BAB III. PENERAPAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 8 TAHUN 2010
3) Fakta-Fakta Hukum
a. Keterangan Saksi,68 di bawah sumpah di depan persidangan menerangkan sebagai berikut:
1) Saksi Syahril alias Ucok
Saksi ditangkap karena sebagai perantara dalam jual beli, menerima, memiliki, menyimpan, menguasai narkotika dengan mengendarai mobil toyota fortuner yang diletakan di ban serep/cadangan yang saksi bawa dari Riau menuju Jakarta.
Pada mulanya pada sekitar akhir bulan April 2016 Syahril bersama dengan David disuruh oleh Muhammad Adam untuk mengambil 2 (dua) unit mobil Toyota Fortuner ke Jakarta. Kemudian pada awal bulan Mei 2016 saksi Syahril ditelpon oleh Muhammad Adam agar berangkat ke Jakarta sehingga Deny mengantar mobil Fortuner bertemu dengan Syahril dan istri di Tembilahan.
Selanjutnya Deny menumpang mobil Fortuner sampai ke Pematang Rebah kemudian janjian dengan David, setelah bertemu dengan David, Deny pindah ke
68 Menurut Pasal 1 butir 27 KUHAP bahwa keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebutkan alasan dari
pengetahuannya itu.
mobil David, kemudian beriringan menuju Selensen untuk mengambil ban serep/cadangan, setiba di Selensen berjumpa dengan Hasrianto dan saat itu Hasrianto memberikan 2 (dua) buah ban serep, setiba di jambi Syahril bertemu dengan David dan Deny serta Romi selanjutnya Romi mengambil 1 ban serep tersebut untuk diletakan di mobil pajero sport.
Pada hari sabtu ketika sampai di pelabuhan Bakauheni, mobil Syahril duluan naik kapal sedangkan mobil David, Romi, dan Deny belakangan. Syahril mendapatkan 1 (satu) buah ban serep yang didalamnya berisikan Narkotika golongan I di perbatasan Jambi-Riau daerah Kampung Slensen atas perintah Muhammad Adam dan di beri imbalan berupa uang sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan cara ditransfer oleh Muhammad Adam ke rekening Bank BNI milik Syahril, dengan nomor rekening : 0302147714, sedangkan yang kedua Syahril dijanjikan uang tapi belum diberikan, hanya diberikan ongkos jalan sebanyak Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah) melalui transfer untuk 3 (tiga) mobil yaitu mobil toyota fortuner yang dibawa Syahril, mobil toyota fortuner yang dibawa David dan mobil mitsubishi pajero yang dibawa Romi.
2) Saksi Hasrianto
Saksi mengenal terdakwa MUHAMMAD ADAM Alias ADAM sejak saksi kecil. Selama ini saksi sudah 2 (kali) disuruh oleh terdakwa Muhammad Adam untuk menerima/menyerahkan Narkotika. Pertama pada sekitar bulan April 2016 saksi Hasrianto menerima sebanyak 6 (enam) buah ban yang isinya saksi Hasrianto tidak tahu kemudian saksi Hasrianto serahkan kepada saksi Syahril.
Yang kedua pada tanggal 04 Mei 2016 terdakwa Muhammad Adam menghubungi saksi Hasrianto melalui telepon dan menanyakan keberadaannya lalu saksi Hasrianto menjawab bahwa iya di Kotabaru kemudian pada sore harinya terdakwa Muhammad Adam menghubungi saksi Hasrianto lagi dan menjelaskan bahwa nanti ada barang mau datang kemudian saksi Hasrianto menjawab okelah.
Kemudian keesokan harinya yaitu hari kamis tanggal 05 Mei 2016 terdakwa Muhammad Adam menghubungi saksi Hasrianto melalui telepon dan memberitahukan bahwa barang sudah mau sampai dan saksi Hasrianto menjawab iya, selanjutnya saksi Hasrianto ke pelabuhan tikus di Kotabaru dan melihat sudah ada 1 (satu) buah kardus yang kemudian diketahui berisi narkotika jenis ekstasi dan 3 (tiga) buah karung berisi narkotika jenis shabu-shabu.
