PERSOALAN TEKNIS
VI. EXIT POLL DAN QUICK COUNT
Dalam konteks Pemilu, ada satu jenis jajak pendapat yang perlu mendapat perhatian yakni, exit poll dan quick count. Jenis survei ini berbeda dibandingkan dengan survei yang sudah dibahas dalam bab sebelumnya. Jajak pendapat yang sudah dibahas dalam bab terdahulu, proses wawancara (pengumpulan data ) dilakukukan sebelum Pemilu. Exit poll dan quick count sebaliknya dilakukan setelah Pemilu.
Exit poll adalah metode mengetahui opini publik yang dilakukan sesaat setelah seseorang keluar dari bilik suara. Pewawancara datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah terpilih, dan menanyakan kepada responden apa partai pilihan mereka. Sesuai dengan namanya, exit poll ini dilakukan kepada pemilih sesaat setelah pencoblosan. Umumnya wawancara dilakukan di tempat TPS. Pertanyaan dalam exit poll umumnya juga sedikit ( kurang dari 10 pertanyaan). Peneliti misalnya menanyakan partai apa yang yang baru saja dicoblos, apa partai pilihan Pemilu 1999, kenapa memilih partai itu, dan informasi lain. Karena wawancara dilakukan setelah pencoblosan, peneliti bisa mengetahui partai pilihan sampai hari pencoblosan. Ini berbeda dengan jajak pendapat dimana wawancara dilakukan sebelum seseorang pergi ke tempat pencoblosan.
Sementara quick count adalah proses perhitungan cepat yang dilakukan
berdasarkan data TPS terpilih. Peneliti mengambil secara random TPS, dan dari TPS terpilih itu dicatat perolehan suara masing-masing TPS. Hasilnya ditabulasi dan
menggambarkan perolehan suara masing-masing partai. 41Quick count dilakukan
setelah proses perhitungan suara di masing-masing TPS selesai dilakukan.
Perbedaan mendasar antara exit poll dan quick count adalah sebagai berikut. Exit
poll seperti halnya survei pada umumnya, dimana pengumpulan data dilakukan
lewat wawancara dengan responden terpilih. Sebaliknya, pada quick count
pengumpulan data tidak dilakukan lewat wawancara tapi hasil akhir perhitungan di TPS. Jadi dari TPS terpilih, petugas lapangan akan mengirim hasil akhir perhitungan
suara. Karena TPS diambil secara random, hasil akhir dari quick count ini secara
teoritis mirip dengan hasil Pemilu aktual. Karena sifatnya itu, informasi yang
diperoleh lewat quick count hanya perolehan suara. Sementara pada exit poll, peneliti bisa menggali informasi lain lewat wawancara.
Quick count berguna dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia. Metode ini tidak cocok dipakai di negara maju, dimana dalam satu hari pemilihan sudah bisa diketahui hasil akhir Pemilu. Di negara berkembang, letak geografis dan teknologi perhitungan suara yang lamban, menyebabkan hasil akhir Pemilu baru bisa diketahui
hasilnya 3 minggu sampai satu bulan. Quick count membantu mengatasi kesulitan
itu. Lewat quick count, hasil akhir perhitungan suara sudah bisa dibuat satu atau dua hari setelah pencoblosan. Metode ini jika dilakukan secara benar, bisa menjadi data
pembanding dari perolehan suara resmi. Lewat quick count akan bisa diketahui
apakah ada kemungkinan proses kecurangan Pemilu, terutama pada tahap perhitungan suara.
Proses penelitian juga berbeda antara exit poll dan quick count. Pada exit poll,
peneliti berada di luar TPS. Wawancara juga dilakukan di luar TPS. Sementara pada
quick count peneliti ( pemantau) berada di dalam TPS. Peneliti selain mencatat dengan cermat perolehan suara di TPS, juga memantau aspek lain seputar pelaksanaan Pemilu di TPS tersebut----misalnya apakah TPS di buka dan ditutup tepat waktu, apakah ada saksi, apakah perlengkapan Pemilu tersedia lengkap dan sebagainya. Hasil perhitungan suara di tiap TPS itu lalu dikirim ke pusat data ( lewat telepon atau fax). Petugas di pusat data akan mentabulasi secara cepat hasil
perhitungan suara tersebut. 42 Pengalaman quick count di sejumlah negara, metode
ini sangat andal dalam menggambarkan perolehan suara partai dengan derajat selisih yang kecil. 43
Baik exit poll maupun quick count adalah alat yang berguna untuk mengukur
pendapat publik saat Pemilu. Di Indonesia, lembaga yang berpengalaman dalam
42 Karena didasarkan pada perolehan suara partai di TPS, hasil quick count lebih presisi dalam
menggambarkan perolehan suara dibandingkan dengan exit poll. Kelebihan utama dari quick count, data perolehan suara didasarkan pada data aktual. Tetapi kelemahan utama dari quick count, tidak ada informasi lain yang bisa digali untuk menjelaskan pilihan partai. Karena hasil hanya berupa perolehan suara, tidak bisa dijelaskan kenapa partai A yang menang, apa alasan orang memilih partai A, atau dari kelompok mana pemilih partai A dan sebagainya.
43 Mengenai quick count, metode dan praktek di sejumlah negara, lihat National Democratic
Institute ( NDI), The Quick Count and Election Observation, 2003. Manual ini tersedia di website NDI ( http: //www.ndi.org) dalam format pdf.
melakukan exit poll dan quick count adalah LP3ES ( Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial). Sejak tahun 1997, LP3ES melakukan exit poll.
