• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI

A. Gambaran Umum Koperasi Simpan Pinjam Cinta kasih Krakatau Bilal Medan

Koperasi Simpan Pinjam Cinta Kasih Krakatau Bilal ini pada awalnya merupakan unit usaha yang ada pada KUD Kasih yang berdiri sejak 1988 dengan badan hukum nomor 863/A/BH/XXII/1992 Awalnya, KUD ini hanya mempunyai anggota sebanyak 111 orang dan memiliki satu unit usaha yaitu pertokoan yang menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota dan masyarakat sekitar. Desa Martubung yang berlokasi jauh dari keramaian kota dan terbatasnya sarana transportasi pada masa itu menimbulkan kesulitan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga, keberadaan unit usaha pertokoan ini,minimalnya dapat mengatasi kendala tersebut.

Dalam perjalanan waktu, pengurus KUD Kasih pun berinisiatif untuk membuat anggota tersenyum dengan menambah unit-unit usaha baru. Ini di-maksudkan agar anggota lebih mudah memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus ke kota. Jallepen Sipayung,S.H,Ketua,dengan dibantu sekretaris Idariani,S.E terus berupaya memenuhi kebutuhan anggota maupun masyarakat luas dengan unit-unit usaha baru. Unit usaha yang kemudian dibuka adalah perdagangan hasil-hasil bumi. Komoditas unggulannya yaitu pala dan cengkeh. Peran KUD menampung hasil-hasil pertanian dan memasarkannya ke luar daerah.Hal ini dilakukan dengan menjalin kemitraan dengan para pengusaha di kota-kota besar, seperti pengusaha di Medan dan Jakarta. Dengan pola kemitraan ini kendala permodalan dapat diatasi. Upaya pengurus untuk membuka usaha baru terus bergulir dengan membuka unit usaha simpan pinjam (USP), transportasi darat, unit usaha pengadaan BBM, unit usaha pelistrikan, dan unit usaha hiburan anak berupa Play Station. Dalam hal ini semua unit usaha yang dilaksanakan mulai menunjukan hasil dan memberi harapan kesejahteraan bagi anggota maupun masyarakat.

Kebersamaan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan bersama menjadi kekuatan koperasi sebagai badan usaha. Dalam laporan pertanggungjawaban pengurus Rapat Angota Tahunan (RAT) tahun buku 2001–2005, jelas terlihat aktivitas usaha KUD Kasih walau pada masa itu kondisi wilayah kerja KUD masih dilanda konflik. Upaya KUD yang terus berusaha menjalankan kegiatan usaha merupakan salah satu sumbangsih untuk terus membangkitkan roda ekonomi masyarakat.

Melihat semangat pengurus untuk membangun koperasi tanpa henti ini pun kemudian mendapat perhatian dari pihak luar. Salah satunya adalah pemerintah pusat. Kementerian Koperasi dan UKM melihat jelas kondisi objektif akan kebutuhan yang diperlukan KUD dalam rangka pengembangan usaha. Pada 2005 Kementerian Koperasi dan UKM menyalurkan bantuan pengembangan usaha mikro sebesar Rp 1,2 miliar. Bantuan ini merupakan dana bergulir untuk pengadaan satu unit kapal ikan. Selain bantuan tersebut KUD masih menerima da-na bergulir untuk modal perkuatan sektor agribisnis sebesar Rp 600 juta yang khusus dikelola terpisah dari usaha induk. Sehingga pada 22 Nopember 2004 pengurus KUD Kasih membentuk KSP bernama Cinta Kasih, dengan badan hukum No 36/32/BH/III/2004 yang beranggotakan 359 orang.

Kini koperasi Simpan Pinjam Cinta Kasih telah memiliki struktur kepengurusan sendiri yang berbeda dengan KUD Kasih, dengan mempunyai gedung masing-masing agar kualitas pelayanan dapat ditingkatkan, dengan KUD Kasih Menjadi kantor kas.

