EVALUASI PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR
TAHUN ANGGARAN 2008-2010
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
ITA DEWI RATNAWATI
NIM F3308006
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
♣ Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman
tangan beberapa orang, namun informasi ditangan orang banyak.
♣ Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita tidak melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga
kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.
♣ Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi
ketika kesempatan bertenu dengan kesiapan.
♣ Kita tidak bisa bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tapi kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain.
♣ Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan–kesalahan
yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam
suatu cara yang berbeda.
♣ Orang – orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan
apa yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah
mereka menyukainya atau tidak.
♣ Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai berpikir
commit to user
♣ Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai
sekarang tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak
diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda
menunggu–nunggu.
p e n u lis p e rs e m b a h ka n ke p a d a :
♥
U nt uk kedua orang t uaku♥
A dik-adikku t ersayang♥
Semua sahabat dan t eman-t emanku♥
A lmamat erKATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengah judul ”EVALUASI PENYUSUNAN
DAN REALISASI ANGGARAN TAHUN PADA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2008-2010 yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya di
commit to user
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengalami banyak
hambatan yang disebabkan karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman
yang penulis miliki. Namun berkat bimbingan dan bantuan serta pengarahan
dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan sebaik-baiknya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Kuntoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Santoso Tri H, M.Si., Ak selaku Ketua Program Diploma III
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sekaligus
sebagai Dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan
pengarahan.
3. Ibu Sri Murni, S.E., M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
4. Bapak Agus Widodo, M.Si., Ak selaku dosen Pembimbing Akademik dari
awal hingga akhir perkuliahan penulis.
5. Seluruh dosen pengajar dan Staf Administrasi Fakultas Ekonomi
yang telah menularkan ilmunya dan setia membantu penulis dalam
perkuliahan.
6. dr. Mariyadi selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian dalam penyusunan
commit to user
7. Ibu Hera selaku Ka. Seksi Perencanaan dan Anggaran di Rumah Sakit
Umum Daerah Karanganyar yang membantu penulis dalam penelitian.
8. Segenap karyawan di bagian keuangan dan perencanaan yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk selama kegiatan magang di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
9. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan dan doa bagi
penulis sampai selesainya Tugas Akhir ini.
10.Adek – adekku yang terkadang suka usil.
11.Intan, Dyah, Dhiah, Naomi, Mbak Erna, Fadila, kalian adalah sahabat
terbaik dari masa anak – anak sampai sekarang.
12.Kawan – kawan SMANSAKRA (WW, Cinte, Dinda, Meiri, Riski) yang
selalu memberi semangat.
13.Dwi, teman seperjuangan saat kuliah maupun magang dan juga buat
tumpangan kostnya saat jeda kuliah.
14.Seluruh teman-teman Akuntansi 2008 atas bantuannya selama ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan Tugas Akhir ini. Sehingga Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis
commit to user
Surakarta , 20 Mei 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
commit to user
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1
B. Latar Belakang masalah ... 31
C. Perumusan Masalah ... 35
D. Tujuan Penelitian ... 36
E. Manfaat Penelitian ... 36
II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA ... 38
1. Pengertian Anggaran Sektor Publik ... 38
a. Pengertian Anggaran ... 38
b. Konsep Anggaran sektor Publik... 39
c. Fungsi Anggaran Sektor Publik ... 40
d. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik ... 43
e. Prinsip Anggaran Sektor Publik ... 44
f. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik ... 46
g. Prinsip-Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran ... 47
2. Laporan Realisasi Anggaran ... 48
commit to user
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN1. Proses Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Karanganyar ... 51
2. Realisasi Anggaran Tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar ... 64
3. Evaluasi atas Penyusunan dan Realisasi Anggaran Tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar ... 74
III. TEMUAN A. KELEBIHAN ... 79
B. KELEMAHAN ... 79
IV. PENUTUP A. SIMPULAN ... 81
B. REKOMENDASI ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 84
LAMPIRAN DAFTAR TABEL TABEL Halaman II.1. Target Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2008-2010 ... 65
II.2. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2008 ... 66
II.3. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2009 ... 69
II.4. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2010 ... 71
commit to user
2008-2010 ... 75
II.6. Belanja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar
Tahun Anggaran 2008-2011 ... 75
II.7. Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2008-2010... 77
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1.1 Struktur Organisasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar ... 7
2.2 Alur Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah
commit to user
LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan.
2. Surat Keterangan.
3. Laporan Realisasi Anggaran untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31
Desember 2010 dan 2009.
4. Laporan Realisasi Anggaran untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31
commit to user
5. Laporan Realisasi Anggaran untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31
Desember 2008.
6. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan (SPJ Pendapatan
Fungsional).
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KARANGANYAR
1. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar.
Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar merupakan rumah sakit
milik Pemerintah Daerah Karanganyar. Rumah sakit ini bermula
rumah sakit bersalin “Kartini” yang didirikan pada tanggal 21 April
1960 oleh tokoh masyarakat dipimpin oleh Bapak Naryo Adirejo, Bupati
Kabupaten Karanganyar. Pada tahun 1969 mulai diperluas dan dibangun
oleh Pemerintah Daerah menjadi Rumah Sakit Umum Karanganyar
seluas 1,13 Ha. Dengan makin meningkatnya kebutuhan masyarakat
akan kuantitas dan kualitas pelayanan, Pemerintah Daerah
Karanganyar merencanakan pemindahan Rumah Sakit Umum dilokasi
dukuh Jengglong, Kelurahan Bejen, Kecamatan Karanganyar. Pada
tanggal 11 Maret 1995 seluruh fasilitas pelayanan dipindahkan kecuali
poliklinik gigi dipindahkan pada tanggal 6 Januari 1997.
