• Tidak ada hasil yang ditemukan

EXECUTIVE VICE PRESIDENT – KOORDINATOR INTERNAL AUDIT

Dalam dokumen Mandiri - Investor Relations - Annual Reports (Halaman 103-125)

MENEMBUS BATAS KEINGINAN LAPORAN

XV. EXECUTIVE VICE PRESIDENT – KOORDINATOR INTERNAL AUDIT

dengan pelaksanaan operasional Bank dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh manajemen.

b. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisa dan evaluasi terhadap usulan atau kebijakan mengenai sistem dan prosedur yang baru untuk memastikan bahwa kebijakan sistem dan prosedur tersebut telah mencakup aspek-aspek pengendalian intern.

c. Menilai penerapan manajemen risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan mengkaji ulang penilaian risiko

(laporan proil risiko) yang dihasilkan oleh satuan kerja manajemen risiko, membantu mengidentiikasi dan

mengevaluasi risiko serta memberikan rekomendasi dan solusi peningkatan kualitas Manajemen Risiko.

d. Membantu memberikan assurance mengenai penerapan

governance dengan melakukan penialaian dan

memberikan rekomendasi dan solusi untuk memperbaiki

governance process. 1. Kebijakan dan Strategi.

a. Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan strategi kegiatan Internal Audit dengan

penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai risiko

tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang ada untuk mencapai sasaran yang konsisten dengan

Internal Audit Charter dan tujuan Bank.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan

serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang Direktorat Internal Audit agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Menjamin terselenggaranya evaluasi dan peran aktif Internal Audit dalam meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan berkaitan

FREKUENSI RAPAT DIREKSI

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

Agus Martowardojo 70 53 17 76 %

I Wayan Agus Mertayasa 70 61 9 87 %

Zulkili Zaini 70 62 8 89 % Sasmita 70 61 9 87 % Abdul Rachman 70 60 10 86 % Sentot A. Sentausa 70 60 10 86 % Bambang Setiawan 70 64 6 91 % Riswinandi 70 58 12 83 % homas Ariin 70 57 13 81 % Budi G. Sadikin 70 63 7 90 % Ogi Prastomiyono 70 58 12 83 %

e. Mengevaluasi kecukupan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah dilakukan oleh Auditee untuk meyakini sistem pengendalian intern, pengelolaan risiko dan governance proses telah dilaksanakan secara memadai.

f. Membina, mensupervisi dan mengkoordinasikan Regional Internal Control (RIC) dengan Internal Audit dalam menjalankan fungsi pemeriksaan agar terlaksana secara

efektif dan eisien.

g. Mengkoordinir kelancaran pelaksanaan tugas Auditor Ekstern dan memonitor tindaklanjut hasil Auditor Ekstern.

h. Melaporkan pelaksanaan tugas dan tangung jawab Internal Audit kepada pihak intern dan ekstern sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah supervisi Direktorat Internal Audit termasuk mengusulkan

rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan

melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

PELAKSANAAN TRAINING DIREKSI

Nama Jenis

Agus Martowardojo Achieving Breakthrough Service: Leveraging Employee and

Customer Satisfaction for Profit and Growth, HBS – MA, USA I Wayan Agus Mertayasa Global Strategic Management, HBS – Boston, MA USA &

London

Zulkifli Zaini Executive Program in Strategy & Organization – Palo Alto, CA

USA

Sasmita IMD – Orchestrating Winning Performance, Geneva-Switzerland

Abdul Rachman Leadership for Senior Executives, HBS - USA

Sentot A. Sentausa Leadership at the Peak, Center for Creative Leadership, Colorado Spring-USA

Bambang Setiawan Essential of Leadership London Business School, UK – London,

UK

Riswinandi Leading Change and Organizational Renewal, HBS – Boston,

MA, USA

Thomas Arifin Wharton, Investment Strategies and Portfolio Management –

Philadelphia, USA

Budi G. Sadikin Global Strategic Management, HBS – Boston, MA, USA

Ogi Prastomiyono Corporate Governance: Effectiveness and Accountability in the Boardroom – Evanston, IL, USA