Manajemen kelembagaan Koperasi

Yang dimaksud perangkat organisasi koperasi menurut pasal 31 Undang-Undang koperasi nomor 17 tahun 2012 73:

1. Rapat Anggota 2. Pengurus

73 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkooperasian,pasal 31

3. Pengawas

Tiga serangkai (tri partiet) inilah yang dikenal sebagai manajemen koperasi yang akan menjalankan tata laksana kehidupan koperasi.

Rapat Anggota

A. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi B. Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam

anggaran dasar koperasi.

C. Keputusan penting rapat anggota menetapkan:

1. Anggaran dasar dan Anggaran rumah tangga Koperasi

2. Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi 3. pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas 4. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta

pengesahan laporan keuangan

5. pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya 6. pembagian sisa hasil usaha (SHU)

7. penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

D. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

E. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

F. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.

G. Hak suara dalam koperasi sekunder dapat diatur dalam anggaran dasar dengan mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha koperasi anggota secara berimbang.

H. Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas mengenai pengelolaan Koperasi.

I. Rapat anggota diselenggarakan paling sedikit sekali dalam satu tahun.

J. Rapat anggota untuk mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus diselenggarakan paling lambat 6 (enam) setelah tahun buku berakhir.

K. Selain Rapat Anggota biasa sebagai mana telah diuraikan, Koperasi dapat melakukan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota.

L. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan pengurus yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar.

M. Rapat anggota Luar Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan wewenang Rapat Anggota Biasa. Persyaratan, tata cara dan tempat penyelenggaraan Rapat Anggota biasa dan Rapat Anggota Luar Biasa diatur dalam Anggaran Dasar.

PENGURUS

Susunan Pengurus dan Pengawas Koperasi Simpan Pinjam Cinta Kasih Krakatau Bilal Medan

Pengurus :

Ketua : Jallepen Sipayung,S.H Sekretaris : Idariani,S.E

Bendahara : Rosida.Hutabarat,S.E Manejer : Edisman Silalahi,S.E Pengawas

Ketua : Yacob Was,S.H

1. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota, 2. Pengurus merupakan pemegang kuasa (mandataris) Rapat Anggota,

3. Untuk pertama kali ( koperasi yang baru berdiri ), susunan dan nama anggota Pengurus dicantumkan dalam akta pendirian koperasi,

4. Masa jabatan Pengurus paling lama 5 (lima) tahun,

5. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi, Pengurus bertugas:

1. Mengelola koperasi dan usahanya,

2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi (RAPBK),

3. Menyelenggarakan rapat anggota,

4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,

5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib, 6. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

Pengurus berwenang:

1. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan,

2. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi,

3. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggungjawabnya dan keputusan Rapat Anggota,

4. Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola ( manajer, kepala unit dan karyawan koperasi lainnya ) yang diberi wewenang untuk mengelola usaha. Dalam hal pengurus koperasi bermaksud untuk mengangkat Pengelola, maka rencana pengangkatan tersebut diajukan kepada Rapat Anggota untuk mendapat persetujuan. Pengelola

bertanggung jawab kepada pengurus. Hubungan antara pengurus dengan pengelola usaha merupakan hubungan kerja berdasarkan kontrak (perikanan).

5. Pengurus baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, menanggung kerugian yang diderita koperasi, karena tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan atau kelalaian,

6. Disamping penggantian kerugian tersebut, apabila tindakan itu dilakukan dengan kesengajaan, tidak menutup kemungkinan bagi penuntut umum untuk melakukan penuntutan.

7. Setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu ) bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan, Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya:

a. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan,

b. Keadaan dan usaha Koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.

Laporan tahunan yang dimaksud harus ditanda tangani oleh semua anggota pengurus, apabila salah seorang anggota Pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota yang bersangkutan menjelaskan menjelaskan alasan secara tertulis.

