• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor–faktor yang telah diterima begitu saja oleh industri?

2. Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri? 3. Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?

4. Faktor apa saja yang belum pernah di tawarkan industri sehingga harus

diciptakan?

Untuk meningkatkan permintaan konsumen terhadap produk, perusahaan perlu memperdalam pemahaman mereka mengenai dunia nonkonsumen. Non-konsumen tingkatan pertama adalah kelompok yang segera akan menjadi non-konsumen ini adalah mereka yang minimal menggunakan produk yang di tawarkan pasar saat ini untuk sementara karena kebutuhan, sembari mencari sesuatu yang lebih baik, mereka akan hengkang.

Non-konsumen tingkatan kedua adalah mereka yang menolak, orang yang tidak menggunakan produk yang ditawarkan pasar saat ini karena mereka merasa produk-produk itu tidak efektif atau di luar jangkauan mereka.

Non-konsumen tingkatan ketiga adalah mereka yang terjauh dari konsumen yang sudah ada dalam suatu industri. Non-konsumen tingkatan ketiga ini adalah sebuah komunitas konsumen potensial yang seringkali terlupakan oleh pemain pasar manapun dalam sebuah industri.

Dengan demikian kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah brand equity yang merupakan landasan bagi para pemasar dalam menjangkau para konsumennya dikemas ke dalam bentuk blue ocean strategy. Elemen brand equity yang terdiri dari brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dibuat oleh konsumen. Dimana dalam prosesnya konsumen seringkali menggunakan elemen brand equity untuk menentukan pilihan pada suatu produk. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengetahui faktor-faktor mana yang berpengaruh kuat terhadap keputusan pembelian konsumen. Setelah mengetahui faktor-faktor apa saja yang secara kuat mempengaruhi keputusan pembelian, maka peneliti akan melakukan empat langkah dalam strategi blue ocean guna menciptakan kurva nilai terhadap produk suplemen mata LAMATA.

Keempat langkah tersebut adalah menghapus, mengurangi, meningkatkan, dan menciptakan faktor-faktor yang telah ada di dalam industri suplemen mata. Hal ini dilakukan guna menciptakan samudra biru bagi produk suplemen mata LAMATA terutama di wilayah Medan sebagai tempat penelitian.

Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa elemen-elemen brand equity memiliki hubungan dan pengaruh terhadap keputusan pembelian. Elemen-elemen brand equity bila dikaitkan dengan proses keputusan pembelian akan menunjukkan hubungan dan pengaruh sebagai berikut:

a. Pengenalan kebutuhan

Pada proses pengenalan kebutuhan, brand awareness merupakan elemen yang paling mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan merek atau produk mana yang paling diingat konsumen dalam hal memenuhi kebutuhannya tersebut.

Pada proses pencarian informasi, brand awareness dan brand association merupakan salah satu elemen yang mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan kedua elemen tersebut merupakan elemen yang berhubungan dengan ingatan konsumen akan suatu merek, kegunaan, harga sampai dengan atribut-atribut lainnya. Apabila konsumen sudah mampu mengingat suatu merek, maka dengan sendirinya mereka akan mencari tahu tentang produk tersebut.

c. Evaluasi berbagai alternatif

Elemen yang paling berhubungan dan memiliki pengaruh pada proses ini adalah perceived quality atau persepsi kualitas oleh konsumen dan brand loyalty. Pada proses ini persepsi konsumen terhadap kualitas suatu produk sangatlah berpengaruh. Banyaknya pilihan alternatif produk, tidak akan menggoyahkan pilihan konsumen apabila ia telah memiliki persepsi yang baik mengenai produk tersebut. Demikian juga dengan brand loyalty dimana para konsumen yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap suatu produk akan selalu kembali pada produk yang sama. d. Keputusan pembelian

Setelah melakukan semua proses di atas, maka konsumen akan melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Dengan demikian semua elemen yang ada dalam brand equity memang memiliki hubungan dan pengaruh terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

e. Perilaku pasca pembelian

Pada proses ini konsumen yang telah membeli suatu produk juga akan dipengaruhi oleh elemen brand equity seperti brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty. Hal ini dikarenakan setelah melakukan pembelian apakah konsumen akan lebih mengenal suatu produk atau hanya akan melakukan pembelian satu kali saja.

Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa terdapat 3 (tiga) tingkatan non-konsumen, dimana non-konsumen ini merupakan pasar potensial yang harus di raih oleh para produsen. Di sinilah produsen suplemen LAMATA perlu menggunakan blue ocean strategy untuk meraih pasar non-konsumen tingkat kedua dan ketiga (lihat gambar 2.12). Strategi yang dapat dipakai adalah produsen perlu menciptakan kesan produk yang mudah untuk diingat oleh konsumen. Strategi ini berhubugan dengan elemen brand awareness, di mana produk yang ditawarkan diharapkan mudah untuk diingat oleh konsumen tingkat kedua dan ketiga.

Demikian juga dalam hal elemen brand association, produk suplemen LAMATA perlu menciptakan suatu kesan yang mendalam bagi non-konsumen tingkat kedua dan ketiga. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh produsen produk suplemen LAMATA adalah dengan kualitas alami dan memberikan harga yang lebih terjangkau, memberikan keterangan mengenai manfaat ekstra yang dapat diperoleh dengan mengkonsumsi produk suplemen tersebut, dll.

Untuk elemen perceived quality, produsen perlu meningkatkan persepsi pelanggan mengenai produk suplemen LAMATA. Hal-hal yang dapat ditampilkan untuk memberikan persepsi yang baik bagi non-konsumen tingkat kedua dan ketiga adalah dengan memberikan informasi mengenai prpduk. Pemberian informasi itu dapat berupa kualitas produk, keandalan dari produk tersebut serta bahan-bahan yang digunakan dalam produk tersebut. Dengan mengedepankan bahan-bahan alami yang digunakan oleh produk, maka akan memberikan kesan yang baik dari produk tersebut.

Dalam segi elemen brand loyalty, produsen dapat lebih memberikan perhatian kepada para konsumen dan non-konsumennya. Hal ini dapat berupa pemberian informasi yang lebih dalam mengenai produk yang ditawarkan, serta pemberian pelayanan ekstra bagi para pengguna produk. Kegiatan ini dapat digunakan untuk

mempertahankan konsumen yang telah ada serta menarik non-konsumen yang bisa menjadi pasar potensial.

Dari uraian di atas, maka terlihat adanya pengaruh dan hubungan antara elemen-elemen brand equity terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk LAMATA dengan menggunakan blue ocean strategy. Uraian kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dirangkum dalam bentuk skema kerangka pemikiran seperti di bawah ini:

Blue Ocean Strategy Brand Equity

Gambar 2.13 Kerangka Pemikiran Sumber: Hasil Pengolahan Penulis

2.11 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Ho : terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara brand equity terhadap keputusan pembelian.

Ha : tidak terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara brand equity terhadap keputusan pembelian

Dalam hal hipotesis tersebut dapat dibuktikan, maka akan dibahas mengenai blue ocean strategy dalam rangka meningkatkan keputusan pembelian menggunakan analisa brand equity.

Brand Awareness Brand Association

Perceived Quality Keputusan Pembelian Brand Loyalty

Dokumen terkait