• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KAMPANYE PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN

III. 4. Faktor – Faktor Kemenangan

59 http://suaraperempuanpesada.wordpress.com/2010/04/27/sofyan-tan-%E2%80%93-nelly-armayanti/.Diambil Tanggal 18

April 2012.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Medan periode 2004 – 2009, yang dinilai sebagian pengamat memiliki reputasi yang cukup baik. Juga dr. Sofyan Tan yang memiliki basis pendukung yang banyak pula. Perlu digarisbawahi bahwa dr. Sofyan Tan berasal dari etnis Tionghoa, yang notabene adalah yang terbanyak kedua mendiami kota Medan setelah etnis Jawa. Dan perlu diketahui bahwa sesuai data dari Badan Pusat Statistik bahwa 75 % warga etnis Tionghoa tinggal di daerah pusat kota Medan yang merupakan pusat pedagangan dan perbelanjaan. Makanya wajar jika hal tersebut menjadi salah satu faktor dr. Sofyan Tan meraih banyak suara di daerah pusat kota Medan. Mengapa begitu? Karena sejak pasca runtuhnya rezim Orde Baru, orang – orang yang beretnis Tionghoa perlahan – lahan dapat menegakkan kembali identitas sebagai kelompok etnik, sekaligus sebagai momentum bangkitnya etnis Tionghoa dalam percaturan politik di kota Medan. Hal tersebut juga dilatarbelakangi bahwa sejak runtuhnya rezim Orde Baru, orang – orang yang beretnis Tionghoa melihatnya sebagai peluang karena tidak ada lagi hambatan bagi etnik Tionghoa mengikuti kegiatan politik. Sangat dimaklumi bahwa pada masa Orde Baru, ruang gerak orang – orang yang beretnis Tionghoa ketika itu sangat dibatasi, bahkan cenderung didiskriminasi. Misalnya diskriminasi dalam bentuk memperkuat sentimen anti Tionghoa yang sering dijadikan kambing hitam setiap kali ada gejolak sosial, mengekalkan pribumi dan bukan pribumi, melarang pemakaian aksara Tionghoa, dan membatasi akses Tionghoa di luar bidang ekonomi, termasuk membatasi memasuki sekolah dan perguruan tinggi, dan masih banyak lagi.

Berangkat dari fenomena tersebut, dr Sofyan Tan berusaha menghapus stigma buruk yang melekat pada etnis Tionghoa dengan cara antara lain melakukan dialog antar – agama, mendorong usaha kecil, berkecimpung di organisasi kepemudaan, dan mendirikan sekolah pembauran yang menjulangkan namanya menjadi terkenal sebagai tokoh pembauran Sumatera Utara. Makanya bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, latar belakang dari sosok dr. Sofyan Tan yang dikenal sebagai bapak pembauran lintas suku, agama, ras, dan antar golongan tersebut dapat dilihat sebagai peluang yang menguntungkan untuk

menjaring massa dan memperluas pasar masyarakat yang potensial mendukung calon yang diusung oleh partai yang berlambang banteng moncong putih tersebut. Dan tentu saja bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, mereka tidak akan sulit untuk memperkenalkan dr. Sofyan Tan kepada masyarakat luas yang belum mengenal sosok dr. Sofyan Tan, karena ibarat sebuah produk berkualitas bagus yang dilengkapi berbagai keunggulan – keunggulan yang ditawarkan kepada masyarakat, maka dr. Sofyan Tan adalah sebuah produk politik yang memang sudah berkualitas bagus jauh sebelum dr. Sofyan Tan bergabung menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dikarenakan latar belakang dari dr. Sofyan Tan yang sejak masih muda sudah berbuat banyak untuk semua lapisan masyarakat. Hal tersebut, berdasarkan hasil wawancara dengan Drs. Soetarto, MSi selaku wakil sekretaris bidang internal partai, juga sesuai dengan ideologi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang nasionalis berkarakter kebangsaan dan berwawasan nasional, yang tentu saja tidak akan melihat seseorang itu berasal dari suku apa, etnis apa, atau apapun hal itu seperti bunyi semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda – beda tapi tetap bersatu. Ditambah faktor sosiokultural dari masyarakat kota Medan yang sangat majemuk dan beragam, dilihat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai peluang yang bagus untuk menjalankan strategi kampanye mereka.

Kalau dilihat berdasarkan teori strategi ofensif yang menyatakan bahwa yang termasuk strategi ofensif adalah strategi memperluas pasar dan strategi menembus pasar. Pertama, strategi memperluas pasar ialah strategi dalam pemilu yang bertujuan untuk membentuk kelompok pemilih baru disamping para pemilih yang telah ada. Oleh karena itu harus ada penawaran baru atau penawaran yang lebih baik bagi para pemilih yang selama ini memilih partai pesaing. Jadi, yang dibahas di sini adalah strategi persaingan yang faktual, dimana berbagai partai bertarung untuk kelompok pemilih dalam sebuah kompetisi. Strategi semacam ini perlu disiapkan melalui sebuah kampanye pengantar, untuk menjelaskan kepada publik tentang penawaran partai-partai yang lainnya. Untuk merumuskan penawaran baru ini, adalah bijak apabila memanfaatkan perubahan nilai atau

perubahan struktur yang terjadi dalam masyarakat. Perluasan pasar tidak mungkin dicapai dengan tema yang tidak laku dijual. Berdasarkan hasil wawancara dengan Drs. Soetarto, MSi, untuk konteks dari strategi kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama lalu, untuk menarik simpati masyarakat yang bukan basis pendukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan beserta dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP, mereka menawarkan suatu program/tema kampanye yang sebelumnya sudah dipetakan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengenai apa sebenarnya yang diinginkan oleh masyarakat kota Medan saat itu. Maka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengusung tema ekonomi kerakyatan, dimana kegiatan – kegiatan ataupun program – program kampanye awal ketika itu adalah bagaimana memberdayakan potensi – potensi ekonomi kerakyatan di tingkat UKM dan lain sebagainya bisa diberdayakan dan bisa bangkit. Sistem dan metode seperti ini dimanfaatkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai sarana untuk berdialog dengan masyarakat mengenai apa saja permasalahan mereka selama ini, hingga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengetahui apa yang menjadi permasalahan masyarakat. Dari situ maka dimaksimalkan program kampanye ekonomi kerakyatan dengan cara, memberikan bantuan dalam bentuk pengobatan gratis pada masyarakat kurang mampu, termasuk dalam hal membantu dalam hal biaya operasi, dan membantu dalam hal kesehatan masyarakat. Dan masyarakat melihat hal tersebut sebagai sesuatu hal yang memang dibutuhkan oleh mereka. Kemudian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan juga membantu persoalan di bidang pendidikan. Anak tidak bisa sekolah karena kurang mampu diberikan bantuan agar mereka bisa mendapatkan hal untuk bersekolah. Apalagi sosok dr. Sofyan Tan di bidang pendidikan memiliki reputasi yang bagus. Dan ternyata, tema kampanye yang bertajuk ekonomi kerakyatan tersebut begitu mengena bagi masyarakat. Atau dengan kata lain, strategi politik ofensif yang diterapkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sangat berhasil. Hal tersebut ditandai dengan perluasan pasar bisa tercapai dengan tema kampanye yang layak untuk dijual. Di samping itu untuk

memperluas pasar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan juga merekrut, merangkul, dan mengakomodir seluruh potensi dan elemen – elemen masyarakat dari segi suku, agama, ras, antar golongan. Termasuk di antaranya adalah merangkul tokoh masyarakat, tokoh – tokoh agama, serta semua yang lintas agama. Akhirnya di antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan para tokoh masyarakat, tokoh – tokoh agama, serta semua yang lintas agama mempunyai suatu kesamaan pandangan. Tokoh – tokoh masyarakat yang dirangkul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menilai programnya dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP sangat cocok dengan pemikiran mereka, hingga pada akhirnya para tokoh masyarakat tersebut mendukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan beserta dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP. Maka amat sangat wajar kalau dr. Sofyan Tan memperoleh banyak suara pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama lalu. Sedangkan menurut bapak Ir. Akhyar Nasution, tema ataupun isu yang diangkat adalah reformasi birokrasi. Artinya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memandang bahwa masyarakat kerap kali mengalami kesulitan dalam hal mengurus administrasi apapun, termasuk harus membayar uang retribusi agar pengurusan administrasi berjalan lancar. Akhirnya, proses birokrasi menjadi sangat berliku yang tentu saja membuat masyarakat hanya bersikap pasrah. Maka dari hal tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membuat langkah – langkah nyata. Salah satunya adalah dibebaskan biaya administrasi untuk pengobatan bagi masyarakat kurang mampu. Bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pun mempunyai mobil kesehatan keliling untuk mendatangi masyarakat yang sakit secara langsung. Itulah salah satu kunci Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan calon yang diusung, dr. Sofyan Tan, meraih banyak suara pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama, sehingga berhasil masuk ke putaran kedua.

BAB IV PENUTUP

IV. 1. Kesimpulan

• Faktor – faktor yang menyebabkan dr. Sofyan Tan meraih banyak suara

pada pemilukada kota Medan tahun 2010 adalah sebagai berikut. Pertama adalah faktor latar belakang, ketokohan, dan karya nyata dari calon walikota yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dr. Sofyan Tan. Kedua, adalah faktor kedekatan dr. Sofyan Tan dengan tokoh – tokoh masyarakat lintas Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan. Dan ketiga, adalah jaringan dukungan yang kuat dari berbagai aspek, dalam arti pendukung dr. Sofyan Tan sangat kuat, terutama dari etnis Tionghoa yang mayoritas mendiami bagian pusat kota atau pusat perekonomian di kota Medan. Maka tidak mengherankan jika dr. Sofyan Tan meraih banyak suara di daerah – daerah pusat kota, yaitu Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Perjuangan, dan Kecamatan Medan Tuntungan.

• Strategi kampanye dengan menggunakan cara direct selling ternyata

sangat efektif digunakan dalam rangka mengenalkan dr. Sofyan Tan secara langsung pada masyarakat. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah, kesuksesan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan calon yang diusung, dr. Sofyan Tan, meraih banyak suara pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama lalu adalah tidak lepas dari faktor ketokohan dari dr. Sofyan Tan sendiri melalui bentuk – bentuk karya nyatanya, terutama bidang pendidikan.

• Strategi kampanye dengan pendekatan tokoh mampu mengarahkan persepsi masyarakat terhadap partai dan calon walikota yang diusung, dr. Sofyan Tan. Memberikan pencitraan terhadap partai dan calon walikota yang diusung, bahwasanya partai dan calon walikota yang diusung memiliki jaringan yang kuat serta mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat. Hal tersebut juga tidak lepas dari faktor dr. Sofyan Tan yang sebelum bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sudah dekat dengan tokoh – tokoh masyarakat lintas Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan. Sehingga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak perlu terlalu bekerja keras untuk menggunakan strategi kampanye yang disepakati dalam rangka memperkenalkan dr. Sofyan Tan kepada masyarakat.

• Strategi bantuan sosial dan kemanusiaan memang sebenarnya sudah

menjadi agenda rutin dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun di saat pemilukada kota Medan tahun 2010, terutama pada putaran pertama lalu, tetap menjadi satu agenda penting dan harus terprogram dengan baik. Hal tersebut disebabkan karena dr. Sofyan Tan sebagai kader partai sekaligus calon walikota Medan dan fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan selalu memperhatikan kondisi basis konstituennya. Dan memang harus diakui bahwa sudah banyak agenda bantuan sosial dirasakan dampaknya oleh masyarakat kota Medan. Mulai dari bantuan kesehatan gratis, pendidikan gratis, dan bantuan kesejahteraan masyarakat bagi masyarakat kurang mampu. Hal tersebut juga sebagai salah satu program dari dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP dalam kampanye pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama ketika itu. Apalagi figur dr. Sofyan Tan di bidang pendidikan juga cukup bagus. Sehingga program – program kesehatan, program – program pendidikan, program – program kesejahteraan masyarakat secara ekonomi bagi yang lemah begitu mengena di publik. Jadi hal tersebut memang sejalan dengan

ideologi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan sejalan dengan program – program partai serta visi misi partai.

• Isu dan wacana yang ditawarkan dalam kampanye adalah ekonomi

kerakyatan dan reformasi birokrasi. Hal tersebut diangkat karena Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melihat realita yang sebenarnya dalam masyarakat di kota Medan itu seperti apa. Segala hal harus dibayar dengan harga mahal, mengurus segala keperluan administrasi harus dibebankan dengan biaya tinggi, dan sebagainya.

• Seluruh program dan strategi yang dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ternyata mampu merebut simpati masyarakat kota Medan, karena program yang ditawarkan dan isu yang diangkat sangat sesuai dengan apa yang menjadi keinginan dan harapan masyarakat kota Medan.

IV. 2. Saran

• Partai politik harus selalu melakukan evaluasi atas kinerjanya serta tidak akan pernah berhenti untuk selalu memperbaiki diri untuk lebih memberikan perhatian penuh kepada masyarakat sebagai konstituennya bukan hanya pada setiap event pemilihan umum atau pemilukada, tapi juga diluar dari setiap event pemilihan umum atau pemilukada. Dalam hal ini diharapkan kepada partai politik agar tidak hadir di tengah – tengah masyarakat hanya menjelang pemilihan umum atau pemilukada saja, juga sesudah pemilihan umum atau pemilukada berlangsung diharapkan dengan sangat tidak serta merta mulai meninggalkan konstituennya, tetapi baik sebelum maupun sesudah pemilihan umum atau pemilukada diharapkan tetap berbaur bersama dengan masyarakat karena pada faktanya masyarakat sangat membutuhkan partai politik sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasinya. Meskipun hal di atas sudah dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, penulis berharap agar Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan jangan berhenti untuk terus membantu, melayani, dan memperjuangkan nasib rakyat.

• Penulis berharap bahwasanya proses konsolidasi internal partai haruslah dilakukan dengan baik, agar tercipta suatu kesatuan konsolidasi yang sangat solid serta saling bekerja sama dan mendukung siapapun kader partai yang dicalonkan sebagai calon pemimpin suatu wilayah tertentu.

• Diharapkan kepada segenap kader dan jajaran pengurus Dewan Pimpinan

Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan agar mempertahankan program – program yang pro – rakyat dan lebih meningkatkan agenda program – program yang lebih mendasar dan mengena bagi masyarakat sebagai sasaran kampanye.

• Penulis mengharapkan agar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan jangan pernah berhenti untuk terus berbenah diri dalam hal mengevaluasi struktur, meningkatkan dan memantapkan mekanisme kerja dari struktur internal partai, serta bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), peduli dengan nasib rakyat, dan selalu professional dalam bekerja.