• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi atas Penyusunan dan Realisasi Anggaran Tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar

commit to user

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

3. Evaluasi atas Penyusunan dan Realisasi Anggaran Tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar

Tahun 2009 merupakan awal dari Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Karanganyar sebagai Badan Layanan Umum Daerah. Sebagai Badan Layanan Umum Daerah kinerja Rumah Sakit Umum Daerah tidak berprioritas untuk mencarai laba atau keuntungan tetapi lebih mementingkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga pada tahun 2009 dan 2010 penyusunan anggaran berbeda dari sebelumnya. Karena untuk pendapatan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Badan Layanan Umum Daerah. Untuk tahun 2008 hanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah saja.

Tahun 2010 masih merupakan periode transisi dari pengelolaan rumah sakit yang selama ini dijalankan menuju ke Badan Layanan Umum. Namun demikian pada tahun-tahun awal tentu masih banyak mengalami hambatan dan kendala karena untuk merubah mindset yang sudah berjalan lama tidaklah mudah. Masalah internal yang paling utama, sehingga perlu adanya komitmen dari seluruh pelaku di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar untuk meningkatkan kinerja dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif.

Peningkatan kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar bisa dilihat dari hasil laporan realisasi anggaran. Apakah anggaran sudah berjalan secara efisien dan efektif bisa dilihat dari tabel perbandingan anggaran dari tahun 2008-2010 sebagai berikut ini.

Tabel II.5

Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2008-2010

(dalam rupiah)

Tahun Anggaran Realisasi selisih

lebih/ (kurang) 2008 13,980,446,700.00 14,254,917,045.00 2% 2009 13,915,161,000.00 15,800,895,096.00 13% 2010 24,019,300,000.00 24,463,055,609.00 2% Sumber: data sekunder yang diolah

Dari tabel di atas bisa simpulkan bahwa realisasi anggaran pendapatan selalu lebih tinggi dari pada penyusunannya. Selisih yang paling besar terjadi pada tahun 2009 sebesar 13%. Hal ini menunjukkan pada tahun 2009 penyusunan anggaran pendapatan belum efektif karena masih terdapat selisih yang cukup besar. Masih ada pendapatan dari beberapa sektor yang belum dimasukkan dalam penyusunan anggaran pendapatan seperti sewa kios rumah sakit dan peningkatan pasien rawat jalan yang dihitung tidak sebesar realisasinya. Sedangkan selisih pada tahun 2008 dan 2010 sama yaitu sebesar 2%.

Pencapaian kinerja belanja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel II.6

Belanja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2008-2010

(dalam rupiah)

Tahun Anggaran Realisasi Pencapaian

2008 27,889,297,043.00 25,989,349,193.00 93%

2009 31,597,714,000.00 27,657,119,678.00 88%

2010 41,393,485,000.00 38,025,971,881.00 92%

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa realisasi belanja pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar pada tahun anggaran 2008 sampai dengan tahun 2010 cukup baik. Karena sudah sesuai dengan Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar yang telah dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yaitu tidak melebihi 100% dari anggaran yang disusun. Pencapaian realisasi belanja yang hampir mendekati penyusunan anggarannya terjadi pada tahun 2008 yang mencapai 93%. Anggaran belanja selalu di bawah anggaran yang disusun. Meskipun demikian, naik turunnya pencapaian realisasi belanja perlu diperhatikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar, karena hal tersebut menunjukkan program efektifitas dan efisiensi belanja perlu ditinjau kembali guna menekan pertumbuhan belanja daerah.

Penekanan yang berlebihan terhadap anggaran belanja juga bisa membuat anggaran tidak bisa berjalan secara efisien dan efektif. Hal ini dikarenakan manfaat yang ditimbulkan dari anggaran belanja tersebut akan berkurang. Terutama terhadap kegiatan dan program yang sangat penting dan menjadi prioritas utama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar, seperti: pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit, pengadaan obat-obatan, dan peningkatan kelas Rumah Sakit Umum (bisa dilihat pada tabel pos-pos belanja dalam lampiran).

