• Tidak ada hasil yang ditemukan

KENDALA-KENDALA DALAM PENERBITAN PENDIRIAN KOPERASISIMPAN PINJAM CINTA KASIH KRAKATAU BILAL

B. Hambatan dalam Pengembangan Koperasi di Kota Medan

2. Faktor eksternal,

Faktor eksternal yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan koperasi antara lain :

a. Komitmen pemerintah untuk menempatkan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dengan dikuasainya sebagian besar asset usaha nasional oleh sebagian kecil kelompok usaha besar. Jadi dengan adanya kebijakan pemerintah disini koperasi masih dapat perhatian yang kecil. Sedangkan UKM ataupun koperasi memberikan omzet yang cukup besar dibanding dengan usaha swasta

b. Sistem prasarana, pelayanan, pendidikan dan penyuluhan.

Pengetahuan anggota koperasi terhadap makna dan hakekat koperasi, manfaat koperasi, hak dan kewajiban anggota di dalam berkoperasi belum sepenuhnya dapat dikatakan baik. Pelatihan dan penyuluhan anggota untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani anggota, meningkatkan kemampuan manajerial.

Kualitas dan ketrampilan yang dimiliki anggota koperasi itu sangat penting.

Karena dengan meningkatkan ketrampilan dapat menghasilkan produk yang berdaya saing dan dapat memajukan koperasi

c. Iklim pendukung perkembangan koperasi

Suasana (iklim) untuk suburnya pertumbuhan koperasi tidak dapat datang begitu saja. Untuk itu pemerintah berusaha menciptakan suasana yang dapat

mendorong pertumbuhan koperasi dengan cara mengadakan koordinasi-koordinasi. Dengan koordinasi-koordinasi tersebut dimaksudkan agar berbagai pihak yang ada sangkut pautnya dengan pertumbuhan koperasi dapat dihasilkan pandangannya.

d. Dicabutnya Fasilitas Tertentu Oleh Pemerintah

Koperasi berkembang mengikuti perkembangan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah, sehingga seakan-akan koperasi adalah organisasi yang sekedar menjalankan program-program pemerintah. Berbagai peluang usaha koperasi harus diakui belum secara optimal dapat dimanfaatkan oleh koperasi. Bahkan organisasi DEKOPIN yang diharapkan menjadi corong koperasi yang memperjuangkan aspirasi koperasi dan melaksanakan berbagai pelatihan.

e. Tingkat Harga

Tingkat harga yang selalu berubah (naik) menyebabkan pendapatan penjualan sekarang tidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha. Permasalahan diatas adalah merupakan faktor ancaman dan kelemahan koperasi baik internal dan eksternal. Berbagai kendala dan tantangan tersebut menyebabkan koperasi belum mampu berfungsi dan berperan sesuai harapan. Berbagai peraturan, kebijakan dan kesempatan atau peluang yang tersedia bagi koperasi belum dimanfaatkan oleh koperasi bagi kepentingan anggota dan masyarakat lingkungannya56.

Masalah yang Menghambat Perkembangan Koperasi a. Masalah Internal:

1. Keanggotaan dalam Koperasi

56 Hasil wawancara dengan Jallepen Sipayung,S.H, Ketua (KSP) Cinta Kasih Krakatau Bilal Medan

Keadaan keanggotaan ditinjau dari segi kuantitas tercermin dari jumlah anggota yang semakin lama semakin berkurang. Masalahnya kenggotaan koperasi yang ada sekarang belum menjangkau bagian terbesar dari masyarakat. Ditinjau dari segi kualitas masalah keaggotaan koperasi tercermin dalam 57:

a. Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah b. Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas

c. Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota.

d. Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus ditingkatkan.

Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) banyak anggotanya yang tidak hadir. Akibatnya keputusan-keputusan yang dihasilkan tidak mereka rasakan sebagai keputusan yang mengikat

e. Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga memiliki banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada dikoperasi semakin berkurang.

