• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMASARAN. Pemasaran menurut Kotler dan keller (2009, p5), pemasaran adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PEMASARAN. Pemasaran menurut Kotler dan keller (2009, p5), pemasaran adalah"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

14

PEMASARAN

3.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler dan keller (2009, p5), pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Pemasaran adalah “ memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”. Sementara manajemen pemasaran adalah sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelangan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Menurut Kotler dan Amstrong (2006, p6), pemasaran adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Definisi pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) seperti yang dikutip oleh Rhenald Kasali (1998, p53) adalah: Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga,promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya.

Nitisemito dalam Rambat Lupiyoadi (2001, p31), mengemukakan pemasaran adalah “Semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif”.

Dapat didefinisikan pemasaran adalah proses perencanaan dengan tujuan menerapkan nilai dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan

(2)

tujuan memenuhi kebutuhan konsumen, dengan cara yang efisien dan menguntungkan.

3.2 Analisis Porter

Pemodelan Porter 5 Forces di kembangkan pertama kali oleh Michael Porter.

Porter 5 Forces adalah tools yang di gunakan untuk menganalisis bagaimana lingkungan yang kompetitif akan berpengaruh terhadap pemasaran suatu produk.

Tool ini sederhana tapi sangat powerfull untuk mengerti situasi bisnis yang sedang di jalankan. Selain itu juga membantu dalam mengetahui keunggulan posisi kompetisi saat ini dan yang akan di hadapi kemudian. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan kekuatan, mengantisispasi kelemahan, dan akan menghindari perusahaan dalam pengambilan keputusan yang salah. Secara konvensional tool ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu produk baru, layanan, atau suatu bisnis dapat menghasilkan suatu keuntungan. Tetapi selain itu akan sangat membantu untuk mengerti keseimbangan kekuatan yang berpengaruh dalam situasi bisnis yang akan di hadapi.

Dalam bukunya yang berjudul “Strategi Bersaing” disebutkan ada lima kekuatan bersaing seperti dapat ditunjukkan yaitu :

• Masuknya pesaing baru

• Ancaman dari produk pengganti (subtitusi)

• Kekuatan penawaran pembeli

• Kekuatan penawaran pemasok

• Persaingan diantara perusahaan yang ada

(3)

Gambar 3.1 Analisis 5 Force of Porter

3.2.1 Ancaman persaingan

Kompetitor dalam hal ini adalah pemain yang menghasillkan serta menjual produk sejenis, yang akan bersaing dalam memperebutkan marketshare.

Ancaman persaingan di segmen bisnis busana muslim (busana muslimah) ini sangat kuat karena banyak pemain-pemain bisnis dalam bidang usaha ini yang sudah berdiri sejak lama dan memiliki ruang lingkup pasar yang luas serta sudah dikenal oleh reseller dan masyarakat. Namun 3V Moslem Style masuk kebisnis ini dengan beberapa inovasi pada produk dan jasa yang ditawarkan, inovasi yang dilakukan adalah produk busana muslim yang styles

(4)

dan unik dibuat dan dirancangan atas ide 3V sendiri dengan bahan kualitas terbaik dikelasnya, akan tetapi tidak menghilangkan makna dalam berbusana muslim yang identik dengan menutup aurat dan selalu mengikuti trend yang ada dan terus berubah – ubah seiring perkembangan model yang ada.

3.2.2 Ancaman pendatang baru

Pertumbuhan penduduk Indonesia dapat mengakibatkan meningkatnya permintaan akan sandang (pakaian). Sehingga industri pakaian jadi pun semakin berkembang dengan bertambahnya permintaan akan kebutuhan sandang. Khusus untuk permintaan pakaian jadi muslim beberapa tahun ini meningkat hal ini dikarenakan kesadaran umat Islam akan kewajiban berbusana muslim dan menjamurnya sekolah-sekolah Islam terpadu, dimana biasanya mereka mengharuskan siswa-siswanya mempergunakan pakaian muslim seragam sekolah. Disamping itu adalah karena trend pada saat ini dimana sebagian besar sekolah, perkantoran dan instansi pemerintah memperbolehkan pekerja wanitanya mempergunakan pakaian muslim.

Sampai saat ini belum ada data yang menyebutkan secara pasti jumlah pengusaha pakaian jadi muslim yang ada di Jakarta. Tetapi sebagai gambaran kasar, data BPS tahun 2009 menyebutkan bahwa jumlah industri tekstil yang ada di Jakarta adalah 138 perusahaan dan pakaian jadi adalah 487 perusahaan. Jumlah tersebut belum termasuk usaha-usaha kecil yang bergerak di bidang ini. (source: industri pakaian jadi muslim, www.bi.go.id).

Persaingan bisnis di antara para pengusaha pakaian jadi muslim cukup tinggi, karena antar pengusaha memperebutkan pasar yang sama. Walaupun terkadang beberapa pelanggan tersebut berpindah ke pengusaha yang lain karena

(5)

harga yang lebih murah untuk kualitas yang sama. Biasanya pengusaha yang kalah bersaing adalah karena tidak mengikuti trend pakaian jadi dari sisi model atau desainnya. Karena penjualan pakaian jadi sangat dipengaruhi oleh model yang sedang diminati.

Melihat persaingan pasar yang cukup ketat. 3V Moslem Style yakin dapat bertahan di bisnis ini dengan konsep dan inovasi yang ada, dan akan terus di kembangkan sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan konsumen.

3.2.3 Ancaman produk subtitusi

Dalam persaingan industri, umumnya perusahaan fokus terhadap apa yang akan dilakukan kompetitor dan mengantisipasi langkah kompetitor tersebut. Padahal ada ancaman lain yang perlu diwaspadai oleh perusahaan yaitu adanya produk substitusi. Secara definisi, produk substitusi adalah produk- produk yang dapat menjadi alternatif atau memberikan keuntungan yang sama sehingga dapat menjadi pengganti dari suatu produk. Meski ancaman dari produk substitusi bersifat tidak langsung dan tidak sebesar ancaman dari kompetitor langsung, produk substitusi tetap harus dipertimbangkan oleh perusahaan. Permintaan terhadap suatu produk tidak hanya dipengaruhi oleh harga produk tersebut dan persaingan dari kompetitor produk sejenis, namun juga bisa dipengaruhi oleh produk substitusi.

Untuk mengatasi ancaman produk subtitusi, 3V Moslem Style menawarkan produk yang sesuai dengan trend, nyaman dipakai dan terbuat dari bahan berkualitas tinggi.

