• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pengelolaan Majalah Ilmiah Widyariset

Pedoman ini diperlukan untuk mengukur mutu suatu terbitan berkala ilmiah dengan memenuhi persyaratan mutu tertentu Penerbit berkala ilmiah harus

11. Evaluasi Pengelolaan Majalah Ilmiah Widyariset

Eevaluasi terhadap pengelolaan majalah ilmiah Widyariset ini juga menggunakan instrumen kuesioner yang diadopsi dari Keputusan MenPAN Nomor:

³ ´ µ¶ · ´¸¹´ ºu¸´¸ 2014 »us¼ ½¸¾½ ¿ À ´t » Á¸ ÁÀ½ ½³Ã» à | 33

63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Data yang diambil dalam survey IKM ini adalah berupa data primer, dimana data primer diperoleh dengan cara melakukan pengambilan data langsung terhadap responden dengan mengisi kuesioner. Pengelolaan Majalah Ilmiah Widyariset juga telah mendapatkan seritikat ISO 9001:2008 pada tahun 2012.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dengan cara mengirimkan form/kuesioner evaluasi melalui email kepada masing-masing penulis majalah ilmiah Widyariset Volume 16 Nomor 3 dan Volume 17 Nomor 1 dan 2. Secara garis besar, hasil evaluasimenunjukkanmutupelayanandengantingkat B yang berartikinerjapengelonaan majalah ilmiahadalahBaik, dengan skor IKM sebesar 2.66.

Berdasarkan hasil evaluasi dijelaskan bahwa secara umum proses pengelolaan majalah ilmiah Widyariset menunjukkan hal yang positif dikategorikan dalam kondisi yang baik atau bagus. Dari seluruh item pertanyaan pada kuesioner penilaian terhadap unsur pelayanan dapat dikatakan sebagai berikut: unsur respon petugas dalam memberikan informasi mendapatkan nilai tertinggi. Sedangkan unsur kejelasan informasi prosedur pelayanan mendapatkan nilai terendah. Indikator pelayanan yang tidak baik ini patut dijadikan prioritas dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan di masa mendatang.

ÄÅÆÇvaluasi Pascadiklat JFP

Kegiatan evaluasi yang dilaksanakan terkait dengan penyelengaraan diklat adalah evaluasi selama pelaksanaan diklat dan evaluasi pascadiklat. Dari hasil evaluasi ini dapat diketahui apakah diklat JFP mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja para peneliti ataukah tidak, dan faktor-faktor yang perlu dibenahi untuk meningkatkan mutu dan kualitas diklat. Evaluasi pascadiklat JFP berjenjang meliputi evaluasi pascadiklat JFP Tingkat Pertama dan evaluasi diklat JFP Tingkat Lanjutan. Evaluasi pascadiklat bertujuan untuk:

1. Untuk memantau adanya pengaruh diklat jabatan fungsional peneliti terhadap kinerja para peneliti setelah kembali ke unit kerja mereka masing-masing

2. Untuk memantau komitmen unit kerja para peneliti di dalammengakomodir karier para peneliti tersebut setelah mereka mengikuti diklat JFP berjenjang 3. Memberikanfeedbackbagi penyelenggaraan diklat JFP berjenjang

Hasil evaluasi pascadiklat JFP Tingkat Pertama menunjukkan bahwa peneliti merasakan kinerja mereka menjadi meningkat dan lebih positif setelah mengikuti diklat. Dari berbagai unsur yang mempengaruhi peningkatan kompetensi para peneliti, kemampuan untuk mempresentasikan hasil penelitian mempunyai kemungkinan yang paling tinggi di dalam memprediksikan pengaruh diklat di dalam meningkatkan kompetensi peneliti ( = .44). Dan secara keseluruhan, kemampuan

È É ÊË Ì ÉÍÎÉ ÏuÍÉÍ 2014 ÐusÑ ÒÍÓÒ Ô Õ Ét Ð ÖÍ ÖÕÒ ×ÒÈØÐ Ø | 34

para peneliti untuk mempresentasikan hasil penelitian juga dianggap hal yang paling berpengaruh di dalam meningkatkan kompetensi peneliti setelah mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama (t-value = 2.83, p< .05).