2.Pengurus koperasi

Dalam hal ini kepengurusan juga dihadapi kelemahan-kelemahan yang sama ,masalah yang menjadi penghambat berkembangnya koperasi dari sisi pengurus yaitu:

a. Pengetahuan,keterampilan,dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai

b. Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya c. Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi,ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus,pengawas,manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaiki lagi.

d. Pengurus kadang-kadang tidak jujur.

57 Hasil wawancara dengan Edisman Silalahi,S.E Manajer (KSP) Cinta Kasih Krakatau BIlal Medan

e. Masih terdapat anggota-anggota pengurusnya kurang berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya .kursus-kursus yang diselenggarakan koperasi sering tidak mereka hadiri.

f. Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian tugas yang jelas.

g. Pengurus koperasi kebanyaakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain,sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang.

h. Pengurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota,manajer pengawas,dan instansi pemerintahan yang baik.

3. Pengawas Koperasi

Anggota dari badan pengawas koperasi banyak yang belum berfungsi,hal ini disebabkan oleh58:

1. Kemampuan anggota pengawas yang belum memadai,terlebih jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi.

2. Dipihak lain,pembukaan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk diperiksa.

3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan pembukuan koperasi.pemeriksaan yang mereka lakukan terutama mengarah kepada kepentingan permohonan kredit.

b. Masalah Eksternal

1. Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.

58 Hasil wawancara dengan Edisman Silalahi,S.E, manajer (KSP) Cinta Kasih Krakatau Bilal Medan

2. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi.

3. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

Secara umum koperasi harus menghadapi kelemahannya sebagai berikut59 :

1. Pembinaan hubungan antara alat perlengkapan koperasi, khususnya antara pengurus dan manajer, yang masih perlu ditingkatkan. Hal ini antara lain mengingat perlunya koordinasi yang mantab dan pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas. Harus dihindarkan apabila ada pengurus yang mengambil wewenang manajer melaksanakan tugas operasional.

2. Kebijaksanaan dan program kerja koperasi masih cenderung timbul sebagai prakarsa pemerintah. Program-program yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan anggota masih ada yang belum sepenuhnya dipadukan dengan program-program yang timbul dari prakarsa pemerintah. Keputusan koperasi yang mandiri masih belum dapat berkembang.

3. Organisasi tingkat sekunder, seperti Pusat Koperasi dan Induk koperasi, tampak belum sepenuhnya dapat memberikan pelayanan kepada koperasi primer, khususnya meningkatkan kemampuan dalam bidang organisasi, administrasi, dan manjemen.

4. Kerja sama koperasi dan lembaga non-koperasi telah ada yang berlangsung atas landasan saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Tetapi, apabila kurang hati-hati dalam membinannya ada kerjasama yang cenderung mengarah pada hilangnya kemandirian koperasi.

5. Kemampuan pemupukan modal usaha yang bersumber dari anggota dan hasil usaha koperasi, walaupun cukup memadai perkembangannya namun ternyata masih sangat terbatas.

59 Hasil wawancara dengan Jallepen Sipayung,S.H,Ketua (KSP) Cinta Kasih Krakatau Bilal Medan

6. Dalam usaha memperoleh kredit dari bank, koperasi masih menghadapi kesulitan untuk memenuhi persyaratanyang ditentukan. Demikianlah, maka pemupukan modal koperasi walaupun cepat perkembangannya hasilnya masih terbatas juga.

7. Keterpaduan gerak, pengertian, pembinaan, dan pengawasan terhadap gerakan koperasi dari berbagai instansi masih perlu ditingkatkan

8. Masalah lain yang dihadapi dalam pelaksanaan pembinaan koperasi pada tingkat perkembangan seperti sekarang ini adalah masih kurangnya petugas pembina koperasi, baik dalam jumlah maupun mutunya.

9. Masalah permodalan, penguasaan teknologi, akses informasi, permasalahan pemasaran, dan perlindungan hukum.

10. Kurangnya dana sehingga fasilitas-fasilitas yang sudah ada tidak dirawat, hal ini menyebabkan koperasi tertinggal karena kemajan teknologi yang sangat cepat.

Dokumen terkait