• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tahunan Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Peneliti LIPI Tahun 2014 (203)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Tahunan Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Peneliti LIPI Tahun 2014 (203)"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TAHUNAN 2014

PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITI - LIPI

http://pusbindiklat.lipi.go.id

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITI

Jalan Raya Bogor KM.46 Cibinong 16911

(2)

T

T

T

i

i

i

m

m

m

P

P

P

e

e

e

n

n

n

y

y

y

u

u

u

s

s

s

u

u

u

n

n

n

Penanggung Jawab

Prof. Dr. Husein Avicenna Akil, M.Si.

Narasumber dan Penyusun

Dr. Edward H. Lumbantoruan, M.M.

Ely Eliah, S.Sos., M.M.

Ratih Retno Wulandari, S.Sos., M.Si.

Yana Kusdiyana, M.E.

Sri Ayuni, S.IP.

Yoke Pradanatama, S.E.

Anisah, S.E.

Ika Susanti, S.E., M.M.

Alpha Fadila Juliana Rahman, S.Pd.

Citra Arisiswanti, MSi..

Heru Eko Prasetyo, S.I.P.

Indra Riswadinata, S.H., M.H.

Sutrisno Heru Sukoco, S.Si.

Penyelaras Akhir

Tim

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITI

Jl. Raya Bogor Km. 46, Cibinong 16911

(3)

Laporan Tahunan 2014 Pusbindiklat Peneliti LIPI | 1

B

B

B

a

a

a

b

b

b

I

I

I

P

P

P

e

e

e

n

n

n

d

d

d

a

a

a

h

h

h

u

u

u

l

l

l

u

u

u

a

a

a

n

n

n

A. LATAR BELAKANG

Pusbindiklat Peneliti - LIPI merupakan salah satu unit kerja yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala LIPI Nomor 3212/M/2004 tanggal 28 Oktober 2004, tentang Perubahan Atas Keputusan Ketua LIPI Nomor 1151/M/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI. Selanjutnya, pada tanggal 16 Mei 2014 dalam rangka mendukung Reformasi Birokrasi, LIPI melakukan restrukturisasi unit kerja eselon II, III, dan IV di lingkungannya. Pusbindiklat Peneliti -LIPI, menjadi salah satu unit kerja yang mengalami perubahan struktur organisasi yang cukup signifikan.

Berdasarkan Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI - pasal 403, Pusbindiklat Peneliti-LIPI bertugas melaksanakan pembinaan administrasi peneliti, dan pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional peneliti dan non peneliti serta teknis dan kedinasan. Pusbindiklat Peneliti-LIPI dipimpin oleh seorang Kepala yang secara fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala LIPI (sebelumnya secara fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Utama LIPI) dan secara administratif berada di bawah dan bertanggung jawab terhadap Sekretaris Utama.

Selain itu terjadi perubahan posisi struktur dan nomenklatur pada level eselon III dan IV, antara lain: Bidang Perencanaan dan Pengembangan berubah nomenklatur menjadi Bidang Program, Kerjasama dan Evaluasi; Subbidang Penyuluhan dan Informasi

(4)

Laporan Tahunan 2014 Pusbindiklat Peneliti LIPI | 2 Tabel 1. Perbandingan perubahan nomenklatur dan struktur organisasi Pusbindiklat Peneliti-LIPI

No Nomenklatur Posisi dalam struktur organisasi

Lama Baru Lama Baru 1 Bidang Tata. Usaha Tidak berubah Tidak berubah Tidak berubah

1.1 Subbidang Keuangan

Tidak berubah Tidak berubah Tidak berubah

1.2 Subbidang Umum Subbidang

Subbidang Evaluasi Tidak berubah Tidak berubah

2.2 Subbidang Pengembangan Program, Kurikulum dan Materi

Subbidang Program Tidak berubah Tidak berubah

3 Bidang

Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan

Tidak berubah Tidak berubah Tidak berubah

3.1 Subbidang Diklat Teknis dan Kedinasan

Tidak berubah Tidak berubah Tidak berubah

3.2 Subbidang Diklat Fungsional Peneliti

Tidak berubah Tidak berubah Tidak berubah

4 Bidang Penilaian

Tidak berubah Tidak berubah Tidak berubah

4.3 Subbidang Akreditasi

(5)

Laporan Tahunan 2014 Pusbindiklat Peneliti LIPI | 3

Struktur Organisasi Pusbindiklat Peneliti - LI PI

Berdasarkan Peraturan Kepala LI PI Nomor 1 Tahun 2014

Gambar 1.Struktur organisasi Pusbindiklat Peneliti-LIPI tahun 2014.

Yoke Pradanatama, S.E.

(Kasubbid. Program)

Anisah, S.E.

(Kasubbid. Evaluasi)

Prof. Dr. Husein Avicenna Akil

(Kapusbindiklat Peneliti-LIPI)

Dr. Edward H. Lumbantoruan

(Kabid. Program, Kerjasama & Evaluasi)

Ratih Retno Wulandari, M.Si.

(Kabid. Penyelenggaraan Diklat)

Ely Eliah, M.M.

(Kabid. Penilaian & Akreditasi)

Yana Kusdiyana, M.E.

(Kabag. Tata Usaha)

Sri Ayuni, S.IP.

(Kasubbid. Kerjasama & Informasi)

Alpha Fadila JR., S.Pd.

(Kasubbid. Diklat Fungsional Peneliti)

Ika Susanti, M.M.

(Kasubbid. Diklat Teknis & Kedinasan)

Citra Arisiswanti, M.Si.

(Kasubbid. Penilaian & Penetapan Angka Kredit)

Sutrisno Heru Sukoco, S.Si.

(Kasubbid. Akreditasi)

Heru Eko Prasetyo, S.IP.

(Kasubbag. Keuangan)

Indra Riswadinata, M.H.

(6)

Laporan Tahunan 2014 Pusbindiklat Peneliti LIPI | 4 Berdasarkan Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI pasal 404, disebutkan bahwa Pusbindiklat Peneliti-LIPI menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, serta kerja sama pembinaan administrasi peneliti, dan pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional peneliti dan non peneliti serta teknis dan kedinasan;

2. Penyiapan penilaian dan akreditasi peneliti;

3. Pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional peneliti dan non peneliti serta teknis

dan kedinasan;

4. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pembinaan administrasi peneliti, dan pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional peneliti dan non peneliti serta

teknis dan kedinasan; dan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha.

Pusbindiklat Peneliti-LIPI untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi yang diembannya secara lebih profesional sesuai dengan visi yang ditetapkan dalam rencana kegiatan tahun 2010-2015, yaitu:

Menjadi Model Lembaga Pembinaan SDM yang Prima dalam Pelayanan,

Unggul dalam Pendidikan dan Pelatihan Peneliti

(7)

Laporan Tahunan 2014 Pusbindiklat Peneliti LIPI | 5 Untuk mencapai visi tersebut Pusbindiklat Peneliti-LIPI menetapkan misi sebagai berikut:

1. Membina dan mengembangkan jabatan peneliti untuk mampu menjawab tantangan pembangunan dan mampu menjadi acuan bagi jabatan fungsional lainnya;

2. Menjalin kemitraan dan kerja sama antarinstansi dan lembaga internasional, nasional, dan daerah dalam menumbuhkan kesamaan persepsi penelitian dan pengembangannya;

3. Mewujudkan masyarakat peneliti yang beretika dan berkarakter;

4. Mengusahakan kompensasi bagi peningkatan kesejahteraan peneliti;

5. Menyediakan standar peraturan peneliti secara nasional;

6. Mewujudkan diklat bagi peneliti dan non peneliti yang bermutu dan berkualitas;

7. Membentuk iklim, sarana, prasarana, dan struktur kelembagaan litbang yang produktif, inovatif, kreatif, efektif, dan efisien.

Tabel 2.Tugas dan Fungsi Bagian/Bidang

No. Tugas dan Fungsi Bidang/Bagian Tugas dan Fungsi Sub Bagian/Sub Bidang

1. Bidang Program Kerja Sama dan Evaluasi

b. pelaksanaan kerja sama dan informasi; dan

(8)

Laporan Tahunan 2014 Pusbindiklat Peneliti LIPI | 6

(9)

Laporan Tahunan 2014 Pusbindiklat Peneliti LIPI | 7

C. RUANG LINGKUP

Pusbindiklat Peneliti - LIPI mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pendidikan, dan pelatihan serta pengembangan jabatan fungsional peneliti, baik untuk peneliti pusat maupun daerah, serta penyelenggaraan diklat bagi pegawai LIPI, dalam rangka meningkatkan kompetensi peneliti dan kapasitas institusi penelitian dan pengembangannya di pusat dan daerah.

Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Pusbindiklat Peneliti - LIPI telah menetapkan empat program utama, yaitu:

1. Program Tata Usaha

2. Program Program, Kerja Sama dan Evaluasi 3. Program Penilaian dan Akreditasi

4. Program Penyelenggaraan Diklat

Masing-masing program utama dijabarkan ke dalam serangkaian kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan, antara lain:

1. Program Tata Usaha

a. Kearsipan dan Rumah Tangga; b. Keamanan dan Ketertiban;

c. Inventarisasi Barang Milik Negara; d. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana; e. Pengelolaan Keuangan.