PELAKSANAAN TRAINING/SEMINAR EVP COORDINATOR

Nama Jenis

Pahala N. Mansury Leadership Forum

Haryanto T. Budiman Leadership Forum

Seminar John Kotter Asia Tour 2009 – Seattle, London

Singapore, The Effective Use of Power, Stanford University, CA, USA

Mansyur S. Nasution Leadership Forum, High Performance Leadership – Switzerland

Riyani T. Bondan Leadership Forum, The Looking Glass Experience – Brussels,

Frekuensi Rapat Komite Di Bawah Direksi RISK & CAPITAL COMMITTEE (RCC):

Risk & Capital Committee (RCC) yang terdiri atas 4 (empat) sub komite adalah komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam menjalankan fungsi pengendalian sesuai bidang tugas masing-masing sub komite.

Risk & Capital Committee (RCC) terdiri atas 4(empat) sub komite yaitu:

1. Risk Management Committee (RMC) 2. Asset and Liabilities Committee (ALCO) 3. Capital and Investment Committee (CIC) 4. Operational Risk Committee (ORC)

RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RCC-RMC)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS

Agus Martowardojo 7 0 7 0 %

I Wayan Agus Mertayasa 7 7 0 100 %

Sasmita 7 5 2 71 %

Sentot A. Sentausa 7 6 1 86 %

Bambang Setiawan 7 4 3 57 %

Pahala N. Mansury 7 6 1 86 %

Haryanto T. Budiman 7 7 0 100 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Zulkili Zaini 7 6 1 86 % Abdul Rachman 7 5 2 71 % Riswinandi 7 5 2 71 % homas Ariin 7 5 2 71 % Budi G. Sadikin 7 4 3 57 % Mansyur S. Nasution 7 7 0 100 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Ogi Prastomiyono 7 4 3 57 %

Tugas dan Tanggung Jawab Risk Management Committee (RCC-RMC)

yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan

posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah

ditetapkan.

4. Menetapkan metodologi Risk Based Pricing, Risk Adjusted Performance Measurement dan Limit Structure.

5. Menetapkan metodologi perhitungan kecukupan modal untuk mengcover credit risk, market risk dan operational risk.

1. Menyetujui dan memutuskan perubahan Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) untuk selanjutnya dimintakan pengesahan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Melakukan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi internal dan eksternal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Perseroan.

3. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis

Pada tahun 2009 RCC-RMC telah melakukan pembahasan hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan review atas Potensial Future Exposure (PFE).

2. Melakukan review atas kewenangan RCC-RMC.

3. Melakukan review atas Industry Portfolio Classification (Portfolio Guidelines).

4. Menetapkan beberapa penyempurnaan kebijakan diantaranya Standar Prosedur Treasury (SPT), Kebijakan perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM).

ASSETS AND LIABILITIES COMMITTEE (RCC-ALCO)

Wewenang dan Tanggung jawab Assets & Liabilities Committee

secara umum memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk menetapkan kebijakan, batasan-batasan dan pedoman strategi

pengelolaan assets dan liabilities yang mencakup:

1. Pengembangan, kaji ulang dan modiikasi strategi Assets dan

Liabilities Management (ALM).

2. Evaluasi posisi bank dan strategi ALM guna memastikan bahwa hasil risk taking position Perseroan telah konsisten dengan tujuan pengelolaan risiko likuiditas, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.

3. Kaji ulang penetapan harga (pricing) aktiva dan pasiva untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil penanaman dana, meminimumkan biaya dana, dan memelihara struktur neraca Perseroan, sesuai dengan strategi ALM Perseroan.