Selanjutnya terhadap 1 (satu) buah kardus berisi ekstasi dan 3 (tiga) buah karung berisi shabu-shabu tersebut saksi Hasrianto pindahkan ke samping rumah kosong yang berada di pinggir pelabuhan tikus di Kotabaru. Lalu saksi Hasrianto pergi ke samping jembatan tempat dimana ia menyembunyikan 4 (buah) ban serep mobil toyota fortuner, kemudian saksi Hasrianto bawa keempat ban tersebut ke samping rumah kosong yang berada di pinggir pelabuhan tikus di Kotabaru untuk di isi dengan narkotika setelah itu saksi tandai keempat ban tersebut dengan tali sesuai dengan arahan dari terdakwa Muhammad Adam.
Setelah Hasrianto mengisi keempat ban tersebut dengan narkotika kemudian setiap ban ditandai dengan ikatan tali rafia berwarna hijau dengan tanda 2 (dua) ikatan adalah narkotika jenis shabu-shabu yaitu 3 (tiga) ban dan yang 1
(satu) ikatan adalah narkotika jenis ekstasi berjumlah 1 (satu) ban jadi keseluruhan total ban yang saksi Hasrianto isi narkotika adalah 4 (empat) buah.
Kemudian dihari yang sama sekira pukul 20.00 WIB saksi Syahril menghubungi saksi Hasrianto melalui telepon dan menjelaskan bahwa dirinya sudah berada di Simpang Slensen perbatasan Jambi – Riau bersama dengan saksi David, selanjutnya saksi Hasrianto meminjam mobil Avanza putih teman saksi untuk memuat 4 (empat) ban serep mobil toyota fortuner yang berisikan narkotika, selanjutnya saksi Hasrianto langsung pergi ke Simpang Slensen.
Sesampainya di Simpang Slensen Hasrianto bertemu dengan Syahril dan David bersama satu orang lagi yaitu bernama Deny. kemudian Hasrianto turun dari mobil dan membuka pintu belakang mobil saksi, kemudian Hasrianto membantu Syahril untuk memuat 2 (dua) buah ban serep ke dalam mobilnya, sedangkan 2 (dua) buah ban serep lainnya diangkat oleh David dibantu dengan Deny untuk dimasukkan kedalam mobil yang mereka kendarai;
3) Saksi Hasdavid Rinaldi
`Saksi mengenal terdakwa Muhammad Adam sejak sekitar akhir bulan Maret 2016 dimana saat itu terdakwa Muhammad Adam saksi jemput dibandara pekanbaru dan selanjutnya saksi bertemu dengan terdakwa diJakarta dalam rangka saksi disuruh untuk mengambil mobil.
Saksi mengantar mobil dan menjadi perantara jual beli Narkotika, menerima dan menyerahkan Narkotika atas perintah terdakwa Muhammad Adam sudah 2 ( dua) kali, yaitu : pertama pada bulan April 2016 saksi mengantar mobil
toyota fortuner atas perintah terdakwa Muhammad Adam yang didalam mobil isinya ban serep dari Pekanbaru ke Jakarta. Sampai di jakarta saksi serahkan mobil di hotel swissbell kepada seseorangyang tidak saksi kenal.
Yang kedua pada hari jumat tanggal 6 Mei 2016, saksi berangkat dari Pekanbaru menuju Jakarta mengantar mobil toyota fortuner atas perintah terdakwa Muhammad Adam yang didalam mobil isinya ban serep (yang didalamnya berisi Narkotika) selanjutnya ditangkap petugas BNN pada hari Minggu tanggal 8 Mei 2016, ketika mobil tersebut belum saksi serahkan kepada terdakwa.
4) Saksi Sutikno
Bahwa saksi adalah orang yang melakukan penangkapan terhadap terdakwa Muhammad Adam. Bahwa barang bukti narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman jenis shabu-shabu dan ekstasi yang disimpan di ban serep/ban cadangan di 2 (dua) buah mobil toyota fortuner dan 1 (satu) buah mobil mitsubishi pajero.
