• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. 8 EVALUASI PEMROSESAN AKHIR

Pada saat ini jenis aktivitas di TPA terdiri dari : 1. Pencatatan sampah masuk

2. Penimbunan sampah dengan bantuan alat berat : excavator, bulldozer dan shovel 3. Pengomposan sampah organik

4. Penampungan lindi

5. Pemanfaatan biogas dari lindi 6. Pengelolaan kebersihan TPA 7. Pembibitan tanaman 8. Aktivitas pemulung di TPA

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG III - 36 Tabel 3.17 Evaluasi Temuan Pengelolaan Sampah di TPA

Pengelolaan Sampah di TPA Temuan Pengendalian sampah masuk dan pencatatan sampah

Pengendalian sampah masuk ke TPA Rawa Kucing diatur dengan membuat 3 pintu gerbang dimana truk sampah masuk melalui pintu dua dan keluar di pintu 3. Sedangkan pintu 1 digunakan untuk keluar masuk truk pendukung operasional pengomposan dan kantor TPA. Ketika terjadi kerusakan alat berat pendukung operasional penimbunan, seperti dialami pada saat survey maka antrian truk panjang ditemukan pada jalur masuk pintu 2 dan di jalan raya pada jalur antara pintu 3 dan pintu 2. Hal ini tentunya cukup menghambat lalulintas jalur sekitar TPA.

Gambar Antrian truk di pintu 2 (pintu masuk) TPA

Operasional penimbunan

Sejak awal operasi pada tahun 1993 hingga saat ini, penimbunan sampah di TPA Rawa Kucing dilakukan dengan metode open dumping dimana awalnya penimbunan dilakukan untuk mengurug cekungan-cekungan bekas tambang pasir. Kegiatan penimbunan dilakukan dengan mengoperasikan bulldozer yang berfungsi sebagai penyebar dan pemadat sampah sedangkan dua jenis alat berat lainnya yaitu excavator dan shovel berfungsi sebagai alat bantu untuk pengumpan sampah ke zona operasi bulldozer. Pada system open dumping dimana tidak ada pemadatan sampah oleh tanah penutup, truk sampah tidak dapat bergerak di atas timbunan sampah sehingga tidak dapat menumpahkan sampah langsung di zona operasi bulldozer. Untuk itu diperlukan excavator dan shovel sebagai alat bantu untuk member umpan sampah ke zona operasi bulldozer. Saat ini di TPA terdata 4 shovel (2 berfungsi baik

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG III - 37 dan 2 rusak); 4 bulldozer (2 berfungsi baik dan 2 rusak) dan 3 excavator (1 berfungsi baik dan 2 rusak). Ketika alat berat banyak yang rusak dan hanya 1 (satu) buah alat berat yang berfungsi, maka waktu antrian truk di TPA mencapai 255 menit yang berdampak pada penurunan drastis ritasi angkutan sampah. Untuk perbaikan sistem ke depan, jaminan fungsi operasional alat berat di TPA merupakan salah satu ujung tombak operasional yang berpengaruh pada efisiensi pengangkutan dengan meminimalkan resiko antrian panjang di TPA akibat kerusakan alat berat . Pemantauan fungsi, pemeliharaan dan peremajaan alat berat di TPA harus harus diprioritaskan oleh pihak manajemen untuk menjamin kelancaran operasional penimbunan yang berdampak pada ritasi pengangkutan.

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG III - 38 Operasional

pengelolaan lingkungan

Sistem open dumping saat ini tidak dilengkapi sistem pelapis dasar, tanpa pengumpul dan pengolah lindi dan tanpa penyalur gas metan. Hal ini menyebabkan polusi lingkungan akibat lindi, gas dan bau. Pada saat ini aliran lindi dari timbunan TPA mengalir pada satu kolam lindi yang merupakan titik terendah di wilayah tersebut. Kolam lindi tersebut tidak memiliki titik keluaran ke badan air terdekat karena merupakan titik paling rendah di kawasan TPA. Sebuah

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG III - 39 aerator terlihat di kolam lindi tetapi tidak difungsikan.

Gambar Kawasan TPA Rawa Kucing (ditandai titik-titik warna merah)

Gambar Kolam Lindi di TPA Rawa Kucing

Kondisi pengelolaan lingkungan dari operasional TPA open dumping saat ini jelas menyebabkan pencemaran lingkungan dalam bentuk :

- Pencemaran air tanah oleh lindi

- Peningkatan emisi gas rumah kaca dari gas metan di TPA - Polusi bau dan lalat bagi lingkungan sekitar TPA

Memang pada saat ini sudah ada usaha pemanfaatan gas metan dari timbunan TPA tetapi masih skala penelitian dan hanya menangkap timbulan gas dari sebagian kecial areal

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG III - 40 timbunan TPA.