4. Kaji ulang deviasi antara hasil actual dengan proyeksi anggaran dan rencana bisnis Perseroan.

5. Penyampaian informasi kepada Direksi mengenai setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi strategi dan kebijakan ALM.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS

Agus Martowardojo 15 2 13 13 %

I Wayan Agus Mertayasa 15 12 3 80 %

Zulkili Zaini 15 14 1 93 % Abdul Rachman 15 11 4 73 % Sentot A. Sentausa 15 14 1 93 % Riswinandi 15 8 7 53 % homas Ariin 15 12 3 80 % Budi G. Sadikin 15 14 1 93 % Pahala N. Mansury 15 11 4 73 % Mansyur S. Nasution 15 14 1 93 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Sasmita 15 11 4 73 %

Bambang Setiawan 15 6 9 40 %

Haryanto T. Budiman 15 11 4 73 % CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Ogi Prastomiyono 15 7 8 47 %

Riyani T. Bondan 15 2 13 13 %

Pada tahun 2009 RCC-ALCO telah melakukan pembahasan hal-hal sebagai berikut:

1. Perkembangan Kondisi Likuiditas Rupiah dan Valas, safety level likuiditas rupiah dan valas serta core deposit DPK. 2. Penentuan batas early warning Signal (EWS) Rupiah dan Valas yang optimal, dalam mengelola liquiditas.

3. Mereview Suku Bunga DPK Rupiah dan Valas, serta penetapan wewenang memutus untuk special rate. 4. Mereview suku bunga kredit rupiah maupun valas.

5. Pengelolaan Risiko Suku Bunga Kredit Bunga Tetap.

CAPITAL & INVESTMENT COMMITTEE (RCC-CIC)

Tugas dan Tanggung Jawab Capital & Investment Committee (RCC-CIC)

1. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas rencana penyertaan modal baru dan divestasi untuk Perusahaan Anak, untuk diajukan ke Rapat Direksi.

2. Melakukan evaluasi dan mengambil keputusan mengenai tambahan penyertaan modal untuk Perusahaan Anak, sepanjang penambahan modal tersebut tidak merubah status menjadi pemilik mayoritas (controlling shareholder) pada perusahaan anak.

3. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas inisiatif strategis pengelolaan permodalan sesuai dengan strategis dan rencana pertumbuhan Bank Mandiri serta ketersediaan modal untuk menjaga tingkat kecukupan modal Bank Mandiri, untuk diajukan ke Rapat Direksi.

4. Melakukan evaluasi berkala atas kinerja keuangan penyertaan modal pada Perusahaan Anak.

5. Melakukan evaluasi kinerja keuangan dan pengurus Perusahaan Anak dan memberikan rekomendasi kepengurusan untuk diajukan ke Rapat Direksi.

6. Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan Anak yang mencakup kebijakan atas supervisi bisnis dan monitoring kinerja Perusahaan Anak , persetujuan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Jangka Menengah, Rencana Jangka Panjang serta pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan Anak.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP A

Agus Martowardojo 7 6 1 86 %

I Wayan Agus Mertayasa 7 5 2 71 %

Sentot A. Sentausa 7 5 2 71 %

Pahala N. Mansury 7 7 0 100 %

Haryanto T. Budiman 7 5 2 71 %

PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP B

Sasmita 5 5 0 100 % Abdul Rachman 4 4 0 100 % Zulkili Zaini 6 6 0 100 % Riswinandi 5 5 0 100 % Budi G. Sadikin 4 4 0 100 % homas Ariin 3 3 0 100 % Mansyur S. Nasution 5 5 0 100 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Bambang Setiawan 5 5 0 100 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Ogi Prastomiyono 7 7 0 100 %

Riyani T. Bondan 3 3 0 100 %

Pada tahun 2009 RCC-CIC telah melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Membahas usulan agenda RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang diajukan oleh perusahaan anak dan selanjutnya

memberikan keputusan atas agenda-agenda yang akan dilaksanakan dalam RUPS/RUPSLB. Agenda-agenda RUPS/RUPSLB

yang diputus dalam Rapat C&IC antara lain pengesahan laporan keuangan, penggunaan saldo laba, pembagian dividen, penunjukan pengurus perusahaan anak, penunjukan Kantor Akuntan Publik, perubahan anggaran dasar, penetapan remunerasi dan tantiem pengurus.