Tugas pengurus secara perorangan A. Ketua

1. Bertugas mengkoordinasikan kegiatan seluruh pengurus dan menangani tugas pengurus yang berhalangan, memimpin rapat dan mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.

2. Berfungsi selaku penguru maupun pimpinanan.

3. Bertanggungjawab pada rapat anggota

4. Berwenang melakukan segala kegiatan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus dalam mengambil

keputusan tentang hal-hal yang prinsip, serta menandatangani surat-surat bersama Sekretaris, serta surat-surat berharga bersama Bendahara.

B. Sekretaris

1. Bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan dibidang kesekretariatan, keanggotaan dan pendidikan.

2. Berfungsi sebagai Pengurus selaku Sekretaris.

3. Berwenang menentukan kebijaksanaan dan melakukan segala perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya sesuai keputusan rapat pengurus, serta menandatangani surat bersama unsur Ketua.

C. Bendahara

1. Bertugas mengelolah keuangan (menerima,menyimpan dan melakukan pembayaran), membina administrasi keuangan dan pembukuan.

2. Berfungsi sebagai pengurus selaku bendahara.

3. Berwenang menentukan kebijakan dan melakukan segala perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya, serta menandatangani surat-surat berharga bersama unsur Ketua.

4. Bertanggungjawab kepada rapat pengurus lengkap melalui ketua.

D. Manejer

Manajer adalah seorang tenaga profesional yang memiliki kemampuan sebagai pemimpin tingkat pengelola, yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus setelah dikonsultasikan dengan Pengawas.

Tugas , Fungsi dan Tanggungjawab manajer :

1. Tugas manajer adalah mengkordinasikan seluruh kegiatan usaha, administrasi, organisasi dan ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan administratif kepada pengurus dan pengawas.

2. Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer berfungsi ; a. Sebagai pemimpin tingkat pengelolah

b. Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan keuangan.

c. Mengkordinasikan kegiatan kepala – kepala unit usaha, kepala sekretariat dan kepala keuangan dalam upaya mengatur, membina baik yang bersifat teknis maupun administratif.

3. Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh pengurus.

4. Bertanggungjawab kepada pengurus melalui ketua.

Tata kerja Manejer ;

a. Manajer dapat menghadiri Rapat Anggota, Rapat Pengurus dan Rapat gabungan.

b. Manajer membantu sekretaris dalam menyiapkan bahan – bahan yang dibahas dalam rapat.

c. Manejer membantu mencatat seluruh keputusan atau kebijaksanaan yang diambil dalam rapat dan merahasiakannya.

d. Manejer mengatur pelaksanaan kegiatan usaha operasional atas keputusan yang telah diambil dalam rapat.

e. Manejer melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada pengurus.

f. Manejer bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan tugas.

E.Pengawas

1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota, 2. Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat anggota,

3. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

Pengawas bertugas:

1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi.

2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

Pengawas berwenang:

1. Meneliti catatan yang ada pada Koperasi.

2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

3. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ke tiga.

Dalam kondisi tertentu koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan public,Dalam hal Koperasi mengangkat Pengelola, Pengawas dapat diadakan secara tetap atau diadakan pada waktu diperlukan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Hal ini tidak mengurangi arti Pengawas sebagai perangkat Organisasi Koperasi dan memberi kesempatan kepada Koperasi untuk memilih Pengawas secara tetap atau pada waktu diperlukan sesuai dengan keperluannya. Pengawas yang diadakan pada waktu diperlukan tersebut melakukan pengawasan sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh rapat anggota.

Manajemen Keanggotaan Koperasi

Anggota koperasi adalah asset/kekayaan sumberdaya manusia koperasi yang sangat penting bagi koperasi. Identitas ganda anggota koperasi sebagai pemilik dan pelanggan akan menentukan dimensi partisipasi anggota yang akan menentukan sukses atau tidaknya koperasi dalam melakukan persaingan dengan perusahaan kapitalistik baik perusahaan perseorangan, persekutuan (CV atau Firma) maupun perseroan terbatas.Nyawa koperasi terletak pada partisipasi anggota.