Kemudian tim melakukan introgasi dan didapat keterangan bahwa narkotika tersebut adalah milik terdakwa Muhammad Adam yang saat itu sedang menunggu barang bukti narkotika tersebut di hotel novotel Selanjutnya tim langsung menuju hotel novotel dan melakukan koordinasi dengan pihak hotel dan langsung menuju kamar Nomor 918 dan melakukan penangkapan terhadap terdakwa Muhammad Adam.
Terdakwa mengakui 2 (dua) buah mobil toyota fortuner dan 1 (satu) buah mobil mitsubishi pajero tersebut adalah milik terdakwa. Pada saat diiterogasi mengakui terdakwa Muhammad Adam mengakui bahwa terdakwa memperoleh perhiasan dan mobil tersebut dari hasil tindak pidana narkoba
Perbuatan terdakwa sebagaimana tersebut diatas, dilakukan tanpa hak atau melawan hukum dan dilakukan tanpa izin dari pihak yang berwenang.
b. Keterangan Ahli69, di bawah sumpah di depan persidangan menerangkan sebagai berikut:
1) Isnu Yuwana Darmawan, SH, LLM,
Saksi ahli menjelaskan bahwa transaksi yang terjadi di rekening Muhammad Adam diketahui telah banyak melakukan transaksi penarikan tunai dalam jumlah signifikan. Dalam konteks tindak pencucian uang upaya perbuatan Terdakwa Muhammad Adam berupa melakukan penarikan tunai harta kekayaan hasil tindak pidana secara terus menerus dalam jumlah yang signifikan termasuk upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan hasil tindak pidana karena harta kekayaan tersebut menjadi sulit terlacak dan tidak mudah dideteksi aliran dananya oleh aparat penegak hukum. Muhammad Adam juga mempergunakan uang hasil tindak pidana narkotika untuk melakukan usaha jual beli rokok ke Malaysia dan menempatkan atau mentransfer uang hasil tindak pidana ke rekening istrinya yaitu Krisna Arliana.
69 Menurut Pasal 1 butir 28 KUHAP bahwa keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan seseorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.
Terdakwa juga menggunakan harta kekayaan hasil tindak pidana untuk membeli kendaraan yang diatasnamakan orang lain sebagai berikut : 1 (satu) unit mobil Toyota Fortuner No Pol B 1704 UJF atas nama PT. Astra Internasional, 1 (satu) unit Mitsubishi Pajero No Pol B 711 DTO atas nama Cinthya Wijayanti Putri dan 1 (satu) unit mobil Toyota Fortuner No Pol B 1601 KJC an. Bertha Kris.
Dalam konteks tindak pidana pencucian uang, upaya pelaku tindak pidana mempergunakan uang hasil tindak pidana untuk membuka usaha dan membeli kendaraan yang diatasnamakan orang lain termasuk dalam upaya untuk menyembunyikan atau meyamarkan asal usul harta kekayaan hasil tindak pidana dan oleh karena itu terhadap Muhammad Adam dapat didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 3 UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Dalam mutasi transaksi yang terjadi di rekening milik Muhammad Adam, diketahui bahwa ia telah banyak melakukan transaksi penarikan tunai dalam jumlah yang signifikan. Dalam konteks tindak pidana pencucian uang, upaya atau perbuatan Muhammad Adam berupa melakukan penarikan tunai harta kekayaan hasil tindak pidana secara terus menerus dalam jumlah yang signifikan termasuk upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan hasil tindak pidana karena harta kekayaan tersebut menjadi sulit terlacak dan tidak mudah dideteksi aliran dananya oleh aparat penegak hukum.
