• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

2.2.2 Faktor-faktor Pokok dalam Perkembangan Karier

2.2.2.2 Faktor-faktor Eksternal

Menurut Winkel (2007: 653) “faktor-faktor eksternal dapat dibedakan yang satu dengan yang lain, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain karena bersama-sama menciptakan keseluruhan ruang gerak hidup”. faktor eksternal terkait yang akan dijelaskan sebagai berikut:

(1) Masyarakat, yaitu lingkungan sosial budaya dimana seseorang dibesarkan. (2) Keadaan sosial ekonomi negara atau daerah, yaitu laju pertumbuhan ekonomi

yang lambat atau cepat, stratifikasi masyarakat, serta diversifikasi masyarakat atas kelompok yang terbuka atau tertutup dari kelompok lain.

(3) Status ekonomi keluarga, yaitu tingkat pendidikan orang tua, tinggi rendahnya pendapatan orang tua, jabatan ayah atau jabatan ayah dan ibu, daerah tempat tinggal, dan suku bangsa.

(4) Pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan keluarga inti, yaitu seluruh anggota keluarga menyatakan segala harapan mereka serta mengkomunikasikan pandangan dan sikap tertentu terhadap pendidikan dan pekerjaan.

(5) Pendidikan sekolah, yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada anak didik dari konselor atau tenaga pengajar mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam bekerja.

(6) Pergaulan dengan teman sebaya, yaitu beraneka ragam pandangan dan variasi harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari. (7) Tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap program

studi atau latihan, yang mempersiapkan seseorang untuk diterima pada jabatan tertentu dan berhasil di dalamnya.

Sejalan dengan itu ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan karier menurut Sukardi (1987:44) antara lain sebagai berikut:

(1) Kemampuan intelegensi

Secara luas diakui adanya suatu perbedaan kecepatan dan kesempurnaan individu dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapinya, sehingga hal itu memeperkuat asumsi bahwa kemampuan intelegensi itu memang ada dan berbeda-beda pada setiap orang, dimana orang yang memiliki taraf intelegensi yang lebih tinggi lebih cepat untuk memecahkan masalah yang sama bila dibandingkan dengan orang yang memiliki taraf intelegensi yang lebih rendah.

(2) Bakat

Bakat ialah suatu kondisi, suatu kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang. Untuk itulah kiranya perlu sedini mungkin bakat-bakat yang dimiliki seseorang atau anak-anak di sekolah diketahui dalam rangka memberikan bimbingan belajar yang paling sesuai dengan bakat-bakatnya dan lebih lanjut dalam rangka memprediksi bidang kerja, jabatan dan karir pada murid setelah menamatkan studinya.

(3) Minat

Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi dalam suatu karir. Tidak mungkin orang yang tidak berminat terhadap suatu pekerjaan akan dapat menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik.

(4) Sikap

Sikap adalah suatu kesiapan pada seseorang untuk bertindak, secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Dalam pengertian lain sikap adalah suatu kecenderungan yang relatif stabil yang dimiliki individu dalam mereaksi terhadap dirinya sendiri, orang lain, atau rekasi tertentu.

(5) Kepribadian

Kepribadian dapat diartikan sebagai suatu organisasi yang dinamis di dalam individu dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian-penyesuaian yang unik terhadap lingkungannya. Setiap individu mempunyai

kepribadiannya masing-masing yang berbeda dengan orang lain, bahkan tidak ada seorangpun di dunia ini yang identik, sekalipun lahir kembar dari satu telur. (6) Nilai

Nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Di mana nilai bagi manusia dipergunakan sebagai patokan dalam melakukan tindakan. Dengan demikian faktor nilai meiliki pengaruh yang penting bagi individu dalam mennetukan pola arah pilih karir.

(7) Hobi

Hobi adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan individu karena kegiatan tersebut merupakan kegemarannya atau kesenangannya. Dengan hobi yang dimilikinya seseorang memilih pekerjaan yang sesuai sudah barang tentu berpengaruh terhadap prestasi kerja.

(8) Prestasi

Pengguasaan terhadap materi pelajaran dalam pendidikan yang sedang ditekuninya oleh individu berpengaruh terhadap arah pilih pekerjaan dikemudian hari.

(9) Ketrampilan

Ketrampilan dapat diartikan pula cakap atau cekatan dalam mengerjakan sesuatu. Dalam kata lain ketrampilam adalah penguasaan individu terhadap suatu perbuatan.

(10)Penggunaan Waktu Senggang

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar jam pelajaran sekolah digunakan untuk menunjang hobinya atau untuk rekreasi.

(11)Aspirasi dan pengetahuan sekolah

Aspirasi dengan pendidikan sambungan yang diinginkan yang berkaitan dengan perwujudan dari cita-citanya. Pendidikan mana yang memungkinkan mereka memperoleh ketrampilan, pengetahuan dalam rangka menyiapkan diri memasuki dunia kerja.

(12)Pengalaman kerja

Pengalaman kerja yang dialami siswa pada waktu duduk di sekolah atau di luar sekolah.

(13)Pengetahuan dunia kerja

Pengetahuan yang selama ini dimiliki anak, termasuk dunia kerja, persyaratan, kualifikasi, jabatan struktural, promosi jabatan, gaji yang diterima, hak dan kewajiban, tempat pekerjaan itu berada, dan lain-lain.