2. Memberikan persetujuan atas usulan Arahan Investasi yang baru untuk Dana Pensiun di lingkungan Bank Mandiri dan

sekaligus mencabut Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 115/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 116/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Satu, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 117/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Dua, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 118/KEP. DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga, dan Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 119/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri

Empat.

3. Memberikan persetujuan atas rencana penerbitan pinjaman subordinasi rupiah dalam rangka memperkuat struktur permodalan Bank Mandiri. Bank Mandiri berinisiatif memperkuat struktur permodalan agar ruang gerak Bank Mandiri menjadi lebih fleksibel dalam menangkap peluang bisnis di masa mendatang. Untuk itu, opsi yang dipilih Bank Mandiri adalah menerbitkan Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 sebesar Rp3,5 triliun yang dapat diperhitungkan sebagai modal pelengkap dalam perhitungan CAR.

4. Memberikan persetujuan atas beberapa inisiatif Anak Perusahaan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham

seperti pengambil alihan 2% saham AXA di AMFS.

7. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas rencana alokasi modal dan tambahannya pada Strategic Business Unit, untuk diajukan ke rapat Direksi.

8. Melakukan evaluasi berkala atas kinerja keuangan penyertaan untuk alokasi modal Strategic Business Unit.

9. Menetapkan kebijakan dan arahan investasi Dana Pensiun dalam kedudukan Bank Mandiri sebagai pendiri.

OPERATIONAL RISK COMMITTEE (RCC-ORC)

Tugas dan Tanggung Jawab Operational Risk Committee (RCC-ORC)

1. Menyusun dan atau mengubah Kebijakan Operasional Bank Mandiri (KOBM) untuk selanjutnya dimintakan pengesahan kepada seluruh Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Menetapkan prosedur operasional yang bersifat strategis berikut perubahan-perubahannya.

3. Memberikan arahan, pengawasan terhadap pelaksanaan operasional Perseroan yang bersifat strategis.

4. Menetapkan solusi serta pelaksanaan penyelesaian atas permasalahan Operasional Perseroan yang tidak dapat diselesaikan pada level di bawahnya.

5. Mendelegasikan sebagian kewenangan yang telah dimiliki

berdasarkan surat keputusan ini kepada Direktur Bidang/

EVP Coordinator dengan hak untuk mendelegasikan kembali kepada pebajat-pejabat yang ditunjuk secara berjenjang. Pendelegasian ini tidak meliputi kewenangan memutus kredit dan atau kewenangan lain yang diatur secara tersendiri.

6. Menetapkan limit (cadangan) risiko operasional dengan mempertimbangkan eksposur risiko dan pengalaman kerugian masa lalu yang diakibatkan oleh risiko operasional sesuai ketentuan yang berlaku.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP A

Agus Martowardojo 8 2 6 25 %

I Wayan Agus Mertayasa 10 8 2 80 %

Sasmita 12 12 0 100 %

Sentot A. Sentausa 12 12 0 100 %

Haryanto T. Budiman 12 8 4 67 %

PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP B

Zulkili Zaini 6 5 1 83 % Abdul Rachman 8 7 1 88 % Riswinandi 5 3 2 60 % homas Ariin 6 4 2 67 % Budi G. Sadikin 9 6 3 67 % Pahala N. Mansury 8 6 2 75 % Mansyur S. Nasution 5 5 0 100 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Bambang Setiawan 10 6 4 60 %

Ogi Prastomiyono 11 6 5 55 %

Riyani T. Bondan 10 1 9 10 %

Pada tahun 2009, RCC ORC Operational Risk Committee telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Memberikan persetujuan atas tinjauan tarif Transaction Banking.