Perbandingan realisasi anggaran pendapatan dan belanja dari tahun ketahun dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel II.7

Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2008-2010 (dalam rupiah) URAIAN 2008 2009 2010 2008 2009 dengan dengan 2009 2010 PENDAPATAN 14,254,917,045.00 15,800,895,096.00 24,463,055,609.00 111% 155% BELANJA 25,989,349,193.00 28,749,975,418.00 38,025,971,881.00 111% 132% BELANJA OPERASI 24,132,846,643.00 27,657,119,678.00 34,850,938,498.00 115% 126% Belanja pegawai 15,438,105,835.00 17,356,813,944.00 22,326,393,520.00 112% 129% Belanja barang 8,634,740,808.00 10,300,305,734.00 12,524,544,978.00 119% 122% BELANJA MODAL 1,856,502,550.00 1,092,855,740.00 3,175,033,383.00 59% 291% Belanja tanah - 31,890,000.00 - - - Belanja peralatan dan

mesin 1,586,960,550.00 949,697,040.00 1,883,165,883.00 60% 198% Belanja bangunan

dan gedung 182,800,000.00 92,500,000.00 851,867,500.00 51% 121% Belanja jalan, irigasi,

dan jaringan 86,742,000.00 16,768,700.00 440,000,000.00 19% 124% Belanja aset tetap

lainnya - 2,000,000.00 - - - SURLUS / (DEFISIT) (11,734,432,148.00) (12,949,080,322.00) (13,562,916,272.00) 110% 105% SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) (11,734,432,148.00) (12,949,080,322.00) (13,562,916,272.00) 110% 105% Sumber: data sekunder yang diolah

Dari tabel di atas bisa dievaluasi bahwa perbandingan anggaran yang paling besar terjadi antara tahun 2009 dengan tahun 2010. Hal ini dikarenakan peningkatan realisasi pendapatan yang sangat pesat pada tahun 2010. Perbandingan realisasi antara tahun 2008 dengan 2009 tidak terlalu besar dibandingkan dengan tahun yang lain karena tidak terlalu terjadi perubahan yang berarti pada tahun tersebut. Pada tahun 2009 dengan pembanding tahun 2008 untuk anggaran pendapatan terjadi pencapaian sebesar 111%, sedangkan pada tahun 2010 dengan pembanding tahun 2009 terdapat pencapaian pendapatan sebesar 155%.

Untuk anggaran belanja operasi pada tahun 2009 dengan pembanding tahun 2008 terdapat pencapaian belanja sebesar 115%, sedangkan pada tahun 2010 dengan pembanding tahun 2009 sebesar 126%. Surplus atau defisit yang dialami oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebesar 110% pada tahun anggaran 2009 dengan pembanding tahun 2008, sedangkan pada tahun anggaran 2010 dengan pembanding tahun 2009 sebesar 105%. Terjadi penurunan pada tahun 2010, sehingga bisa dinilai kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar semakin meningkat.

Anggaran pendapatan yang semakin meningkat dari tahun ketahun menjadikan anggaran kegiatan belanja juga ikut meningkat seiring dengan perkembangan, pertumbuhan, dan kemajuan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

commit to user

BAB III TEMUAN

Dari hasil pembahasan pada bab II, terlihat ada beberapa temuan kelebihan dan kelemahan kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dalam penyusunan dan realisasi anggaran antara lain:

A. KELEBIHAN

1. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar selalu berhasil meningkatkan realisasi pendapatan dari tahun ketahun. Realisasi untuk anggaran pendapatan juga selalu melebihi dari target yang dianggarkan atau diatas 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi pendapatan sebesar 101,96%, untuk 2009 sebesar 113,55%, dan untuk tahun 2010 dapat terealisasi sebesar 101,85% dari yang ditargetkan. 2. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar mampu

memperhitungkan realisasi belanja agar tidak melebihi anggaran yang disusun. Hal ini dapat dilihat dari realisasi anggaran belanja yang dibawah 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi belanja mencapai 93,13%, tahun 2009 mencapai 90,99%, dan untuk tahun 2010 mencapai 91,86% dari yang dianggarkan.