Sesuai dengan Pasal 68 UU TPPU menyatakan bahwa Penyidikan,70 penuntutan,71 dan pemeriksaan di sidang pengadilan serta pelaksanaan putusan
70 Menurut Pasal 1 butir 2 KUHAP bahwa penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini;
c. Keterangan Terdakwa
Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
a. Terdakwa membenarkan isi surat dakwaan penuntut umum, keterangan para saksi dan adanya barang bukti;
b. Terdakwa ditangkap oleh Petugas BNN pada hari Minggu tanggal 8 Mei 2016 sekitar pukul 07.30 WIB di Hotel Novotel Jl. Gajah Mada Jakarta Barat karena terdakwa sebelumnya menyuruh dan mengendalikan saksi Romi, saksi David, saksi Syahril , saksi Hasrianto dan saksi Ridwan menjadi perantara dalam jual beli, menerima, menyerahkan, memiliki, menyimpan, menguasai narkotika golongan I dengan berat brutto total 54.276,9 (lima puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh enam koma sembilan) gram shabu-shabu dan 40.894 (empat puluh ribu delapan ratus sembilan puluh empat) butir atau seberat 10.408,2 (sepuluh ribu empat ratus delapan koma dua) gram ekstasi yang disimpan di ban serep/ban cadangan;
c. Terdakwa menyuruh Romi, David, Syahril, Hasrianto dan Ridwan menjadi perantara dalam jual beli, menerima, menyerahkan, memiliki, menyimpan, mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana yang terjadi guna menemukan tersangkanya.
71 Menurut Pasal 1 butir 7 KUHAP bahwa penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalamundang-undang ini dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim disidang pengadilan.
menguasai Narkotika Golongan I dengan berat brutto total 54.276,9 (lima puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh enam koma sembilan) gram shabu-shabu dan 40.894 (empat puluh ribu delapan ratus sembilan puluh empat) butir atau seberat 10.408,2 (sepuluh ribu empat ratus delapan koma dua) gram ekstasi yang disimpan di ban serep/ban cadangan sejak sekitar hari Kamis tanggal 5 Mei 2016 saat terdakwa berada di Batam, terdakwa menyuruh dengan cara berkomunikasi melalui telepon;
d. Awalnya pada sekitar tanggal 29 April 2016 terdakwa ditelepon oleh Bos Malaysia namanya yang terdakwa panggil Acun mengatakan bahwa barang agar diambil di perbatasan laut Indonesia – Malaysia. Kemudian sekitar Hari Kamis tanggal 5 Mei 2016 sekitar pukul 20.00 WIB, terdakwa menyuruh Ridwan mengambil Narkotika di perbatasan laut Indonesia - Malaysia kepada seseorang tidak terdakwa kenal yang mengaku bernama Minu (WN Malaysia) menggunakan kapal. Selanjutnya terdakwa menyuruh Ridwan untuk menyerahkan narkotika tersebut kepada Hasrianto di pelabuhan tikus Pulau Kijang Tembilahan. Setelah narkotika diterima oleh Hasrianto, kemudian narkotika tersebut terdakwa suruh masukkan ke dalam ban serep sebanyak 4 (empat) ban, lalu terdakwa suruh dibawa ke Slensen (batas antara Riau dan jambi) yang selanjutnya akan diserahkan kepada David, Syahril dan Romi. Saat itu terdakwa menghubungi David dan Syahril untuk berangkat ke Jakarta sambil mampir di Slensen mengambil ban serep yang berisi narkotika untuk di bawa ke Jakarta. Saat itu juga terdakwa menyuruh Syahril menghubungi Romi untuk mengambil ban serep berisi narkotika menggunakan mobil mitsubishi pajero sport B-711-DTO. Adapun David menggunakan mobil toyota fortuner
abu-abu Nopol : B-1704-UJF dan Syahril menggunakan mobil toyota fortuner abu-abu Nopol : B-1601-KJC.