(6)

3.2.4 Ancaman kekuatan tawar pembeli

Pembeli biasanya membeli sebuah produk dengan harga yang lebih murah dan meminta kualitas yang tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Hal ini membuat persaingan antara perusahaan dalam industri yang sama. Dalam kasus bisnis busana muslimah, kita melihat pembeli memiliki kekuatan daya tawar menawar yang cukup tinggi, karena jumlah pengusaha yang terjun di bisnis ini cukup banyak hal, dan bervariasi mulai dari segi harga model dan produk yang ditawarkan.

3V Moslem Style memberikan tawaran sangat bervariasi sesuai dengan kualitas produk yang di inginkan oleh konsumen. Kekuatan tawar menawar konsumen bisa sangat tinggi apa bila konsumen ingin membeli dalam jumlah besar

3.2.5 Ancaman kekuatan tawar pemasok

Yang dimaksud dengan ancaman peningkatan kekuatan daya tawar menawar pemasok tinggi atau rendahnya, adalah apabila dalam suatu industri terdapat banyak pemasok, maka daya tawar pemasok cukup rendah, begitupula sebaliknya apabila jumlah pemasok sedikit maka daya tawar pemasok cukup tinggi. (David,Fred.2010: p150)

Dalam bisnis busana muslim, kekuatan daya tawar menawar pemasok cukup rendah, dikarenakan pemasok bahan baku yang cukup banyak dan busana muslim 3V Moslem Style menggunakan sistem multichanel untuk pemasok.

(7)

3.3 Analisis SWOT

Menurut Fred David (2010, p327), analisa SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi: Stategi SO (kekuatan-peluang), strategi WO (kelemahan-peluang), Stategi ST (kekuatan-ancaman), dan stategi WT (kelemahan-ancaman), mencocokan faktor- faktor eksternal dan internal utama. Dengan tujuan strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktro internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Menurut Kurtz (2008, p45), SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategic yang penting untuk membantu perencanaan untuk membandingkan

kekuatan dan kelemahan organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari eksternal.

Gambar 3.2 Analisis SWOT

(8)

3.3.1 Kekuatan (Strengths)

Kekuatan adalah sumber daya perusahaan dalam meminimalisir kelemahan internal, memanfaatkan peluang, dan mengantisipasi ancaman yang ada sehingga perushaan dapat bertahan dalam binis tersebut dengan memaksimalkan kekatan yang ada. Setelah itu perusahaan dapat menganalisis kekuatan utama (comparative advantage) dari sekian banyak kekuatan perusahaan untuk bersaing dengan pesaing yang ada didalam bisnis tersebut dan menjadi ciri khas perusahaan yang membedakan dengan pesaing.

Berikut adalah Kekuatan dari 3V Moslem Style di bisnis busana muslim:

• Menawarkan produk dengan kualitas terbaik dikelasnya

• Inovasi produk yang sesuai dengan trend

• Jaitan yang kami gunakan menggunakan mesin khusus (mesin kam dan mesin obras lima jarum)

• Setiap busana muslim stelan rok dan gamis yang 3V jual, 3V memberikan krudung atau turban yang sesuai dengan motif busana muslim tersebut

• Model dan warna yang bervariasi

• Memberikan harga yang terbaik untuk busana muslim dikelasnya

• Memberikan pelayanan yang terbaik dan maksimal

• Promosi dari berbagai lini pemasaran

• Menyebar dropshiper di jabodetabek

• Sistem penjualan yang dilakukan oleh 3V yaitu sistem online (baru akan berjalan setelah sistem offline terorganisir dengan baik) dan offline

(9)

3.3.2 Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu perusahaan kalah bersaing dengan perusahaan lain. Dalam beberapa kasus, kelemahan bagi satu perusahaan mungkin merupakan suatu kekuatan bagi perusahaan lainnya. Sehingga perusahaan harus mampu memanfaatkan kekuatan untuk menutupi kelemahan.

Berikut adalah kelemahan 3V Moslem Style di bisnis busana muslim :

• perlu usaha yang gigih untuk berjuang dan bertahan, mengigat ini merupakan usaha pertama yang 3V dirikan dan rencanakan

Image perusahaan 3V Moslem Style yang masih minim atau masih kurang dikenal.

• Sulit dalam menemukan konsumen tetap, karena perusahaan masih baru

• Pendistribusian barang masih lemah

• Belum terdapat cabang usaha

3.3.3 Peluang (Opportunities)

Peluang diciptakan dari beberapa faktor external perusahaan seperti teknologi,sosial,hukum,budaya dan prilaku konsumen yang akan dimanfaatkan oleh kekuatan perusahaan dalam mengambil keuntungan dari suatu pasar tertentu. Dan memperbaiki kelemahan untuk meraih peluang.

Berikut adalah peluang 3V Moslem Style di bisnis busana muslim:

• Mayoritas masyarakat Jabodetabek beragama Islam

• Strategi perluasan pasar dilakukan dengan pencarian pelanggan baru dengan cara mengikuti pameran-pameran UKM dan pameran bertema Islam lainnya.

• Pertumbuhan permintaan busana muslim yang terus meningkat

(10)

• Kebiasaan masyarakat untuk melakukan pembelian secara online.

• Pertumbuhan pengguna internet Tahun 2012, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta penguna, tumbuh 30,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Membuka peluang untuk meningkatkan bisnis online busana muslim.

3.3.4 Ancaman (Threats)

Ancaman adalah rintangan-rintangan utama bagi perusahaan dari faktor external yang berdampak pada stabilitas dan keberlangsungan perusahaan dalam bisnis tertentu. Ancaman juga dapat berpengaruh terhadap kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dalam meraih peluang yang ada.

Berikut adalah ancaman CV. 3V Moslem Style di bisnis busana muslim:

• Banyaknya pesaing

• Harga bahan baku yang cenderung tidak stabil

• Kepercayaan masyrakat terhadap pembelian online yang masih minim untuk jumlah transaksi dalam jumlah besar.

• Plagiarisme yang sangat rawan di bisnis ini

3.4 Segmentasi, Targeting, dan Positioning

Gambar 3.3 Tabel STP CV. 3V Moslem Style

(11)

3.4.1 Segmentasi

Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih

segmen pasar tertentu.

Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Thompson menyatakan bahwa tantangan dalam pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat memuaskan pasar yang heterogen yang berbeda selera dan karakteristik untuk itu diperlukan segmentasi pasar. Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis danperilaku.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan (Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003). Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-

(12)

komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.