B. KELEMAHAN

1. Proses bottom up masih berjalan lambat dan belum terkoordinasi dengan baik pelaksanaannya seperti formulir yang diberikan oleh Kepala Seksi

Perencanaan dan Anggaran yang tidak berjalan karena masih saja ada bagian unit yang tidak mengumpulkan formulir perencanaan tersebut. 2. Pemahaman fungsi manajerial oleh Kepala Bagian Penunjang unit-unit

rumah sakit masih kurang hal ini ditunjukkan dengan adanya bagian penunjang unit yang tidak membuat Rencana Kerja Anggaran secara lengkap. Terkadang perencanaan kegiatan dan program hanya berupa catatan atau usulan-usulan Rencana Kerja Anggaran saja, sehingga menyebabkan rawannya tingkat kebocoran biaya.

3. Anggaran dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar masih berjalan kurang efisien dan efektif. Dalam realisasinya banyak penekanan biaya, sehingga selisih antara anggaran belanja dan realisasinya cukup banyak.

4. Dalam pencapaian target kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar anggaran pendapatan masih di bawah anggaran belanja, sehingga diperlukan peningkatan kinerja untuk pencapaian target anggaran pendapatan.

commit to user

BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari hasil penelitian evaluasi penyusunan dan realisasi anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar (tahun anggaran 2008-2010) dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan kegiatan operasional maupun non operasional Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebelumnya dilakukan penyusunan anggaran terlebih dahulu. Anggaran yang disusun berupa anggaran pendapatan, belanja langsung, dan belanja tidak langsung. Penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar terkoordinasi secara bottom up (dari bawah ke atas). Anggaran yang disusun disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang dimiliki.

2. Selama ini realisasi untuk anggaran pendapatan selalu melebihi target dari penyusunan. Realisasi untuk anggaran pendapatan melebihi dari target yang dianggarkan atau diatas 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi pendapatan sebesar 101,96%, untuk 2009 sebesar 113,55%, dan untuk tahun 2010 dapat terealisasi sebesar 101,85% dari yang ditargetkan.

3. Untuk realisasi anggaran belanja selalu di bawah dari penyusunan anggaran belanja. Realisasi anggaran belanja di bawah 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi belanja mencapai 93,13%, tahun 2009 mencapai 90,99%, dan untuk tahun 2010 mencapai 91,86% dari yang dianggarkan. Hal ini berarti Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar mampu meminimalkan penggunaaan anggaran belanja, sehingga baik anggaran pendapatan maupun belanja mengalami surplus pada tahun 2008-2010.

B. REKOMENDASI

Adapun rekomendasi yang bisa penulis berikan adalah sebagai berikut: 1. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar harus lebih

mentertipkan proses bottom up dalam penyusunan anggaran agar tidak berjalan lambat dan harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan seperti pengumpulan formulir perencanaan kepada Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran.

2. Kepala Bidang Penunjang harus lebih memahami tentang fungsi manajerial, sehingga dalam proses penganggaran bisa terkoordinasi dengan baik. Misalnya dengan membuat Rencana Kerja dan Anggaran secara lengkap perencanaan program dan kegiatan supaya dapat diketahui dengan jelas apa yang dibutuhkan untuk masing-masing unit rumah sakit, sehingga bisa dimasukkan dalam Rencana Kerja Rumah

Sakit Umum Daerah dan untuk menghindari rawannya tingkat kebocoran biaya.

3. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebaiknya melakukan review terhadap kegiatan belanja yang sekiranya tidak begitu efektif dan efisien, sehingga dapat dikurangi/ dihilangkan dan mengalokasikan dana anggaran belanja tersebut untuk belanja yang sekiranya lebih penting untuk menekan laju pertumbuhan belanja yang terus meningkat.

4. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar perlu meningkatkan kinerja pelayanan dalam bidang medis khususnya, meliputi: rawat jalan Instalasi Gawat Darurat, rawat inap pasien, bidang penunjang seperti: laboratorium, fisioterapi, radiologi, dan farmasi. Karena untuk tahun 2008-2010 penerimaan pendapatan dari rawat jalan jalan Instalasi Gawat Darurat, rawat inap dan bidang penunjang (laboratorium, radiologi, dan farmasi) belum mencapai target yang dianggarkan, sehingga target pendapatan dapat terealisasi lebih baik lagi untuk menutup anggaran belanja.