• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menunjukan bahwa bisnis busana muslim adalah bisnis yang potensial :

• Indonesia adalah negara yang terletak di benua Asia Tenggara. penduduk yang menganut agama Islam di Indonesia sangatlah besar, yaitu sekitar 12,7 persen dari total penduduk Muslim dunia. Pada tahun 2010, penganut Islam di Indonesia sekitar 205 juta jiwa atau 88,1 persen dari jumlah penduduk.Sumber : (www.anashir.com)

• Dengan predikat Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, dan dukungan sumberdaya manusia kreatif yang melimpah serta kekayaan budaya, tak salah jika pemerintah mencanangkan visi “Indonesia menuju Kiblat Fashion Muslim Dunia tahun 2020” Sumber : (www.jakartafashionweek.co.id).

• Industri busana muslim Indonesia akan segera memperluas pasar di wilayah Asia seperti Thailand, Malaysia serta beberapa negara Eropa di Inggris, Prancis dan Turki. Sampai dengan 2025, pemerintah menargetkan ekspor produk busana muslim mencapai 7 persen.

Ungkapan Euis Saedah Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Kementerian Perindustrian, pada acara pembukaan pameran produk busana muslim di Jakarta, Selasa (31/7/2012). Sumber : (http://ekonomibisnis.suarasurabaya.net)

• Bisnis busana muslim sangat menjanjikan saat ini, maraknya model yang unik-unik dan banyak dikenakan para selebriti membuat euforia mengenakan baju muslim sangat tinggi. Mulai dari gamis biasa, kaftan, hingga atasan-atasan dengan bordir yang lucu banyak diminati.

Sumber : (http://wartajawa.com)

• Terdorongnya bisnis busana muslim ini dikarenakan oleh kesadaran akan Islam di kelas menengah, juga menjadikan banyak kalangan menyesuaikan gaya hidup modern dengan tradisi Islam.

Berdasarkan dari beberapa informasi diatas hal ini menunjukan bahwa bisnis busana muslim akan terus berkembang dengan permintaan yang terus naik. 3V memperkirakan bahwa pangsa pasar yang nantinya akan dikuasai adalah sebesar 30 % dari total pangsa pasar yang ada di jabodetabek. Meskipun sudah banyak pesaing di bisnis busana muslim.

Namun perusahaan, kami yakin dapat bersaing dengan pemain lama, karena kami masuk ke bisnis ini dengan inovasi produk dan konsep bisnis yang baru yang menjadi senjata utama untuk bersaing.

3.9 Pelanggan

Target utama 3V Moslem Style adalah wanita muslim usia 21 sd 35 tahun, berjiwa muda dan menyukai fashion. Saat ini 3V untuk penjualan offline hanya fokus di Jabodetabek.

3.10 Pesaing

Keberhasilan bisnis salah satunya ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing. Output dari kemampuan tersebut, menopang manajemen dalam memutuskan dimana akan bersaing dan bagaimana posisi diantara pesaing. Demikian karena, analisis dilakukan dengan cara identifikasi industri dan karakteristiknya, identifikasi bisnis di dalam industri, kemudian masing-masing bisnis pun dievaluasi, prediksi aktifitas pesaing termasuk identifikasi pesaing baru yang mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar.

Pesaing utama 3V Moslem Style adalah toko busana muslim yang telah memiliki brand image yang kuat dan sudah lebih lama dikenal oleh pelanggan, seperti Bungas dan Step-Up.

Analisa persaingan merupakan sebuah usaha untuk mengidentifikasi ancaman, kesempatan, atau permasalahan strategis (strategy question) yang terjadi sebagai akibat dari perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Berikut adalah analisa SWOT dari 3V dan Kompetitornya :

Tabel 3.1 Analisis SWOT Pesaing 3V

Banyak pilihan model Banyak pilihan model

Memiliki tata kelola

meningkat meningkat meningkat

Berdasarkan analisis SWOT diatas Bungas hanya fokus di market Offline, sedangkan 3V dan Step-Up selain menjual secara off line juga menggarap pasar secara online. Produk 3V punya kelebihan selain mengikuti trend proses produksi menggunakan mesin khusus dan dibuat dan dirancang berdasarkan ide sendiri dan menjalankan konsep dropship yang tidak dimiliki oleh kompetitor lain. Untuk

“Bungas” sudah memiliki image yang kuat dan memiliki banyak pelanggan tetap dengan harga yang ditawarkan sangat beragam dari yang paling murah sampai paling mahal, selain itu mereka sudah punya 12 outlet dengan tata kelola SDM yang sudah cukup baik. Untuk pesaing “Step-Up” inovasi produk sesuai dengan trend, tampilan website sangat menarik dan informatif dan sudah memiliki konsumen tetap.