Dasar segmentasi pasar konsumen, ada dua kelompok variabel yang luas untuk mensegmentasikan pasar konsumen, kita dapat melihat karekteristik deskriptif: geografis, demografis, dan psikografis. Lalu memeriksa apakah segmen pelanggan ini mempunyai kebutuhan atau respon produk yang berbeda.

Mendefinisikan segmen dengan melihat pertimbangan perilaku, seperti respon konsumen terhadap manfaat, alasan penggunaan, atau merek.

Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar.

Jika dilihat dari segi geografinya, 3V Moslem Style akan memasarkan produk dan jasanya di wilayah Jabodetabek ( Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi ).

Segmentasi Demografis

Segmentasi demografis, kita membagi pasar menjadi kelompok- kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, agama, kebangsaan, dan kelas sosial.

Jika melihat pangsa pasar 3V Moslem Style menurut demografinya, 3V

(13)

Moslem Style melirik konsumen :

• Wanita 21 s/d 35 tahun

• Muslim

• Penghasilan per bulan minimal Rp.1.5 jt

• Mahasiswa, Karyawan, IRT, Wiraswasta

Segmentasi Psikografis

Psikografis adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikologis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai.

Berikut adalah Psikografis dari segmen 3V :

• Dinamis

• Santai

• Suka mengikuti perkembangan dunia fashion.

3.4.2 Targeting

Menurut Kotler dan Keller (2009, p249), setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, perusahaan harus memutuskan berapa banyak dan segmen pasar mana yang akan dibidik.

Menurut Ali Hasan (2008, 191), target market diartikan sebagai kegiatan menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen untuk dilayani. Untuk itu perlu penilaian atas peluang eksternal atau daya tarik segmen dan kekuatan bisnis atau internal untuk memanfaatkan peluang yang ada. Analisis pasar sasaran adalah kegiatan untuk mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dan memilih segmen-segmen sasaran.

(14)

Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target.

• Perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan.

• Strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan.

Segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan.

Target pasar 3V Moslem Style adalah :

• Wanita 21 sd 35 tahun

• Wanita aktif, berjiwa muda

• Menyukai fashion

3.4.3 Positioning

Keputusan pemilihan target pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan strategi positioning. Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya.

Jadi positioning adalah strategi utama perusahaan untuk meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dengan menciptakan perbedaan, keuntungan, manfaat yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk tertentu

(15)

Pada waktu dulu, Jika kita bicara baju muslim, Pasti sudah terbayang busana dengan ukuran panjang (gamis) dengan ukuran cenderung longgar. Oleh karena itu 3V memposisikan dirinya sebagai :

• Busana muslim modis, gaul dan Islami.

• Harga sesuai dengan kualitas

Pada waktu dulu, Jika kita bicara baju muslim, Pasti sudah terbayang busana dengan ukuran panjang (gamis) dengan ukuran cenderung longgar.

3.5 Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Bauran pemasaran merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang di inginkannya di pasar sasaran (kotler dan Amstrong, 2002. P62). Bauran pemasaran memiliki empat variabel yang dikenal dengan istilah “4P” (product, price, promotion, and place) yang saling berkaitan satu sama lain. penjelasan mengenai variabel-variabel bauran pemasaran adalah sebagai berikut:

3.5.1 Product

Menurut Ali Hasan (2008), produk adalah sesuatu yang dapat di tawarkan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan target pasar. Produk dapat berupa jasa, ide, kegiatan, tempat, pengalaman, peristiwa, dan informasi. Jadi produk adalah sesuatu yang dapat di perjual belikan yang menarik perhatian dan mempunyai tujuan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan busana muslim, 3V Moslem Style menjual berbagai model busana muslim yang dibutuhkan oleh konsumen. 3V

(16)

menjual bebagai macam model dan jenis busana muslim wanita, jenis busana muslim tersebut yang pertama adalah stelan rok, stelan rok adalah busana muslimah yang terdiri dari blus dan rok, jenis yang kedua gamis, gamis adalah jenis pakaian muslim wanita dengan model lurus, panjang dan longgar menutupi seluruh badan mulai dari bahu sampai mata kaki, jenis yang ketiga blus, blus bisa diartikan sebagai baju, dan jenis yang terahir adalah rok. total ada 4 produk dengan total 14 model dan pilihan warna dan harga yang beragam. Model – model yang diciptakan 3V Moslem Style dibuat dan dirancangan atas ide 3V sendiri dengan acuan majalah – majalah dan butiq – butiq busana muslim untuk mengikuti trend pada saat ini dan bahan yang digunakan adalah bahan dengan kualitas terbaik.

3.5.2 Price

Menurut Bonne & Kurtz (2004) salah satu area paling sulit dalam keputusan pemasaran adalah penetapan harga. Karena harga berkaitan langsung dengan keuntungan yang akan didapatkan dan menentukan harga yang pas. Menurut Tjiptono (2004,p151) harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual.

Strategi harga yang digunakan oleh 3V Moslem Style adalah penetapan harga segmen pelanggan Kotler and Keller.2008,.p95 yaitu menentukan harga berdasarkan segmen pasar yang dituju. Dalam hal ini 3V menyusaikan harga dengan segmen menengah kebawah. Harga yang ditawarkan 3V Rp.75.000,00 – Rp.175.000,00 dengan rincian sbb:

• Stelan rok = Rp.175.000,00

• Gamis = Rp.150.000,00

• Rok = Rp.85.000,00

• Blus = Rp.75.000,00

(17)

Cara menetapkan harga dengan cara harga pokok produksi di tambah beban- beban penjualan ditambah dengan keuntungan. 3V memberikan diskon kepada konsumen yang melakukan pembelian dalam jumlah besar.

3.5.3 Place

Menurut Rambat Lupiyoadi dan ahmad hamdani (2006, p81) tempat dalam bisnis dimaksudkan sebagai cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis.

Jenis saluran pemasaran menurut kotler (2000, p563) berdasarkan karakteristik produk ada lima yaitu :

• Produk yang mudah rusak, lebih membutuhkan pemasaran langsung

• Produk yang berukuran besar, memerlukan saluran yang minimum jarak pengiriman dan jumlah penanganan dalam perpindahan produk dari produsen ke konsumen.

• Produk yang khusus dibuat berdasarkan pesanan, biasanya di jual langsung oleh wiraniaga perusahaan.