Berdasarkan analisis organisasi, fasilitas dan kemampuan Rumah
Sakit Umum Daerah Karanganyar memenuhi syarat menjadi Rumah
Sakit Umum kelas C dikukuhkan dengan keputusan Menteri
pada tahun 1995 Pemerintah Daerah menetapkan Perda No. 10
tahun 1995 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Karanganyar.
Guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat agar lebih
berdaya guna dan berhasil guna pada tahun 2001 Pemerintah
Daerah menetapkan Perda Nomor 15 tahun 2001 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar sebagai Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Karanganyar.
Pada bulan Mei 2009 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar oleh pemerintah ditransformasikan dari rumah sakit
yang disubsidi pemerintah menjadi Badan Layanan Umum yang
kegiatan operasinya dibiayai secara swadana sendiri. Hal ini
diharapkan oleh manajemen rumah sakit agar menjadikan rumah
sakit yang mandiri tanpa harus mengurangi kualitas pelayanan
terhadap pasien.
2. Lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar berlokasi di
jalan Laksda Yos Sudarso Jengglong, Bejen, Karanganyar. Lokasi
tersebut sangat strategis, karena berada di pusat Kabupaten
3. Tugas dan Fungsi
Tugas Utama:
Membantu bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di
pelayanan kesehatan.
Fungsi:
a. Pelayanan medis.
b. Pelayanan penunjang medis dan non medis.
c. Pelayanan keperawatan.
d. Pelayanan rujukan.
e. Pendidikan dan pelatihan.
f. Penelitian dan pengembangan.
4. Visi, Misi, Filosofi, Motto, Janji Layanan, dan Tujuan
a. Visi:
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar memiliki visi
yaitu: rumah sakit pilihan masyarakat dan berstandar nasional.
b. Misi:
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional.
2) Meningkatkan kompetensi dan komitmen Sumber Daya Manusia.
3) Meningkatkan kemandirian pengelolaan keuangan yang
4) Mengembangkan pelayanan unggulan melalui pendidikan,
pelatihan dan penelitian serta pemenuhan sarana prasarana sesuai
kebutuhan masyarakat.
c. Filosofi:
Memberi Pelayanan Kesehatan yang Profesional dan Menjujung
Tinggi Rasa Kemanusiaan.
d. Motto:
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar memiliki motto
yaitu: Sehat adalah keutamaan kami.
e. Janji Layanan:
1) Memberi pelayanan secara profesional.
2) Mengutamakan kesembuhan pasien.
3) Melayani dengan senyum dan ramah.
f. Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar
Tujuan Umum:
Terwujudnya derajat kesehatan pelanggan Rumah Sakit Umum
Daerah (pelayanan spesialistik, profesional dan terjangkau dan
memuaskan).
Tujuan Khusus:
1) Terselenggaranya pelayanan medik spesialistik lengkap dan
terjangkau.
3) Pelayanan kesehatan tepat waktu, tepat sarana dan penuh empati
sehingga memuaskan pasien.
4) Penurunan angka kematian di Rumah Sakit Umum Daerah.
5. Kegiatan
a. Peningkatan jenis pelayanan.
b. Peningkatan Sumber Daya Manusia.
c. Pemahaman mengenai hukum dengan mengikuti seminar dan
membentuk Hospital By Law.
d. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar
sebagai Rumah Sakit Rujukan.
6. Bidang usaha
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar merupakan
penyedia tenaga medis dengan memberikan jasa pelayanan kepada
para pelanggan melalui penyelenggaraan di bidang penjualan jasa
medis. Secara garis besar bidang usaha Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut:
a. Usaha penyediaan tenaga medik, yang meliputi:
1) pengobatan tenaga medik.
2) konsultasi dengan tenaga medik.
b. Usaha penunjang tenaga medis, yang meliputi:
1) penyediaan kamar untuk rawat inap.
2) penyediaan alat-alat medik.
3) penyediaan makanan sehat untuk pasien rawat inap.
7. Struktur Organisasi
Susunan organisasi rumah sakit umum daerah karanganyar, terdiri dari:
a. Direktur
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan:
1) Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga.
2) Sub Bagian Kepegawaian.
3) Sub Bagian Hukum, Informasi dan Penanganan Pengaduan.
c. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, membawahkan
kelompok jabatan fungsional.
d. Bidang Penunjang Medik dan Non Medik, membawahkan kelompok
jabatan fungsional.
e. Bidang Pengelola Keuangan, membawahkan:
1) Seksi Perencanaan dan Anggaran.
