh beberapa
anggota senior JUSE dengan cara meninjau langsung kinerja perusahaan, memberi lembar kuisioner dan dilakukan secara bertahap, Sedangkan ISO 9000, penilaian dilakukan atas dasar dokumen yang ada di perusahaan, jadi penilaiaan berdasarkan atas data / dokumen perusahaan bukan tinjauan langsung bagaimana keadaan perusahaan yang sebenarnya. Oleh karena itulah, maka dipilih model
Deming Prize sebagai model dasar penelitian ini.