• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERAN MAJELIS TA’LIM AN-NISSA DALAM MEMBINA

C. Faktor–faktor pendukung dan penghambat dalam membina akhlak

1. Adanya kerjasama yang baik antara masyarakat sekitar dengan pengurus maupun anggota majelis ta’lim.

2. Banyaknya masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam membantu setiap kegiatan yang diadakan majelis ta’lim An-Nissa.

3. Banyak anggota yang ikut serta dalam memotivasi remaja untuk mengikuti segala kegiatan yang diadakan oleh majelis ta’lim An-Nissa. 4. Rutin mengadakan pengajian dan lomba-lomba qasidah yang dapat

membangun rasa persaudaraan dan kebersamaan.

b. Faktor penghambat

Faktor yang mempengaruhi upaya pembinaan akhlak remaja di desa Bumi Pratama Mandira nyatanya masih banyak sekali, salah satunya adalah

orang tua. Orang tua sebagaimana tugasnya sebagai panutan dan contoh anak-anaknya sejak dini sudah sepantasnya memberi arahan yang baik. Hal itu tentu akan menjadi faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan upaya pengurus majelis ta’lim An-Nissa dalam membina dan memperbaiki kondisi akhlak remaja yang ada di desa Bumi Pratama Mandira. Namun tidak selamanya peran serta orang tua ini menjadi faktor positif, dan justru menjadi faktor penghambat yang dapat mempersulit upaya pembinaan, contohnya masalah profesi yang mayoritas penduduk desa Bumi Pratama Mandira adalah seorang petani tambak udang.

Faktor selanjutnya adalah yang paling nyata dan paling berpengaruh saat ini terjadi karena media dan perkembangan IPTEK. Karena saat ini zaman sudah mengalami kemajuan yang begitu pesat maka semakin berkembang pula tingkat kemampuan berfikir dan bertindak suatu peradaban. Hal ini tentu juga mempengaruhi munculnya teknologi yang semakin canggih misalnya komunikasi. Membanjirnya gadget saat ini tak pelak membuat remaja, bahkan anak kecil hampir di seluruh penjuru daerah kini sudah mengerti yang namanya handphone atau android. Bahkan parahnya lagi mulai dari masa kanak-kanak mereka sudah diperkenalkan dengan alat-alat tersebut dan tanpa pengawasan dari pihak orang tua. Sehingga dalam beranjak tumbuh, mereka mulai memiliki hasrat untuk menginginkan sesuatu. Bukan hal mustahil mereka menginginkan hp atau android meskipun secara fungsi mereka belum mampu menggunakannya dengan baik dan benar. Belum lagi media lain

seperti televisi yang saat ini menyiarkan acara yang bisa dibilang tidak memiliki kualitas yangbaik dan mendidik. Banyaknya adegan-adegan sinetron yang mempertontonkan hal-hal tidak pantas seperti misalnya merokok, minum-minuman, perkosaan disiarkan secara terang-terangan secara tidak langsung memberikan efek yang buruk kepada anak-anak maupun remaja. Alhasil penggunaan yang salah bahkan tanpa pengawasan menyebabkan mereka cepat tumbuh dewasa sebelum waktunya.

Lingkungan juga sangat berpengaruh besar terhadap proses tumbuh kembang seorang anak dan juga remaja. Sosial dan kultural memaionkan peran penting dalam pembentukan tingkah laku kriminal anak-anak maupun remaja. Hal ini sama sekali tidak bisa dipungkiri karena bagaimanapun juga lingkungan merupaka tempat dimana mereka tumbuh dan mendapat pelajaran dalam menjalani setiap detik kehidupan mereka. Lingkungan merupakan tempat mereka belajar berinteraksi dengan dunia luar sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan sosial mereka yang secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi perilaku mereka sehari-hari sesuai dengan apa yang mereka lihat dan tangkap oleh akal fikiran mereka dari lingkungan tersebut.

Kebanyakan dari remaja yang melakukan perbuatan-perbuatan menyimpang di desa Bumi Pratama Mandira adalah mereka-mereka yang kurang perhatian dari orang tua. Sehingga dalam segala hal tindakan yang mereka lakukan sedikit tidak terkontrol. Hal itu tampak dari hasil observasi penulis bahwa anak-anak yang terkenal nakal dilingkungan masyarakat atau

susah diatur dan dibina oleh pengurus majelis ta’lim merupakan anak-anak yang dibesarkan dari keluarga yang sibuk. Sehingga dalam hal pengawasan serta perhatian mereka sedikit kurang.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Membina akhlak bertujuan untuk memperbaiki dan memelihara akhlak atau budi pekerti manusia agar memiliki akhlak yang utama dan budi pekerti yang terpuji. Tujuan pembinaan akhlak pengurus majelis ta’lim An-Nissa terhadap remaja di desa bumi pratama mandira adalah untuk membentuk moral yang baik, keras kemauan dalam beribadah, sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku dan perangai, sifat bijaksana, beradab, ikhlas, jujur dan memiliki akhlakul karimah.