Ka. Bid. Pelayanan Medik, Keperawatan Dr. RETNO TRI SIAWANTI NIP. 19700801.200501.2.015
DIREKTUR
dr. MARYADI NIP. 140 253 635
Gambar 1.1
Struktur Organisasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar
Ka. Bid. Penunjang Medik Non Medik Dr. KASYFI HARTATI NIP. 198010.199903.2.007
Ka. Seksi Perbendaharaan dan Akuntansi SUWARDI ARIS I, SE.MM NIP. 19660102.199803.1.003 Ka. Seksi Perencanaan
Anggaran THERESIA HERAWATI, S. Sos
8. Deskripsi Jabatan
Tugas dan fungsi masing–masing bagian organisasi:
a. Direktur
1) Direktur mempunyai tugas membantu Bupati dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pelayanan
kesehatan.
2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat 1, direktur mempunyai fungsi:
a) perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan.
b) pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah dibidang pelayanan kesehatan, yang meliputi
pelayanan medik dan keperawatan,penunjang medik dan
non medik,pengelolaan keuangan dan ketatausahaan.
c) pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan
yang meliputi pelayanan medik dan keperawatan,
penunjang medik dan non medik, pengelolaan keuangan
serta ketatausahaan.
d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, sebagai berikut:
a) merumuskan program kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan.
b) mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik
secara lisan maupun tertulis guna memperlancar pelaksanaan
tugas.
c) melaksanakan koordinasi dengan instalasi terkait baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
d) merumuskan kebijakan Bupati dibidang pelayanan kesehatan
berdasarkan wewenang yang diberikan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan arahan
operasioanal Rumah Sakit Umum Daerah.
e) mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan dibidang
pelayanan kesehatan sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku.
f) membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g) menjalin dan membina kemitraan dengan pihak ketiga.
h) menyelenggarakan program pemagangan dari lembaga
i) menetapkan rencana strategi bisnis Rumah Sakit Umum
Daerah.
j) menyiapkan Rencana Belanja dan Anggaran tahunan.
k) mewakili Rumah Sakit Umum Daerah didalam dan diluar
pengadilan.
l) menyampaikan dan mempertanggunjawabkan kinerja
operasional serta kinerja keuangan Rumah Sakit Umum
Daerah kepada bupati.
m) mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional dibidang
pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah.
n) menetapkan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan.
o) melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan
kerja.
p) menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
q) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan
secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna
kelancaran pelaksanaan tugas.
r) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas
dan fungsinya.
b. Kepala Bagian Tata Usaha
1) Kepala bagian tata usaha mempunyai tugas membantu
direktur dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan,
membina, dan mengendalikan urusan ketatausahaan yang
meliputi kepegawaian, umum dan rumah tangga, serta hukum,
informasi dan penanganan pengaduan dilingkup Rumah Sakit
Umum Daerah.
2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, sebagai berikut:
a) merumuskan program kegiatan bagian tata usaha
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan.
b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan
tugas.
d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dilingkup
Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun
untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil
kerja yang optimal.
e) merumuskan program kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah
berdasarkan hasil rangkuman rencana kegiatan
bidang-bidang.
f) mengkoordinasikan pelayanan administrasi umum,
kepegawaian, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan rumah
tangga, hukum, informasi dan penanganan pengaduan sesuai
peraturan yang berlaku.
g) mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat-rapat kedinasan.
h) mengkoordinasikan pelaksanaan pengadaan barang untuk
keperluan rumah tangga Rumah Sakit Umum Daerah sesuai
dengan kebutuhan, anggaran dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
i) menyusun pedoman dan petunjuk pelayanan administrasi
perkantoran sesuai pedoman dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan ketatausahaan
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
j) menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dilingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah.
k) mengendalikan pemanfaatan aset Rumah Sakit Umum
l) mengkoordinasikan pemasaran sosial dan penyampaian
informasi Rumah Sakit Umum Daerah.
m) mengkoordinasikan penyusunan laporan Rumah Sakit Umum
Daerah.
n) Mengkoordinasikan penanganan pengaduan tentang
pelaksanaan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum
Daerah.
o) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
dibagian tata usaha.
p) melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan
kerja.
q) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
r) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan
baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan
guna kelancaran pelaksanaan tugas.
s) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
1) Kepala Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga
a) Kepala sub bagian umum dan rumah tangga mempunyai
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan sub
bagian umum rumah tangga.
b) Uraian tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 1, sebagai
berikut:
(1) menyusun program kegiatan sub bagian umum dan
rumah tangga berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(3) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya, memberikan petunjuk dan arahan
baik secara lisan maupun tertulis guna memperlancar
pelaksanaan tugas.
(4) melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian
dan kepala seksi dilingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja
(5) memberikan pelayanan urusan administrasi umum,
pengurus rumah tangga, perlengkapan/pembekalan,
dokumentasi, perpustakaan, dan kearsipan.
(6) merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang
untuk keperluan rumah tangga Rumah Sakit Umum
Daerah sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(7) menyiapkan kegiatan rapat-rapat kedinasan.
(8) mengatur penggunaan/ pemanfaatan kendaraan dinas.
(9) melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan barang
karyawan/ inventaris Rumah Sakit Umum Daerah demi
terciptanya tertib administrasi.
(10) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan di sub bagian umum dan rumah
tangga.
(11) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai
prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara
berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai
cermin penampilan kerja.
(12) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
(13) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada
atasan baik lisan maupun tulisan sebagai bahan
masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.