Partisipasi anggota sebagai pemilik dapat diwujudkan berupa keikutsertaan anggota dalam pengambilan keputusan, kontribusi modal (berupa simpanan pokok dan simpanan wajib), pengelolaan, serta partisipasi dibidang pengawasan dan pengendalian. Partisipasi anggota sebagai pelanggan ditunjukkan dalam pemanfaatan pelayanan (peminjaman, pembelian, maupun pemasaran) yang diselenggarakan oleh perusahaan koperasi. Hanya dengan cara demikian anggota akan merasakan manfaat berkoperasi yang pada gilirannya akan tumbuh rasa tanggung jawab dan rasa memiliki koperasi dan dapat dijamin koperasi akan tumbuh dan berkembang.

Sangat berbeda dengan kedudukan anggota atau pemilik pada perusahaan kapitalistik persekutuan dan perseroan terbatas yang hanya memiliki identitas tunggal yaitu hanya sebagai pemilik saja.Kewajiban pemilik persekutuan atau pemegang saham adalah turut serta dalam pengambilan keputusan dan menyetor modal dengan tujuan memperoleh balas jasa modal berupa bagian dari keuntungan perusahaan deviden yang besarnya sesuai dengan perjanjian.Tetapi para pemilik tidak mempunyai kewajiban untuk menggunakan/memanfaatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaannya.Perusahaan menghasilkan barang dan jasa untuk kebutuhan pasar masyarakat umum dalam rangka mencari keuntungan guna memperkaya para pemiliknya.

Karena kondisi hidup dan matinya koperasi sangat ditentukan oleh derajat partisipasi anggotanya, maka keanggotaan koperasi harus dikelola sebaik-baiknya agar diperoleh anggota koperasi yang memiliki potensi ekonomi (dapat sebagai produsen, konsumen, atau pemilik faktor produksi tenaga kerja/keahlian), kesadaran dan komitmen berkoperasi, dedikasi dan loyalitas/kesetiaan yang tinggi, yang akan djelmakan dalam bentuk kualitas partisipasinya.

Anggota KSP Cinta Kasih adalah anggota aktif yang dimekarkan / diahlikan dari KUD Kasih ke KSP Cinta Kasih sesuai rapat khusus KUD Kasih dan ditetapkan dalam Keputusan RAT KUD Kasih tahun buku 2004.

Tabel 1.1 Perkembangan Anggota KSP CINTA KASIH

Tahun

Jumlah Anggota

Aktif Pasif

2009 366 Orang 10 Orang

2010 366 Orang 12 Orang

2011 367 Orang 16 Orang

2012 367 Orang 14 Orang

Sumber : RAT KSP CINTA KASIH KRAKATAU BILAL MEDAN Adapun komposisi keanggotaan KSP Cinta Kasih di kelompokan atau di klasifikasi dalam beberapa kelompok yaitu, jumlah anggota penuh, anggota baru, calon anggota, anggota yang mencabut kekayaan dan anggota yang telah meninggal,maka berdasarkan data – data yng diperoleh dari RAT KSP CINTA KASIH kami mengelompokannya menjadi dua kelompok besar yaitu menjadi Anggota Aktif dan Anggota Pasif yang tersaji pada tabel di atas.

Kegiatan Usaha Koperasi

Kegiatan usaha simpan pinjam dari KSP CINTA KASIH meliputi kegiatan penarikan/penghimpunan dana dan penyaluran kembali dana tersebut dalam bentuk pinjaman.

Secara garis besar kegiatan tersebut dapat dibedakan menjadi:

1. Sumber dana: yaitu KSP melakukan penarikan dana dari anggota dan pihak-pihak lainnya. Dari anggota dapat berupa tabungan, simpanan atau dalam bentuk lainnya. Sedangkan dari pihak lain dapat berupa pinjaman atau penyertaan lainnya.

