• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Padi Ladang di Kabupaten Asahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Uji Normalitas

5.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Padi Ladang dan Padi Sawah di Kabupaten Asahan

5.4.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Padi Ladang di Kabupaten Asahan

Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data primer dimana variabel bebasnya yaitu biaya benih (X

tenaga kerja (X

4). Dari variabel-variabel bebas tersebut akan dilihat seberapa besar pengaruhnya terhadap pendapatan (variabel terikat), dimana hasil regresi yang diperoleh sebagai berikut:

Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Tabel berikut menunjukkan nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov Smirnov

yang telah dilakukan.

Tabel 40. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pendapatan Padi Ladang

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 4.87810140E5 Most Extreme Differences Absolute .100 Positive .100 Negative -.056 Kolmogorov-Smirnov Z .636

Asymp. Sig. (2-tailed) .814

Sumber : Lampiran 24.

Hasil uji Kolmogorov Smirnov, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat singnifikansi KS adalah sebesar 0,814 ( >α 0,0 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara distribusi residual dengan distribusi normal, artinya data residual model berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Tabel berikut memperlihatkan nilai tolerens dan nilai VIF dari hasil uji multikolinieritas.

Tabel 41. Coefficients Pendapatan Padi Ladang Coefficientsa

Model Collinearity Statistics Kesimpulan

Tolerance VIF

1 (Constant)

Biaya Benih .898 1.113 Tidak terjadi multikolinieritas Biaya Pupuk .970 1.031 Tidak terjadi multikolinieritas Biaya Pestisida .881 1.135 Tidak terjadi multikolinieritas Biaya Tenaga Kerja .931 1.074 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber : Diolah dari Lampiran 24.

3. Uji Heteroskedatisitas

Tabel berikut menunjukkan nilai signifikansi dari hasil uji heteroskedastisitas yang telah dilakukan.

Tabel 42. Coefficients Pendapatan Padi Ladang

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) -939358.901 1018512.494 -.922 .363 Benih .181 2.743 .011 .066 .948 Pupuk -.641 .468 -.217 -1.370 .179 Pestisida -3.400 2.561 -.220 -1.327 .193 Tenaga Kerja .530 .278 .307 1.902 .065

Sumber : Diolah dari Lampiran 24.

Berdasarkan hasil uji Heteroskedastisitas, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikansi t variabel bebas lebih besar dari nilai α 0,0 yaitu signifikansi benih 0,948 > α 0,0 , pupuk 0,179 > α 0,0 , pestisida 0,197 > α (0,05), tenaga kerja 0,065 < α 0,0 maka artinya tidak heteroskedastisitas pada model regresi atau model regresi merupakan homoskedastisitas.

Uji Kesesuaian Model (Test Goodness of Fit) 1. Koefisien Determinasi (R2)

Pada tabel berikut ditampilkan nilai R, R2, Adjusted R2 dan Standart Error. Tabel 43. Model Summary Pendapatan Padi Ladang

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .536a .288 .206 5.14931E5

Sumber : Lampiran 24.

Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R2 (R Square) yang diperoleh adalah 0,288. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 28,8% variasi variabel terikat pendapatan padi sawah telah dapat dijelaskan oleh variabel bebas biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida dan biaya tenaga kerja. Sedangkan sisanya 71,2% dipengaruhi oleh variabel bebas atau faktor lain yang belum dimasukkan ke dalam model.

2. Uji Serempak (Uji F - Statistik)

Uji F adalah uji secara serempak (simultan) signifikansi pengaruh perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter X1, X2, X3 dan X4 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau tidak.

Tabel 44. Anova Pendapatan Padi Ladang

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.749E12 4 9.372E11 3.534 .016a

Residual 9.280E12 35 2.652E11

Total 1.303E13 39

Sumber : Lampiran 24.

Hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikansi F sebesar 0,016 (<α0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak atau H1 diterima yang berarti variabel

biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida dan biaya tenaga kerja secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat pendapatan padi ladang

3. Uji Parsial (Uji t - Statistik)

Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi α yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5%.

Tabel 45. Coeffiicients Pendapatan Padi Ladang

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3109522.659 1916745.844 1.622 .114 benih .577 5.163 .017 .112 .912 pupuk 2.467 .881 .406 2.801 .008 pestisida tenaga kerja -9.567 .658 4.820 .524 -.302 .186 -1.985 1.256 .055 .218 Sumber : Diolah dari Lampiran 24.

Pada bagian ini ditampilkan nilai koefisien b0 dan b1, t hitung serta tingkat signifikansi. Dari tabel diatas, di peroleh sebagai berikut:

Y = 3109522.659 + 0,577 X1 + 2,467 X2– 9,567X3 + 0,658X4 Dimana : Y = Pendapatan (Rp) X1 = Biaya benih (Rp) X2 = Biaya pupuk (Rp) X3 = Biaya pestisida (Rp) X4 = Biaya tenaga kerja (Rp)

a. Proses Pengujian Y (Pendapatan) dengan X1 (Biaya benih)

Angka 0,577 pada Unstandardized Coeficients (B) menunjukkan koefisien regresi (parameter). Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (parameter) variabel bebas biaya benih bertanda positif sebesar 0,577. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikkan biaya benih sebesar 1 Rupiah, maka akan terjadi kenaikan pendapatan sebesar Rp. .577. dengan asumsi variabel lain konstan.

