• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Uji Heteroskedastisitas

Tabel berikut menunjukkan nilai signifikansi dari hasil uji Heteroskedastisidas yang telah dilakukan.

Tabel. 48. Coefficients Pendapatan Padi sawah

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1(Constant) 15.260 2.761 5.526 .000 Benih -2.466E-6 .000 -.408 -2.751 .090 Pupuk 6.497E-7 .000 .298 1.849 .072 Pestisida -4.949E-7 .000 -.136 -.863 .394

Tenaga Kerja -3.002E-7 .000 -.132 -.762 .451

Sewa/Pajak Lahan 1.643E-7 .000 .283 1.826 .076

Sumber :Diolah dari Lampiran 25.

Berdasarkan hasil uji Heteroskedastisitas, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikansi t seluruh variabel bebas lebih besar dari nilai α 0,0 yaitu signifikansi benih 0,090 > α 0,0 , pupuk 0,072 > α 0,0 , pestisida 0,394 > α (0,05), tenaga kerja 0,451 > α 0,0 dan sewa/pajak lahan 0,076 > α (0,05) maka artinya tidak heteroskedastisitas pada model regresi atau model regresi merupakan homoskedastisitas.

Uji Kesesuaian Model (Test Goodness of Fit) 1. Koefisien Determinasi (R2)

Pada tabel berikut ditampilkan nilai R, R2, Adjusted R2 dan Standart Error. Tabel 49. Model Summary Pendapatan Padi Sawah

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .847a .718 .680 2.29217E6

Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R2 (R Square) yang diperoleh adalah 0,718. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 71,8% variasi variabel terikat pendapatan padi sawah telah dapat dijelaskan oleh variabel bebas biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, biaya tenaga kerja dan biaya sewa/pajak lahan. Sedangkan sisanya 28,2% dipengaruhi oleh variabel bebas atau faktor lain yang belum dimasukkan ke dalam model.

2. Uji Serempak (Uji F - Statistik)

Uji F adalah uji secara serempak (simultan) signifikansi pengaruh perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter X1, X2, X3, X4 dan X5 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau tidak.

Tabel 50. Anova Pendapatan Padi Sawah ANOVAb Model

Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 4.955E14 5 9.910E13 18.861 .000a

Residual 1.944E14 37 5.254E12

Total 6.899E14 42

Sumber : Lampiran 25.

Hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikansi F sebesar 0,000 ≤α 0,0 . Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak atau H1 diterima yang berarti variabel biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, biaya tenaga kerja dan biaya sewa/pajak lahan secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat pendapatan padi sawah.

3. Uji Parsial (Uji t - Statistik)

Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi α yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5%.

Tabel 51. Coeffiicients Pendapatan Padi Sawah

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5135712.618 5202621.524 .987 .330 Benih -.154 1.689 -.090 -.091 .928 Pupuk 1.529 .662 .235 2.310 .027 Pestisida 1.076 1.081 .099 .996 .326 Tenaga Kerja 1.424 .742 .209 1.919 .063 Sewa/Pajak Lahan -1.258 .169 -.726 -7.424 .000 Sumber : Diolah dari Lampiran 25.

Pada bagian ini ditampilkan nilai koefisien b0 dan b1, t hitung serta tingkat signifikansi. Dari tabel diatas, di peroleh sebagai berikut:

Y = 5135712.618 – 0, 154 X1 + 0, 1.529 X2 + 1.076 X3 + 1.424 X4– 1.258 X5 Dimana : Y = Pendapatan (Rp) X1 = Biaya benih (Rp) X2 = Biaya pupuk (Rp) X3 = Biaya pestisida (Rp) X4 = Biaya tenaga kerja (Rp) X5 = Biaya sewa/pajak lahan (Rp)

a. Proses Pengujian Y (Pendapatan) dengan X1 (Biaya benih)

Angka 0,154 pada Unstandardized Coeficients (B) menunjukkan koefisien regresi (parameter). Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (parameter) variabel bebas biaya benih bertanda negatif sebesar 0,154. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikkan biaya benih sebesar 1 Rupiah, maka akan terjadi penurunan pendapatan sebesar Rp. .154 dengan asumsi variabel lain konstan.

Akan tetapi berdasarkan hasil regresi pada Tabel 51. hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi biaya benih (0,928 > 0,05). Maka, untuk variabel bebas biaya benih H

0 diterima atau H1 ditolak. Hal ini menunjukkan biaya benih secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi sawah. Biaya benih secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi sawah dikarenakan berdasarkan hasil penelitian bahwa biaya benih yang dikeluarkan tidak mempengaruhi peningkatan produksi sehingga pendapatan juga tidak terjadi peningkatan yang disebabkan oleh harga benih subsidi yang diterima petani tidak tetap dengan jenis varietas dan jumlah benih yang sama setiap petani untuk per hektarnya.

Hal ini sesuai dengan teori Suratiyah (2008) yang menyatakan bahwa petani dalam memperoleh pendapatan yang tinggi maka petani harus mengupayakan biaya produksi yang rendah.

b. Proses Pengujian Y (Pendapatan) dengan X2 (Biaya pupuk)

Angka 1,529 pada Unstandardized Coeficients (B) menunjukkan koefisien regresi (parameter). Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi

(parameter) variabel bebas biaya pupuk bertanda positif sebesar 1,529. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikkan biaya pupuk sebesar 1 Rupiah, maka akan terjadi kenaikan pendapatan sebesar Rp. 1.529 dengan asumsi variabel lain konstan.