Exit Poll Pemilu 1999 dilakukan oleh LP3ES di seluruh wilayah Jawa. LP3ES mengambil secara acak ( random) 28 Daerah Tingkat II, 168 desa, dan 672 RT di seluruh Jawa. Exit poll itu dilakukan beberapa jam setelah pemungutan suara berlangsung pada 7 Juni 1999. Exit poll melibatkan 4.331 responden. Perbandingan hasil exit poll dan hasil aktual Pemilu disajikan dalam tabel berikut. Dari tabel terlihat, exit poll LP3ES secara tepat bisa memprediksi peringkat 1-3 pemenang Pemilu 1999 di Jawa ( Golkar, PDIP dan PKB). Exit poll itu hanya kurang tepat dalam meramal posisi PAN dan PPP. Secara keseluruhan, rata-rata kesalahan exit poll dalam memprediksi suara perolehan partai di Jawa adalah 3.6%. Tetapi ketika di bawa ke suara nasional, kesalahan rata-rata makin besar, yakni 6.34%. Yang perlu dicatat, exit poll itu hanya dilakukan di Jawa. Karena itu exit poll itu hanya mencerminkan suara pemilih yang ada di Jawa.
Exit Poll LP3ES ( Jawa) Hasil Pemilu di Jawa Hasil Pemilu Nasional Partai Pemilu
2004 % Posisi % Posisi % Posisi
Selisih Jawa Selisih Nasional PDIP 38 1 36.1 1 33.7 1 -1.9 -4.3 Golkar 14 3 16.5 3 22.4 2 2.5 8.4 PKB 23 2 18 2 12.6 3 -5 -10.4 PPP 6 5 11 4 10.7 4 5 4.7 PAN 11 4 7.4 5 7.1 5 -3.6 -3.9
Kesalahan Absolut Rata-Rata Prediksi dari 5 Partai 3.6 6.34
Pada Pemilu 2004, LP3ES kembali membuat exit poll, dan sekaligus mengadakan
perhitungan suara cepat ( quick count). Dalam perhitungan cepat ini, LP3ES
bekerjasama dengan NDI, lembaga internasional dari Amerika yang sudah terbiasa
dengan perhitungan model quick count. Quick count itu menghitung langsung dari
Tampat Pemungutan Suara yang diambil secara acak (random). Karena quick qount itu dihitung dari suara aktual di TPS hasilnya secara teoritis akan mendekati kenyataan yang sebenarnya. LP3ES-NDI melakukan penghitungan berdasarkan data
di 1.416 TPS dengan 289.052 suara sah. Tabel menyajikan hasil akhir quick count
dan perbandingan dengan hasil aktual Pemilu. Dari aspek akurasi, quick count itu
secara akurat berhasil memprediksi pemenang Pemilu dan komposisi pemenang Pemilu dari urutan 1- 24. Tidak ada satu pun kesalahan dalam prediksi LP3ES-NDI.
Quick count itu bisa memprediksi posisi partai Golkar di urutan atas hingga Partai Buruh Sosial Demokrat di urutan terakhir.
Keberhasilan terbesar dari quick count ini adalah memprediksi perolehan suara
masing-masing partai. Semua partai bisa diprediksikan perolehan suaranya dengan selisih masing-masing tidak lebih dari 1.5%. PDIP misalnya diprediksi mendapatkan 18.4%, sementara hasil aktual perolehan suara PDIP adalah 18.54%. Atau kesalahan hanya 1%. Total dari 24 partai politik, jika diambil rata-rata kesalahan prediksi
hanya sebesar 0.18%. Quick count terbukti sebagai metode yang terpercaya yang
bisa menghitung secara cepat perolehan suara di TPS di Indonesia.
Proses perhitungan suara di KPU, meskipun memakai sistem teknologi informasi yang canggih dan berbiaya mahal, ternyata sangat lamban. Hasil kasar perhitungan suara baru diketahui dua minggu setelah perhitungan suara. Sementara perhitungan
resmi baru bisa dilakukan satu bulan setelah pemungutan suara. Quick count LP3ES-
NDI sudah bisa meramalkan perolehan suara partai ini satu hari setelah pencoblosan. Hasilnya terus menerus diperbaharui. Pada hari keempat, total semua suara sudah bisa ditabulasi. Perhitungan cepat ini sangat berguna terutama bagi partai politik untuk mengambil ancang-ancang melakukan koalisi dalam rangka pemilihan presiden.
Quick count
LP3ES-NDI Hasil Aktual Pemilu Selisih Partai Pemilu 2004 % Posisi % Posisi % Golkar 22.9 1 21.58 1 -1.32 PDIP 18.4 2 18.53 2 0.13 PKB 10.6 3 10.57 3 -0.03 PAN 8.1 4 8.15 4 0.05 PD 7 7.45 5 0.45 PKS 6.9 7.34 6 0.44 PAN 6.4 5-7 6.44 7 0.04 PBB 2.6 2.62 8 0.02 PKPB 2.2 2.11 11 -0.09 PBR 2.1 2.44 9 0.34 PDS 1.8 8-11 2.13 10 0.33 PKPI 1.3 1.26 12 -0.04 PNBK 1.1 1.08 14 -0.02 PPDK 1.1 1.16 13 0.06 PNI Marhaenisme 0.9 0.81 16 -0.09 Merdeka 0.9 0.74 20 -0.16 Pelopor 0.9 0.77 18 -0.13
PP 0.8 0.95 15 0.15 PNUI 0.8 0.79 17 -0.01 PPDI 0.8 0.75 19 -0.05 PPD 0.7 0.58 22 -0.12 PSI 0.6 0.6 21 0 PBSD 0.6 0.56 24 -0.04 PIB 0.5 12-24 0.59 23 0.09
Kesalahan Absolut Rata-Rata Predikasi dari 7 partai terbesar = 0.35 Kesalahan Absolut Rata-Rata Predikasi dari 24 Partai = 0.18
VII. JAJAK PENDAPAT