e. Terdakwa mengambil narkotika sejak sekitar Maret 2016 dari Acun di Malaysia, terdakwa sudah mengambil Narkotika dari Acun di Malaysia sebanyak 2 (dua) kali. Pertama, sekitar bulan April 2016, terdakwa mengambil Narkotika dari Acun di Malaysia jumlahnya 10 Kilogram, cara terdakwa mengambil yaitu menyuruh Ridwan untuk mengambil di perbatasan laut Malaysia – Indonesia di daerah Desaru Kepulauan Riau, Kedua, sekitar bulan Mei 2016, terdakwa mengambil Narkotika golongan I dengan berat brutto total 54.276,9 (lima puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh enam koma sembilan) shabu-shabu dan 40.894 (empat puluh ribu delapan ratus sembilan puluh empat) butir atau sebarat 10.408,2 (sepuluh ribu empat ratus delapan koma dua) gram ekstasi dari Acun di Malaysia, cara terdakwa mengambil yaitu menyuruh Ridwan untuk mengambil di perbatasan laut Malaysia – Indonesia di daerah Desaru Kepulauan Riau;
f. Terdakwa tidak mengetahui secara detail untuk siapa narkotika tersebut, terdakwa hanya diperintahkan oleh Acun dan diberikan nomor telepon untuk menyerahkan Narkotika tersebut, yang terakhir kali terdakwa menyerahkan kepada seseorang yang belum terdakwa kenal dan setelah tertangkap terdakwa mengetahui orang yang menerima yaitu bernama Ade mayda Alias Billa;
g. Cara terdakwa menyerahkan narkotika tersebut yaitu awalnya terdakwa membeli mobil terlebih dahulu di Jakarta yaitu mobil Toyota Fortuner warna abu-abu Nopol : B-1704-UJF dan mobil toyota fortuner warna abu-abu Nopol : B-1601-KJC. Selanjutnya terdakwa menyuruh David dan Syahrial untuk
mengambil mobil-mobil tersebut di Jakarta dan dibawa ke Pekanbaru.
Selanjutnya terdakwa menyuruh David dan Syahrial membawa Narkotika dari Pekanbaru ke Jakarta. Kemudian terdakwa menunggu perintah dari Acun di Malaysia, kepada siapa narkotika tersebut akan diserahkan. Setelah terdakwa tertangkap petugas BNN pada hari Minggu tanggal 8 Mei 2016 sekitar pukul 07.30 WIB di Hotel Novotel Jl. Gajah Mada Jakarta Barat, selanjutnya petugas BNN melakukan pengembangan dengan melakukan penyerahan dibawah pengawasan, kemudian terdakwa mengadakan janji bertemu dengan orang yang akan menerima narkotika tersebut dan belum terdakwa kenal yang setelah tertangkap terdakwa mengetahui orang tersebut bernama Ade mayda;
h. Pada hari Senin tanggal 9 Mei 2016 dan sekitar pukul 12.30 WIB di Parkiran mobil Mall Taman Anggrek P 11 Zona Merah D 38 Jakarta Barat. Ade Mayda ditangkap petugas BNN karena menerima Narkotika Golongan I yang disimpan di ban serep/ban cadangan dengan berat brutto sekitar 41.653,3 ( empat puluh satu enam ratus lima puluh tiga koma tiga) gram;
i. Terdakwa mendapat hasil Rp 10.000.000,- per kilo dan untuk pengambilan terakhir terdakwa belum dibayar oleh Acun dan hanya diberikan uang muka untuk beli mobil yaitu sebesar Rp 500.000.000,-, melalui transfer di rekening Bank BRI terdakwa lupa no rekeningnya.
j. Mobil merk toyota fortuner nopol : B-1704-UJF yang ditunjukkan Penuntut Umum tersebut adalah yang dikemudikan oleh David dari Jakarta ke Pekanbaru, dan mobil tersebut yang terdakwa beli pada pada bulan Mei 2016 dengan harga 322.000.000,- (tiga ratus dua puluh dua juta rupiah) dalam rangka membawa narkotika jenis shabu-shabu. Mobil tersebut masih atas nama
pemilik yang lama, BPKB mobil tersebut terdakwa serahkan ke Acun di Malaysia dengan cara terdakwa titipkan kepada orang kapal, dan orang suruhan ACUN mengambilnya di Pelabuhan Setulang Laut Malaysia; Bahwa mobil merk toyota fortuner nopol : B-1601-KJC, yang selanjutnya digunakan untuk membawa barang narkotika jenis shabu-shabu dan ekstasi yang dimasukkan dalam ban serep, dan mobil tersebut yang terdakwa beli pada pada bulan Mei 2016 dengan harga 322.000.000,- (tiga ratus dua puluh dua juta rupiah) dalam rangka membawa narkotika jenis shabu-shabu.
