• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Evaluasi

a. Pembentukan

- Panwaslu Kecamatan

Pelaksanaan Pembentukan Panwaslu Kecamatan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba Tahun 2020 telah terlaksana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan, Kelompok Kerja Pembentukan Panwaslu Kecamatan Se-Bulukumba tidak menemukan kendala yang berarti pada proses Pembentukan.

Beberapa kendala kecil yang sempat terjadi pada proses pembentukan yakni pada pelaksanaan tes Online Socrative yang pada pelaksanaannya terdapat kendala dalam sisi jaringan, selain itu juga pada mekanisme pembentukan Panwascam yang mengatur tidak adanya peserta yang gugur dalam seleksi tertulis membuat Bawaslu Bulukumba kewalahan dalam proses wawancara, karena seluruh peserta yang mengikuti tes tertulis online juga mengikuti tes wawancara.

- Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD)

Pelaksanaan Pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa Se-kabupaten Bulukumba yang di Supervisi dan monitoring yang dilangsung oleh ketua dan anggota Bawaslu Kabupaten Bulukumba berjalan dengan aman dan lancar, tidak ditemukan indikasi temuan yang berupa dugaan pelanggaran yang terjadi pada saat pelaksanaan pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa Se-kabupaten Bulukumba.

Beberapa Hambatan/kendala kecil yang ditemukan pada saat pelaksanaan supervisi dan monitoring beberapa kecamatan terkendala pada saat pendaftar melakukan pengisian Google Form hal ini disebabkan jaringan koneksi internet yang lambat yang menyebabkan pendaftar dibeberapa kecamatan membutuhkan lebih lama untuk melakukan pengisian Google Form.

- Pengawas Tempat Pemungutan Suara (Pengawas TPS)

Pelaksanaan Pembentukan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (Pengawas TPS) ditemukan beberapa hambatan/kendala sebagai berikut :

1) Tingginya persyaratan batas usia paling rendah 25 tahun, menjadi masalah hampir diseluruh kecamatan;

2) Banyaknya masyarakat di usia produktif (rentan usia antara 18 – 40 tahun) yang bergabung menjadi tim sukses/pemenangan paslon Bupati dan wakil Bupati;

3) Pemberlakukan Rapid Test bagi PTPS terpilih menjadi hal yang dihindari oleh masyarakat untuk mendaftar;

4) Adanya misinformasi yang terjadi di masyarakat bahwa PTPS dan KPPS terpilih akan dilakukan Swab Test yang menyebabkan masyarakat takut untuk mendaftar menjadi penyelanggara;

5) Banyaknya petugas penyelenggara Pemilu tahun 2019 yang meninggal dunia dan mengalami sakit pada saat bertugas menjadi trauma bagi masyarakat untuk menjadi penyelanggara;

6) Rendahnya pendapatan/gaji dengan resiko pekerjaan yang tidak sebanding;

b. Pembinaan

Pembinaan yang dilakukan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten Bulukumba secara berjenjang ketingkat Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Keluraha/Desa dan Pengawas TPS secara umum sudah terlaksana secara baik dan maksimal meskipun ada kendala terkait kondisi geografis dan keterbatasan jaringan internet. Pembinaan tetap berjalan sesuai kebutuhan dan pada masa pandemi pembinaan juga dilaksanakan melalui metode Daring.

c. Anggaran

Dengan Anggaran yang tersedia, Bawaslu Kabupaten Bulukumba telah melaksanakan seluruh program kegiatan dan penyerapan anggaran juga berjalam optimal dalam mendukung semua kebutuhan.

2. Rekomendasi

a. Pembentukan

- Panwaslu Kecamatan

Adapun rekomendasi dalam pembentukan Panwaslu Kecamatan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba tahun 2020 :

1) Memperbaiki kualitas Jaringan untuk pelaksanaan Tes Online Socrative; 2) Perlu regulasi terkait sistem perangkingan setelah tes tertulis.

- Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD)

Adapun rekomendasi dalam pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba tahun 2020 :

1) Timeline pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa dalam rangka pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba Tahun 2020, perlu ditinjau kembali mengingat adanya tahapan pembentukan yang dilaksanakan di waktu yang bersamaan. Oleh karena itu disarankan untuk agar setiap tahapan pembentukan dilakukan dengan waktu yang berbeda sehingga Tim Pokja dapat lebih selektif dan konsentrasi dalam setiap tahapan pembentukan, khususnya dalam dalam Pengelolaan adminstrasi setiap tahapan pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa;

2) Disarankan kedepannya, agar penguasaan Teknologi Informasi, menjadi salah satu persyaratan tertulis dalam pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa, mengingat sistem pengawasan pemilu sekarang ini sudah 80 persen menggunakan Teknologi Informasi dalam pelaporan administrasi dan pelaporan hasil pengawasan;

3) Jumlah Panwaslu Kelurahan/Desa per Kelurahan/Desa, kedepannya perlu dipertimbangkan untuk ditambah mengingat tugas dan wewenang Panwaslu Kelurahan/Desa sebagai ujung tombak pengawas pemilu yang membutuhkan fokus dan energi yang begitu besar sehingga proses pengawasan pemilihan dapat dilakukan secara maksimal serta terarah demi terwujudnya keadilan Pemilu.

- Pengawas Tempat Pemungutan Suara (Pengawas TPS)

1) Pembentukan Pengawas TPS harus mempertimbangkan prasyarat usia paling rendah 25 tahun, sulitnya mendapatkan pendaftaran usia paling rendah 25 tahun menjadi kendala pada setiap proses rekrutmen Pengawas TPS, ditambah lagi di masa pandemi Covid-19 ini keterpenuhan 2X kebutuhan menjadikan rekrutmen Pengawas TPS semakin berat.

2) Pada pembentukan Pengawas TPS kedepan agar penguasaan Teknologi Informasi, menjadi salah satu persyaratan tertulis dalam pembentukan Pengawas Tempat Pemungutan Suara , mengingat sistem pengawasan pemilu sekarang ini sudah 80 persen menggunakan Teknologi Informasi dalam pelaporan administrasi dan pelaporan hasil pengawasan.

3) Kontestasi politik tidak jarang menyebabkan konflik, hal ini menyebabkan Pengawas TPS terkena dampak psikologis atau fisik. Hal ini bisa menjadi berkurangnya minat masyarakat untuk menjadi penyelenggara Pemilu karena resiko pekerjaan yang tidak sebanding dengan pendapat/gaji yang diterima.

b. Pembinaan

Dimasa Pandemi Covid-19 menjadi hal baru dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban Panwaslu Ad Hoc, maka dari itu Bawaslu Kabupaten Bulukumba dan jajarannya sampai ketingkat bawah dalam melakukan pengawas harus selalu senantiasa memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. Adapun langkah pembinaan yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Bulukumba kepada Panwaslu Ad Hoc sudah maksimal meskipun dilaksanakan di ditengah Pandemi Covid-19 dan hal-hal yang dilakukan berupa kegiatan rutin, bimbingan teknis dan peningkatan kualitas pengetahuan Panwaslu Ad Hoc melalui media daring.

c. Anggaran

1) Selain Sumber daya Manusia yang memadai, ketersediaan dan perencanaan anggaran merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan tahapan. Sehingga kedepan Bawaslu Kabupaten Bulukumba mengharapkan adanya kesepahaman dalam perencanaan anggaran.

2) Tiap Kabupaten/Kota memiliki kebutuhan dan ketersediaan anggaran yang berbeda, Bawaslu Kabupaten Bulukumba berharap dalam melakukan Review anggaran, Bawaslu RI maupun Bawaslu Provinsi tidak hanya berpatokan dengan satu Kabupaten/Kota.

3. Penutup

Demikianlah Laporan Dukungan Sumber Daya Manusia dan Organisasi Dalam Pelaksanaan Pengawasan Pemilihan Tahun 2020 Kabupaten Bulukumba kami buat, besar harapan kami laporan ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan kami dalam penyusunan laporan ini, kami berharap saran dan kritik yang membangun agar laporan ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Dokumen terkait