(14) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Kepala Sub Bagian Kepegawaian
a) Kepala sub bagian mempunyai tugas membantu kepala
bagian tata usaha dalam melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
pengendalian kegiatan dibidang kepegawaian.
b) Uraian tugas sebagimana dimaksud ayat 1 sebagai berikut:
(1) menyusun program kegiatan sub bagian
kepegawaian berdasarkan peraturan
perundang-undanggan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(3) membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara
lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran
(4) melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian
dan kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja
yang optimal.
(5) melaksanakan kegiatan dibidang kepegawaian
meliputi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,
cuti, pensiun, kesejahteraan pegawai serta
administrasi kepegawaian lainnya.
(6) membuat laporan rutin tentang kepegawaian, daftar
urut pangkat, nominative pegawai, dan laporan
kepegawaian lainnya demi terciptanya tertib
administrasi kepegawaian.
(7) memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi gaji
berkala, diklat pegawai, dan urusan kepegawaian
lainnya.
(8) menyiapkan melaksanakan pendidikan dan pelatihan
bagi pegawai di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah.
(9) menyiapkan bahan pembinaan disiplin pegawai.
(10) menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi
(11) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai
prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara
berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai
cermin penampilan kerja.
(12) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
(13) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada
atasan baik lisan maupun tulisan sebagai bahan
masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.
(14) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Kepala Sub Bagian Hukum, Informasi dan Penanganan Pengaduan.
a) Kepala sub bagian hukum, informasi dan penanganan
pengaduan mempunyai tugas membantu kepala bagian tata
usaha dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian
kegiatan sub bagian hukum, informasi dan penanganan
pengaduan.
b) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai
berikut:
(1) menyusun program kegiatan sub bagian hukum,
informasi dan penanganan pengaduan berdasarkan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan.
(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(3) membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara
lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran
tugas.
(4) melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian
dan kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja
yang optimal.
(5) menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam
bidang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum
Daerah.
(6) mengelola dan mengkaji peraturan perundang-undangan
(7) melaksanakan monitoring penerapan peraturan
perundang-undangan dibidang kesehatan pada Rumah
Sakit Umum Daerah
(8) mengelola data dan informasi Rumah Sakit Umum
Daerah.
(9) melaksanakan penyusunan laporan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah Rumah Sakit Umum
Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban
bupati dan laporan sejenisnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(10) mengelola pelaksanaan penyuluhan kesehatan
masyarakat pada Rumah Sakit Umum Daerah.
(11) melaksanakan pemasaran sosial dan penyampaian
informasi Rumah Sakit Umum Daerah.
(12) menerima, menganalisis, menyimpulkan dan melakukan
tindak lanjut terhadap pengaduan tentang
pelaksanaan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit
Umum Daerah.
(13) menangani permasalahan berkenaan dengan
pengaduan atas pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah.
(14) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai
berkala melalui sistem penilaian. Penilaian yang
tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
(15) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
(16) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada
atasan baik lisan maupun tulisan sebagai bahan
masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.
(17) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan.
1) Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan mempunyai
tugas membantu direktur dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan
dibidang pelayanan medik dan keperawatan.
2) Uraian tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:
a) merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang
pelayanan medik dan keperawatan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
c) membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan
tugas.
d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bagian tata usaha
dan kepala bidang dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang
optimal.
e) mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bidang
pelayanan medik dan keperawatan meliputi: instalasi rawat
jalan, instalasi rawat inap, instalasi gawat darurat,
instalasi bedah central, dan instalasi lain sesuai
perkembangan.
f) menyusun pedoman dan petunjuk bidang pelayanan
medik dan keperawatan sesuai dengan pedoaman dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g) mengelola data dan informasi yang terkait dengan bidang
pelayanan medik dan keperawatan.
h) mengevaluasi pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit Umum
i) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem
penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
j) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
k) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan
baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan
guna kelancaran pelaksanaan tugas.
l) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
d. Kepala bidang penunjang medik dan non medik.
1) Kepala bidang penunjang medik dan non medik mempunyai
tugas membantu direktur dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan
dibidang pelayanan penunjang medik dan non medik.
2) Uraian tugas sebagimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:
a) merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang
penunjang medik dan non medik berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c) membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan
tugas.
d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang tata usaha
dan kepala bidang di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang
optimal.
e) mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bidang
penunjang medik dan non medik meliputi: instalasi
radiologi, labolatorium, farmasi, gizi, rehabilitasi medik,
elektromedik, kesehatan lingkungan, rekam medik,
pemulangan jenazah dan instalasi lain sesuai perkembangan.
f) melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan
bidang penunjang medik dan non medik sesuai dengan
pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g) mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan
h) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem
penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan kerja.
i) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
j) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan
baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan
guna kelancaran pelaksanaan tugas.
k) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
e. Kepala Bidang Pengelolaan Keuangan.
1) Kepala bidang pengelola keuangan mempunyai tugas
membantu direktur dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan
dibidang pengelolaan keuangan yang meliputi perencanaan,
anggaran, perbendaharaan, akuntansi.