2. Penggunaan dana: KSP melakukan kegiatan usaha yang berhubungan dengan penggunaan atau pengalokasian dana terutama dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan.

Dengan kata lain KSP Cinta Kasih menghadapi dua kegiatan yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya:

1. Pada satu sisi, dana simpanan yang terkumpul harus disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada anggota yang membutuhkan. Berarti terjadi arus

2013 366 Orang 16 Orang

2014 364 Orang 13 Orang

2015 350 Orang 17 Orang

dana keluar dan akan kembali diterima secara bertahap pada masa yang akan datang.

2. Pada sisi lain, KSP harus mampu melayani anggota penyimpan yang hendak menarik kembali simpanannya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Oleh karena itu, KSP CINTA KASIH harus mampu mengatur arus dana agar selalu seimbang antara arus dana yang masuk dan arus dana yang keluar.

Arus dana masuk di KSP CINTA KASIH terdiri dari:

1. Penerimaan simpanan pokok dan simpanan wajib untuk KSP, dan modal disetor untuk USP.

2. Penerimaan angsuran pinjaman, baik pokok maupun bunga.

3. Penerimaan pendapatan operasional berupa pendapatan bunga pinjaman, provisi dan administrasi.

4. Penerimaan simpanan berupa tabungan atau simpanan berjangka anggota, calon anggota, Koperasi lain dan atau anggotanya.

5. Penerimaan dana dari pihak ketiga berupa pinjaman, untuk KSP dan modal tidak tetap untuk USP.

6. Penerimaan pendapatan bunga, atas tabungan atau deposito KSP Cinta Kasih di Bank

Sedangkan arus dana keluar di KSP CINTA KASIH terdiri dari:

1. Pemberian pinjaman

2. Penarikan simpanan berupa tabungan atau simpanan berjangka anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya.

3. Pembayaran biaya-biaya usaha dan organisasi.

4. Penyetoran ke bank.

5. Pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib untuk anggota KSP yang keluar.

6. Pengembalian pinjaman kepada pihak ketiga beserta bunganya.

Dari pengalaman sehari-hari dapat diperkirakan besarnya pengeluaran dalam setiap hari, minggu atau bulan, sehingga likuiditas minimum dapat

ditetapkan secara lebih tepat. Kesemuanya itu perlu didukung oleh pencatatan-pencatatan yang akurat, teliti, rapi dan sistematis.

Penghimpunan Dana KSP CINTA KASIH

Penghimpunan dana adalah usaha untuk mengumpulkan dana dari berbagai sumber, baik dari anggota maupun pihak lain. Dana dari berbagai sumber tersebut dapat berupa hutang atau kekayaan bersih (ekuitas). Untuk lebih jelasnya jenis-jenis sumber dana tersebut adalah bagai berikut:

1. Dari sumber berupa hutang:

a. Tabungan.

b. Simpanan Berjangka.

c. Pinjaman yang Diterima.

2. Dari sumber berupa kekayaan bersih:

a. Modal Sendiri yang terdiri dari:

- Simpanan Pokok - Simpanan Wajib - Simpanan Khusus b. Cadangan Umum

c. Cadangan Tujuan Risiko Donasi SHU Tahun Berjalan

Dari keseluruhan sumber dana tersebut, sumber dana utama adalah simpanan, sehingga perlu diberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang simpanan. Menurut PP 9 Tahun 1995 simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut adalah simpanan yang merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu terdapat jenis simpanan lain dari anggota

yang merupakan kekayaan bersih bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi KSP).

Jenis-jenis Simpanan KSP CINTA KASIH 1. Simpanan Pokok (KSP)

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota,besarnya simpanan pokok yang harus dibayarkan sebesar Rp.50.000.Simpanan pokok tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.

2. Simpanan Wajib (KSP)

Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, wajib dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.

Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.

Besarnya simpanan wajib di KSP CINTA KASIH adalah Rp.15.000/bulan.