Untuk memperbaiki pengelolaan lingkungan TPA ke depan, maka operasional penimbunan secara open dumping harus dihentikan dan diganti dengan sistem controlled atau sanitarylandfill yang dilengkapi fasilitas pengedalian dampak lingkungan yang terdiri dari :

- Sistem liner (pelapis dasar) untuk mencegah pencemaran air tanah oleh lindi dari sistem timbunan baru yang setidaknya dapat menurunkan resiko pencemaran air tanah lebih lanjut mengingat sistem timbunan yang ada saat ini tidak memiliki pelapis dasar sama sekali karena sejak awal timbunan dilakukan dengan mengurug cekungan bekas galian pasir.

- Sistem penangkap, penyalur dan pembakaran gas metan untuk mengurangi resiko peningkatan emisi gas rumah kaca

- Instalasi pengolahan lindi - Sistem drainase eksternal

- Aplikasi tanah penutup dan sistem pelindung akhir yang dilengkapi dengan sistem keseimbangan air untuk mencegah penetrasi air hujan ke dalam timbunan sampah - Zona penyangga atau jalur hijau untuk melindungi semua aktivitas penimbunan di TPA

dan pengelolaan lingkungannya supaya tidak terlihat dari luar sehingga lebih memberi kenyamanan pada lingkungan sekitarnya karena jika aktifitas penimbunan sampah tidak terlihat maka secara psikologis, masyarakat tidak melihat sumber masalah.

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG III - 41 Gambar Instalasi pemanfaatan gas metan di TPA Rawa Kucing

Operasional pengomposan

TPA Rawa Kucing dilengkapi dengan instalasi pengomposan sampah organik yang menerima sampah organik dari Pasar induk Tanah Tinggi. Kapasitas pengomposan adalah 30 m3/hari. Saat ini kompos yang diproduksi tidak dijual tetapi digunakan sendiri untuk kebutuhan DKP. Pada awalnya kompos sempat dijual, namun karena belum ada payung peraturan yang mengatur mengenai penjualan kompos oleh DKP dan fluktuasi harga kompos akan menyulitkan pelaporan keuangan, DKP memutuskan untuk tidak menjual kompos tetapi hanya digunakan untuk kebutuhan sendiri.

Gambar Instalasi Pengomposan di TPA Rawa Kucing

Untuk kedepan sebaiknya Pemda membuat payung hukum untuk memungkinkan penjualan kompos apakah oleh DKP atau mitra DKP supaya diperoleh masukkan untuk membantu menutup kebutuhan operasional pemeliharaan unit pengomposan sehingga bias berjalan berkelanjutan.

Pemulung di TPA

Jumlah pemulung yang saat ini aktif di TPA Rawa Kucing adalah ± 600 orang. Mereka beraktivitas langsung di zona bongkar sampah yang sebetulnya menghambat kerja alat berat karena setiap gerakan alat berat harus hati-hati supaya tidak membahayakan pemulung dan hal ini menyebabkan inefisiensi kerja alat berat.

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG III - 42 Untuk kedepan ketika operasional TPA akan diubah menjadi sistem controlled atau sanitary landfill, maka harus ada lokalisasi pemulung pada zona atau instalasi pemilahan sehingga pemulung tidak diperbolehkan lagi bergerak di sekitar alat berat karena menyebabkan inefisiensi penggunaan alat berat.

Gambar Aktivitas Pemulung Di Tengah Operasi Alat Berat Yang Membahayakan Keselamatan Pemulung dan Juga Menghambat Kerja Alat Berat

Sumber : Hasil Analisis Konsultan, 2012

Rekomendasi :

1. Inefisiensi pengangkutan dapat diperbaiki dengan cara memperbaiki operasional TPA dengan menjamin kelangsungan fungsi alat berat yang beroperasi di TPA

2. Membangun dermaga Ram pada TPS yang memiliki lahan untuk mempermudah dan mempercepat pemindahan sampah dari TPS ke truk

3. Pemda perlu membuat payung hukum untuk memungkinkan penjualan kompos apakah oleh DKP atau mitra DKP supaya diperoleh masukkan untuk membantu menutup kebutuhan operasional pemeliharaan unit pengomposan sehingga bias berjalan berkelanjutan.

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG III - 43 4. Untuk kedepan ketika operasional TPA diubah menjadi sistem controlled atau sanitary landfill, maka harus ada lokalisasi pemulung pada zona atau instalasi pemilahan sehingga pemulung tidak diperbolehkan lagi bergerak di seitar alat berat karena menyebabkan inefisiensi penggunaan alat berat.

Dokumen terkait