Akan tetapi berdasarkan hasil regresi pada Tabel 45. hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi biaya benih (0,912 > 0,05). Maka, untuk variabel bebas biaya benih H

0 diterima atau H1 ditolak. Hal ini menunjukkan biaya benih secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi ladang. Biaya benih secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi ladang dikarenakan berdasarkan hasil penelitian bahwa biaya benih yang dikeluarkan oleh petani tidak mempengaruhi peningkatan produksi sehingga pendapatan juga tidak terjadi peningkatan yang disebabkan oleh varietas benih yang digunakan petani adalah varietas lokal.

Hal ini bertentangan dengan teori Suratiyah (2008) yang menyatakan bahwa petani dalam memperoleh pendapatan yang tinggi maka petani harus mengupayakan biaya produksi yang rendah.

b. Proses Pengujian Y (Pendapatan) dengan X2 (Biaya pupuk)

Angka 2,467 pada Unstandardized Coeficients (B) menunjukkan koefisien regresi (parameter). Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (parameter) variabel bebas biaya pupuk bertanda positif sebesar 2,467. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikkan biaya pupuk sebesar 1 Rupiah, maka akan terjadi kenaikan pendapatan sebesar Rp. 2.467 dengan asumsi variabel lain konstan.

Berdasarkan hasil regresi pada Tabel 45. hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi biaya pupuk (0,008 < 0,05), maka untuk faktor produksi tersebut H

0

ditolak atau H

1 diterima. Hal ini menunjukkan biaya pupuk secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi ladang. Biaya pupuk secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi ladang, dikarenakan berdasarkan hasil penelitian bahwa adanya peningakatan biaya pupuk seiring dengan penambahan jumlah pupuk yang akan menyebabkan peningkatan produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

Hal ini bertentangan dengan teori Suratiyah (2008) yang menyatakan bahwa petani dalam memperoleh pendapatan yang tinggi maka petani harus mengupayakan biaya produksi yang rendah.

c. Proses Pengujian Y (Pendapatan) dengan X3 (Biaya pestisida)

Angka 9,567 pada Unstandardized Coeficients (B) menunjukkan koefisien regresi (parameter). Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (parameter) variabel bebas biaya pestisida bertanda negatif sebesar 9,567. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikkan biaya pestisida sebesar 1 Rupiah, maka akan terjadi penurunan pendapatan sebesar Rp. 9.567 dengan asumsi variabel lain konstan.

Akan tetapi berdasarkan hasil regresi pada Tabel 45. hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi biaya pestisida (0,055 > 0,05). Maka, untuk variabel

bebas biaya pestisida H

0 diterima atau H1 ditolak. Hal ini menunjukkan biaya pestisida secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi ladang. Biaya pestisida secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi ladang dikarenakan berdasarkan hasil penelitian peningkatan biaya pestisida yang dilakukan petani belum disesuaikan dengan jenis pestisida yang tepat untuk mengatasi serangan hama dan penyakit dan penggunaan pestisida yang berlebihan sehingga tidak dapat meningkatkan pendapatan.

Hal ini sesuai dengan teori Suratiyah (2008) yang menyatakan bahwa petani dalam memperoleh pendapatan yang tinggi maka petani harus mengupayakan biaya produksi yang rendah.

d. Proses Pengujian Y (Pendapatan) dengan X4 (Biaya tenaga kerja)

Angka 0,658 pada Unstandardized Coeficients (B) menunjukkan koefisien regresi (parameter). Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (parameter) variabel bebas biaya tenaga kerja bertanda positif sebesar 0,658. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikkan biaya tenaga kerja sebesar 1 Rupiah, maka akan terjadi kenaikan pendapatan sebesar Rp. .658 dengan asumsi variabel lain konstan.

Akan tetapi berdasarkan hasil regresi pada Tabel 45. hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi biaya tenaga kerja (0,218 > 0,05). Maka, untuk variabel bebas biaya tenaga kerja H

0 diterima atau H1 ditolak. Hal ini menunjukkan biaya tenaga kerja secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi ladang. Biaya tenaga kerja secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi ladang dikarenakan berdasarkan hasil penelitian bahwa biaya

yang dikeluarkan oleh petani untuk curahan tenaga kerja belum efektif dan efisien dalam segi penggunakan tenaga kerja itu sendiri dan lamanya dalam pengerjaan setiap proses usahatani.

Hal ini bertentangan dengan teori Suratiyah (2008) yang menyatakan bahwa petani dalam memperoleh pendapatan yang tinggi maka petani harus mengupayakan biaya produksi yang rendah.

Namun, secara serempak biaya benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi ladang. Dengan demikian, hipotesis 3 yang menyatakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani padi ladang adalah biaya benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja dapat diterima kebenarannya.

5.4.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Padi

Dokumen terkait