2. Mereview dan memberikan persetujuan atas Standar Prosedur Operasional (SPO), termasuk untuk aktivitas pengadaan dan pengelolaan informasi nasabah.

3. Mereview dan memberikan persetujuan atas Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk produk/segment tertentu seperti SPO Wealth Management, SPO Produk Jasa Capital Market, SPO produk atau aktivitas baru dan SPO produk jasa retail

lainnya.

4. Mereview dan menyetujui SPO untuk pedoman pemeriksaan Internal Audit dan Audit Charter serta berbagai pedoman lainnya.

Tugas dan tanggung Jawab Personnel Policy Committee

1. Menetapkan kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).

2. Menetapkan kebijakan perencanaan pegawai.

3. Menetapkan kebijakan sistem rekrutmen dan kontrak pegawai.

4. Menetapkan kebijakan pengembangan dan perubahan struktur organisasi perusahaan.

5. Menetapkan kebijakan sistem peringkat jabatan (job grading).

6. Menetapkan kebijakan sistem penilaian pegawai.

7. Menetapkan kebijakan sistem kompensasi, benefit dan fasilitas pegawai.

8. Menetapkan kebijakan sistem pelatihan dan pengembangan pegawai.

9. Menetapkan kebijakan Sistem Jalur Karir Pegawai, termasuk kebijakan promosi, mutasi, rotasi dan detasering.

10. Menetapkan kebijakan Talent Management dan Succession Plan pegawai.

11. Menentukan kebijakan arah dari budaya kerja serta nilai-nilai perusahaan agar sejalan dengan visi, misi dan strategi perusahaan.

12. Menetapkan kebijakan sistem peraturan disiplin pegawai dan kebijakan pemberhentian pegawai.

13. Menetapkan kebijakan sistem dan kesejahteraan pensiunan pegawai.

14. Menetapkan kebijakan arah dan pengembangan Sistem Informasi Human Capital.

15. Menetapkan kebijakan batas kewenangan dalam menjalankan manajemen Human Capital.

16. Menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan Hubungan Industrial.

17. Menetapkan kebijakan SDM yang berkaitan dengan Perusahaan Anak Bank Mandiri, Dana Pensiun Bank

Mandiri dan Yayasan terkait Bank Mandiri, serta

Perusahaan Anak dari Perusahaan Anak Bank Mandiri,

Dana Pensiun Bank Mandiri dan Yayasan terkait Bank

Mandiri.

18. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pengelolaan SDM.

PERSONNEL POLICY COMMITTEE (PPC)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS

Agus Martowardojo 6 6 0 100 %

I Wayan Agus Mertayasa 6 4 2 67 %

Ogi Prastomiyono 6 6 0 100 %

Budi G. Sadikin 6 5 1 83 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Pahala N. Mansury 6 4 2 67 %

Haryanto T. Budiman 6 4 2 67 %

Pada Tahun 2009 Personnel Policy Committee (PPC) yang telah melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menetapkan kebijakan Sumber Daya Manusia, tunjangan penampilan dan tunjangan lokasi zona 3 khusus.

2. Menetapkan kebijakan sistem jalur karir pegawai diantaranya dengan menetapkan Career Progression pimpinan dan

pelaksana, menetapkan kebijakan Local Staff Development Program (LSDP) serta menetapkan kajian Job Grade dan Corporate Title.

3. Menetapkan program kesehatan pensiunan interim.

INFORMATION TECHNOLOGY COMMITTEE (IT-COMMITTEE)

Tugas Information & Technology Committee

1. Memastikan bahwa IT Strategy Plan tetap konsisten dengan strategic objectives dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2. Memastikan proyek-proyek IT tetap sesuai dengan IT Strategic Plan, dengan penekanan pada efisiensi dan efektivitas.

3. Memastikan proyek-proyek IT dilaksanakan sesuai dengan

project charter yang telah disetujui.