Dari analisa SWOT diatas peluang di bisnis busana muslim masih sangat terbuka, hal ini terlihat dari pertumbuhan permintaan busana muslim yang cukup tinggi. Ancaman dari bisnis ini adalah model busana muslim yang dijual relatif tidak berbeda secara signifikan, banyak pesaing-pesaing baru yang bermunculan, selain itu juga toko busana mulsim secara online juga cukup banyak.

3.10.1 Matriks CPM

Dalam dunia usaha, pengetahuan tentang kemampuan dan posisi perusahaan/organisasi adalah penting. Pengetahuan ini diperoleh dari pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pengetahuan tersebut dapat berupa informasi tentang apa yang dibutuhkan pelanggan, kapasitas mesin pabrik kita, keadaan jaringan pemasaran, komposisi sales representative kita, keadaan jaringan pemasok, hal-hal yang akan dilakukan oleh para pesaing, serta peluang-peluang yang mungkin ada.

Apabila pengetahuan yang dimiliki dapat dikelola dengan baik dan efektif, maka keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai dengan mudah.

Manfaat-manfaat yang diperoleh perusahaan dengan dilakukannya pengelolaan informasi sebagai sumber pengetahuan antara lain:

• Waktu pembuatan produk/pelayanan lebih pendek,

• Menentukan keputusan lebih cepat,

• Memperbaiki hubungan dengan customer, dan

• Menciptakan peluang lebih besar dalam berinovasi

Salah satu faktor eksternal yang penting untuk diperhatikan adalah pesaing.

Dengan adanya pesaing maka sebuah perusahaan dituntut untuk terus berupaya dan berpacu untuk mencapai dan mempertahankan competitive advantage agar dapat menang dalam persaingan. Salah satu tools manajemen strategis yang mampu membantu manajemen untuk menyelidiki dan memetakan posisi pesaing utama dibandingkan dengan perusahaan adalah Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix—CPM).

CPM adalah sebuah alat manajemen strategis yang penting untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing utama dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan. Perangkat ini digunakan pada tahap masukan.

CPM menunjukkan gambaran yang jelas tentang titik kuat dan titik lemah relatif perusahaan terhadap pesaing mereka. Penilaian CPM diukur berdasarkan faktor penentu keberhasilan, dimana setiap faktor yang diukur dalam skala yang sama untuk setiap perusahaan, namun dengan rating bervariasi sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis komparatif. Dalam CPM, analisa dilakukan secara keseluruhan, baik itu faktor eksternal maupun faktor internal.

3.10.2 Komponen Competitive Profile Matrix-CPM 1. Critical Success Factors

Critical Success Factors atau faktor penentu keberhasilan, merupakan faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan organisasi. Faktor-faktor tersebut digambarkan secara luas tanpa memasukkan data yang spesifik dan faktual.

Faktor-faktor tersebut diambil setelah dilakukan analisis yang mendalam mengenai kondisi eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Ini dilakukan karena dalam lingkungan eksternal dan internal, banyak faktor yang secara nyata memberikan dampak baik dan buruk bagi perusahaan. Critical Success Factors yang memiliki peringkat lebih tinggi dibanding pesaingnya menunjukkan bahwa strategi perusahaan terhadap faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut telah berhasil dengan baik, atau dalam kata lain merupakan kekuatan perusahaan. Sedangkan peringkat yang lebih rendah berarti startegi perusahaan dalam mendukung faktor-faktor tersebut masih kurang, atau dengan kata lain menjadi kelemahan perusahaan.

Dokumen terkait