2. Program Program, Kerjasama dan Evaluasi

a. Peraturan Kepala LIPI Nomor 02/E/2014 Tentang Petunjuk Teknis JFP; b. Peraturan Kepala LIPI Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Pedoman Akreditasi

Terbitan Berkala Ilmiah;

c. Draf Revisi Peraturan Kepala LIPI Nomor 03/E/2005 Tentang Pedoman; Pemilihan/Penentuan Bidang Penelitian dan Atau Kepakaran Peneliti;

d. Draf Revisi Peraturan Kepala LIPI Nomor 04/H/2008 Tentang Pedoman Diklat JFP Berjenjang;

e. Rancangan Peraturan Presiden Tentang Peneliti;

f. Revisi Modul Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama;

(10)

Laporan Tahunan 2014 Pusbindiklat Peneliti LIPI | 8 h. Penyusunan Laporan Evaluasi Pengelolaan Majalah Ilmiah Widya Riset;

i. Penyusunan Laporan Evaluasi Pasca Diklat

j. Pelaksanaan Audit Internal Dan Surveilence Audit Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008;

k. Penyusunan Pedoman Diklat Teknis beserta Buku Ajarnya; l. Pengelolaan Majalah Ilmiah Widya Riset;

m. Pengelolaan media informasi melalui website Pusbindiklat Peneliti LIPI; n. Pengelolaan kegiatan kerjasama;

o. Sosialisasi peraturan-peraturan Jabatan Fungsional Peneliti.

3. Program Penilaian dan Akreditasi

a. Pengelolaan dan Penilaian Angka Kredit Peneliti Nasional; b. Sosialisasi Program Peneliti Online;

c. Evaluasi dan Monitoring Hasil Penilaian TP3; d. Pengelolaan Penilaian Akreditasi Majalah Ilmiah; e. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Majalah Ilmiah; f. Pelatihan Pengajuan Akreditasi Jurnal Elektronik; g. Visitasi Tim Penilai Peneliti Instansi (TP2I); h. Pengukuhan Profesor Riset;

i. Majelis Profesor Riset; j. Komisi Etika Peneliti; k. Komisi Klirens Etik;

l. Sosialisasi Peraturan Jabatan Fungsional Peneliti.

4. Program Penyelenggaraan Diklat

a. Workshop Peningkatan Kompetensi SDM Penyelenggaraan Diklat, yaitu:

In House Training Officer Course(TOC) Sekretariat PenyDiklat Jabatan;

Training of Trainer Widyaiswara/Fasilitator DJFP. Tingkat pertama dan Tingkat lanjutan;

Trainig of Trainer(TOT) Fasilitator Dinamika Kelompok; b. Diklat Fungsional Peneliti, yaitu:

• Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama;

• Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Lanjutan; c. Diklat Teknis Penunjang Peneliti, yaitu:

(11)

Laporan Tahunan 2014 Pusbindiklat Peneliti LIPI | 9

• Diklat Pranata Humas;

• Diklat Penulisan Ilmiah;

• Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian; d. Diklat Kedinasan, yaitu:

• Diklat Kepemimpinan Tingkat II

• Diklat Prajabatan;

• Diklat Calon Widyaiswara;

e. Penyelenggaraan Operasionalisasi Diklat;

(12)

!"! # $ %&&$! % ! ' ( () *

BAB II

SUMBER DAYA

A. SUMBER DAYA MANUSIA

Pusbindiklat Peneliti-LIPI memiliki sumber daya manusia sebanyak 90 orang, terdiri dari 54 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 32 orang pengawai tenaga harian lepas, dan 4 orang

diperbantukan di luar unit kerja. Perubahan jumlah pegawai pada tahun 2014 disebabkan oleh: tugas belajar, promosi jabatan, rotasi/mutasi pegawai, berakhirnya masa jabatan, serta memasuki masa pensiun. Pada caturwulan ketiga tahun 2014 terjadi pergantian kepemimpinan di Pusbindiklat Peneliti-LIPI. Prof. Dr Enny Sudarmonowati yang semula menjadi Kapusbindiklat dipromosikan menjadi Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati

pada bulan September 2014 dan posisi Kapusbindiklat Peneliti-LIPI digantikan oleh Prof. Dr. Husein Avicenna Akil, M.Sc. Selain itu terdapat satu orang pegawai memasuki masa pensiun di tahun 2014, atas nama Drs. Saut Siringoringo dari Bidang Penyelenggara Diklat, TMT Juli 2014. Satu orang pegawai telah menyelesaikan tugas belajar dan aktif kembali sebagai Pejabat Fungsional Widyaiswara yaitu Ira Saphira, S.S. M.Sc. dan dua orang pegawai yang mutasi dari satuan kerja lain yaitu: Edi Junaedi dari Pusat Penelitian Perkembangan Iptek dan Jarot dari Biro Umum.

1 . Berdasarkan pangkat dan golongan

Pada Desember 2014 terjadi kenaikan/penurunan komposisi pada pangkat dan golongan pegawai Pusbindiklat Peneliti-LIPI dibandingkan dengan tahun 2013, dikarenakan oleh: kenaikan pangkat regular, kenaikan pangkat dari usulan jabatan fungsional tertentu, dan mutasi pegawai.

(13)

+ , - ./ , 01, 2 3 0,045 67839: ; 0< ; => , ?8@0 @> ; ?; A+ B8 BC 65

2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Terjadi kenaikan/penurunan komposisi status pendidikan pegawai Pusbindiklat Peneliti LIPI pada Desember 2014 dibandingkan tahun 2013, khususnya di level SMA, S1 dan S3, dikarenakan oleh : usulan penyeteraan gelar pendidikan (selesai ijin belajar), mutasi pegawai dan penambahan pegawai (CPNS).

Gambar 4. SDM Pegawai Pusbindiklat Peneliti-LIPI Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

3. Berdasarkan Jabatan Fungsional

Pegawai Pusbindiklat Peneliti LIPI terdiri dari beberapa jabatan fungsional, yaitu: Peneliti, Pranata Humas, Perencana, Analis Kepegawaian dan Widyaiswara. Terjadi perubahan komposisi jumlah Jabatan Fungsional pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 dikarenakan oleh penambahan pegawai.

(14)

D E F GH E IJE K L IEIMN OPQLRS T IU T VW E XQYI YW T XT ZD [Q [\ OO

4. Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin pegawai Pusbindiklat Peneliti LIPI pada 2013 & Desember 2014 terjadi perubahan komposisis dikarenakan penambahan pegawai (CPNS) dan mutasi pegawai :

Gambar 6. SDM Pegawai Pusbindiklat Peneliti-LIPI Berdasarkan Jenis Kelamin.

Tabel 3.Komposisi Pegawai Pusbindiklat Peneliti LIPI Pada Desember 2014 Berdasarkan Bidang/Bagian dan Tingkat Pendidikan.

No Bidang/Bagian SD SMP SLTA S0 S1 S2 S3 Jumlah

1 Kepala Pusbindiklat - - - 1 1

2 Tata Usaha 1 1 3 2 10 2 - 19

3 Program, Kerjasama

dan Evaluasi

-2 - 5 3 2 12

4 Penyelenggaraan Diklat - - - - 6 4 - 10

5 Penilaian dan Akreditasi - - 3 - 6 3 - 12

(15)

] ^ _ `a ^ bc^ d e b^bfg hijekl m bn m op ^ qjrb rp m qm s] tj tu hf

B. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana yang tersedia di kampus Pusbindiklat Peneliti LIPI Cibinong saat ini adalah gedung administrasi, gedung kelas, gedung asrama, dan ruang makan besar, selasar penghubung, serta tempat parkir untuk kendaraan roda dua maupun roda empat, tempat penampungan air, dan tersedianya gazebo untuk musala dan ruanganoutbound indoor .

Fasilitas dari sarana dan prasarana yang sudah tersedia meliputi:

a. Gedung administrasi memiliki dua lantai. Lantai satu terdiri dari beberapa ruang kerja berstandar, dua ruang arsip, toilet, dapur dan gudang. Sedangkan di lantai dua terdiri beberapa ruangan kerja berstandar, satu ruang rapat besar yang dapat menampung sekitar 40 orang dan satu ruang transit. Ruang rapat besar ini dilengkapi dengan

sound system di masing-masing meja, LCD, Screen Projector beserta kelengkapannya. Gedung administrasi ini menggunakan AC Split, Local Area Network(LAN), WiFi Zone, dan dilengkapi dengan CCTV.

(16)

v w x yz w {|w } ~ {w{€ ‚ƒ~„… † {‡ † ˆ‰ w Šƒ‹{ ‹‰ † Š† Œv ƒ Ž  b. Gedung kelas memiliki dua lantai, dimana lantai satu terdiri dari dua ruang kelas, ruang sekretariat, ruang tunggu pengajar, ruang dokter, ruang perpustakaan/ laboratorium komputer, ruang teknisi, mushola, ruang laktasi dan toilet, sedangkan di lantai dua terdiri dari dua ruang kelas, satu ruang bimbingan, satu ruang rehat dan satu ruang diskusi. Setiap kelas dilengkapi dengan AC split, LCD, screen projector, dan meja-kursi belajar. Gedung kelas ini dilengkapi dengan Local Area Network(LAN) danWiFi Zone,sehingga peserta diklat dapat mengakses ke sumber-sumber informasi/data, juga dilengkapi denganClosed Circuit Television(CCTV).