4. Memastikan telah disesuaikannya berbagai masalah di antara bisnis unit yang terkait IT secara efektif, efisien dan tepat waktu.

5. Melaporkan kepada rapat Direksi mengenai hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBER

Agus Martowardojo 6 1 5 17 %

I Wayan Agus Mertayasa 6 4 2 67 %

Sasmita 6 6 0 100 %

Sentot A. Sentausa 6 5 1 83 %

Haryanto T. Budiman 6 5 1 83 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Zulkili Zaini 6 5 1 83 % Abdul Rachman 6 4 2 67 % Bambang Setiawan 6 1 5 17 % Riswinandi 6 5 1 83 % homas Ariin 6 4 2 67 % Budi G. Sadikin 6 5 1 83 % Pahala N. Mansury 6 5 1 83 % Mansyur S. Nasution 6 5 1 83 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Ogi Prastomiyono 6 3 3 50 %

Wewenang dan Tanggung jawab Information & Technology Committee adalah:

1. Menetapkan kerangka acuan strategis untuk mengelola IT Resources.

2. Memberi arahan, pengawasan dan keputusan terhadap perencanaan, pengembangan dan penambahan sistem IT yang bersifat strategis.

3. Mengajukan kepada Direksi untuk mendapatkan

pengesahan atas IT Strategic Plan dan/atau

perubahannya serta alokasi budget IT Strategic Plan tersebut.

4. Memonitor proyek-proyek yang terkait IT Strategic Plan.

5. Menyelesaikan masalah-masalah di antara bisnis unit yang terkait dengan IT yang tidak dapat terselesaikan pada level proyek.

6. Memutuskan kebijakan dan rencana tindakan atas proyek-proyek beserta anggarannya, termasuk atas program-program dan proyek-proyek dalam ruang lingkup program-program, dalam rangka mengamankan asset IT dan meyakinkan kesinambungan layanan IT.

7. Menetapkan prioritas dan alokasi anggaran IT yang telah diputuskan oleh Direksi

8. Membentuk, mengubah dan membubarkan Sub-Komite di bawah Information & Technology Committee.

9. Dalam kapasitasnya sebagai komite, Information & Technology Committee tidak memiliki kewenangan untuk bertindak mewakili untuk dan atas nama Perseroan untuk melakukan pengikatan atau menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga, hal mana harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.

Pada tahun 2009, IT Committee telah menetapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Persetujuan Struktur IT Governance, dengan penambahan Program Steering Committee sebagai sub-komite dari IT Committee.

2. Persetujuan Program Governance, berikut struktur Program Steering Committee dan 5 (lima) program yang diusulkan

yaitu Wholesale & Retail Payment, High yield Loan, Information on Demand, Enterprise Risk Management dan Modernisasi

E-Channel.

3. Persetujuan alokasi anggaran untuk inisiatif modernisasi e-channel. 4. Persetujuan alokasi anggaran untuk inisiatif Strategi IT.

5. Persetujuan inisiatif yang perlu dipenuhi dari resource pool.

WHOLESALE EXECUTIVE COMMITTEE (WEC)

Tugas dan tanggung Jawab Wholesale Executive Committee

1. Menjalankan fungsi pengendalian dalam menetapkan strategi dan prosedur pada produk dan aktivitas serta pendukung dalam bidang wholesale yang meliputi Corporate Banking, Commercial banking, Treasury & International Banking, Special Assets Management. Khusus penetapan strategi dan prosedur yang terkait produk, aktivitas dan pendukung dalam bidang Small Business telah tercakup dalam Retail & Support Executive Committee sedangkan pengelolaan dan supervisinya tetap berada di Direktorat Commercial Banking.

2. Menetapkan dan memutuskan masalah-masalah yang terkait lintas Direktorat terkait dengan Performance Management System (PMS), melalui koordinasi dengan Direktur Bidang terkait.

3. Menetapkan usulan penyempurnaan Standar Prosedur Kredit (SPK) Corporate, Commercial, Financial Institution

dan Kantor Luar Negeri.