(14)Kemampuan dan keterbatasan fisik dan penampilan lahiriah

Kemampuan fisik misalnya termasuk badan yang tinggi dan tampan, badan yang kurus, pendek, dan cebol, tahan dengan panas, takut dengan orang ramai, penampilan yang semrawut, berbicara yang meledak-ledak, angker dan kasar. (15)Masalah dan keterbatasan pribadi

Masalah dari aspek diri sendiri ialah selalu ada kecenderungan yang bertentangan apabila menghadapi masalah tertentu sehingga mereka merasa tidak senang, benci, khawatir, takut, pasrah dan bingung apa yang harus dikerjakan. Sedangkan aspek dari segi masyarakat, apabila individu dalam tingkah laku dan tindak tanduknya yang menyimpang dari tradisi masyarakat, misalnya tindakan agresif berupa merusak, melawan norma-norma masyarakat, atau mengasingkan

diri. Keterbatasn pribadi adalah misalnya mudah meledakan emosinya, cepat marah, mudah dihasut, dapat mengendalikan diri, mau menang sendiri, dan lain sebagainya.

Selain faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan karier di atas, Sukardi (1987: 49) mengemukakan bahwa selain faktor yang ada pada diri individu, kelompok-kelompok memiliki pola kecenderungan yang berpengaruh terhadap pola pilihan jabatan. Kelompok itu termasuk kelompok primer yaitu kelompok yang erat hubungannya dengan individu dan kelompok sekunder yaitu kelompok yang tidak erat hubungannya dengan individu tetapi mempunyai tujuan-tujuan yang sama.

Berikut ini penjelasan mengenai kelompok primer yang memiliki pengaruh terhadap pilihan jabatan:

(1) Kelompok Primer

Menurut Sukardi (1987: 50) kelompok primer diwarnai oleh bentuk-bentuk hubungan yang bersifat pribadi dan akrab serta terjadi secara terus menerus. Keluarga merupakan bentuk kelompok primer yang memiliki kemantapan dan kompak. Keluarga merupakan lingkungan yang memberikan pengalaman sosial yang pertama. Orang tua baik ayah, ibu, serta kakak dan adik yang ada dalam lingkungan rumah tangga, secara sadar memberikan nasihat kepada anggotanya tentang suatu masalah atau tentang suatu pekerjaan tertentu.

Peranan pekerjaan, jabatan, atau karir telah dipelajari oleh anak melalui orang tua, keluarga atau anggota keluarga lainnya di rumah. Orang tua di rumah telah memberikan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung tentang

pekerjaan, jabatan atau karir tertentu yang ada dalam dunia kerja. Latar belakang sosial ekonomi orang memiliki pengaruh tertentu terhadap arah pilihan jabatan anak. Menurut Ginzberg (dalam Sukardi 1987:51) bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga berada memiliki kecenderungan untuk memilih memasuki perguruan tinggi dan kemudian memilih lapangan kerja profesional, sedangkan anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu memiliki kecenderungan arah pilih pekerjaan yang bersifat keterampilan yang lebih tinggi dibandingkan dari orang tuanya.

Selanjutnya Sukardi (1987: 52) mengemukakan bahwa faktor-faktor sosial yang berhubungan dengan kelompok primer yang berpengaruh terhadap arah pilih jabatan di antaranya:

(1) Jenis pekerjaan dan penghasilan orang tua. (2) Pendidikan tertinggi orang tua.

(3) Tempat tinggal orang tua. (4) Status sosial ekonomi orang tua.

(5) Suku bangsa, agama dan kepercayaan yang dianut orang tua.

(6) Keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal orang tua. (7) Harapan orang tua terhadap pendidikan anak.

(8) Sikap dan taggapan orang tua terhadap prestasi yang dicapai anak.

(9) Sikap dan tanggapan orang tua terhadap teman-teman atau teman sebaya anak-anaknya.

(10) Pekerjaan yang didambakan dan dicita-citakan orang terhadap anaknya.

(11) Kedudukan dan peranan anak dalam keluarga. (12) Hubungan dan sikap saudaranya terhadap anak.

(13) Nilai-nilai dan norma-norma yang dimiliki dan dianut orang tua.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keluarga sangat mempengaruhi pemilihan karier bagi anak, terutama peran orang tua dalam memberikan pendidikan dan informasi tentang pekerjaan. Selain itu keadaan

sosial ekonomi, jabatan orang tua, pendidikan orang tua, tempat tinggal, dan suku bangsa juga merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan karier bagi anak.

Selanjutnya penjelasan mengenai kelompok sekunder yang memiliki pengaruh terhadap pilihan jabatan yaitu:

(2) Kelompok Sekunder

Menurut Sukardi (1987: 53) kelompok sekunder ialah didasarkan atas kepentingan-kepentingan tertentu yang mewarnai aktivitas, gerak-gerik kelompok itu. Tujuan dari kelompok sekunder ini adalah untuk mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat secara bersama-sama, obyektif, dan rasional. Kelompok sekunder memiliki pengaruh dalam menentukan arah minat jabatan anak. Kelompok ini termasuk (1) keadaan teman sebaya, (2) sifat dan sikap teman sebaya, dan (3) tujuan dan nilai-nilai dari kelompok teman sebaya.

Dari penjelasan kelompok sekunder yang memiliki pengaruh terhadap pemilihan jabatan di atas, dapat disimpulkan bahwa teman sebaya memiliki pengaruh yang besar dalam pemilihan karir anak. Oleh sebab itulah tujuan anak-anak memilih sekolah tak lepas dari pengaruh teman sebayanya.

Dokumen terkait