Gambar 8. Gedung Kelas Pusbindiklat Peneliti- LIPI dan ruang tunggu pengajar.

c. Gedung asrama memiliki dua lantai, dimana masing-masing lantai terdiri dari 24 kamar, sehingga jumlah kamar seluruhnya sebanyak 48 kamar yang setiap kamarnya dilengkapi dengan ACsplit, televisi 21 , saluran telepon,water heater, dua tempat tidur dan satu extra bed, satu meja cermin, dua set meja dan kursi belajar, satu lemari dua pintu dan tempat handuk. Setiap kamar dilengkapi dengan balkon yang dapat dipergunakan untuk menjemur pakaian. Gedung asrama ini memiliki empatlobbyyang dilengkapi dengan meja dan kursi tamu(sice)dan tempat minum

(17)

 ‘ ’ “” ‘ •–‘ — ˜ •‘•™š ›œ˜žŸ   •¡   ¢£ ‘ ¤¥• ¥£   ¤  ¦ § §¨ ›œ Gambar 9.Gedung Asrama Pusbindiklat Peneliti LIPI.

d. Gedung ruang makan, terdiri dari ruang makan besar dengan kapasitas 200 orang, ruang dapur, ruang saji, gudang, dan toilet. Gedung ruang makan ini dilengkapi dengan kursi busa dan meja bundar serta empat unit standing AC, sehingga cukup nyaman. Selain digunakan sebagai tempat makan, gedung ini juga dapat digunakan untuk acara-acara pertemuan, rapat kerja, dan lain sejenisnya yang dapat memuat kapasitas 200 orang.

(18)

© ª « ¬­ ª ®¯ª ° ± ®ª®²³ ´µ¶±·¸ ¹ ®º ¹ »¼ ª ½¶¾® ¾¼ ¹ ½¹ ¿© À¶ ÀÁ ´Â e. Selasar penghubung, merupakan prasarana penghubung antara gedung

administrasi, gedung kelas, asrama dan ruang makan besar.

Gambar 11.Selasar Penghubung Pusbindiklat Peneliti LIPI.

f. Tersedianya tempat parkir kendaraan roda dua dan roda empat tersedia di beberapa tempat, di antaranya di samping gedung administrasi untuk kendaraan roda dua dan untuk kendaraan roda empat di depan gedung kelas.

(19)

Ã Ä Å ÆÇ Ä ÈÉÄ Ê Ë ÈÄÈÌÍ ÎÏÐËÑÒ Ó ÈÔ Ó ÕÖ Ä ×ÐØÈ ØÖ Ó ×Ó Ùà ÚÐ ÚÛ ÎÜ g. Tempat penampungan air merupakan prasarana penting dalam menunjang kegiatan pendidikan dan pelatihan. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terganggunya pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Bogor. Sehingga apabila terjadi gangguan, maka cadangan air dalam tempat penampungan tersebut dapat memenuhi kebutuhan peserta diklat untuk kegiatan mandi dan lainnya.

Gambar 13.Tempat Penampungan Air Pusbindiklat Peneliti LIPI.

h. Tersedianya sarana ibadah (mushola) bagi peserta diklat

(20)

Ý Þ ß àá Þ âãÞ ä å âÞâæç èéêåëì í âî í ïð Þ ñêòâ òð í ñí óÝ ôê ôõ èö i. Tersedianya ruang Perpustakaan sebagai pusat informasi ilmiah dan dimanfaatkan

untuk memberikan kebutuhan informasi kepada seluruh peserta diklat dan staf di

lingkungan Pusbindiklat Peneliti - LIPI

Gambar 15.Ruangan Perpustakaan Pusbindiklat Peneliti LIPI.

C. DUKUNGAN DANA

Untuk menjalankan kegiatannya, Pusbindiklat Peneliti LIPI pendanaannya bersumber dari anggaran negara (APBN) dalam bentuk DIPA yang didalamnya termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Di samping itu, Pusbindiklat Peneliti LIPI juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang relevan dengan tugas, fungsi, dan kewenangan organisasi. Ketersediaan dana menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam pencapaian sasaran dan tujuan organisasi. Rincian dukungan dana tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 4. Perbandingan Dukungan Pendanaan Pusbindiklat Peneliti LIPI TA 2013 dan 2014

No. Sumber Anggaran

Tahun Anggaran

Kenaikan /Penurunan

(%) 2013

(Rp)

2014 (Rp)

1 DIPA 20.512.866.000 19.258.495.000 6,11 %

2 PNBP 8.793.704.000 7.309.007.000 16,88 %

JUMLAH 29.306.570.000 26.567.502.000 8,32%

(21)

÷ ø ùú û øüýø þuüøü 2014 ÿusü øt ÿ ü ÷ÿ | 19

a

a

a

b

b

b

I

I

I

I

I

I

I

I

I

P

P

P

e

e

e

l

l

l

a

a

a

k

k

k

s

s

s

a

a

a

n

n

n

a

a

a

a

a

a

n

n

n

d

d

d

a

a

a

n

n

n

H

H

H

a

a

a

s

s

s

i

i

i

l

l

l

K

K

K

e

e

e

g

g

g

i

i

i

a

a

a

t

t

t

a

a

a

n

n

n

HA

u ! ! u " ! # $ , !u ,

# u , # !#, " t % ! & !t

# &# '

(& tu 2014 t &#t 12) # $ y ! # ! ; terdiri dari 12

orang pegawai naik pangkat secara reguler dan satu orang pegawai naik pangkat dari

jabatan fungsional tertentu (Pranata Humas). 12 orang tersebut, terdiri dari: satu

orang naik pangkat dari Gol. I/d ke II/a, satu orang naik pangkat dari Gol. II/c ke II/d,

dua orang naik pangkat dari Gol. II/d ke III/a, satu orang naik pangkat dari Gol. III/a

ke Gol. III/b, satu orang naik pangkat dari Gol III/b ke III/c, empat orang naik pangkat

dari Gol. III/c ke Gol. III/d, satu orang naik pangkat dari Gol. III/d ke Gol. IV/a dan satu

orang naik pangkat dari Gol. IV/a ke IV/b. Sedangkan dari kenaikan pangkat dari

jabatan fungsonal tertentu adalah satu orang pegawai dari Gol . II/b ke II/c. Terlampir

jumlah kenaikan pangkat pegawai.

Tabel 5. Kenaikan Pangkat Pegawai

No Dari Gol/Ruang Ke Gol/Ruang Jumlah (orang)

1 I/d II/a 1

2 II/b II/c 1

3 II/c II/d 1

4 II/d III/a 2

5 III/a III/b 1

6 III/b III/c 1

7 III/c III/d 4

8 III/d IV/a 1

9 IV/a IV/b 1

Jumlah 13

Selain itu sebanyak 33 orang telah memperoleh kenaikan gaji berkala serta 3

(22)

* + ,- . +/0+ 1u/+/ 2014 2us3 4/54 6 7 +t 2 8/ 874 94*:2 : | 20

Setiap tahun pegawai mendapatkan hak untuk mengambil cuti tahunan dan cuti

lainnya. Pada tahun 2014 terdapat 34 orang telah mengajukan cuti, yaitu cuti tahunan

sebanyak 29 orang, cuti alasan penting sebanyak 9 orang dan cuti bersalin sebanyak

3 orang.

;< => ?

r

@A

p

?

n

B?

n

C

u

D ?EF ?

n

GG ?

Kegiatan kearsipan meliputi pengolahan surat masuk/keluar untuk pimpinan di

lingkungan Pusbindiklat Peneliti - LIPI. Demikian pula dengan sistem penomoran

surat keluar sudah dilakukan sesuai dengan peraturan kearsipan yang berlaku.

Selama tahun 2014 terdapat 2121 surat masuk dan 1366 surat keluar dengan

berbagai bentuk dan perihal. Demikian juga dengan Urusan Rumah Tangga sudah

berjalan dengan lancar.

H< => ?D ?

n

?

n

B?

n

=> I > JA K?

t

n

Untuk jasa keamanan dan ketertiban di lingkungan Pusbindiklat Peneliti - LIPI,

dilaksanakan oleh satuan pengaman (satpam) yang terlatih. Satpam siaga penuh 24

jam nonstop dengan pembagian kerja melalui mekanisme shift yang dibagi menjadi

tiga bagian. Dengan jumlah 14 orang tenaga satpam yang diharapkan dapat

melaksanakan tugas keamanan dan ketertiban di lingkungan Pusbindiklat Peneliti

-LIPI secara optimal. Status kepegawaiannya terdiri dari satu orang PNS dan tenaga

harian lepas sebanyak 13 orang yang honornya bersumber dari dana DIPA

Pusbindiklat Peneliti - LIPI tahun anggaran 2014.

LM N

n

ventarisasi Barang Milik Negara

Kegiatan inventarisasi Barang Milik Negara telah dilaksanakan dengan melakukan

pendataan dan penomoran serta pembuatan Daftar Inventaris Ruangan (DIR) yang

ditempelkan di masing-masing ruangan Pusbindiklat Peneliti - LIPI. Sistem pelaporan

menggunakan aplikasi Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pusbindiklat Peneliti - LIPI Tahun 2014

meliputi beberapa kegiatan, yaitu: perawatan gedung kantor, perbaikan peralatan

kantor, perawatan kendaraan dinas, pemeliharaan peralatan dan mesin, pemeliharaan

gedung dan bangunan, perbaikan prasarana lingkungan serta penambahan tempat

(23)

O P QR S PTUP VuTPT 2014 WusX YTZY [ \ Pt W ]T ]\Y ^YO_W _ | 21 `a bcde cf

o

l

g g

n

h cige g

n

n

Salah satu fungsi dari Bagian Tata Usaha adalah melaksanakan urusan keuangan

dan fungsi tersebut dilaksanakan oleh Subbagian Keuangan. Sesuai dengan tugas dan

fungsi, pada tahun 2014 Subbagian Keuangan telah melaksanakan urusan keuangan,

meliputi: penyusunan rencana anggaran, jadwal pelaksanaan anggaran, pengawasan,

dan pelaporan realisasi anggaran tahun 2014.

Laporan Realisasi Anggaran tahun 2014 dituangkan dalam laporan keuangan (LK)

semesteran dan tahunan. Laporan tersebut menggambarkan perbandingan antara

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2014 dengan realisasinya, yang

mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari 2014

sampai dengan 31 Desember 2014, terdiri dari:

1. Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp.7.743.972.935 atau

mencapai 99,67 % dari yang dianggarkan sebesar Rp. 7.770.000,00;

2. Realisasi belanja negara pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 18.851.546.339,00

atau mencapai 97,89 % dari anggarannya sebesar Rp. 19.258.495.000,00.

jk lmnnjojtjnpmq jrjnjnHibah

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2014 adalah

sebesar Rp 18.851.546.339,00 atau mencapai 97.89 % dari estimasi pendapatan

yang ditetapkan sebesar Rp 19.258.495.000,00. Keseluruhan Pendapatan Negara

dan Hibah Pusbindiklat Peneliti LIPI adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan

Pajak (PNBP) yang bersumber dari pendapatan pendidikan dan pendapatan dari

pemanfaatan BMN.

Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP per tanggal 31 Desember 2014

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 6.Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP per 31 Desember 2014

No Uraian Estimasi

1 Pendapatan Pendidikan 6.315.000.000 6.291.000.000 99.62 2 Pendapatan Dari Pemanfaatan

BMN

1.455.000.000 1.440.875.000 99.03

3 Pendapatan Jasa

-

-

-4 Pendapatan Lain-lain - 12.097.935

-Jumlah 7.770.000.000 7.743.972.935 99.67

Sumber:Laporan Keuangan Pusbindiklat Peneliti LIPI Tahunan TA. 2014

Realisasi PNBP TA anggaran 2014 mengalami penurunan sebesar 12.50

(24)

r s tu v swxs yuwsw 2014 zus{ |w}| ~  st z €w €| |r‚z ‚ | 22

1. Target Target penerimaan PNBP TA 2014 lebih rendah dibandingkan target

penerimaan TA 2013;

2. Menurunnya aktivitas jasa sewa fasilitas gedung dan bangunan yang dikelola oleh

Pusbindiklat Peneliti LIPI;

3. Meningkatnya kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis dan kedinasan yang

dibiayai oleh rupiah murni dengan sarana dan prasarana yang tetap, sehingga

pendidikan dan pelatihan teknis dan kedinasan yang dibiayai PNBP berkurang.

Dampaknya pada penurunan penerimaan PNBP Pusbindiklat Peneliti-LIPI.

Perbandingan realisasi PNBP TA 2014 dan 2013 disajikan dalam Tabel 5.

ƒ„…†l‡ˆPerbandingan Realisasi PNBP TA 2014 dan 2013

‰umŠ‹r : Laporan Keuangan Pusbindiklat Peneliti LIPI Tahunan TA 2014

Œ Ž‘

n

ja Neg ara

Realisasi belanja Pusbindiklat Peneliti LIPI pada TA 2014 adalah sebesar Rp

18.851.546.339,- atau 97,89 persen dari anggaran senilai Rp 19.258.495.000,-.

Rincian Anggaran dan realisasi belanja TA 2014 tersaji pada Tabel 6.

Tabel 8.Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014

Sumber: Laporan Keuangan Pusbindiklat Peneliti LIPI Tahunan TA. 2014

No Uraian TA 2014

1 Pendapatan Penjualan Aset - - -

-2 Pendapatan Pendidikan 6.291.000.000 7,108,000,000 (817.000.000) -11.49

3 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN

1.440.875.000 1.686.304.264 (245.429.264) -14.55

4 Pendapatan Jasa - 295,736 (295.736) -100

5 Pendapatan Lain-lain 12.097.935 55.460.000 (43.362.065) -78,19

Jumlah 7.743.972.935 8.850.060.000 1.106.087.065 -12.50

Kode

(25)

’ “ ”• – “—˜“ ™u—“— 2014 šus› œ—œ ž Ÿ “t š  —  Ÿœ ¡œ’¢š ¢ | 23

Berikut komposisi anggaran dan realisasi belanja tahun anggaran 2014

£ ¤m¥ ¤r ¦§¨ Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014.

Realisasi belanja TA 2014 mengalami penurunan sebesar 11,14 persen atau

Rp.2.262.887.730,- dibandingkan periode yang sama pada tahun 2013,

disebabkan karena: (1) penurunan belanja modal (penurunan pagu anggaran

belanja modal yang bersumber dari PNBP) dan (2) penurunan belanja barang

karena penurunan jumlah pesrta diklat fungsional peneliti yang bersumber dari

PNBB. Perbandingan realisasi belanja TA 2014 dan 2013 dapat dilihat pada Tabel

7.

©ª«¬l­®Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan 2013

Kode

Realisasi Belanja (Rp) Naik/ (Turun) TA 2014 TA 2013 R

¯um¥° ± :Laporan Keuangan Pusbindiklat Peneliti LIPI Tahunan TA. 2014

c. Belanja Pegawai

Realisasi belanja pegawai TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing

sebesar Rp 3.320.079.826,- dan Rp 2.921.836.856,- Kenaikan realisasi belanja

pegawai sebesar 4,31 persen antara lain disebabkan adanya penambahan

pegawai dari satuan kerja lain di lingkungan LIPI. Rincian belanja pegawai

(26)

² ³ ´µ ¶ ³·¸³ ¹u·³· 2014 ºus» ¼·½¼ ¾ ¿ ³t º À· À¿¼ Á¼²Âº  | 24 ÃÄÅÆlÇÈÉPerbandingan Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2012

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2014 REALISASI T.A. 2013

Naik (Turun) % Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 3,302,005,463 2,877,951,755 14.73 Belanja Lembur 20,688,000 47,423,000 (56.38)

Jumlah Belanja Kotor 3,322,693,463 2,925,374,755 13.58

Pengembalian Belanja Pegawai (2,613,637) 3,537,899 (26.12)

Jumlah Belanja Bersih 3,320,079,826 2,928,912,654 13.36

ÊuËÌ Ím : Laporan Keuangan Pusbindiklat Peneliti LIPI Tahunan TA. 2014

ÎÏ ÐÑÒÓ

n

ja Barang

Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013adalah masing-masing sebesar

Rp 14.765.540.393,- dan Rp16.532.803.873,-. Berdasarkan tael Perbandingan

elanja Barang, realisasi Belanja Barang TA 2014 mengalami penurunan 10,69

persen dari Realisasi Belanja Barang TA 2013. Hal ini disebabkan antara lain

karena adanya penurunan jumlah peserta diklat fungsional peneliti yang

bersumber dari PNBP. Rincian Belanja Barang disajikan dalam Tabel 9.

Tabel 11.Perbandingan Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A 2014 REALISASI T.A. 2013 Naik (Turun)

%

Belanja Barang Operasional 818,587,521 771,330,025 6.13

Belanja Barang Non Operasional 10,269,111,061 11,784,792,275 Ô12.86Õ

Belanja Jasa 1,645,990,756 1,603,738,510 2.63

Belanja Pemeliharaan 474,035,539 934,886,413 Ô49.29Õ

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1,565,168,016 1,438,462,750 8.81 Jumlah Belanja Kotor 14,772,892,893 16,533,209,973 (10.65)

Pengembalian Belanja Ô7,352,500Õ Ô406,100Õ 1,710.51

Jumlah Belanja Bersih 14,765,540,393 16,532,803,873 (10.69)

Sumber:Laporan Keuangan Pusbindiklat Peneliti LIPI Tahunan TA. 2014

e. Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing

sebesar Rp 765.926.120,- dan

Rp863.307.400,-Berdasarkan Tabel 11, Realisasi Belanja Modal TA 2014 mengalami penurunan

sebesar 11,28 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA 2013. Hal ini

disebabkan antara lain:

1. Pagu belanja modal tahun anggaran 2014 lebih rendah dari pagu anggaran

modal tahun anggaran 2013

2. Target dan realisasi Penerimaan PNBP tahun anggaran 2014 lebih rendah dari

target dan realisasi PNBP tahun anggaran 2013 yang merupakan salah satu

(27)

Ö × ØÙ Ú ×ÛÜ× ÝuÛ×Û 2014 Þusß àÛáà â ã ×t Þ äÛ äãà åàÖæÞ æ | 25

3. Perbaikan sarana dan prasarana gedung yang dikapitalisasi sebagian telah

dilaksanakan pada tahun 2013 untuk tahun 2014 perbaikan meliputi

gazebo/musholla, selasar dan ruang widyaiswara. Rincian Belanja Modal disajikan

dalam Tabel 12.

çèéêlëìíPerbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan 2012

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2014 REALISASI T.A 2013 Naik

(Turun) %

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 461,395,000 487,781,400 -5.41 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 291,898,000 300,940,000 -3.00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 12,633,000 0 0.00

Belanja Modal Fisik Lainnya 0 74,586,000 -100.00

Jumlah Belanja Kotor 765,926,000 863,307,400 -11.28

Pengembalian Belanja Modal 0 0 0.00

Jumlah Belanja Bersih 765,926,000 863,307,400 -11.28

îuïð ñm : Laporan Keuangan Pusbindiklat Peneliti LIPI Tahunan TA. 2014

B. BIDANG PROGRAM, KERJASAMA DAN EVALUASI

Pada Juni tahun 2014, berdasarkan Peraturan Kepala LIPI No. 1 Tahun 2014

Bidang Perencanaan dan Pengembangan mengalami perubahan nomenklatur menjadi

Bidang Program Kerjasama dan Evaluasi. Selain mengalami perubahan nomenklatur,

bidang ini yang semula membawahi dua subbidang mendapatkan tambahan satu

subbidang baru, yaitu Subbidang Kerjasama dan Informasi yang sebelumnya bernama

subbidang Penyuluhan dan Informasi dan berada dibawah koordinasi Bidang Penilaian

dan Akreditasi. Adanya perubahan tersebut membawa implikasi penambahan kegiatan di

bidang ini, sehingga pada tahun 2014 Bidang Program, Kerjasama dan Evaluasi

melaksanakan kegiatan, yaitu:

1. Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis JFP

Salah satu tugas LIPI sebagai instansi pembina JFP adalah menyusun Petunjuk

Teknis JabatanFungsionalPeneliti (JFP). Pertunjuk Teknis JFP pertama kali

ditetapkan melalui Peraturan Kepala LIPI Nomor 02/E/2005,

kemudiandirevisipertama kali padatahun 2009 dan ditetapkan melalui Peraturan

Kepala LIPI Nomor 06/E/2009.

Berdasarkan hasil evaluasi dan perkembangan iptek, perlu dilakukan revisi

kembali terhadap Petunjuk Teknis JFP ini. Penyusunan revisi Petunjuk Teknis JFP

dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh LIPI dan melalui beberapa kali FGD yang

(28)

ò ó ôõ ö ó÷øó ùu÷ó÷ 2014 úusû ü÷ýü þ ÿ ót ú ÷ ÿü üòú | 26 m r PeraturanKepala LIPI No. 2 Tahun 2014

tentangPetunjukTeknis JFP.

rturn l LIPI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Akreditasi Terbitan

Berkala Ilmiah.

Dua instansi yang mempunyai kewenangan untuk mengakreditasi majalah

ilmiah, yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Direktur Jenderal

Pendidikan Tinggi (DIKTI) telah melakukan sinkronisasi terhadap tugas

kewenangan dalam mengakreditasi majalah ilmiah yang diterbitkan oleh lembaga

penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi,dan asosiasi profesi atau yang

bekerja sama di antara keduanya. Pada tanggal 12 Agustus 2014 telah dilegalisasi

Peraturan Kepala LIPI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Akreditasi Berkala

Ilmiah dan disosialisasikan pada tanggal 7 Oktober 2004. Walaupun belum dalam

peraturan bersama, tetapi secara substansi tidak berbeda secara signifikan dan

menjadi satu standar penilaian terbitan berkala ilmiah secara nasional. Dengan

berlakunya peraturan tersebut, baik lembaga litbang maupun perguruan tinggi

dapat saling mendapatkan pengakuan terakreditasi untuk mengajukan angka kredit

bagi para ilmuwan.

Pada tanggal 15 Juli 2014, ditetapkan revisi

Petunjuk Teknis JFP melalui Peraturan Kepala

LIPI Nomor 2 Tahun 2014. Petunjuk Teknis ini

diluncurkan dan disosialisasikan pada tanggal

23 Juli 2014dengan mengundang perwakilan

peneliti dan pengelola JFP dari Kementerian

dan LPNK. Petunjuk Teknis ini berlaku pada

tanggal 2 Januari 2015, sehingga dengan

adanya berbagai sosialisasi yang dilakukan

pada tahun 2014, diharapkan para peneliti atau

Tim Penilai Peneliti Instansi

(TP2I)mempersiapkan dalam menyambut

(29)

u 2014 us t | 27

Gambar 18.Sosialisisasi Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah, 7 Oktober 2014.

Pedoman ini diperlukan untuk mengukur mutu suatu terbitan berkala ilmiah

dengan memenuhi persyaratan mutu tertentu. Penerbit berkala ilmiah harus

menjaga dan meningkatkan mutu terbitannya dan menjadikan terbitannya sebagai

wahana komunikasi ilmiah antara peneliti, akademisi, dan masyarakat pengguna

untuk mencapai sasaran. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana

untuk mengukur apakah suatu terbitan berkala ilmiah sudah memenuhi persyaratan

mutu minimum untuk mendapat pengakuan akreditasi nasional dan selanjutnya

dapat ditindaklanjuti dengan melakukan indeksasi ke pengindeks bereputasi

internasional.

!" #$visi Pedoman Pemeilihan dan Penentuan Bidang Kepakaran Peneliti

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas kegiatan litbang di

Indonesia dan sebagai pelaksanaan perannya sebagai Pembina peneliti, LIPI

telahmenetapkanPeraturan Kepala LIPI Nomor 03/E/2005 tentang Pedoman

Pemilihan/Penentuan Bidang Penelitian dan atau Kepakaran Peneliti. Dalam

peraturan tersebut, LIPI telah menetapkan klasifikasi bidang kepakaran peneliti

sebagai rujukan bagi semua peneliti dalam memilih bidang kepakaran dan

memperdalamnya sepanjang karier kepenelitiannya. Setiap wajib memilih salah satu

bidang kepakaran. Setiap kenaikan angka kredit akan dinilai berdasarkan

karya-karya kepenelitian dalam bidang kepakaranyang telah dipilihnya.

Setelah hampir satu dekade penerapan peraturan tersebut, LIPI memandang

perlu untuk melakukan revisi dengan mempertimbangkan perkembangan ilmu

(30)

% & '( ) &*+& ,u*&* 2014 -us. /*0/ 1 2 &t - 3* 32/ 4/%5- 5 | 28

LIPI menggunakan berbagai referensi global seperti UNESCO Fields of Science Nomenclature (1988), Australian and New Zealand Standard Research Classification (ANZSRC, 2008), Revised Field of Science And Technology (FOS) Classification in The Frascati Manual(2007)olehOrganization for Economic Co-operation andDevelopment

(OECD) danMalaysian Research and Development Classification System (MRDC,2011) dan berbagai masukan dari Lembaga Litbang Kementerian/LPNK, serta berbagai

organisasi profesi atau organisasi keilmuan di Indonesia.

Tujuan dari penyusunan Pedoman Pemilian dan Penentuan Bidang

Kepakaran ini dalam memberikan acuan bagi peneliti untuk memilih bidang

kepakaran sesuai dengan minat, latar belakang pendidikan serta tugas dan fungsi

litbang tempatnya bekerja serta memberikan acuan bagi lembaga atau unit litbang

dalam merencanakan kegiatan penelitiannya disesuaikan dengan perkembangan

iptek dan kemanusiaan.

67m87r 9: ;Rapat Revisi Bidang Kepakaran dengan Tim Perumus

Pusbindiklat Peneliti-LIPI telah melakukan berbagai rangkaian kegiatan

dalam merumuskan revisi Bidang Kepakaran Peneliti seperti membentuk tim

perumus, melakukan beberapa kali FGD di lingkungan LIPI, beberapa kali FGD

dengan melibatkan peneliti Kementerian dan LPNK dan FGD dengan Majelis Profesor

(MPR) LIPI. Oleh karena kompleksitas dalam penentuan bidang kepakaran,

penyusunan revisi pedoman ini akan dilanjutkan pada tahun 2015.

<; =7ncangan Peraturan Presiden tentang Peneliti

Tujuan dari penyusunan Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) Peneliti

ini adalah untuk mewujudkan peneliti yang memiliki kewajiban mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatkan kreatifitas, mengelola dan

mengembangkan diri dan karirnya dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, sehingga

(31)

> ? @A B ?CD? EuC?C 2014 FusG HCIH J K ?t F LC LKH MH>NF N | 29

kualifikasi calon peneliti untuk menghasilkan peneliti profesional yang mampu

meningkatkan daya saing nasional dan kesejahteraan bangsa.

Rancangan Perpres yang disusun oleh Pusbindiklat dan Biro Kerjasama,

Hukum dan Hubungan Masyarakat LIPI ini telah melalui proses yang panjang yang

dimulai sejak tahun 2013 sampai dengan saat ini. Proses yang telah dilakukan antara

lain proses harmonisasi dengan Kementerian/LPNK yang terkait Kementerian PAN

dan RB, Kementerian Ristek, Sekretaris Kabinet, BKN dan beberapa pejabat di

lingkungan LIPI.

Proses harmonisasi antara LIPI, Kementerian Hukum dan HAM, Sekretariat

Kabinet, Kementerian PAN dan RB, BKN dan Kementerian Keuangan telah dilakukan.

Setelah disetujui secara prinsip oleh Kementerian Hukum dan HAM, dilakukan

penyempurnaan dokumen legal drafting secara teknis oleh Sekretariat Kabinet, Kementerian Hukum dan HAM, dan LIPI. Hasil dari legal drafting ini digunakan sebagai dasar oleh Kementerian Hukum dan HAM untuk menyampaikan secara resmi

Rancangan Perpres tentang Peneliti kepada Sekretariat Kabinet.

Meskipun sudah melalui proses harmonisasi dan legal drafting, namun

Rancangan Perpres ini belum dapat diselesaikan pada masa Kabinet Indonesia

Bersatu Jilid II. Oleh karena itu, proses terbitnya Rperpres Peneliti ini akan

dilanjutkan pada tahun 2015.

OPQR STUmnV WXUlt YZ Q[Rrjenjang

Dalam rangka meningkatkan daya saing para peneliti dan terlaksananya kode

etik peneliti, LIPI menyusun kurikulum dan menyelenggarakan Diklat JFP Berjenjang.

Diklat JFP ini terdiri dari Diklat JFP Tingkat Pertama dan Diklat JFP Tingkat Lanjutan.

Pedoman, kurikulum, dan aspek lainnya dari penyelenggaraan diklat JFP Berjenjang

disusun berdasarkan uraian tugas peneliti, standar kompetensi, serta

mengakomodasi kebutuhan lembaga litbang dan perkembangan iptek.

Diklat JFP Tingkat Pertama merupakan prasyarat bagi kandidat peneliti yang

akan menduduki jabatan fungsional peneliti. Tujuan utama Diklat JFP tingkat

Pertama adalah untuk membekali kandidat peneliti agar mampu berpikir dan

bertindak secara ilmiah, beretika, menguasai dasar-dasar penelitian secara

komprehensif, mampu melaksanakan proses penelitian, mampu bekerja dalam tim

secara strategis, meningkatkan kemampuan menulis karya tulis ilmiah serta mampu

melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan.

Sedangkan Diklat JFP Tingkat Lanjutan diperuntukkan bagi para peneliti

Pertama/Muda yang bertujuan untuk memenuhi syarat kompetensi sekaligus

memberikan bekal bagi peneliti yang akan memasuki jenjang jabatan Peneliti Madya

(32)

\ ] ^_ ` ]ab] cua]a 2014 duse fagf h i ]t d ja jif kf\ld l | 30

Berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan Diklat JFP baik Tingkat Pertama

maupun Tingkat Lanjutan serta untuk penyesuaian dengan peraturan JFP dan

perkembangan iptek terkini, maka perlu dilakukan revisi terhadap Peraturan Kepala

LIPI Nomor 04/H/2008 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan JFP Berjenjang

ini. Secara garis besar perubahan atau revisi dalam Pedoman Diklat JFP Berjenjang ini

terdapat pada Kurikulum, jumlah Jam Pelajaran, Metode dan Mekanisme Diklat,

Persyaratan Peserta dan Tenaga akademis dan nonakademis, serta evaluasi terhadap

peserta. Dengan adanya perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas

peneliti maupun penyelenggaraan diklatnya. Mengingat masih adanya proses revisi

yang belum dilakukan, maka penyusunan revisi Pedoman Diklat JFP Berjenjang akan

dilanjutkan pada tahun 2015.

mnop qrsmnt uvslt wpnuxk

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah wujud dari pengelolaan

keuangan negara yang merupakan instrumen bagi pemerintah untuk mengatur

pengeluaran dan penerimaan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan

pemerintahan dan pembangunan, di antaranya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi

dan meningkatkan pendapatan nasional. Salah satu unsur APBN adalah penerimaan

negara bukan pajak (PNBP). Pusbindiklat Peneliti-LIPI berperan aktif dalam membantu

LIPI menghasilkan PNBP terutama dari bidang pendidikan dan pelatihan (diklat). Hal

ini diwujudkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 106 Tahun

2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada LIPI.

Pada tahun 2014, Pusbindiklat Peneliti-LIPI bekerja sama dengan Bidang

Penyelenggaraan Diklat dan Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat

(BKHH-LIPI) telah menyusun empat pedoman diklat teknis, yaitu:

a. Pedoman Diklat Teknis Penyusunan Proposal,

b. Pedoman Diklat Teknis Metodologi Penelitian dan Pengolahan Data Bidang Ilmu

Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK),

c. Pedoman Diklat Teknis Metodologi Penelitian dan Pengolahan Data Bidang Ilmu

Pengetahuan Alam dan Teknik (IPA/IPT),

d. Pedoman Diklat Teknis Penulisan Ilmiah.

ynz{vu|}srtuvlst w pknu x

Seiring dengan kegiatan penyusunan pedoman diklat teknis juga diperlukan buku

ajar untuk masing-masing diklat terkait. Pada tahun 2014 Buku Ajar telah disusun

dengan melibatkan pengajar diklat yang kompeten dan widyaiswara dari Pusbindiklat

(33)

~  € ‚ ƒ„ …uƒƒ 2014 †us‡ ˆƒ‰ˆ Š ‹ t † Œƒ Œ‹ˆ ˆ~Ž† Ž | 31

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan untuk dikoreksi dari sisi kebahasaan dan kemudian didaftarkan untuk

mendapatkaninternational standard book number(ISBN). Pada tahun 2014 Buku Ajar yang telah disusun, adalah:

a. Penyusunan Proposal Penelitian,

b. Metodologi Penelitian dan Pengolahan Data Bidang IPSK Kuantitatif,

c. Metodologi Penelitian dan Pengolahan Data Bidang IPSK Kualitatif,

d. Metodologi Penelitian dan Pengolahan Data Bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan

Teknik (IPA/IPT),

e. Penulisan Ilmiah.

m‘r ’“” Bahan Ajar Diklat Teknis

•– —mpl˜m˜™tnsš ›š œt˜m ™n™jemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 di Lingkungan

Pusbindiklat Peneliti-LIPI

Pusbindiklat Peneliti LIPI telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001-2008 untuk dua

produk, yaitu: Akreditasi Majalah Ilmiah dan Pengelolaan Majalah Ilmiah Widyariset.

Dalam rangka menjaga mutu dan memelihara kualitas sesuai standar yang

diberlakukan, maka tahun 2014 dilakukan rangkaian kegiatan wajib untuk

mendapatkan resertifikasi dua produk tersebut di tahun 2015, antara lain:

a. RefreshmentSMM ISO 9001:2008 ,tanggal 6 Juni 2014.

b. Persiapan proses ISO bagi produk tambahan, yaitu Penilaian Angka Kredit JFP,tanggal Juli s.d. Desember 2014.

c. RefreshmentInternal Auditor, tanggal 4 Desember 2014 d. Audit internal, tanggal 8 Desember 2014.

e. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM), tanggal 15 Desember 2014.

9.

Penyiapan dan Pengelolaan Majalah Ilmiah Widyariset

Tahun 2014 kegiatan pengelolaan Majalah Ilmiah Widyariset menghasilkan luaran

(34)

ž Ÿ  ¡ ¢ Ÿ£¤Ÿ ¥u£Ÿ£ 2014 ¦us§ ¨£©¨ ª « Ÿt ¦ ¬£ ¬«¨ ­¨ž®¦ ® | 32

a. Volume 17 Nomor 1 Tahun 2014 Edisi IPSK

b. Volume 17 Nomor 2 Tahun 2014 Edisi IPA/IPT

c. Volume 17 Nomor 3 Tahun 2014 Edisi IPA/IPT, dan

d. Seleksi naskah untuk Volume 18 Nomor 1 Tahun 2015

¯°±²valuasi Pelayanan Akreditasi Majalah Ilmiah

LIPI melakukan akreditasi majalah ilmiah berdasarkan Peraturan Kepala LIPI

Nomor 01/E/2005. Peraturan ini kemudian direvisi dan ditetapkan melalui

PeraturanKepala LIPI Nomor 4/E/2011. Pada tahun 2014 melalui Peraturan Kepala

LIPI Nomor 3 Tahun 2014 ditetapkan aturan baru dalam akreditasi terbitan berkala

ilmiah. Namun demikian, evaluasi yang dilakukan terhadap pelayanan Akreditasi

Majalah Ilmiah ini masih berdasarkan pada peraturan PeraturanKepala LIPI Nomor

4/E/2011. Evaluasi sangat diperlukan mengingat proses Akreditasi Majalah Ilmiah

ini telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 pada tahun 2012. Evaluasi terus

dilakukan sebagai upaya perbaikan kualitas pelayanan di masa yang akan datang.

Untuk menjaga mutu pelayanan proses akreditasi majalah ilmiah, LIPI

melakukan evaluasi terhadap pelayanan akreditasi ilmiah. Evaluasi pelayanan

akreditasi ilmiah ini secara garis besar meliputi: kompetensi petugas pelayanan,

transparansi pelaksanaan proses akreditasi, kualitas infrastruktur, keamanan

dokumen akreditasi ilmiah, dan tingkat kemudahan dalam mengakses akreditasi

majalah ilmiah secara online. Tujuan utama dari evaluasi ini adalah untuk

mengetahui dan meningkatkan kualitas kinerja petugas LIPI dalam hal pelayanan

akreditasi majalah ilmiah.

Evaluasi pelayanan akreditasi majalah ilmiah (AMI) dilaksanakan

berdasarkan Keputusan Menteri PAN Nomor KEP/25/M.PAN/2.2004 tentang

Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi

Pemerintah. Metode pengumpulan data yang dipilih adalah dengan menggunakan

metode survey kuesioner yang diadaptasi dari Keputusan MenPAN yang telah

dimodifikasi sedemikian rupa untuk disesuaikan dengan kebutuhan LIPI di dalam

mengevaluasi pelayanan AMI. Responden dari evaluasi ini adalah para pengelola

majalah ilmiah di seluruh Indonesia.

Secara garis besar, hasil evaluasi menunjukkan mutu pelayanan dengan

tingkat B yang berarti kinerja sekretariat pelayanan proses akreditasi majalah ilmiah

adalah Baik, yang ditunjukkan dengan skor IKM sebesar 2.91.

11. Evaluasi Pengelolaan Majalah Ilmiah Widyariset

Eevaluasi terhadap pengelolaan majalah ilmiah Widyariset ini juga

(35)

³ ´ µ¶ · ´¸¹´ ºu¸´¸ 2014 »us¼ ½¸¾½ ¿ À ´t » Á¸ ÁÀ½ ½³Ã» à | 33

63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan

Publik. Data yang diambil dalam survey IKM ini adalah berupa data primer, dimana

data primer diperoleh dengan cara melakukan pengambilan data langsung terhadap

responden dengan mengisi kuesioner. Pengelolaan Majalah Ilmiah Widyariset juga

telah mendapatkan seritikat ISO 9001:2008 pada tahun 2012.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dengan cara

mengirimkan form/kuesioner evaluasi melalui email kepada masing-masing penulis

majalah ilmiah Widyariset Volume 16 Nomor 3 dan Volume 17 Nomor 1 dan 2.

Secara garis besar, hasil evaluasimenunjukkanmutupelayanandengantingkat B yang

berartikinerjapengelonaan majalah ilmiahadalahBaik, dengan skor IKM sebesar 2.66.

Berdasarkan hasil evaluasi dijelaskan bahwa secara umum proses

pengelolaan majalah ilmiah Widyariset menunjukkan hal yang positif dikategorikan

dalam kondisi yang baik atau bagus. Dari seluruh item pertanyaan pada kuesioner

penilaian terhadap unsur pelayanan dapat dikatakan sebagai berikut: unsur respon

petugas dalam memberikan informasi mendapatkan nilai tertinggi. Sedangkan unsur

kejelasan informasi prosedur pelayanan mendapatkan nilai terendah. Indikator

pelayanan yang tidak baik ini patut dijadikan prioritas dalam upaya peningkatan

kualitas pelayanan di masa mendatang.

ÄÅÆÇvaluasi Pascadiklat JFP

Kegiatan evaluasi yang dilaksanakan terkait dengan penyelengaraan diklat

adalah evaluasi selama pelaksanaan diklat dan evaluasi pascadiklat. Dari hasil

evaluasi ini dapat diketahui apakah diklat JFP mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja para peneliti ataukah tidak, dan faktor-faktor yang perlu dibenahi

untuk meningkatkan mutu dan kualitas diklat. Evaluasi pascadiklat JFP berjenjang

meliputi evaluasi pascadiklat JFP Tingkat Pertama dan evaluasi diklat JFP Tingkat

Lanjutan. Evaluasi pascadiklat bertujuan untuk:

1. Untuk memantau adanya pengaruh diklat jabatan fungsional peneliti terhadap

kinerja para peneliti setelah kembali ke unit kerja mereka masing-masing

2. Untuk memantau komitmen unit kerja para peneliti di dalammengakomodir

karier para peneliti tersebut setelah mereka mengikuti diklat JFP berjenjang

3. Memberikanfeedbackbagi penyelenggaraan diklat JFP berjenjang

Hasil evaluasi pascadiklat JFP Tingkat Pertama menunjukkan bahwa peneliti

merasakan kinerja mereka menjadi meningkat dan lebih positif setelah mengikuti

diklat. Dari berbagai unsur yang mempengaruhi peningkatan kompetensi para

peneliti, kemampuan untuk mempresentasikan hasil penelitian mempunyai

kemungkinan yang paling tinggi di dalam memprediksikan pengaruh diklat di dalam

(36)

È É ÊË Ì ÉÍÎÉ ÏuÍÉÍ 2014 ÐusÑ ÒÍÓÒ Ô Õ Ét Ð ÖÍ ÖÕÒ ×ÒÈØÐ Ø | 34

para peneliti untuk mempresentasikan hasil penelitian juga dianggap hal yang paling

berpengaruh di dalam meningkatkan kompetensi peneliti setelah mengikuti Diklat

Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama (t-value = 2.83, p< .05).

Hasil dari evaluasi pascadiklat JFP tingkat lanjutan lebih banyak menyoroti

aktivitas menulis KTI internasional, kontribusi yang diberikan alumni diklat terhadap

unit kerja, dan materi diklat lain yang perlu ditambah. Beberapa alumni menyatakan

bahwa mereka belum aktif menulis KTI internasional dengan berbagai alasan.

Walaupun begitu, mereka aktif dalam memberikan kontribusi terhadap unit kerja

masing-masing dengan cara berperan aktif dalam kegiatan penelitian dan

mengaplikasikan hasil diklat di unit kerja mereka. Para alumni ini juga memberikan

masukan mengenai penambahan materi diklat selain materi pokok yang telah

diberikan. Materi-materi diklat yang diusulkan adalah materi yang menunjang

kemampuan mereka di dalam menulis KTI internasional.

ÙÚÛÜvaluasi Pascadiklat Penulisan Karya Ilmiah Program MP3EI

Peneliti dinilai kinerjanya berdasarkan output kegiatan dalam bentuk karya

tulis ilmiah maupun penemuan hasil penelitian seperti paten, prototype, desain,

varietas dan sebagainya. Penemuan hasil penelitian tersebut akan diketahui oleh

masayarkat luas jika diberitakan melalui publikasi ilmiah dalam bentuk karya tulis.

Mengingat pentingnya publikasi ilmiah bagi peneliti, maka salah satu kompetensi

yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah kemampuan dalam menulis karya

ilmiah. Dengan kompetensi ini diharapkan peneliti dapat terus berkarya mengikuti

perkembangan dan menghadapi tantangan globalisasi saat ini.

Berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) yang di lakukan tahun

2012, terdapat gap atau kesenjangan PNS terutama peneliti dalam melaksanakan tugas pokoknya sehingga diperlukan peningkatan kompetensi melalui diklat-diklat

teknis yang efektif. Oleh karena itu pada tahun 2013 diputuskan dilaksanakan diklat

Penulisan Karya Ilmiah di Bengkulu untuk koridor Sumatera, Pontianak di koridor

Kalimantan, Mataran, untuk koriodr Bali dan Nusa Tenggara Barat, Manado untuk

koridor Sulawesi dan Ambon untuk koridor Kepulauan Maluku dan Papua.

Tindak lanjut dari kegiatan penyelenggaraan diklat Penulisan Karya Ilmiah ini

adalah dengan melakukan evaluasi pascadiklat terhadap penyelenggaraan diklat

Penulisan Karya Ilmiah serta mengetahui pengaruh diklattersebut terhadap

kompetensi dan kinerjapenelitidi daerah.

Model evaluasi diklat yang digunakan adalah evaluasi empat tingkatan/level

Kirkpatrick. Sedangkan kompetensi dan hasil kerja peneliti diukur melalui instrumen

yang telah ditetapkan oleh Kepala LIPI sebagai instansi Pembina Jabatan Fungsional

(37)

Ý Þ ßà á ÞâãÞ äuâÞâ 2014 åusæ çâèç é ê Þt å ëâ ëêç ìçÝíå í | 35

Kompetensi Jabatan Fungsional Peneliti. Peneliti memiliki empat jenjang yaitu

pertama, muda, madya dan utama. Peserta diklat yang menjadi responden dalam

penelitian ini berasal dari tiga jenjang yang berbeda yaitu pertama, muda dan madya,

sehingga kompetensi dan kinerja yang dituntut dari mereka tersebar dari tiga jenjang

tersebut.

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer yang dari

kuesioner yang di isi oleh alumni diklat Penulisan Ilmiah tahun 2013 yang

dilaksanakan di lima koridor dengan jumlah peserta 30 tiap koridor. Sehingga

populasi untuk penelitian ini berjumlah 150 responden. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah metode Slovin, sehingga didapatkan sampel berjumlah 109

responden.

Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada

responden/alumni diklat terkait dengan pengaruh diklat terhadap kompetensi dan

kinerja. Kuesioner disebarkan melalui email atau melalui pelayanan pos.

Hasil evaluasi pascadiklat dari penyelenggaraan diklat Penulisan Ilmiah ini

adalah:

1. Evaluasi Pelatihan

a. Evaluasi tingkat reaksi

Reaksi atau kepuasan peserta terhadap pelaksanaan pelatihan secara

keseluruhan, yang meliputi pelaksanaan diklat, Fasilitator, Materi susbtansi

dan Fasilitas pendukung. Responden dalam hal ini alumni diklat memberikan

skor 8 atau setuju bahwa kompetensi (pengetahuan, keahlian dan perilaku)

pengajar/fasilitator sesuai dengan materi dan metode pelatihan. Begitupula

dengan metode pelatihan dan fasilitas pendukung seperti (penginapan, kelas,

konsumsi, dll. Alumni setuju bahwa penyampaian teori dan bimbingan

penulisan mendukung tercapainya tujuan diklat. Fasilitas pendukung juga

dirasakan memadai untuk tercapainya tujuan diklat.

b. Evaluasi tingkat belajar

Evaluasi tingkat belajar dimaksudkan untuk mengidentifikasikan peningkatan

kompetensi peserta. Dari keseluruhan kuesioner, alumni memberikan rata-rata

skor 8 yang berarti bahwa alumnimemahami materi yang disampaikan.

c. Evaluasi tingkat perilaku

Evaluasi tingkat ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta

menerapkan materi pelatihan. Sebagaimana pada evaluasi tingkat belajar, dalam

evaluasi ini alumni memberika skor rata-rata 8 yang berarti bahwa alumni

menerapkan materi pelatihan dalam menjalankan tugas pokok sebagai peneliti.