4. Menetapkaan hal-hal terkait dengan sistem dan prosedur pada bidang wholesale yang meliputi Corporate Banking, Commercial banking, Treasury & International Banking, Special Assets Management termasuk penuangan kebijakannya dalam Manual Produk dan mengatur pengembangan serta perubahannya.

5. Melakukan kajian dan monitoring atas inisiatif strategis terkait dengan bidang wholesale yang meliputi Corporate Banking, Commercial Banking, Treasury & International Banking, Special Assets Management dan menetapkan hal-hal lain terkait dengan bidang wholesale tersebut.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Diwakili Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS

Zulkili Zaini 12 12 0 0 100 % Riswinandi 12 6 1 6 50 % homas Ariin 12 7 0 5 58 % Sentot A. Sentausa 12 7 3 5 58 % Abdul Rachman 12 9 0 3 75 % Haryanto T. Budiman 12 8 0 4 67 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Wayan Agus Mertayasa 1 1 0 0 100 %

Sasmita 2 2 0 0 100 %

Mansyur S. Nasution 3 3 0 0 100 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Ogi Prastomiyono 12 1 11 11 8 %

Pada tahun 2009, Wholesale Executive Committee telah menetapkan berbagai hal termasuk:

1. Memberikan persetujuan beberapa produk baru seperti Mandiri Giro Escrow, Mandiri Giro Premier, dan Mandiri Giro Solusi. 2. Persetujuan Produk Kredit Agunan Deposito.

3. Persetujuan Produk Mandiri Bilateral Trade financing. 4. Persetujuan Produk Mandiri Export Credit Agency.

RETAIL AND SUPPORT EXECUTIVE COMMITTEE (RSEC)

Tugas dan Tanggung Jawab Retail & Support Executive Committee, menjalankan fungsi pengendalian dalam:

1. Menetapkan strategi dan prosedur pada produk dan aktivitas serta pendukung dalam bidang retail yang

meliputi Micro & Retail Banking, Consumer Finance dan

Small Business dimana pengelolaan dan supervisi Small Business tetap berada di Direktorat Commercial Banking.

2. Menetapkan standarisasi dan strategi yang terkait dengan ruang lingkup pengadaan barang dan jasa, general services, dan real estate yang bersifat bankwide.

3. Menetapkan dan memutuskan masalah-masalah yang bersifat lintas Direktorat terkait dengan Performance Management System (PMS) melalui koordinasi dengan Direktur Bidang terkait.

4. Menetapkan usulan penyempurnaan Standar Prosedur Kredit (SPK) Small Business, Mikro dan Consumer.

5. Menetapkan hal-hal terkait dengan sistem dan prosedur pada bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking

dan Consumer Finance serta Small Business termasuk

penuangan kebijakannya dalam Manual Produk dan mengatur pengembangan serta perubahannya.

6. Melakukan kajian dan monitoring atas inisiatif strategis terkait dengan bidang retail yang meliputi Micro & Retail

Banking dan Consumer Finance serta Small Business dan

menetapkan hal-hal lain yang terkait dengan kebijakan bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking dan

Consumer Finance serta Small Business.

Pada tahun 2009, Retail & Support Executive Committee telah membahas berbagai hal antara lain:

1. Penyempurnaan Organisasi Retail & Support Executive Committee. 2. Penyempurnaan Manual Produk Kredit Mikro.

3. Penyempurnaan SPK Small Business, SPK Micro Business dan SPK Consumer.

4. Revisi Ketentuan Kredit Wirausahawan Mandiri (KWM) serta Kredit Multiguna Usaha (KMU).

5. Program Pengembangan Cluster Bisnis Cikarang Jababeka. 6. Progress Report Scoring untuk program cross sell kartu kredit. 7. Pembentukan Mandiri Micro Unit (MMU).

Dalam dokumen Mandiri - Investor Relations - Annual Reports (Halaman 103-125)