• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PELAKSANAAN KAJIAN

3.1. Lokasi dan Waktu

3.2.8. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Independen diukur untuk melihat minat berwirausaha meliputi : 1. Gaya Hidup

a. Aktivitas (pekerjaan, hobi)

Aktivitas merupakan identifikasi atas apa yang dilakukan seseorang, bagimana cara seseorang dalam melakukan aktivitas sehari € hari, kegiatan apa yang dilakukan dalam mengisi waktu luang yang mengarah pada kegiatan berwirausaha. Pengukuran aktivitas dapat dilakukan dengan menggunakan skor.

b. Interest / minat (keluarga, pekerjaan, komunitas)

Interest atau minat adalah suatu bentuk fokus pada preferensi dan prioritas seseorang, seberapa berpengaruh lingkungan keluarga, pekerjaan serta komunitas dalam melakukan suatu kegiatan yang dianggap penting disekitarnya.

Pengukuran minat dapat dilakukan dengan menggunakan skor.

c. Opini (tanggapan mengenai isu sosial, bisnis)

Opini merupakan pendapat dari setiap konsumen yang berasal dari diri mereka sendiri, seperti bagaimana cara pandang seseorang terhadap diri sendiri maupun isu yang muncul atau berkembang. Pengukuran opini dapat dilakukan dengan menggunakan skor.

2. Motivasi

a. Ambition for freedom

Ambition for freedom atau ambisi untuk kebebasan adalah dimensi untuk mengetahui alasan yang mendorong seseorang untuk memulai suatu kegiatan usaha meliputi aktivitas lebih bebas, memiliki usaha sendiri, menjadi lebih dihormati, terdepan dalam menerapkan ide baru, mengembangkan hobi dalam bisnis. Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan skor.

b. Self-realisation

Self-realisation atau realisasi diri merupakan dimensi untuk melihat alasan seseorang melakukan usaha meliputi memperoleh posisi yang lebih baik di masyarakat, merasakan tantangan, memotivasi dan memimpin orang lain, melanjutkan tradisi keluarga, mengimplementasikan ide atau berinovasi dan mengikuti orang lain. Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan skor.

c. Pushing factors

Pushing Factors atau faktor pendorong adalah dimensi untuk menilai alasan seseorang dalam melakukan usaha meliputi kehilangan pekerjaan, memperoleh pendapata yang lebih baik, atau tidak puas dengan pekerjaan.

Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan skor.

B. Variabel Dependen

Variabel dependen pada kajian ini adalah minat berwirausaha pemuda desa di bidang pertanian dan dikategorikan menjadi setuju, sangat setuju, ragu € ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju serta dihitung berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada pemuda desa, meliputi :

1. Minat Berwirausaha

Minat berwirausaha dinilai dari keinginan atau rasa senang, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan individu terhadap kegiatan berwirausaha untuk menciptakan suatu usaha yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.

a. Perasaan Senang

Perasaan senang merupakan seseorang yang memiliki rasa senang atau suka terhadap suatu kegiatan usaha, maka seseorang tersebut akan mempelajari usaha, tidak ada keterpaksaan dalam melakukan usaha. Oleh karena itu, perasaan senang akan memotivasi seseorang untuk terus berwirausaha. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan skor.

b. Ketertarikan

Ketertarikan berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik untuk berwirausaha atau bias berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan berwirausaha itu sendiri. Biasanya seseorang akan tertarik untuk melakukan kegiatan usaha dikarenakan beberapa faktor diantaranya yaitu pengalaman dan hobi. Penukuran dapat dilakukan dengan menggunakan skor.

c. Perhatian

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian. Seseorang yang memiliki minat pada kegiatan usaha tertentu dengan perhatian akan menumbuhkan rasa ingin melakukan wirausaha.

Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan skor.

d. Keterlibatan

Keterlibatan merupakan suatu usaha untuk mengerjakan kegiatan usaha dan mampu memahami hal € hal yang berkaitan dengan kegiatan kewirausahaan dan selalu afektif dan berkeinginan untuk berwirausaha dan selalu mengikuti perkembangan dalam bidang wirausaha. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan skor.

C. Hipotesis

Hipotesis kajian ini sebagai berikut :

H1 : Terdapat pengaruh antara gaya hidup dan motivasi terhadap minat berwirausaha pemuda desa di bidang pertanian.

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara gaya hidup dan motivasi terhadap minat berwirausaha pemuda desa di bidang pertanian.

D. Instrumen

Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup berisi dengan pernyataan yang tervalidasi dan realibel serta mampu menjawab tujuan dari

kajian yang dilakukan. Pembuatan instrumen dilakukan dengan menyusun kisi € kisi instrumen kemudian disusun menjadi kuesioner.

E. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas berfungsi untuk mengetahui kualitas instrumen yang akan diukur. Validitas instrumen diuji dengan menghasilkan skor soal atau pernyataan dan skor total. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila R hitung > R tabel dan uji validitas dilakukan menggunakan aplikasi statistic SPSS 20.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengarah pada instrumen yang dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Uji reliabilitas instrumen dilakukan melalui konsistensi internal yaitu hanya melalui uji instrumen satu kali dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan Cronbach„s Alpha (…). Dalam kajian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan program statistic SPSS 20. Suatu instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai Cronbach„s Alpha > 0,6.

F. Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan pada kuesioner kajian meliputi :

1. Editing adalah kegiatan koreksi yang dilakukan dengan pengecekan data yang telah terkumpul dan mengurangi kesalahan dalam pencatatan data lapangan.

2. Coding adalah kegiatan pengkodean pada setiap data yang sama.

3. Tabulation adalah pembuatan tabel yang berisi data lapangan dan telah diberi kode sesuai dengan analisis data yang digunakan.

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan apabila data yang dibutuhkan telah terkumpul untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang telah ditentukan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis statistic deskriptif

dengan mendeskripsikan data yang telah terkumpul tanpa menarik kesimpulan secara umum. Tahapan dalam analisa statistik deskriptif meliputi:

1. Data dikelompokkan berdasarkan variabel independen atau variabel dependen.

2. Data ditabulasi berdasarkan variabel independen dan dependen.

3. Data ditunjukkan tiap variabel.

4. Melakukan analisis data untuk menjawab rumusan masalah.

5. Melakukan analisis data untuk menguji hipotesis.

Data dianalisis menggunakan metode analisis Regresi Linear Berganda melalui bantuan program statistik SPSS 20. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen (X) terhadap varabel dependen (Y). Kajian ini menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) yang dibagi menjadi 5 (lima) tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan atau tabulasi data

2. Estimasi Model Regresi Linear Berganda 3. Uji Asumsi Klasik

4. Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Model) 5. Interpretasi Model Regresi Linear Berganda

Analisis data yang digunakan dalam kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup dan motivasi pemuda desa terhadap minat berwirausaha di bidang pertanian.

a. Persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Minat Berwirausaha

… = Konstanta

X1 = Gaya Hidup X2 = Motivasi

e = Error

b. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas merupakan uji korelasi (kebebasan) antar variabel independen. Uji multikolineritas dilakukan dengan melihat nilai VIF (faktor inflasi varians) dan nilai tolerance. Jika nilai VIF sekitar 1 dan tidak melebihi 10 dan nilai tolerans mendekati 1, maka model regresi dinyatakan tidak multikolineritas.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji data apakah sebaran data dalam model regresi linier berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal atau mendekati berdistribusi normal, sehingga pengujian statistic layak dilakukan. Untuk menguji normalitas residual menggunakan uji Kolmogorov-smirnov dan normal probability plot.

Pada uju Kolmogorov-smirnov, dimana jika data sig > 0,05 maka dinyatakan data berdistribusi normal dan sebaliknya apabila nilai sig < 0,05 maka dinyatakan data berdistribusi tidak normal. Sedangkan pada normal probability plot, jika titik € titik pada grafik normal probability plot dikumpulkan di sekitar garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut adalah distribusi normal.

3. Uji Heterokedastistas

Uji heterokedastistas merupakan pengujian untuk mengetahui apakah residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya terjadi kesamaan atau tidak dalam model regresi. Jika tidak terdapat heterokedastistas maka model regresi dianggap ideal. Untuk mendeteksi heterokedastistas, digunakan uji Glejser dan scatter plot antara ZPRED dan SRESID.

Pada uji Glejser, apabila nilai sig > 0,05, maka data tersebut tidak ada gejala heterokedastistas. Sedangkan pada scatter plot, jika titik € titik pada scatter plot tersebar merata di atas dan di bawah titik nol sumbu y (tidak mengkelompok di atas atau di bawah) dan tidak membentuk pola tertentu, maka tidak akan terjadi heterokedastistas dalam model regresi.

c. Uji Kelayakan Model

1. Uji Keterandalan Model (Uji F)

Uji F merupakan tahap awal untuk mengidentifikasi model regresi yang sesuai untuk estimasi. Model yang diestimasi yang sesuai untuk menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila nilai prop. F hitung (sig.) lebih kecil dari tingkat kesalahan (…=0,05) maka variabelindependen secara bersamaan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Apabila nilai prop. F hitung (sig.) lebih besar dari tingkat kesalahan (…=0,05) maka variabel independen secara bersamaan tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

2. Uji Koefisien Regresi (Uji T)

Uji T merupakan pengujian untuk menentukan parameter (koefisien regresi dan konstanta), yang mengestimasi apakag persamaan model regresi linear berganda merupakan parameter yang tepat atau tidak. Apabila nilai prop. F hitung (sig.) lebih kecil dari tingkat kesalahan (…=0,05) maka variabelindependen secara tidak bersamaan tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk melihat kelayakan penelitian, dengan ditujukan pada perubahan variabel independen yaitu gaya hidup dan motivasi diikuti variabel dependen yaitu minat berwirausaha pemuda desa di bidang

pertanian. Koefisien determinasi menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.3. Metode Perancangan Penyuluhan

Dokumen terkait