Hasil dari evaluasi pascadiklat JFP tingkat lanjutan lebih banyak menyoroti aktivitas menulis KTI internasional, kontribusi yang diberikan alumni diklat terhadap unit kerja, dan materi diklat lain yang perlu ditambah. Beberapa alumni menyatakan bahwa mereka belum aktif menulis KTI internasional dengan berbagai alasan. Walaupun begitu, mereka aktif dalam memberikan kontribusi terhadap unit kerja masing-masing dengan cara berperan aktif dalam kegiatan penelitian dan mengaplikasikan hasil diklat di unit kerja mereka. Para alumni ini juga memberikan masukan mengenai penambahan materi diklat selain materi pokok yang telah diberikan. Materi-materi diklat yang diusulkan adalah materi yang menunjang kemampuan mereka di dalam menulis KTI internasional.

ÙÚÛÜvaluasi Pascadiklat Penulisan Karya Ilmiah Program MP3EI

Peneliti dinilai kinerjanya berdasarkan output kegiatan dalam bentuk karya tulis ilmiah maupun penemuan hasil penelitian seperti paten, prototype, desain, varietas dan sebagainya. Penemuan hasil penelitian tersebut akan diketahui oleh masayarkat luas jika diberitakan melalui publikasi ilmiah dalam bentuk karya tulis. Mengingat pentingnya publikasi ilmiah bagi peneliti, maka salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah kemampuan dalam menulis karya ilmiah. Dengan kompetensi ini diharapkan peneliti dapat terus berkarya mengikuti perkembangan dan menghadapi tantangan globalisasi saat ini.

Berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) yang di lakukan tahun 2012, terdapat gap atau kesenjangan PNS terutama peneliti dalam melaksanakan tugas pokoknya sehingga diperlukan peningkatan kompetensi melalui diklat-diklat teknis yang efektif. Oleh karena itu pada tahun 2013 diputuskan dilaksanakan diklat Penulisan Karya Ilmiah di Bengkulu untuk koridor Sumatera, Pontianak di koridor Kalimantan, Mataran, untuk koriodr Bali dan Nusa Tenggara Barat, Manado untuk koridor Sulawesi dan Ambon untuk koridor Kepulauan Maluku dan Papua.

Tindak lanjut dari kegiatan penyelenggaraan diklat Penulisan Karya Ilmiah ini adalah dengan melakukan evaluasi pascadiklat terhadap penyelenggaraan diklat Penulisan Karya Ilmiah serta mengetahui pengaruh diklattersebut terhadap kompetensi dan kinerjapenelitidi daerah.

Model evaluasi diklat yang digunakan adalah evaluasi empat tingkatan/level Kirkpatrick. Sedangkan kompetensi dan hasil kerja peneliti diukur melalui instrumen yang telah ditetapkan oleh Kepala LIPI sebagai instansi Pembina Jabatan Fungsional Peneliti melalui Peraturan Kepala LIPI Nomor 04/E/2009 tentang Standar

Ý Þ ßà á ÞâãÞ äuâÞâ 2014 åusæ çâèç é ê Þt å ëâ ëêç ìçÝíå í | 35

Kompetensi Jabatan Fungsional Peneliti. Peneliti memiliki empat jenjang yaitu pertama, muda, madya dan utama. Peserta diklat yang menjadi responden dalam penelitian ini berasal dari tiga jenjang yang berbeda yaitu pertama, muda dan madya, sehingga kompetensi dan kinerja yang dituntut dari mereka tersebar dari tiga jenjang tersebut.