• Produk yang dibutuhkan jasa pemasangan dan pemeliharaan, biasanya di pelihara dan dijual oleh perusahaan atau penyalur resmi.

• Produk dengan harga mahal, biasanya dijual melalui wiraniaga perusahaan dan bukan melalui perantara.

Sistem distribusi yang digunakan oleh 3V Moslem Style adalah

• Menjual langsung secara offline di outlet 3V

Sistem dropshiper kepada reseller :

Sebuah survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan jumlah pengguna Internet di tahun 2012 sebesar 63

(18)

juta pengguna dan akan terus tumbuh mencapai 107 juta pengguna di 2014 dan 139 juta pada 2015. Sumber : (http://tekno.kompas.com)

Melihat perkembangan jumlah pengguna internet tersebut, maka merupakan suatu potensi bisnis yang sangat besar untuk dikelola. 3V menawarkan sistem dropshiper kepada reseller. Bisnis Dropship adalah sebuah sistem bisnis yang

memungkinkan reseller dropship untuk menjual berbagai macam produk langsung dari produsen/grosir (dropshipper) kepada konsumen, dengan bermodalkan foto dan tanpa perlu menyimpan stok serta melakukan pengemasan (packing) dan pengiriman barang kepada konsumen. Berikut adalah keunggulan metode reseller yang ditawarkan oleh 3V :

• Tanpa Biaya Pendaftaran

• Tanpa Urus Pengemasan

• Tanpa Skill Khusus (Contoh : bahasa Inggris, bahasa Pemograman, dll)

• Tanpa Minimal Order

• Tanpa Menimbun Stock

• Tanpa Deposit

• Tanpa Target Penjualan

• Sistem Dropship (Paket langsung dikirimkan ke alamat customer atas nama reseller)

• Mendapat email list stock yang ready setiap hari

• Mendapat email foto produk terbaru

Dengan skema Dropship adalah sebagai berikut ini :

(19)

Gambar 3.4 Foto skema Dropship

Sistem distribusi memiliki peranan penting dalam 3V Moslem Style karena memiliki hubungan yang penting dengan analisis bauran pemasaran 3V Moslem Style, sistem distribusi yang baik berkaitan dengan dua aspek penting dalam bauran pemasaran yaitu harga dan promosi. Apa bila sistem promosi 3V Moslem Style berjalan dengan baik maka sistem pendistribusian produk dapat dengan cepat sampai ke tangan konsumen.

(20)

3.5.4 Promotion

Menurut Dave Chaffey dan Richard Mayer (2002,p21) promosi adalah elemen dari bauran pemasaran yang bersangkutan dengan mengkomunikasikan keberadaan produk atau jasa langsung kepada target pasar.

Menurut Hatimul Nembah (2011,p206) promosi adalah rangsangan jangkla pendek untuk mendorong pembelian. Kalau iklan memberi alasan untuk membeli maka promosi memberi alasan untuk membeli sekarang.

Sehingga promosi adalah sarana dari bauran pemasaran untuk mengkomunikasikan keberadaan produk atau jasa untuk langsung merangsang konsumen untuk membelinya dalam waktu dekat.

Sistem promosi yang di gunakan oleh 3V Moslem Style adalah sebagai berikut :

• Memberikan tutorial hijab secara Gratis di Outlet 3V atau di tempat yang dinilai potensial sesuai dengan target market misalkan kampus atau tempat keramaian lainnya.

Program penjualan Bundling produk Stelan rok, Gamis, Rok dan Blus dengan Jilbab.

• Ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan komunitas hijabers.

• Melakukan kerjasama dengan koperasi yang ada di kampus atau kantor untuk display produk 3V sehingga lebih dikenal oleh konsumen.

• Mendesain bahan promosi seperti kartu nama, brochure, web site, dsb.

• Ikut aktif dalam pameran-pameran yang bertemakan Islam.

• Melakukan promosi di media cetak (Majalah, Tabloid dan Koran) yang sesuai dengan target market.

• Memaksimalkan fungsi reseller sebagai tempat promosi.

(21)

3.6 Rencana Pemasaran

Setelah 3V Moslem Style melakukan analisis pemasaran dengan menggunakan empat metode analisis pemasaran yaitu Ananlisis Porter, Analisis SWOT, Analisis STP, dan Analisis Bauran Pemasaran. Maka 3V Moslem Style telah membuat rancana pemasaran yang akan di lakukan secara bertahap. Rencana pemasaran tersebut adalah :

• Mengikuti dan berpartisipasi dalam event-event bertemakan islam

• Ikut aktif dalam event-event UKM

• Membina hubungan yang baik dengan reseller, dan memaksimalkan perannya sebagai tempat promosi.

Meningkatkan citra atau image 3V melalui media sosial : facebook, twitter, kaskus

• Dikarenakan 3V ini belum terkenal,maka strategi yang dilakukan oleh bagian pemasaran adalah memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen. Diharapkan dengan produk fashion berkualitas yang diberikan, merk 3V ikut terangkat atau mulai dikenal luas. Sehingga ke depannya, konsumen tidak usah meragukan lagi kualitas dari produk fashion yang dihasilkan ketika ‘mendengar’ nama 3V Moslem Style.

• Melakukan promosi penjualan via : www.disdus.com, www.kliktoday.com www.evoucher.co.id , www.livingsocial.co.id yang cukup tepat dan efektif dalam membidik market

(22)

Gambar 3.4 Link Web Pemasaran

• Membuat iklan di : www.indonetwork.com sebagai identitas perusahaan

• Agar terlihat menarik dan prestige ( keren ), maka produk fashion dikemas/dibungkus dalam suatu bentuk yang baik, misalnya dalam kotak

‘daur ulang’ yang diberi hiasan pita ataupun ornamen-ornamen lain.

Pemilihan warna pada kotak ataupun plastik pembungkus juga mempengaruhi kesan dari produk tersebut. Pemilihan bentuk kemasan yang sederhana, unik dan cantik/menarik menjadi salah satu faktor physchologis bagi konsumen untuk membeli suatu produk.

• Mengikuti event atau expo yang di adakan oleh universitas-universitas.

• Memberikan tutorial hijab secara Gratis di Outlet 3V atau di tempat yang dinilai potensial sesuai dengan target market misalkan kampus atau tempat keramaian lainnya.

• Ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan komunitas hijabers

(23)

• Melakukan kerjasama dengan koperasi yang ada di kampus atau kantor untuk display produk 3V sehingga lebih dikenal oleh konsumen.