Berdasarkan hasil regresi pada Tabel 51. hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi biaya pupuk (0,027 < 0,05), maka untuk faktor produksi tersebut H

0

ditolak atau H

1 diterima. Hal ini menunjukkan biaya pupuk secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi sawah. Biaya pupuk secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi sawah, dikarenakan berdasarkan hasil penelitian bahwa adanya peningakatan biaya pupuk seiring dengan penambahan jumlah pupuk yang akan menyebabkan peningkatan produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

Hal ini bertentangan dengan teori Suratiyah (2008) yang menyatakan bahwa petani dalam memperoleh pendapatan yang tinggi maka petani harus mengupayakan biaya produksi yang rendah.

c. Proses Pengujian Y (Pendapatan) dengan X3 (Biaya pestisida)

Angka 1,076 pada Unstandardized Coeficients (B) menunjukkan koefisien regresi (parameter). Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (parameter) variabel bebas biaya pestisida bertanda positif sebesar 1,076. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikkan biaya pestisida sebesar 1 Rupiah, maka akan terjadi kenaikkan pendapatan sebesar Rp. 1.076 dengan asumsi variabel lain konstan.

Akan tetapi berdasarkan hasil regresi pada Tabel 51. hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi biaya pestisida (0,055 > 0,05). Maka, untuk variabel bebas biaya pestisida H

0 diterima atau H1 ditolak. Hal ini menunjukkan biaya pestisida secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi sawah. Biaya pestisida secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi sawah dikarenakan berdasarkan hasil penelitian peningkatan biaya pestisida yang dilakukan petani belum disesuaikan dengan jenis pestisida yang tepat untuk mengatasi serangan hama dan penyakit sehingga tidak dapat meningkatkan pendapatan seiring dengan tidak meningkatnya produksi.

Hal ini bertentangan dengan teori Suratiyah (2008) yang menyatakan bahwa petani dalam memperoleh pendapatan yang tinggi maka petani harus mengupayakan biaya produksi yang rendah.

d. Proses Pengujian Y (Pendapatan) dengan X4 (Biaya Tenaga Kerja)

Angka 1,424 pada Unstandardized Coeficients (B) menunjukkan koefisien regresi (parameter). Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (parameter) variabel bebas biaya tenaga kerja bertanda positif sebesar 1,424. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikkan biaya tenaga kerja sebesar 1 Rupiah, maka akan terjadi kenaikkan pendapatan sebesar Rp. 1.424 dengan asumsi variabel lain konstan.

Akan tetapi berdasarkan hasil regresi pada Tabel 51. hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi biaya tenaga kerja (0,218 > 0,05). Maka, untuk variabel bebas biaya tenaga kerja H

0 diterima atau H1 ditolak. Hal ini menunjukkan biaya tenaga kerja secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi

sawah. Biaya tenaga kerja secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi sawah dikarenakan berdasarkan hasil penelitian bahwa curahan tenaga kerja belum efektif dan efisien dalam segi penggunakan tenaga kerja itu sendiri dan lamanya dalam pengerjaan setiap proses usahatani, namun apabila petani mau melakukan peningkatan biaya tenaga kerja sehingga dalam setiap proses usahatani dapat efektif dan efisien terutama pada proses pemeliharaan yang akan dapat meningkatkan pendapatan seiring dengan meningkatnya produksi. Hal ini bertentangan dengan teori Suratiyah (2008) yang menyatakan bahwa petani dalam memperoleh pendapatan yang tinggi maka petani harus mengupayakan biaya produksi yang rendah.

e. Proses Pengujian Y (Pendapatan) dengan X5 (Biaya sewa/pajak lahan) Angka 1,258 pada Unstandardized Coeficients (B) menunjukkan koefisien regresi (parameter). Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (parameter) variabel bebas biaya sewa/pajak lahan bertanda negatif sebesar 1,258. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikkan biaya sewa/pajak lahan sebesar 1 Rupiah, maka akan terjadi penurunan pendapatan sebesar Rp. 1.258 dengan asumsi variabel lain konstan.

Akan tetapi Berdasarkan hasil regresi pada Tabel 51. hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi biaya sewa/pajak lahan (0,000< 0,05). Maka, untuk variabel bebas biaya sewa/pajak lahan tersebut H

0 ditolak atau H1 diterima. Hal ini menunjukkan biaya sewa/pajak lahan secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi sawah. Biaya sewa/pajak lahan secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi sawah dikarenakan berdasarkan hasil penelitian bahwa

apabila biaya sewa/pajak lahan tinggi maka pendapatan akan menurun dan sebaliknya.

Hal ini sesuai dengan teori Suratiyah (2008) yang menyatakan bahwa petani dalam memperoleh pendapatan yang tinggi maka petani harus mengupayakan biaya produksi yang rendah.

Namun secara serempak biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, biaya tenaga kerja dan biaya sewa/pajak lahan berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi sawah. Dengan demikian, hipotesis 3 yang menyatakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani padi sawah adalah biaya benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan sewa/pajak lahan diterima kebenarannya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait