• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Aspek Penyuluhan

2.3.8. Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Evaluasi merupakan proses menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak kegiatan € kegiatan proyek atau program sosial yang dilakukan dengan tujuan yang dicapai secara sistematik dan objektif, evaluasi mengarah pada rangkaian kegiatan mengukur dan menilai (Soedijanto, 1996). Evaluasi diartikan sebagai penilaian atau suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu objek, keadaan, peristiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati (Mardikanto, 2014).

Menurut (Arikunto, 2006) evaluasi berfungsi untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pihak pengambil keputusan (decision maker) untuk menentukan kebijakan yang diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.

Landasan evaluasi penyuluhan pertanian merupakan keinginan untuk mengetahui sesuatu san bersumber pada kebenaran (Mardikanto & Sutarni, 2003). Dengan demikian, perlu diperhatikan yaitu adanya beberapa prinsip dalam penyelenggaran evaluasi sebagai berikut :

a) Evaluasi harus berdasarkan pada fakta atau objektif dan buka atas dasar opini yang bersifat subjektif atau tidak menentu.

b) Kegiatan evaluasi merupakan bagian integral dari proses penyuluhan yang efektif dengan penetapan tujuan, penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi penyuluhan, dan rekonstruksi yang periodic.

Azwar (2010) mengemukakan jenis € jenis evaluasi yang dapat dilaksanakan yaitu :

a) Evaluasi Formatif (Formative Evaluation) adalah evaluasi yang dilaksanakan pada tahap pengembangan dan sebelum program tersebut

dimulai. Evaluasi formatif ini menghasilkan suatu informasi yang akan digunakan dalam mengembangkan program agar program yang akan dilaksanakan sesuai dengan kondisi sasaran.

b) Evaluasi Proses (Process Evaluation ) adalah evaluasi yang memberikan gambaran tentang apa yang sedang berlangsung dalam suatu program dan memastikan adanya dan terjangkaunya elemen fisik dan struktur program.

c) Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation) adalah suatu evaluasi yang memberikan pernyataan efektifitas suatu program selama kurun waktu tertentu dan menilai sesudah program tersebut dilakukan atau sedang berjalan.

d) Evaluasi Dampak adalah evaluasi yang menilai keseluruhan efektivitas program dalam menghasilkan target sasaran.

e) Evaluasi Hasil adal evaluasi yang menilai perubahan dan perbaikan dalam hal morbiditas, mortalitas, atau indicator status lainnya untuk sekelompok penduduk tertentu.

A. Aspek Pengetahuan

Pengetahuan adalah segenap apa yang seseorang ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk di dalamnya adalah ilmu yang merupakan bagian dari pengetahuan lainnya seperti seni dan agama (Sumantri, 2001). Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan seseorang. Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia dan hasil seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Pada dasarnya, pengetahuan meliputi sejumlah fakta dan teori

yang memungkinkan seseorang dapat memahami suatu gejala dan memecahkan masalah yang dihadapi(Notoatmodjo, 2012).

Menurut (Notoatmodjo, 2012), pengetahuan dapat dibagi menjadi 6 tingkat sebagai berikut :

a) Tahu (Know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk juga mengingat kembali suatu yang spesifik dari seluruh bagian yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima dengan cara menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan sebagainya.

b) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat mengintrepretasikan objek tersebut secara benar.

c) Aplikasi

Aplikasi merupakan kemampuan seseorang yang telah memahami suatu materi atau objek dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini sapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan huku, - hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d) Analisis

Analisis merupakan suatu kemampuan seseorang untuk menjabarkan materi atau objek tertentu ke dalam komponen komponen yang terdapat dalam suatu masalah dan berkaitan satu sama lain. Pengetahuan seseorang sudah sampai pada tingkat analisis, apabila seseorang tersebut telah dapat membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan membuat

diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tertentu (Setiorini &

Yuliana, 2020).

e) Sintesis

Sintesis merupakan suatu kemampuan seseorang untuk meletakkan atau menghubungkan bagian € bagian suatu objek tertentu ke dalam bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi € formulasi yang telah ada.

f) Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek tertentu. Penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau mengguknakan kriteria € kriteria yang telah ada.

B. Aspek Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau objek tertentu, yag sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang € tidak senang, setuju € tidak setuju, baik € tidak baik, suka € tidak suka, dan sebagainya). Menurut (Notoatmodjo, 2012) sikap mempunyai tingkatan berdasarkan intensitasnya sebagai berikut :

a) Merespon

Merespon dapat diartikan memberikan sebuah jawaban atau tanggapan pertanyaan yang diberikan. Karena dengan menjawab pertanyya dan mengerjakan tugas yang diberikan berarti seseorang tersebut telah menerima suatu ide.

b) Menghargai

Menghargai merupakan seseorang (subjek) yang memberikan nilai yang positif terhadap stimulus atau objek tertentu. Dalam hal ini, mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah tertentu.

c) Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang telah dipilih berdasarkan keyakinan dan harus berani mengambil resiko.

Bertanggung jawab merupakan sikap yang paling tinggi tingkatannya.

C. Aspek Keterampilan

Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap, mampu, dan cekatan. Di sisi lain keterampilan membutuhkan pelatihan dan kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang dapat lebih membantu menghasilkan sesuatu yang lebih bernilai dengan cepat. Faktor yang mempengaruhi keterampilan adalah pengetahuan, pendidikan, pengalaman, lingkungan dan fasilitas, kebiasaan, kebudayaan serta usia. Semakin tinggi pengetahuan dan pendidikan seseorang akan meningkatkan keterampilannya. Bertambahnya pengalaman seseorang akan menambah keterampilannya, adanya lingkungan dan fasilitas yang mendukung akan meningkatkan keterampilan, kebiasaan sehari € hari dan budaya setempat akan mempengaruhi keterampilan seseorang, semakin bertambahnya usia seseorang akan bertambah pula keterampilannya (Hapsari, 2018).

Faktor € faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan secara laingsung sebagai berikut :

a) Motivasi

Merupakan sesuatu yang membangkitkan keinginan dalam diri seseorang untuk melakukan berbagai tindakan. Motivasi inilah yang mendorong seseorang bisa melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang sudah diajarkan.

b) Pengalaman

Merupakan suatu hal yang akan memperkuat kemampuan seseorang dalam melakukan sebuah tindakan (keterampilan). Pengalaman membangun seseorang untuk bisa melakukan tindakan € tindakan selanjutnya menjadi lebih baik yang dikarenakan sudah melakukan tindakan € tindakan si masa lampaunya.

c) Keahlian

Keahlian yang dimiliki seseorang akan membuat terampil dalam melakukan keterampilan tertentu. Keahlian akan membuat seseorang mampu melakukan sesuatu sesuai dengan yang sudah diajarkan.

Dokumen terkait