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer yang dari kuesioner yang di isi oleh alumni diklat Penulisan Ilmiah tahun 2013 yang dilaksanakan di lima koridor dengan jumlah peserta 30 tiap koridor. Sehingga populasi untuk penelitian ini berjumlah 150 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Slovin, sehingga didapatkan sampel berjumlah 109 responden.

Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden/alumni diklat terkait dengan pengaruh diklat terhadap kompetensi dan kinerja. Kuesioner disebarkan melalui email atau melalui pelayanan pos.

Hasil evaluasi pascadiklat dari penyelenggaraan diklat Penulisan Ilmiah ini adalah:

1. Evaluasi Pelatihan

a. Evaluasi tingkat reaksi

Reaksi atau kepuasan peserta terhadap pelaksanaan pelatihan secara keseluruhan, yang meliputi pelaksanaan diklat, Fasilitator, Materi susbtansi dan Fasilitas pendukung. Responden dalam hal ini alumni diklat memberikan skor 8 atau setuju bahwa kompetensi (pengetahuan, keahlian dan perilaku) pengajar/fasilitator sesuai dengan materi dan metode pelatihan. Begitupula dengan metode pelatihan dan fasilitas pendukung seperti (penginapan, kelas, konsumsi, dll. Alumni setuju bahwa penyampaian teori dan bimbingan penulisan mendukung tercapainya tujuan diklat. Fasilitas pendukung juga dirasakan memadai untuk tercapainya tujuan diklat.

b. Evaluasi tingkat belajar

Evaluasi tingkat belajar dimaksudkan untuk mengidentifikasikan peningkatan kompetensi peserta. Dari keseluruhan kuesioner, alumni memberikan rata-rata skor 8 yang berarti bahwa alumnimemahami materi yang disampaikan.

c. Evaluasi tingkat perilaku

Evaluasi tingkat ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta menerapkan materi pelatihan. Sebagaimana pada evaluasi tingkat belajar, dalam evaluasi ini alumni memberika skor rata-rata 8 yang berarti bahwa alumni menerapkan materi pelatihan dalam menjalankan tugas pokok sebagai peneliti. d. Evaluasi tingkat hasil

î ï ðñ ò ïóôï õuóïó 2014 öus÷ øóùø ú û ït ö üó üûø ýøîþö þ | 36

Evaluasi tingkat hasil digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta merasakan manfaat pelatihan terhadap peningkatan kinerja. Alumni yang mengisi kuesioner dari lima koridor memberikan skor 9 yang berarti bahwa Pelatihan bermanfaat dalam meningkatkan kinerja peneliti.

2. Peningkatan Kompetensi Peneliti

Peningkatan kompetensi di sini untuk mengetahui tingkat kompetensi yang dimiliki oleh peneliti setelah mengikuti diklat. Berdasarkan kuesioner yang disampaikan, rata-rata alumni memberikan nilai 8 untuk bagian peningkatan kompetensi itu artinya bahwa setelah mengikuti diklat, responden merasa mampu menguasai teknik penulisan ilmiah, menguasai teknik presentasi, mampu berkomunikasi dengan baik, mampu menulis dalam bahasa indonesia yang baik dan benar, mampu menulis abstrak dalam bahasa inggris dengan baik dan benar, mampu berlaku jujur dalam melaksanakan publikasi ilmiah, mampu bertanggung jawab dalam melaksanakan publikasi ilmiah, mampu disiplin dalam melaksanakan publikasi ilmiah, dapat bekerja sama dalam melaksanakan publikasi ilmiah, kreatif dalam melaksanakan publikasi ilmiah, motivatif dalam melaksanakan publikasi ilmiah, inovatif dalam melaksanakan publikasi ilmiah. Dapat disimpulkan bahwa diklat yang dilaksanakan di lima koridor memberikan dampak yang sangat signifikan pada peningkatan kompetensi peneliti di daerah.

3. Hasil Kerja Peneliti

Peningkatan kompetensi menandakan bahwa tujuan diklat tercapai. Hal ini juga digambarkan melalui peningkatan output yang dihasilkan oleh alumni. Output tersebut berupa publikasi ilmiah yang disyaratkan untuk peneliti pertama, muda dan madya yaitu KTI terbit dalam majalah ilmiah nasional tidak terakreditasi, KTI hasil penelitian dan pengembangan atau tinjauan/ulasan, tidak/belum diterbitkan, dan disampaikan dalam pertemuan ilmiah, KTI yang tidak diterbitkan, KTI terbit dalam majalah ilmiah nasional terakreditasi, KTI terbitdalamprosiding pertemuanilmiahnasional, dan KTI terbit dalam bentuk bagian dari buku, penerbit nasional.

ÿ nloln Website Pusbindiklat Peneliti LIPI

Terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Infomasi Publik mewajibkan kepada seluruh institusi pemerintah untuk dapat menyediakan media yang mudah diakses oleh publik dalam rangka ketersediaan informasi. Mendukung aturan tersebut, sejak tahun 2009 Pusbindiklat Peneliti LIPI telah memilikiwebsite tersendiri yaituwww.pusbindiklat.lipi.go.id yang bertujuan untuk memberikan informasi aktual dan terbaru tentang Pusbindiklat Peneliti LIPI. Sejak awal tahun 2013 pengelolaanwebsitelebih dioptimalkan danup

u 2014 us t | 37

dateinformasi lebih dinamis oleh tim informasi dan teknologi. Produk-produk aturan yang secara resmi telah diluncurkan oleh Pusbindiklat Peneliti LIPI dapat diakses dan diunduh dengan mudah pada menu publikasi. Prosedur pengusulan jabatan fungsional peneliti, majalah ilmiah, profesor riset, diklat, dan widyariset juga dapat dilihat pada menu program dan kegiatan. Agenda kegiatan-kegiatan penting Pusbindiklat Peneliti LIPI dan informasi penting lainnya juga dapat dilihat pada menu pengumuman dan berita terkini. Selain itu, data-data terkait peneliti, diklat, majalah ilmiah terkini juga dapat diakses pada menu program dan kegiatan. Dalam rangka memberikan informasi untuk merespon pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh pengunjung website, maka tahun 2014, pengelola website menambah menu baru yaitu Frequently Ask Question (FAQ). Selain itu, untuk memaksimalkan tugas Pusbindiklat Peneliti-LIPI sebagai sekretariat Komisi Etika Peneliti (KEP)-LIPI dan Majelis Pertimbagan Etika Peneliti (MPEP) maka telah dibuat fitur baru khusus pengaduan pelanggaran etika bagi pengunjung yang ingin melaporkan tentang pelanggaran etika oleh peneliti.

nlol kn tn krjasama

Sehubungan dengan adanya perubahan organisasi yang dialami oleh Pusbindiklat Peneliti-LIPI, maka Bidang Program, Kerjasama dan Evaluasi, mendapat tugas baru sebagai konsekuensi restrukturisasi organisasi. Tugas baru ini adalah tugas dan fungsi (tusi) menjalankan kerjasama dengan instansi/lembaga. Sebenarnya selama ini tusi kerjasama telah dijalankan oleh Pusbindiklat Peneliti-LIPI, namun belum tersurat dalam nomenklatur struktur organisasi. Tahun 2014, Pusbindiklat Peneliti-LIPI telah melakukan beberapa rangkaian kegiatan kerjasama, diantaranya pada tanggal 14 Oktober 2014 melakukan studi banding ke Badan Diklat Kementerian Keuangan untuk menambah referensi terkait pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi diklat, menerima kunjungan dalam rangka kerjasama diklat dari Pemerintah Rejang Lebong Bengkulu dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan RI. Selain itu, tanggal 3 Desember 2014, Pusbindiklat Peneliti-LIPI bekerjasama dengan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan sukses menyelenggaran worksop tentang Pelatihan Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA).

Dokumen terkait