• Mendesain bahan promosi seperti kartu nama, brochure, web site, press kit, dsb.

• Melakukan promosi di media cetak(Majalah, Tabloid dan Koran) yang sesuai dengan target market.

3.7 Faktor Ekonomi

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menunjukan bahwa bisnis busana muslim adalah bisnis yang potensial :

• Indonesia adalah negara yang terletak di benua Asia Tenggara. penduduk yang menganut agama Islam di Indonesia sangatlah besar, yaitu sekitar 12,7 persen dari total penduduk Muslim dunia. Pada tahun 2010, penganut Islam di Indonesia sekitar 205 juta jiwa atau 88,1 persen dari jumlah penduduk.Sumber : (www.anashir.com)

• Dengan predikat Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, dan dukungan sumberdaya manusia kreatif yang melimpah serta kekayaan budaya, tak salah jika pemerintah mencanangkan visi “Indonesia menuju Kiblat Fashion Muslim Dunia tahun 2020” Sumber : (www.jakartafashionweek.co.id).

• Industri busana muslim Indonesia akan segera memperluas pasar di wilayah Asia seperti Thailand, Malaysia serta beberapa negara Eropa di Inggris, Prancis dan Turki. Sampai dengan 2025, pemerintah menargetkan ekspor produk busana muslim mencapai 7 persen.

Ungkapan Euis Saedah Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM)

(24)

Kementerian Perindustrian, pada acara pembukaan pameran produk busana muslim di Jakarta, Selasa (31/7/2012). Sumber : (http://ekonomibisnis.suarasurabaya.net)

• Bisnis busana muslim sangat menjanjikan saat ini, maraknya model yang unik-unik dan banyak dikenakan para selebriti membuat euforia mengenakan baju muslim sangat tinggi. Mulai dari gamis biasa, kaftan, hingga atasan-atasan dengan bordir yang lucu banyak diminati.

Sumber : (http://wartajawa.com)

• Terdorongnya bisnis busana muslim ini dikarenakan oleh kesadaran akan Islam di kelas menengah, juga menjadikan banyak kalangan menyesuaikan gaya hidup modern dengan tradisi Islam.

Berdasarkan dari beberapa informasi diatas hal ini menunjukan bahwa bisnis busana muslim akan terus berkembang dengan permintaan yang terus naik. 3V memperkirakan bahwa pangsa pasar yang nantinya akan dikuasai adalah sebesar 30 % dari total pangsa pasar yang ada di jabodetabek. Meskipun sudah banyak pesaing di bisnis busana muslim.

Namun perusahaan, kami yakin dapat bersaing dengan pemain lama, karena kami masuk ke bisnis ini dengan inovasi produk dan konsep bisnis yang baru yang menjadi senjata utama untuk bersaing.

(25)

3.9 Pelanggan

Target utama 3V Moslem Style adalah wanita muslim usia 21 sd 35 tahun, berjiwa muda dan menyukai fashion. Saat ini 3V untuk penjualan offline hanya fokus di Jabodetabek.

3.10 Pesaing

Keberhasilan bisnis salah satunya ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing. Output dari kemampuan tersebut, menopang manajemen dalam memutuskan dimana akan bersaing dan bagaimana posisi diantara pesaing. Demikian karena, analisis dilakukan dengan cara identifikasi industri dan karakteristiknya, identifikasi bisnis di dalam industri, kemudian masing-masing bisnis pun dievaluasi, prediksi aktifitas pesaing termasuk identifikasi pesaing baru yang mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar.

Pesaing utama 3V Moslem Style adalah toko busana muslim yang telah memiliki brand image yang kuat dan sudah lebih lama dikenal oleh pelanggan, seperti Bungas dan Step-Up.

Analisa persaingan merupakan sebuah usaha untuk mengidentifikasi ancaman, kesempatan, atau permasalahan strategis (strategy question) yang terjadi sebagai akibat dari perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Berikut adalah analisa SWOT dari 3V dan Kompetitornya :

(26)

Tabel 3.1 Analisis SWOT Pesaing 3V

SWOT 3V Bungas Step UP

Strength Bahan yang digunakan dengan bahan jersey ITW

Bahan yang

digunakan dengan bahan spandek

Bahan yang digunakan dengan bahan spandek

Inovasi produk sesuai dengan trend

Image sudah cukup baik

Inovasi produk sesuai dengan trend

Banyak pilihan model Banyak pilihan model

Banyak pilihan model

Dibuat dan dirancang berdasarkan ide sendiri

Model selalu

mengikuti trend Jahitan menggunakan

mesin khusus

Harga yang

ditawarkan beragam dari paling murah sampai paling mahal

Ikut serta dalam event- event komunitas hijabers

Ikut serta dalam event-event islam

Ikut serta dalam event- event fashion muslim

Menyebar dropshiper di jabodetabek

Lokasi outlet cukup strategis

Memiliki 12 Outlet di

Jabodetabek

Memiliki 8 Outlet di Jabodetabek

Desain Outlet

menarik dan seragam disemua cabang

Desain outlet yang menarik sesuai dengan segmen yang disasar

(27)

Memiliki tata kelola SDM yang baik

Desain Website sangat menarik dan informatif

Sudah memiliki

konsumen tetap

Sudah memiliki konsumen tetap

Weakness Image perusahaan 3V Moslem Style yang masih minim atau masih kurang dikenal

Promosi yang sudah berjalan tidak menunjukan

kelebihan yang dimiliki

Promosi yang

dilakukan belum optimal

Sulit dalam

menemukan konsumen

tetap, karena

perusahaan masih baru

Harga produk tidak

terjangkau oleh kalangan bawah

Variasi produk tidak

terlalu banyak

Pendistribusian barang masih lemah

Hanya beroperasi

secara off line

Website kurang informatif

Opportunity

Mayoritas masyarakat Jabodetabek beragama Islam

Mayoritas masyarakat Jabodetabek beragama Islam

Mayoritas masyarakat Jabodetabek beragama Islam

Pertumbuhan

permintaan busana muslim yang terus

Pertumbuhan

permintaan busana muslim yang terus

Pertumbuhan

permintaan busana muslim yang terus

(28)

meningkat meningkat meningkat

Penetrasi internet sudah sangat tinggi, sehingga pasar online semakin diminati

Penetrasi internet

sudah sangat tinggi, sehingga pasar online semakin diminati Semakin banyaknya

komunitas Hijabers mendorong

pertumbuhan bisnis busana muslim

Semakin banyaknya komunitas Hijabers mendorong

pertumbuhan bisnis busana muslim

Semakin banyaknya komunitas Hijabers mendorong

pertumbuhan bisnis busana muslim

Treath Banyak model baju

yang relatif sama dengan kompetitor Bertambannya pesaing

disekitar outlet

Bertambannya pesaing disekitar outlet

Bertambannya pesaing disekitar outlet

Banyak bermunculan toko online busan muslim dengan harga yang bersaing

Banyak bermunculan toko online busana muslim

Banyak bermunculan toko online busana muslim

Kemacetan di

Jakarta yang susah membuat layanan antar tidak tepat waktu

Kemacetan di Jakarta yang susah membuat layanan antar tidak tepat waktu

(29)