3. Tabungan Koperasi / Simpanan Anggota

Tabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan oleh anggota yang bersangkutan atau kuasanya dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi, setiap saat pada hari kerja Koperasi. Besarnya tabungan ini adalah sesuai dengan kemampuan anggota KSP Cinta Kasih untuk menyimpan yang sesuai dengan pendapatan yang diperolehnya.

Faktor-faktor yang selalu diperhatikan oleh KSP CINTA KASIH agar anggota berminat menyimpan di koperasi antara lain adalah:

1. Keamanan dana, dalam arti dapat ditarik kembali oleh pemiliknya sesuai dengan perjanjian.

2. Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpanan atau insentif lainnya dan diterima oleh anggota sesuai dengan perjanjian.

3. Bahwa menabung di KSP CINTA KASIH merupakan wujud dari partisipasi anggota di dalam kedudukannya sebagai pengguna jasa, dan karena itu anggota merasakan adanya kedudukan yang lebih istimewa dibandingkan dengan menabung di tempat lain. Keistimewaan anggota tersebut antara lain misalnya karena menerima sisa hasil usaha pada akhir tahun buku, ikut serta mengambil keputusan koperasi dan lain-lain.

Simpanan Berjangka Koperasi

Simpanan berjangka koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan satu kali untuk suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu tersebut berakhir. Simpanan ini pada KSP CINTA KASIH biasanya merupakan simpanan lain – lain yang disimpan di koperasi dan biasanya baru akan diambil pada saat hari Natal dan saat pembayaran biaya sekolah anak – anak mereka di awal semester baru.

Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan simpanan berjangka dapat meliputi:

a. Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkan terlebih dulu untuk menjadi penabung.

b. Jumlah setoran minimal.

c. Sebagai imbalan, penyimpanan akan mendapatkan bunga sesuai dengan jangka waktu dari simpanan berjangka tersebut:

d. Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiap akhir bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo tabungan.

Penyaluran Dana KSP CINTA KASIH

Penyaluran dana dalam bentuk pinjaman merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana KSP/USP. Oleh karena itu, sumber utama pendapatan KSP/USP berasal dari kegiatan penyaluran pinjaman ini, yaitu pendapatan bunga. Menurut PP No. 9/1995 pinjaman adalah penyediaan dana atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara KSP/USP dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.

Penyaluran pinjaman selalu berhadapan dengan Ketidakpastian dan karena itu selalu mengandung risiko. Risiko tersebut, sekecil apapun biasanya tidak akan sampai ke titik nol. Tugas KSP/USP adalah meminimalkan risiko itu, sebab yang disalurkan sebagai pinjaman sebagian besar merupakan dana yang berasal dari simpanan anggota (apalagi bila dana tersebut berasal dari bukan anggota). Sebagai konsekuensinya, maka penyaluran pinjaman harus didasarkan kepada prinsip kehati-hatian. Hati-hati bukan berarti mempersulit pemberian pinjaman, tetapi selalu didahului dengan perhitungan-perhitungan bahwa:

1. Pemberian pinjaman akan memberi manfaat kepada yang menerima, dan 2. Diyakini bahwa pinjaman dapat dibayar kembali oleh peminjam sesuai

dengan perjanjian.

Dalam kaitannya dengan jumlah pinjaman yang diberikan, dalam prakteknya banyak KSP/USP yang memberikan batas maksimum pemberian pinjaman berdasarkan jumlah yang telah disetor oleh anggota. Pembatasan jumlah maksimum tersebut mencerminkan sikap kehati-hatian dari koperasi. Jumlah

Dalam kaitannya dengan jumlah pinjaman yang diberikan, dalam prakteknya banyak KSP/USP yang memberikan batas maksimum pemberian pinjaman berdasarkan jumlah yang telah disetor oleh anggota. Pembatasan jumlah maksimum tersebut mencerminkan sikap kehati-hatian dari koperasi. Jumlah

Dokumen terkait