2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:
a) merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang
pengelolaan keuangan meliputi: perencanaan, anggaran,
perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c) membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan
tugas.
d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang tata usaha
dan kepala bidang di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang
optimal.
e) mengelola pendapatan dan belanja.
f) menyelenggarakan intensifikasi dan ekstensifikasi
pendapatan.
g) menyusun pedoman dan petunjuk pengelolaan keuangan
pada Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan pedoman
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h) menyusun laporan pengelolaan keuangan sesuai dengan
i) merumuskan perencanaan pendapatan dan belanja Rumah
Sakit Umum Daerah.
j) mengkoordinasikan penyusunan dokumen-dokumen
perencanaan kegiatan anggaran dan belanja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
k) merumuskan rencana bisnis anggaran.
l) menyusun laporan pengelolaan keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
m) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem
penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja.
n) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
o) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan
baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan
guna kelancaran pelaksanaan tugas.
p) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
1) Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran
a) Kepala seksi peerencanaan dan anggaran mempunyai
tugas membantu kepala bidang pengelola keuangan dalam
koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi
perencanaan dan anggaran.
b) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai
berikut:
(1) menyusun program kegiatan seksi perencanaan dan
anggaran berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(3) membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara
lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran
tugas.
(4) melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian
dan kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil
(5) menyusun pedoman dan petunjuk pengelolaan
keuangan pada Rumah Sakit Umum Daerah sesuai
dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(6) menyusun rencana bisnis anggaran.
(7) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai
prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara
berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai
cermin penampilan kerja.
(8) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
(9) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada
atasan baik secara lisan maupun tulisan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.
(10) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2) Kepala Seksi Perbendaharaan dan Seksi Akuntansi.
a) Kepala seksi pembendaharaan dan seksi akuntansi
mempunyai tugas membantu kepala bidang pengelola
keuangan dalam melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
pengendalian kegiatan seksi pembendaharaan dan seksi
b) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai
berikut:
(1) menyusun program kegiatan perbendaharaan dan
akuntansi berdasarkan peraturan
perundang-undanggan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(3) membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara
lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran
tugas.
(4) melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan
kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
(5) baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan, informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja
yang optimal.
(6) meleksanakan penata usahaan keuangan.
(7) melaksanakan verifikasi pendapatan, belanja kegiatan
(8) meneliti kebenaran data yang berhubungan dengan
pendapatan, pengeluaran, gaji pegawai, dan insentif.
(9) melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi
pendapatan.
(10) menyusun laporan keuangan Rumah Sakit Umum
Daerah.
(11) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai
prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara
berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagi
cermin penampilan kerja.
(12) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
(13) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada
atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.
(14) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap perusahaan seharusnya menyusun budget atau anggaran sebagai
acuan dalam melaksanakan setiap kegiatan usahanya. Anggaran merupakan
bagian penting dari sistem pengendalian manajemen yang disusun
organisasi sektor publik, termasuk pemerintah, anggaran merupakan bagian
dari aktivitas penting yang dilakukan secara rutin. Rumah sakit selalu
berkembang sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran, sehingga biaya operasionalnya pun semakin
berkembang pula. Rumah sakit yang bersifat padat karya, pada umumnya
membutuhkan biaya operasional yang besar, antara lain untuk obat dan
bahan-bahan.
Mengacu kepada hal di atas, yaitu adanya keterbatasan dana.
Sedangkan dana yang dibutuhkan besar, rumah sakit memerlukan
manajemen keuangan yang betul-betul dikelola secara profesional. Hal
ini berarti bagaimana merencanakan dan memperoleh dana atau biaya
dan kemudian mempergunakan dengan efisien. Pentingnya manajemen
keuangan terletak pada usaha untuk mencegah meningkatnya pembiayaan
dan kebocoran.
Perkembangan dunia rumah sakit di Indonesia cukup pesat.
Perkembangan ini terjadi karena para pengelola rumah sakit sadar maupun
tidak sadar mengikuti kecenderungan pelayanan kesehatan di Indonesia
menjelang tahun 2011. Kecenderungan tersebut pada umumnya
mengakibatkan kenaikan biaya dalam penanganan masalah kesehatan baik
secara kasus per kasus maupun secara umum di bidang keuangan.
Kecenderungan ini mengarah kepada makin banyaknya biaya yang
digunakan dalam upaya kesehatan. Jumlah rumah sakit akan meningkat
Sebagai konsekuensi dari masalah ini ialah keharusan bagi para
pengelola rumah sakit untuk lebih memahami masalah keuangan, agar
tercapai efisiensi yang maksimal dalam penggunaan sumber daya rumah
sakit guna meningkatkan daya saing. Untuk mencapai efisiensi tersebut pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dibutuhkan penerapan
manajemen yang lebih baik, antara lain bidang perencanaan dan
pengendalian penggunaan sumber daya yang tersedia. Salah satu alat yang
dibutuhkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar guna
mewujudkan perencanaan dan pengendalian yang optimal ialah adanya
anggaran (budget) yang tersusun dengan baik dari tahun ketahun.
Manajemen rumah sakit sebagai suatu lembaga yang "nirlaba/non
profit" harus dikembangkan dengan perencanaan yang sebaik-baiknya untuk
menyediakan pelayanan yang bermutu, tetapi dengan biaya yang
seoptimal mungkin dan didapatkan suatu sisa hasil usaha. Proses
perencanaan ini terdiri dari dua kegiatan pokok, yaitu penyusunan rencana
oleh pimpinan dan penyusunan anggaran oleh pihak yang terkait. Jadi
penganggaran merupakan salah satu mekanisme yang dapat digunakan
pada perencanaan keuangan rumah sakit.
Penganggaran adalah suatu proses di mana biaya dialokasikan pada
kegiatan tertentu yang telah direncanakan untuk jangka waktu yang
telah ditetapkan, biasanya 12 bulan. Demikian pula penganggaran pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Sebagai pedoman
harus dicapai oleh kegiatan rumah sakit pada waktu yang akan datang.
Sebagai alat koordinasi, anggaran mengkoordinasikan semua bagian yang
ada di rumah sakit sehingga saling menunjang, saling bekerja sama
dengan baik untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan.
Demikian juga anggaran sebagai tolok ukur maupun pembanding untuk
menilai realisasi kegiatan rumah sakit, kelemahan maupun kekuatan yang
dimiliki oleh rumah sakit. Hal ini menunjukkan bahwa anggaran dapat pula
berfungsi sebagai alat pengawasan kerja. Jadi penganggaran merupakan
salah satu mekanisme yang dapat digunakan pada perencanaan keuangan
rumah sakit.
Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap
penyusunan serta pelaksanaan anggaran adalah pimpinan tertinggi
organisasi, karena pimpinan organisasilah yang paling berwenang dan
bertanggung jawab atas kegiatan organisasi secara keseluruhan. Demikian
juga yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan anggaran di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yaitu Direktur tetapi melalui
Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran. Suatu anggaran dapat berfungsi
baik bilamana taksiran yang termuat didalamnya cukup akurat sehingga
tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk itu diperlukan data
atau informasi, pengalaman dan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
yang mempengaruhi Rumah sakit.
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis akan memberikan
untuk tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar. Sehingga dapat diketahui apa saja yang menjadi anggaran
pendapatan dan belanja untuk tahun 2008-2010 dan juga bagaimana laporan
realisasinya. Sehingga nanti dapat dievaluasi apakah realisasi anggaran
sudah sesuai dengan anggaran yang telah disusun dan dapat diketahui apa
yang menjadi kelebihan dan kelemahan dalam penyusunan dan realisasi
anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik membuat Tugas Akhir
mengenai ”
EVALUASI PENYUSUNAN DAN REALISASI
ANGGARAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2008-2010”.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut ini.
1. Bagaimanakah proses penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Karanganyar?
2. Bagaimanakah realisasi anggaran tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Karanganyar?
3. Bagaimanakah evaluasi atas penyusunan dan realisasi anggaran untuk
tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar adalah sebagai berikut ini.
1. Mengetahui bagaimana proses penyusunan anggaran pada Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
2. Mengetahui bagaimana realisasi anggaran tahun 2008-2010 pada Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
3. Mengevaluasi bagaimana penyusunan dan relisasi anggaran tahun
2008-2010 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Bagi Peneliti
a. Penulis dapat mengetahui konsep penyusunan anggaran pada Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang anggaran pada Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
c. Mengetahui relevansi antara teori yang diperoleh di bangku kuliah
dengan praktek sebenarnya di dunia kerja.
2. Bagi Instansi
a. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan khususnya mengenai
b. Dapat memberikan informasi yang dapat digunakan oleh Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dalam melaksanakan
kegiatan yang berhubungan dengan penganggaran.
3. Bagi Pembaca
Memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan,
wawasan, informasi dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan
commit to user
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Anggaran Sektor Publik
a. Pengertian Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis,
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam
unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode)
tertentu yang akan datang (Munandar, 2001: 3).
Anggaran adalah merupakan titik fokus dari keseluruhan proses
perencanaan dan pengendalian. Anggaran membantu manajer dalam
merencanakan kegiatan dan memonitor kinerja operasi laba yang
dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban (responsibility center)
(Shiem, 2001: 3).
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang
hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam
ukuran finansial (Mardiasmo, 2004: 61).
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran
merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan
strategik yang telah dibuat. Anggaran merupakan managerial plan
b. Konsep Anggaran Sektor Publik
Aspek–aspek yang harus tercantum dalam anggaran sektor publik
meliputi: aspek perencanaan, aspek pengendalian, dan aspek
akuntabilitas publik. Oleh karena itu, penganggaran harus diawasi
mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Anggaran sektor publik berisi rencana kegiatan yang
dipresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan
belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana,
anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan
kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi
mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas. Anggaran berisi
estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di masa yang
akan datang.
Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik
merupakan suatu rencana financial yang menyatakan: berapa biaya
atas rencana–rencana yang dibuat (pengeluaran/ belanja) dan berapa
banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai
rencana tersebut (pendapatan) (Mardiasmo, 2004: 62). Anggaran
sektor publik harus dapat memenuhi kriteria: merefleksikan
perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat, dan
menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen–departemen
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:
1) Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan
pembangunan sosial, ekonomi, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2) Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan
masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan
sumber daya yang ada terbatas.
3) Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah
telah bertanggung jawab terhadap rakyat.
c. Fungsi Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama
(Mardiasmo, 2004: 63), yaitu:
1) Anggaran sebagai alat perencanaan (Planning Tool).
Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk
mencapai tujuan organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk
merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh
pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang
diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.
Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:
a) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai
b) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk
mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif
sumber pembiayaannya.
c) Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan
yang telah disusun.
d) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian
strategi.
2) Anggaran sebagai alat pengendalian (Control Tool).
Sebagai alat pengendalian anggaran memberikan rencana detail
atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan
yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui empat
cara, yaitu:
a) Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang
dianggarkan.
b) Menghitung selisih anggaran.
c) Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak
dapat dikendalikan atas suatu varians.
d) Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun
berikutnya.
3) Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (Fiscal Tool).
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan
ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketaui arah
kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan
prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk
mendorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan
ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi.
4) Anggaran sebagai alat politik (Political Tool).
Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas–prioritas dan
kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor
publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk
komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan
dana publik untuk kepentingan tertentu.
5) Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (Coordination
and Communication Tool).
Setiap unit kerja pemerintahan terlibat dalam proses penyusunan
anggaran. Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar
bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik juga berfungsi
sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan
eksekutif.
6) Anggaran sebagai alat penilaian kinerja (Performance
Measurement Tool).
Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder
eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran
dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer dinilai
berdasarkan berapa yang berhasil ia capai dikaitkan dengan
anggaran yang telah ditetapkan.
7) Anggaran sebagai alat motivasi (Motivation Tool).
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi
manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan
efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
8) Anggaran sebagai alat menciptakan ruang publik (Public
Sphere).
Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat,
dan Dewan Perwakilan Rakyat/ Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan
Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat
dalam proses penganggaran publik.
d. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik.
Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Anggaran Operasional
Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan
kebutuhan sehari–hari dalam menjalankan pemerintahan.
Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam
(recurrent expenditure) adalah pengeluaran yang manfaatnya
hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah
aset atau kekayaan bagi pemerintah. Secara umum pengeluaran
yang masuk kategori anggaran operasional antara lain: belanja
administrasi umum dan belanja operasi dan pemeliharaan.
2) Anggaran Modal/ Investasi
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan
pembelanjaan atas aktiva tetap seperti: gedung, peralatan,
kendaraan, perabot, dan sebagainya. Belanja Investasi/ Modal
adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu
tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan
pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin
untuk biaya operasional dan pemeliharaanya.
e. Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik.
Prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi:
1) Otorisasi oleh legislatif
Angggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif
terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan
anggaran tersebut.
2) Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan
3) Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun
dalam dana umum (general fund).
4) Nondiscretionary Appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus
termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif.
5) Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat
tahunan maupun multitahunan.
6) Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan
yang tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan
sebagai kantong-kantong pemborosan dan infesiensi anggaran
serta dapat mengakibatkan munculnya under estimate
pendapatan dan over estimate pengeluaran.
7) Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat,
dan tidak membingungkan.
8) Diketahui publik
f. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik.
Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu:
1) Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan
meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan
pemerintah.
2) Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dan
menyediakan barang dan jasa publik melalui proses
pemprioritasan.
3) Meningkatkan transparasi dan pertanggungjawaban pemerintah
kepada Dewan Perwakilan Rakyat/ Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dan masyarakat luas.
Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah:
1) Tujuan dan target yang hendak dicapai.
2) Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang
dimiliki pemerintah).
3) Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
4) Faktor–faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti:
munculnya peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar,
perubahan sosial dan politik, bencana alam, dan sebagainya.
Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek,
yaitu: aspek akuntansi, aspek pengendalian, dan aspek auditing.
Aspek penganggaran mengantisipasi pendapatan dan belanja
dengan proses mencatat, mengolah, dan melaporkan segala aktivitas
penerimaan dan pengeluaran (receipts and disbursments) atas dana
pada saat anggaran dilaksanakan.
g. Prinsip-Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran.
Prinsip-prinsip pokok siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai
dengan baik oleh penyelenggara pemerintahan. Siklus penganggaran
meliputi empat tahap yang terdiri atas:
1) Tahap persiapan anggaran (Budget Preparation).
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran
atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia.
2) Tahap ratifikasi (Approval/ Ratification).
Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang
cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif tidak hanya
dituntut memiliki “managerial skill” namun juga harus
mempunyai “political skill”, “salesmanship” dan “coalition
building” yang memadai.
3) Tahap implementasi (Budget Implementation).
Setelah anggaran disetujui oleh legislatif, tahap berikutnya adalah
pelaksanaan anggaran. Dalam hal pelaksanaan anggaran, hal
penting yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan publik
adalah dimilikinya sistem atau informasi akuntansi dan
4) Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting & evaluation).
Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan
evaluasi angaran. Tahap persiapan, ratifikasi, dan implementasi
anggaran terkait dengan aspek operasional anggaran, sedangkan
tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas.
2. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara
anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Laporan
realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat/
daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara/ Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Laporan
realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan
sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/ daerah
dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan
sekurang-kurangnya unsur-unsur sebagai berikut:
a. pendapatan
b. belanja
c. transfer
d. surplus/ defisit
e. pembiayaan
Laporan realisasi anggaran sangatlah penting agar bisa mengetahui
hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran, antara lain:
kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang
material antara anggaran dan realisasinya, dan daftar yang memuat
rincian lebih lanjut mengenai angka-angka yang dianggap perlu untuk
dijelaskan.