Berdasarkan analisis SWOT diatas Bungas hanya fokus di market Offline, sedangkan 3V dan Step-Up selain menjual secara off line juga menggarap pasar secara online. Produk 3V punya kelebihan selain mengikuti trend proses produksi menggunakan mesin khusus dan dibuat dan dirancang berdasarkan ide sendiri dan menjalankan konsep dropship yang tidak dimiliki oleh kompetitor lain. Untuk

“Bungas” sudah memiliki image yang kuat dan memiliki banyak pelanggan tetap dengan harga yang ditawarkan sangat beragam dari yang paling murah sampai paling mahal, selain itu mereka sudah punya 12 outlet dengan tata kelola SDM yang sudah cukup baik. Untuk pesaing “Step-Up” inovasi produk sesuai dengan trend, tampilan website sangat menarik dan informatif dan sudah memiliki konsumen tetap.

Dari analisa SWOT diatas peluang di bisnis busana muslim masih sangat terbuka, hal ini terlihat dari pertumbuhan permintaan busana muslim yang cukup tinggi. Ancaman dari bisnis ini adalah model busana muslim yang dijual relatif tidak berbeda secara signifikan, banyak pesaing-pesaing baru yang bermunculan, selain itu juga toko busana mulsim secara online juga cukup banyak.

3.10.1 Matriks CPM

Dalam dunia usaha, pengetahuan tentang kemampuan dan posisi perusahaan/organisasi adalah penting. Pengetahuan ini diperoleh dari pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pengetahuan tersebut dapat berupa informasi tentang apa yang dibutuhkan pelanggan, kapasitas mesin pabrik kita, keadaan jaringan pemasaran, komposisi sales representative kita, keadaan jaringan pemasok, hal-hal yang akan dilakukan oleh para pesaing, serta peluang-peluang yang mungkin ada.

Apabila pengetahuan yang dimiliki dapat dikelola dengan baik dan efektif, maka keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai dengan mudah.

(30)

Manfaat-manfaat yang diperoleh perusahaan dengan dilakukannya pengelolaan informasi sebagai sumber pengetahuan antara lain:

• Waktu pembuatan produk/pelayanan lebih pendek,

• Menentukan keputusan lebih cepat,

• Memperbaiki hubungan dengan customer, dan

• Menciptakan peluang lebih besar dalam berinovasi

Salah satu faktor eksternal yang penting untuk diperhatikan adalah pesaing.

Dengan adanya pesaing maka sebuah perusahaan dituntut untuk terus berupaya dan berpacu untuk mencapai dan mempertahankan competitive advantage agar dapat menang dalam persaingan. Salah satu tools manajemen strategis yang mampu membantu manajemen untuk menyelidiki dan memetakan posisi pesaing utama dibandingkan dengan perusahaan adalah Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix—CPM).

CPM adalah sebuah alat manajemen strategis yang penting untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing utama dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan. Perangkat ini digunakan pada tahap masukan.

CPM menunjukkan gambaran yang jelas tentang titik kuat dan titik lemah relatif perusahaan terhadap pesaing mereka. Penilaian CPM diukur berdasarkan faktor penentu keberhasilan, dimana setiap faktor yang diukur dalam skala yang sama untuk setiap perusahaan, namun dengan rating bervariasi sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis komparatif. Dalam CPM, analisa dilakukan secara keseluruhan, baik itu faktor eksternal maupun faktor internal.

(31)

3.10.2 Komponen Competitive Profile Matrix-CPM 1. Critical Success Factors

Critical Success Factors atau faktor penentu keberhasilan, merupakan faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan organisasi. Faktor-faktor tersebut digambarkan secara luas tanpa memasukkan data yang spesifik dan faktual.

Faktor-faktor tersebut diambil setelah dilakukan analisis yang mendalam mengenai kondisi eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Ini dilakukan karena dalam lingkungan eksternal dan internal, banyak faktor yang secara nyata memberikan dampak baik dan buruk bagi perusahaan. Critical Success Factors yang memiliki peringkat lebih tinggi dibanding pesaingnya menunjukkan bahwa strategi perusahaan terhadap faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut telah berhasil dengan baik, atau dalam kata lain merupakan kekuatan perusahaan. Sedangkan peringkat yang lebih rendah berarti startegi perusahaan dalam mendukung faktor- faktor tersebut masih kurang, atau dengan kata lain menjadi kelemahan perusahaan.

2. Rating/Peringkat

Rating/peringkat dalam CPM menunjukkan tanggapan atau respons perusahaan terhadap faktor-faktor penentu keberhasilan. Rating tertinggi menunjukkan bahwa perusahaan dengan baik mampu mesrespons faktor penentu keberhasilan dan hal ini menunjukkan kekuatan utama perusahaan.

Kisaran peringkat diberikan antara 1,0 – 4,0 dan dapat diterapkan pada setiap faktor.

(32)

3. Weighted Score(Nilai Tertimbang)

Nilai tertimbang adalah hasil yang dicapai setelah masing-masing bobot masing-masing faktor dengan peringkatnya.

4. Total Weighted Score(Jumlah Nilai Tertimbang)

Jumlah semua nilai tertimbang adalah sama dengan total nilai tertimbang.

Nilai akhir dari jumlah nilai tertimbang harus berada di antara rentang 1.0 (rendah) untuk 4.0 (tinggi). Dimensi lain dalam CPM adalah perusahaan dengan jumlah nilai tertimbang yang paling tinggi dianggap sebagai pemenang di antara para pesaing.

