• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PERKEMBANGAN DAN TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN E-

2.2. Evaluasi Tingkat Perkembangan E-Government

Evaluasi yang pertama dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan dari e-government di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Bengkulu. Evaluasi pada penelitian ini dilakukan dengan menghitung jumlah dari portal pelayanan publik dan jumlah link lembaga lain yang ada di website resmi pemerintah daerah di Provinsi DKI Jakarta dan Bengkulu. Dasar evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui pada tahapan apa penerapan e-government di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Bengkulu. Semakin banyak dan lengkap portal pelayanan dan link terkait, maka penerapan e-government di kedua pemerintah daerah tersebut sudah memasuki pada tahapan yang teratas yaitu pemantapan. Tabel 5 dan 6 berikut menyajikan hasil ringkasan evaluasi yang telah dilakukan.

Tabel 5. Tingkat perkembangan e-government DKI Jakarta

Nama Pemerintah Daerah Jumlah Portal Pelayanan Publik Jumlah Link Lembaga Lain yang terhubung

Provinsi DKI Jakarta 9 34

Kab. Adm. Kep. Seribu 2 5

Kodya Jakarta Pusat 4 8

Kodya Jakarta Utara 11 8

Kodya Jakarta Barat 8 6

Kodya Jakarta Selatan 2 13

Kodya Jakarta Timur 5 14

Total 41 88

Sumber: data diolah

Tabel 5 menunjukkan jumlah dari portal pelayanan publik dan link lembaga lain yang ada di e-government di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tabel 5 menunjukkan bahwa secara keseluruhan jumlah link lembaga lain yang ada di e-government DKI Jakarta adalah 88 link, sedangkan jumlah portal pelayanan publik yang tersedia hanya kurang dari setengahnya yaitu 41 portal. Namun, tidak semua portal pelayanan publik yang ada dapat diakses oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan beberapa portal pelayanan publik sedang dalam kondisi offline atau error (dapat dilihat di lampiran). Dengan demikian, perbandingan antara jumlah link lembaga lain dengan portal pelayanan publik pada e-government di DKI Jakarta masih tidak seimbang. Gambar 3 berikut menyajikan perbandingan tersebut dalam satuan persen (%).

Gambar 3. Perkembangan e-government Provinsi DKI Jakarta

Tabel 6. Tingkat perkembangan e-government Provinsi Bengkulu

Nama Pemerintah Daerah Jumlah Portal Pelayanan Publik Jumlah Link Lembaga Lain yang terhubung

Provinsi Bengkulu 1 2

Kab. Bengkulu Selatan 0 4

Kab. Bengkulu Tengah 0 4

Kab. Rejang Lebong 4 3

Kab. Bengkulu Utara 2 6

Kab. Kaur 0 0

Kab. Seluma 0 0

Kab. Muko Muko 4 8

Kab Lebong 2 8

Kab. Kepahiang 0 6

Kota Bengkulu 0 6

Total 13 47

Sumber: data diolah

Tabel 6 menunjukkan jumlah dari portal pelayanan 7ublic dan link lembaga lain yang ada di e-government di Pemerintah Provinsi Bengkulu. Tabel 6 menunjukkan fenomena yang sama dengan Pemerintah DKI Jakarta yaitu bahwa secara keseluruhan jumlah portal pelayanan publik lebih sedikit dibandingkan jumlah link lembaga lain yang ada di e-government Bengkulu. Jumlah portal pelayanan publik adalah 47 link, sedangkan jumlah portal pelayanan publik yang tersedia hanya yaitu 13 portal. Tabel 6 menunjukkan bahwa terdapat beberapa e-government

pemerintah kabupaten di Provinsi Bengkulu yang tidak memiliki portal pelayanan publik atau link lembaga lain. Perbandingan jumlah portal pelayanan publik dengan jumlah link lembaga lain yang terhubung disajikan pada gambar 4 berikut dalam satuan persen (%).