(38)

î ï ðñ ò ïóôï õuóïó 2014 öus÷ øóùø ú û ït ö üó üûø ýøîþö þ | 36

Evaluasi tingkat hasil digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta

merasakan manfaat pelatihan terhadap peningkatan kinerja. Alumni yang

mengisi kuesioner dari lima koridor memberikan skor 9 yang berarti bahwa

Pelatihan bermanfaat dalam meningkatkan kinerja peneliti.

2. Peningkatan Kompetensi Peneliti

Peningkatan kompetensi di sini untuk mengetahui tingkat kompetensi yang

dimiliki oleh peneliti setelah mengikuti diklat. Berdasarkan kuesioner yang

disampaikan, rata-rata alumni memberikan nilai 8 untuk bagian peningkatan

kompetensi itu artinya bahwa setelah mengikuti diklat, responden merasa mampu

menguasai teknik penulisan ilmiah, menguasai teknik presentasi, mampu

berkomunikasi dengan baik, mampu menulis dalam bahasa indonesia yang baik

dan benar, mampu menulis abstrak dalam bahasa inggris dengan baik dan benar,

mampu berlaku jujur dalam melaksanakan publikasi ilmiah, mampu bertanggung

jawab dalam melaksanakan publikasi ilmiah, mampu disiplin dalam melaksanakan

publikasi ilmiah, dapat bekerja sama dalam melaksanakan publikasi ilmiah, kreatif

dalam melaksanakan publikasi ilmiah, motivatif dalam melaksanakan publikasi

ilmiah, inovatif dalam melaksanakan publikasi ilmiah. Dapat disimpulkan bahwa

diklat yang dilaksanakan di lima koridor memberikan dampak yang sangat

signifikan pada peningkatan kompetensi peneliti di daerah.

3. Hasil Kerja Peneliti

Peningkatan kompetensi menandakan bahwa tujuan diklat tercapai. Hal ini juga

digambarkan melalui peningkatan output yang dihasilkan oleh alumni. Output

tersebut berupa publikasi ilmiah yang disyaratkan untuk peneliti pertama, muda

dan madya yaitu KTI terbit dalam majalah ilmiah nasional tidak terakreditasi, KTI

hasil penelitian dan pengembangan atau tinjauan/ulasan, tidak/belum

diterbitkan, dan disampaikan dalam pertemuan ilmiah, KTI yang tidak

diterbitkan, KTI terbit dalam majalah ilmiah nasional terakreditasi, KTI

terbitdalamprosiding pertemuanilmiahnasional, dan KTI terbit dalam bentuk

bagian dari buku, penerbit nasional.

ÿ nloln Website Pusbindiklat Peneliti LIPI

Terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Infomasi Publik mewajibkan kepada seluruh institusi pemerintah untuk

dapat menyediakan media yang mudah diakses oleh publik dalam rangka

ketersediaan informasi. Mendukung aturan tersebut, sejak tahun 2009 Pusbindiklat

Peneliti LIPI telah memilikiwebsite tersendiri yaituwww.pusbindiklat.lipi.go.id yang bertujuan untuk memberikan informasi aktual dan terbaru tentang Pusbindiklat

(39)

u 2014 us t | 37

dateinformasi lebih dinamis oleh tim informasi dan teknologi. Produk-produk aturan yang secara resmi telah diluncurkan oleh Pusbindiklat Peneliti LIPI dapat diakses

dan diunduh dengan mudah pada menu publikasi. Prosedur pengusulan jabatan

fungsional peneliti, majalah ilmiah, profesor riset, diklat, dan widyariset juga dapat

dilihat pada menu program dan kegiatan. Agenda kegiatan-kegiatan penting

Pusbindiklat Peneliti LIPI dan informasi penting lainnya juga dapat dilihat pada

menu pengumuman dan berita terkini. Selain itu, data-data terkait peneliti, diklat,

majalah ilmiah terkini juga dapat diakses pada menu program dan kegiatan. Dalam

rangka memberikan informasi untuk merespon pertanyaan-pertanyaan yang sering

diajukan oleh pengunjung website, maka tahun 2014, pengelola website menambah

menu baru yaitu Frequently Ask Question (FAQ). Selain itu, untuk memaksimalkan tugas Pusbindiklat Peneliti-LIPI sebagai sekretariat Komisi Etika Peneliti (KEP)-LIPI

dan Majelis Pertimbagan Etika Peneliti (MPEP) maka telah dibuat fitur baru khusus

pengaduan pelanggaran etika bagi pengunjung yang ingin melaporkan tentang

pelanggaran etika oleh peneliti.

nlol kn tn krjasama

Sehubungan dengan adanya perubahan organisasi yang dialami oleh Pusbindiklat

Peneliti-LIPI, maka Bidang Program, Kerjasama dan Evaluasi, mendapat tugas baru

sebagai konsekuensi restrukturisasi organisasi. Tugas baru ini adalah tugas dan fungsi

(tusi) menjalankan kerjasama dengan instansi/lembaga. Sebenarnya selama ini tusi

kerjasama telah dijalankan oleh Pusbindiklat Peneliti-LIPI, namun belum tersurat

dalam nomenklatur struktur organisasi. Tahun 2014, Pusbindiklat Peneliti-LIPI telah

melakukan beberapa rangkaian kegiatan kerjasama, diantaranya pada tanggal 14

Oktober 2014 melakukan studi banding ke Badan Diklat Kementerian Keuangan

untuk menambah referensi terkait pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi diklat,

menerima kunjungan dalam rangka kerjasama diklat dari Pemerintah Rejang Lebong

Bengkulu dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan RI. Selain itu, tanggal

3 Desember 2014, Pusbindiklat Peneliti-LIPI bekerjasama dengan Badan Kebijakan

Fiskal Kementerian Keuangan sukses menyelenggaran worksop tentang Pelatihan

Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA).

16. Sosialisasi Peraturan-Peraturan Jabatan Fungsional Peneliti.

Pusbindiklat Peneliti LIPI memiliki tugas melakukan pembinaan bagi JFP dan

berkewajiban melakukan sosialisasi peraturan peneliti terkini. Sosialisasi dilakukan

oleh Pusbindiklat peneliti-LIPI maupun sebaliknya mendapat undangan untuk

(40)

!" # $% &u$ $ 2014 'us( )$*) + , t ' -$ -,) .)/' / | 38

Sosialisasi yang dilakukan berdasarkan permintaan/undangan dari

Kementerian/LPNK dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan bidang dan

bagian lainnya.

Bidang Program, Kerjasama dan Evaluasi mengatur dan

mengkoordinir kegiatan sosialisasi tersebut, terkait pemilihan narasumber

yang kompeten dan kridibel dan mekanisme pengiriman narasumber dan

materi sosialisasi. Selama tahun 2014, Pusbindiklat Peneliti telah

melakukan rekapitulasi sosialiasi peraturan JFP yang dapat dilihat dalam

tabel berikut.

Gambar

Tabel 1. Perbandingan perubahan nomenklatur dan struktur organisasi Pusbindiklat Peneliti-LIPI
Gambar 1. Struktur organisasi Pusbindiklat Peneliti-LIPI tahun 2014.
Gambar 2. Kapusbindiklat Peneliti-LIPI beserta para Pejabat Struktural Eselon III.
Tabel 2. Tugas dan Fungsi Bagian/Bidang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh substitusi ekstrak wortel dan lama fermentasi terhadap nutrisi serta aktivitas antioksidan soyghurt, selain itu

CV Mebel Alga Jaya Raya yang terletak di Pontianak merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang industry mebel, Pengolahan data stok barang pada CV Mebel Alga

Dengan luasnya masalah yang timbul tentang sarana prasarana dan media yang mempengaruhi hasil belajar di Sekolah Menengah Pertama, maka dalam penelitian ini perlu

Hitunglah tegangan yang terjadi pada penampang komposit akibat berat sendiri dan pekerja untuk sistem pelaksanaan tanpa perancah ( unshored ) dan dengan sistem pelaksanaan

Dari hasil analisis dan pembahasan terhadap estimasi model regresi dapat di- simpulkan bahwa: (1) Hubungan antara ke- senjangan pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi

Terbilang : Seratus Enam Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah.. Harga Penawaran Hasil

Permukaan hubungan yang menahan gaya pemisah (yaitu tepi bawah kepala paku penghubung atau sayap atas dari kanal) harus diteruskan tidak kurang dari 40 mm bersih di atas

Penyebarluasan bursa informasi tenaga kerja dilaksanakan melalui pelaksanaan bursa kerja (job fair), dimana Tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali meningkat