Namun meski demikian, angka-angka total nilai tertimbang hanyalah menggambarkan kekuatan relatif perusahaan-perusahaan yang dibandingkan, bukan dengan tujuan untuk mendapatkan angka tertentu tetapi lebih kepada asimilasi dan evaluasi informasi dalam cara yang mempunyai arti yang dapat membantu pengambilan keputusan.

3.10.3 Manfaat Competitive Profile Matrix-CPM

• Mencari dan mengidentifikasikan critical success factor.

• Mengidentifikasi pesaing langsung/pesaing utama.

• Mengidentifikasi dan menganalisis titik-titik kekuatan dan kelemahan perusahaan/organisasi.

• Mengidentifikasi dan menganalisis titik-titik kekuatan dan kelemahan pesaing.

• Membuka peluang untuk dilakukannya upaya-upaya perbaikan.

(33)

Tabel 3.2 Manfaat Competitive Profile Matrix-CPM Critical Success

factor

Bob ot

3V Bungas Step Up

Ratin g

Bobot Skor

Ratin g

Bobot Skor

Ratin g

Bobot Skor

Kualitas Bahan 0.2 4 0.8 4 0.8 4 0.8

Banyak variasi model

0.15 4 0.6 4 0.6 4 0.6

Brand Image 0.1 2 0.2 4 0.4 4 0.4

Loyalitas pelanggan

0.1 2 0.2 3 0.3 4 0.4

Kualitas layanan 0.05 2 0.1 3 0.15 3 0.15

Lokasi outlet 0.15 4 0.6 4 0.6 3 0.45

Pengelolaan SDM 0.05 2 0.1 3 0.15 3 0.15

Daya saing harga 0.1 4 0.4 2 0.2 3 0.3

Promosi 0.1 1 0.1 3 0.3 3 0.3

Total 1 3.1 3.5 3.6

Berdasarkan analisis matriks CPM dapat disimpulkan bahwa Critical Success factor terdapat pada kualitas bahan, variasi model, lokasi outlet dan daya saing harga. Dan

yang menjadi titik kekuatan perusahaan adalah variasi model dan lokasi outlet, sedangkan yang menjadi titik kelemahan perusahaan adalah promosi.

Yang menjadi titik kekuatan pesaing adalah kualitas lokasi outlet, kualitas bahan, variasi model dan brand image, dan yang menjadi kelemahan pesaing adalah daya saing harga. Sehingga perusahaan dapat menentukan promosi adalah hal yang harus diperbaiki dan kualitas bahan, variasi model dan daya saing harga adalah hal yang harus dimaksimalkan.

(34)

3.11 Strategi bisnis

Strategi bisnis yang digunakan oleh 3V Moslem Style adalah Penetrasi Pasar, mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa saat ini di pasar yang ada sekarang melalui upaya-upaya pemaasaran yang lebih baik dengan cara mengandalkan inovasi produk dan jasa. Untuk menjalankannya 3V menggunakan upaya-upaya yaitu Meningkatkan brand image, Strategi harga, Optimalisasi peran reseller dropship dan layanan penjulan secara online (online belum berjalan).

Brand image

Brand Image merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian. (Setiadi, 2003, h.180). Citra merek mengacu pada skema memori akan sebuah merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas atribut, kelebihan, penggunaan, situasi, para pengguna, dan karakteristik pemasar dan/atau karakteristik pembuat dari produk/merek tersebut. Citra merek adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika mendengar atau melihat nama suatu merek. (Hawkins, Best &

Coney, 1998, h.350-351).

Citra yang terbentuk dari asosiasi inilah yang mendasari dari keputusan membeli bahkan loyalitas merek (brand loyalty) dari konsumen. Konsumen lebih sering membeli produk dengan merek yang terkenal karena merasa lebih nyaman dengan hal-hal yang sudah dikenal,

(35)

adanya asumsi bahwa merek terkenal lebih dapat diandalkan, selalu tersedia dan mudah dicari, dan memiliki kualitas yang tidak diragukan, sehingga merek yang lebih dikenal lebih sering dipilih konsumen dari pada merek yang tidak. (Aaker, 1991, p.99-100).

Sadar akan pentingnya meningkatkan Brand Image 3V Moslem Style melakukan strategi sebagai berikut :

Menggunakan logo yang simpel, bermakna dan dekat

dengan Wanita yang merupakan target market “3V”, berdasarkan hasil survei marketing masyarakat berusia muda (yang merupakan target potensial 3V) cenderung lebih memilih menggunakan produk dengan nama brand asing atau pun yang terkesan asing. Dengan adanya logo 3V pada setiap busana yang dijual dapat membentuk sebuah komunikasi melalui tanda yang mudah dimengerti dan diingat oleh setiap pelanggan tanpa batasan bahasa. Inilah yang nantinya akan menjadi identitas dari busana muslim 3V.

Ikut serta dalam komunitas Hijabers, Hal ini dilakukan untuk meningkatkan eksistensi dari produk 3V disegmen yang potensial untuk busana mulsim. Dari sini 3V juga bisa mengenalkan secara detail tentang produk 3V sekaligus 3V bisa menggali lebih jauh tentang need dari customer sehingga produk2 yang dijual sesuai dengan apa yang pelanggan butuhkan. Strateginya dengan mengadakan tutorial menggunakan hijab bisa langsung ditoko 3V bisa juga dilakukan dari kampus-ke kampus atau via Youtube.

(36)

Promosi melalui media Online, Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia menjadikan media online adalah media yang sangat potensial untuk lebih mengenalkan produk kita ke calon pelanggan. Media online yang sangat potensial adalah facebook, twitter, kaskus karena merupakan social media yang

hampir dimiliki oleh setiap orang. Dalam hal ini strategi yang akan dilakukan oleh 3V adalah membuat account fanpage facebook, twitter, kaskus yang dikelola secara profesional dan

memiliki tampilan yang menarik, informatif dan userfrendly, yang isinya tidak hanya menjual produk tapi juga mengkomunikasikan tentang kualitas dari produk 3V, menceritakan aktivitas promosi yang dilakukan 3V, keikutsertaan 3V dalam berbagai event dengan tema islam, bertindak sebagai konsultan dalam memberikan masukan tentang model busana muslim terbaru, perpaduan warna, informasi-informasi ringan seputar islam dan informasi- informasi ringan seputar wanita.