Gambar 4. Perkembangan e-government provinsi bengkulu

Sumber: data diolah

Gambar 5. Grafik Perbandingan Tingkat Perkembangan E-Government

Gambar 5 menunjukkan perbandingan tingkat perkembangan e-government antara DKI Jakarta dengan Bengkulu jika dilihat dari jumlah portal pelayanan publik dan link lembaga lain yang terhubung. Jumlah portal pelayanan publik dan link lembaga lain yang terhubung di e-government Provinsi Bengkulu masih jauh jika dibandingkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan banyak sekali pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu yang tidak memiliki portal pelayanan publik melalui e-government. Beberapa daerah di Provinsi Bengkulu juga tidak memiliki link lembaga lain yang terhubung. Dengan demikian, hasil ini membuktikan bahwa e-government dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih baik jika dibandingkan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Hasil evaluasi perkembangan penerapan e-government menunjukkan bahwa e-government pada pemerintah daerah di Provinsi DKI Jakarta dan Bengkulu sudah memasuki pada dua jenis tahapan e-government yaitu tahapan pematangan dan pemantapan. Penerapan e-government pada Provinsi DKI Jakarta dan Bengkulu belum ada yang memasuki tahapan pemanfaatan karena masih belum maksimalnya penggunaan e-government. E-government baik di Provinsi DKI Jakarta dan Bengkulu masih belum mampu menyediakan secara lengkap layanan publik yang mampu memberikan pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Employee (G2E),

Government to Business (G2B), dan Government to Citinzen (G2C). E-government yang ada pada saat ini masih lebih bersifat pelayanan Government to Citizen (G2C) dan Government to Employee (G2E).

Penerapan e-government pada Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta semuanya telah memasuki pada tahapan pemantapan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pelayanan publik berupa aplikasi dan portal yang disediakan di seluruh e-government kab/ kota di Provinsi DKI Jakarta. E-government di Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu masih terbagi kedalam tahapan pematangan dan pemantapan. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa kab/kota di Pemerintah Provinsi Bengkulu yang tidak menyediakan pelayanan publik di e-government. Tabel 7 berkut menyajikan mengenai tahapan e-government untuk Provinsi DKI Jakarta dan Bengkulu.

Tabel 7. Tahapan e-government Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dan Bengkulu No. Nama Daerah Tahap Pematangan Tahap Pemantapan

1 Provinsi DKI Jakarta - V

2 Kab. Adm. Kep. Seribu - V

3 Kodya Jakarta Pusat - V

4 Kodya Jakarta Utara - V

5 Kodya Jakarta Barat - V

6 Kodya Jakarta Selatan - V

7 Kodya Jakarta Timur - V

8 Provinsi Bengkulu - V

9 Kab. Bengkulu Selatan V -

10 Kab. Bengkulu Tengah V -

11 Kab. Rejang Lebong - V

12 Kab. Bengkulu Utara - V

13 Kab. Kaur V -

14 Kab. Seluma V -

15 Kab. Muko Muko - V

16 Kab Lebong - V

17 Kab. Kepahiang V -

18 Kota Bengkulu V -

Sumber: data diolah

Tabel 7 menunjukkan bahwa pada e-government di DKI Jakarta seluruhnya telah memasuki pada tahapan pemantapan. Hal ini dikarenakan seluruh kota/ kab di DKI Jakarta telah memasukkan layanan publik pada e- government meskipun belum optimal. Makna belum optimal dalam hal ini adalah masih terdapat beberapa layanan yang masih offline/ belum aktif pada e-government di DKI Jakarta. Tahapan e-government pada Provinsi Bengkulu memiliki perbedaan dengan DKI Jakarta. Tabel 7 menunjukkan bahwa tahapan e-government di Bengkulu masih berada di bawah DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan terdapat enam kab/ kota di Provinsi Bengkulu yang e-government

nya masih sampai pada tahapan pematangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perkembangan e- government di Provinsi DKI Jakarta jauh lebih baik dibandingkan dengan e-government di Provinsi Bengkulu. Hasil ini sesuai dengan nilai dari PeGI yang telah dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2015. Hasil evaluasi mengenai perkembangan e-government di DKI Jakarta dan Bengkulu sesuai dengan hasil penelitian dari Hardjaloka (2014). Hal ini dikarenakan masih banyaknya kota atau kabupaten baik di DKI Jakarta dan Bengkulu yang belum maksimal dalam penerapan pelayanan publik secara online melalui e-government. Pelayanan publik online yang sekarang sebagian besar masih banyak yang mengalami eror, atau belum dapat diakses (offline).

Dengan demikian, kedepannya pelayanan publik online ini bisa lebih mudah untuk diakses oleh masyarakat dan seluruh pihak yang berkepentingan.