Menurut Barata (2004:114) pengertian Laporan Realisasi Anggaran
yaitu: “Laporan realisasi anggaran pemerintah pusat atau daerah
mengungkapkan berbagai kegiatan keuangan pemerintah pusat atau
daerah untuk satu periode, yang menunjukan ketaatan terhadap
ketentuan perundang-undangan melalui penyajian ikhtisar sumber,
alokasi dan penggunaan sumber daya yang dikelolanya”.
Sedangkan menurut Munandar (2001: 20) menyatakan bahwa:
”Laporan realisasi anggaran adalah laporan tentang realisasi pelaksanaan
anggaran, yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan antara
anggaran dengan realisasinya itu, sehingga dapat diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang tejadi, baik penyimpangan yang
menguntungkan maupun yang merugikan, dapat diketahui sebab-sebab
terjadinya penyimpangan tersebut, sehingga dapat ditarik beberapa
kesimpulan dan tindak lanjut (follow up) yang segera perlu dilakukan”.
Maka laporan realisasi anggaran merupakan laporan yang sistematis
dan terperinci tentang realisasi pelaksanaan anggaran (budget), yang
analisis dan evaluasinya, dari waktu kewaktu selama periode yang akan
datang. Laporan ini menyangkut hal yang penting dalam
pelaksanaan-pelaksanaan anggaran yang menghasilkan keseimbangan antara
anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan anggaran lain yang telah
direalisasikan dan akan dirinci oleh pemerintah pada setiap tahunnya.
Laporan realisasi anggaran disajikan sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun. Dalam situasi tertentu tanggal laporan suatu entitas
berubah dan laporan realisasi anggaran tahunan disajikan dengan suatu
periode yang lebih panjang atau pendek dari satu tahun, entitas
mengungkapkan informasi sebagai berikut:
a. alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun.
b. fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam laporan realisasi
anggaran dan catatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan dari laporan realisasi anggaran
ini, akan diperoleh gambaran mengenai keseimbangan antara
anggaran-anggaran dan pembiayaan dengan realisasi yang telah diberikan. Dari
laporan realisasi kita dapat mengetahui informasi mengenai
perbandingannya, yang nantinya akan dirinci dalam laporan keuangan.
3. Evaluasi Penyusunan dan Realisasi Anggaran
Evaluasi adalah proses yang mengukur dan memberi nilai secara
obyektif dan valid, seberapa besar manfaat pelayanan yang telah
dicapai berdasarkan dari objek yang seharusnya diberikan dan nyata
Realisasi anggaran merupakan suatu realisasi (aktual) yang akan di
bandingkan dengan anggaran (rencana). Menurut Barata (2004: 115) dari
laporan realisasi anggaran ini akan diperoleh gambaran mengenai
keseimbangan antara anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan
pembiayaan dengan realisasinya. Dari laporan realisasi kita dapat
mengetahui informasi mengenai perbandingan antara pos-pos
pendapatan, belanja, dan pembiayaan lainya yang nantinya akan
dituangkan dalam laporan keuangan.
Dari uraian di atas menunjukan bahwa anggaran belanja dan laporan
realisasinya sangat berhubungan pada setiap perusahaan atau instansi
pemerintah dalam melaksanakan kegiatan keuangannya untuk
tercapainya tujuan.
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Proses Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Karanganyar
Anggaran (budget) rumah sakit ialah rencana kegiatan yang disusun
secara sistematis dan meliputi seluruh kegiatan yang dinyatakan dalam
bentuk uang serta berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.
Setiap tahunnya Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar
pasti melakukan penyusunan anggaran untuk merencanakan kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam tahun tersebut. Penyusunan anggaran
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2009 tentang Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2010.
Penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar telah dijadwalkan sesuai dengan peraturan Pemerintah
Daerah. Tetapi dalam pembahasan ini penulis hanya akan menjelaskan
tentang penyusunan anggaran yang ada diinternal Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Karanganyar saja.
Anggaran biaya kegiatan rumah sakit disusun untuk mendukung
semua kegiatan di rumah sakit guna mencapai sasaran penjualan yang
telah ditentukan. Oleh karena itu dalam menyusun anggaran biaya
kegiatan rumah sakit harus ditentukan terlebih dahulu besarnya produksi
jasa kesehatan yang akan terjual selama tahun anggaran tersebut, sebagai
dasar penentuan angka-angka dalam anggaran.
Anggaran tahunan yang disusun oleh Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Karanganyar adalah berupa anggaran pendapatan, anggaran
belanja langsung, dan belanja tidak langsung.
a. Anggaran pendapatan
Perkiraan pendapatan tersebut dapat disusun berdasarkan estimasi
kegiatan yang diajukan setiap unit rumah sakit dalam menyusun
Anggaran pendapatan bersumber dari:
1) Pendapatan operasional
Pendapatan operasional berasal dari retribusi pelayanan
kesehatan Rumah Sakit Umum:
a) Administrasi karcis
b) Kamar
c) Tindakan medis
d) Laboratorium
e) Radiologi
f) Ultra Sonographi, Dopler
g) Fisioterapi
h) Kamar jenazah
i) Ambulance
j) Obat-obatan
k) Visite
l) Rawat jalan poliklinik
m) Rawat jalan Instalasi Gawat Darurat
n) Visum
o) Asuhan keperawatan
p) Kir kesehatan
q) Imbalage