Membangun sinergi, Ikutlah program afiliasi atau kerja sama dengan produk atau brand lain. Misal, dengan membeli produk 3V, maka pembeli akan mendapatkan potongan harga untuk produk Softex, bodyshoap dll. Cara lain 3V akan bergabung dalam event-event besar yang bertemakan islam atau yang bertemakan wanita sebagai sponsor. Kami sadar bahwa makin sering 3V ikut event, maka makin cepat 3V dikenal.

(37)

Melakukan promosi penjualan via :

www.disdus.com, www.kliktoday.comwww.evoucher.co.id www.livingsocial.co.id yang cukup tepat dan efektif dalam

membidik market.

Promosi harga adalah menjadikan harga sebagai sarana yang dilakukan guna untuk menarik perhatian atau minat para konsumen, dan juga digunakan untuk meningkatkan pangsa pasar yang ada, promosi harga ini bisaanya dilakukan pada saat memperkenalkan produk baru yang ditawarkan atau pada awal bulan dan pada saat menjelang bulan Ramdhan. Hal ini dilakukan karena 3V menganggap bahwa harga merupakan salah satu senjata utama didalam memperoleh ketertarikan masyarakat akan produk yang kita tawarkan, harga juga merupakan inti dari kegiatan pemasaran untuk menghasilkan laba dan juga dalam peningkatan terhadap pangsa pasar.

Optimalisasi peran reseller dropship, Saat ini ada sistem bisnis baru yang bernama (Dropship), Bisnis Dropship adalah sebuah sistem bisnis yang memungkinkan Anda (reseller dropship) untuk menjual berbagai macam produk langsung dari produsen/grosir (dropshipper) kepada konsumen, dengan bermodalkan foto dan tanpa perlu menyimpan stok serta melakukan pengemasan (packing) dan pengiriman barang kepada konsumen. 3V memandang Reseller dropship tidak hanya difungsikan untuk jualan tapi juga difungsikan untuk mempromosikan dan mengenalkan produk 3V kepada calon pelanggan. Dengan membina hubungan yang baik, memberikan eduksi marketing, support

(38)

material promo dan sistim reward maka semangat para reseller untuk menpromosikan produk 3V akan terjaga dan akan berakibat terhadap meningkatnya penjualan produk 3V.

Penjulan secara online. Sebuah survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan jumlah pengguna Internet di tahun 2012 sebesar 63 juta pengguna dan akan terus tumbuh mencapai 107 juta pengguna di 2014 dan 139 juta pada 2015. Sumber : http://tekno.kompas.com). 3V sangat sadar bahwa pengguna internet di indonesia sangat besar, oleh karena itu penjualan lewat media online adalah langkah yang sangat strategis. 3V akan menyediakan website penjualan secara online yang menarik setelah sistem offline berjalan dengan baik.

3.12 Sistem Promosi

Promosi sebuah brand atau toko memang membutuhkan budget, namun budget yang besar belum tentu efektif jika tidak dapat menjangkau target market kita, yang ada malah membuat harga barang kita jadi semakin mahal dan tidak kompetitif.

Sistem promosi dari 3V kami bagi dalam 2 bagian :

(39)

1. Promosi Offline

3V akan ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan komunitas hijabers

• Ikut sebagai sponsor dalam acara-acara bertemakan wanita, agar lebih dekat dengan wanita yang menjadi target market.

• Mengoptimalkan peran reseller sebagai tempat untuk mengenalkan produk 3V

• Menyelengarakan tutorial penggunaan hijab baik di kampus-kampus, arisan ibu-ibu atau langsung di outlet 3V.

• 3V membuka layanan via telpon untuk bertanya seputar produk 3V 2. Promosi Online

Meningkatkan citra atau image 3V melalui media sosial : facebook, twitter, kaskus.

• Memberikan voucher diskon 10% untuk pengunjung situs yang sudah merekomendasikan minimal 5 orang temannya untuk bergabung dalam fanpagenya 3V.

• 3V dapat meberikan layanan konsultasi via chating, BBM, WhatApp, SMS dan email.

• Melakukan promosi penjualan via www.disdus.com, www.kliktoday.com www.evoucher.co.id , www.livingsocial.co.id yang cukup tepat dan efektif dalam membidik market

(40)

3.13 Harga

Harga selalu dianggap sebagai hal penting dalam strategi marketing, seperti fokus pada promosi atau iklan. Namun, strategi harga, bisa memberikan dampak yang besar pada sales dan (yang lebih penting) profit.

Didalam menentukan harga, 3V Moslem Style melakukan pembandigan dengan para pesaing yang lain nya, ditambah dengan evaluasi yang berkala terhadap penjualan. Dan setiap minggu 3V Moslem Style melakukan diskon terhadap beberapa produk tertentu. Namun 3V Moslem Style berkomitmen hanya akan mengambil keuntungan sebesar 30-50% dari harga pokok. Hal ini bertujuan agar 3V Moslem Style dapat bersaing harga dengan toko-toko lainnya.

Gambar

Gambar 3.1 Analisis 5 Force of Porter
Gambar 3.2 Analisis SWOT
Gambar 3.3 Tabel STP CV. 3V Moslem Style
Gambar 3.4 Foto skema Dropship
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa perlakuan tekanan 1 bar selama 5 menit berbeda nyata dengan perlakuan tekanan lainnya, memiliki nilai indeks urease tertinggi

Menurut studi Stasinakis, 2008 berbagai senyawa organik dalam limbah industri dapat diubah menjadi senyawa yang mudah diuraikan dengan teknologi AOPs (Advanced

Apabila Pengendali Data di Turki atau Pengguna yang Sah-nya berniat untuk memasukkan Data Pribadi ke dalam Layanan Cloud, Pelanggan setuju untuk mendapatkan persetujuan

Dalam kerangka untuk memajukan Kabupaten Subang dengan melihat potensi – potensi yang telah ada dan siap untuk dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Instrumen dari observasi dilakukan membuat kisi-kisi, kisi-kisi yang pertama, yaitu dalam karakteristik peserta program imersi, baik pemelajar maupun pengajar BIPA digali

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Rank Spearman didapatkan hasil diantara lima variabel hanya persepsi (p-value0,000 <0,05) dengan nilai koefisien 0,619 dengan

Secara keseluruhan hasil Ujian-T tidak bersandar menunjukkan tiada perbezaan min yang signifikan dari segi peningkatan tahap profesionalisme antara pensyarah teknikal dengan

Faktor- faktor yang mempengaruhi peran wanita dalam mewujudkan diversifikasi pangan pada tingkat rumah tangga di Desa Kota Baru Kecamatan Martapura OKU Timur adalah pendapatan