k. Mobil merk mitshubisi pajero sport nopol : B-711-DTO, yang ditunjukkan dalam persidangan tersebut adalah yang dikemudikan oleh Romi dari Jakarta ke Pekanbaru, dan mobil tersebut terdakwa sewa dari saudara yang bernama Sudirman, dan mobil tersebut digunakan untuk membawa narkotika sebanyak 2 (dua) kali;
d. Barang Bukti72:
a. 1 (satu) buah Buku Tabungan BRI Britama Bisnis No. Rek 0331-01-000940-56-2 an. Muhammad Adam;
b. 1(satu) buah Kartu ATM Bank BRI Britama Bisnis Premium No.5326 5950 0203 5637;
72 KUHAP memang tidak menyebutkan secara jelas tentang apa yang dimaksud dengan barang bukti. Namun, dalam Pasal 39 butir 1 KUHAP disebutkan mengenai apasaja yang dapat disita, yaitu:
a. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga atau diperoleh dari tindakan pidana atau sebagai hasil tindak pidana;
b. Benda yang dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya;
c. Benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyelidikan tindak pidana;
d. Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana;
e. Benda lain yang punya hubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan
Atau dengan kata lain benda-benda yang dapat disita seperti yang disebutkan dalam Pasal 39 ayat 1 KUHAP disebut sebagai barang bukti.
RatnaNurul Afiah, Barang Bukti Dalam Proses Pidana, (Jakarta : Sinar Grafika) , hal 14
c. 1(satu) buah Kartu ATM Bank BRI No. 5221 8450 0678 4524;
d. 1(satu) buah Kartu ATM Mandiri Platinum No. 4617 0051 2997 0691;
e. 1(satu) buah Kartu Resort World Sentosa Singapore Gold No. 8186 1070 967 an. Muhammad Adam;
f. 1(satu) Kartu Mask Premium No. 1302 0 028 1014;
g. 1(satu) Kartu Inul Vista No. NH 1 EO66 atas nama Krisna;
h. Kartu sand Reward Club No. 001110428 atas nama Mr. Muhammad Adam;
i. Kartu Coating Warranty card Optik Melawa;
j. Uang Rupiah sejumlah Rp. 716.000,-(tujuh ratus enam belas ribu rupiah);
k. Uang Ringgit pecahan 100 sebanyak 4 lembar;
l. Uang Ringgit pecahan 50 sebanyak 1 lembar;
m. Uang Ringgit pecahan 10 sebanyak 2 lembar;
n. Uang ringgit pecahan 1 sebanyak 6 lembar;
o. Cincin bermata biru sebanyak 2 buah;
p. Liontin berwarna hitam sebanyak 1 buah;
q. Jam tangan Merek Cerruti 1881 sebanyak 1 buah;
r. Dompet warna merah sebanyak 1 buah;
s. Kertas kecil catatan sisa pelunasan Fortuner sebanyak 1 lembar;
t. Struk Resort World Sentosa Singapore sebanyak 1 buah;
u. Uang dalam rekening Rp. 554.400.000 (lima ratus lima puluh empat juta empat ratus ribu rupiah);
v. 1 (satu) unit mobil Fortuner berwarna abu-abu metallic no pol B. 1704 UJF Nomor rangka MHFZR69G5C3047631, nomor mesin 2KDU086284;
w. 1 (satu) unit mobil Mitsubishi Pajero warna putih metallic No.Pol B 711 DTO, Nomor Rangka: MMBGRKG40BF035764, Nomor mesin 4D56UCCV5324;
x. 1 (satu) unit mobil Fortuner warna abu-abu metallic no pol B 1601 KJC nomor rangka : MHFZR69G5C3054613, nomor mesin: 2KDU165772;