Kegiatan pengurus majelis ta’lim An-Nissa dalam membina akhlak remaja di desa Bumi Pratama Mandira berjalan dengan baik. Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan sedikit demi sedikit mampu memperbaiki akhlak para remaja yang pernah bermasalah. Keberhasilan pengurus dalam membina akhlak remaja sudah terlihat dengan kemauan remaja dalam menghadiri kegiatan-kegiatan yang

diadakan oleh pengurus majelis ta’lim An-Nissa dan upaya mereka dalam memperbaiki diri dengan bertaubat dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kegiatan komunikasi dakwah yang dilakukan majelis ta’lim An-Nissa dalam perannya membina akhlak menciptakan generasi yang beriman kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab.

Metode dakwah dalam membina akhlak remaja di desa Bumi Pratama Mandira dalam setiap kegiatan adalah :

a. Dakwah Fardiyah, dalam kegiatan pembinaan ramaja yang dilakukan pada waktu tertentu khususnya untuk proses pemberian bantuan kepada remaja yang ingin mengkonsultasikan permasalahannya.

b. Dakwah Bil Lisan, yaitu ceramah dan menanamkan pendidikan agama langsung.

c. Dakwah Bil Haal, Kegiatan yang mewakili metode ini adalah kegiatan bakti sosial dan bimbingan mental remaja.

B. Saran

Sehubungan dengan keimpulan penelitian ini, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Melihat kemajuan dari kegiatan pembinaan yang dilakukan pengurus majelis ta’lim An-Nissa hendaknya pengurus dapat mempertahankan

yang telah dicapai dengan selalu melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Materi, pembinaan, pemilihan metode, serta waktu dan tempat hendaknya jangan terpaku dengan apa yang telah ada, melainkan sesuaikan dengan keinginan dan kondisi remaja agar selalu menarik dan hendaknya mencari kegiatan-kegiatan yang lebih variatif.

2. Hendaknya pengurus majelis ta’lim An-Nissa membentuk majelis ta’lim remaja atau Risma agar remaja tidak hanya terpaku menjadi anggota yang mengikuti kegiatan pembinaan saja. Menngingat saat ini di desa bumi pratama mandira itu sendiri tidak ada lagi risma yang menjadi pedoman untuk kegiatan remaja. Dengan membentuk majelis ta’lim remaja atau risma yang berstruktur membuat mereka bisa lebih mandiri dan lebih maju lagi pemikirannya.

3. Bagi seluruh masyarakat desa Bumi Pratama Mandira hendaknya berusaha memberikan tanggapan yang positif terhadap gejala-gejala yang berkembang agar menjadi pendorong maju nya kegiatan pembinaan akhlak remaja.

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rosyad Shaleh, Manjemen Dakwah Islam , Jakarta: Bulan Bintang, 1999 Abudin Nata, Akhlaq Tasawuf, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1997 Adi Gunawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Kartika, 2003

Ahmad Mu’adz Haqqi, Berhias Dengan 40 Akhlaqul Karimah, Malang: Cahaya Tauhid Press, 2003

Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia, Cet. Ke-14, Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1997

Alwisral Imam Zainal, Strategi Dakwah, Cet ke2, Jakarta: Kalam Mulia, 2005 Arifuddin Tike, Dasar-Dasar Komunikasi, Cet.I, Yogyakarta: Kota Kembang, 2009 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi , Cet.I, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1992 Asnawir dan Basyruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002 Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT.Bumi Aksara,

2015

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2005

Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Cet. Ke-4, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2008

E. Hurlock. Psikologi Perkembangan Terjemahan (Penerjemah: Istiwidayanti dan Soedjarwo), Jakarta: Erlangga, 2006

Elfi Yuliani. Psikologi Perkembangan, Teras, Yogyakarta, 2005

Enung K Rukiati dan Fenti Hikmawati, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Cet. Ke 1,Bandung: Pustaka Setia, 2006

Hamzah Ya.qub, Ethika Islam, Cet. Ke-6, Bandung: CV. Diponogoro, 1993

Hasan Muarif Hambari, Ensiklopedia Islam, Cet. Ke-4, Jakarta: PT.Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997

Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996 Juwariyah,Hadis Tarbawi, Cet.ke I, Yogyakarta: Teras, 2010

M Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Islam dan Umum), Jakarta: Bumi Aksara, 1995

M. Ali dan M. Asrori, Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Cet.Ke 5, Jakarta: Bumi Aksara, 2000

M.Djawad Dahlan, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007

Mahyudi, Kuliyah Akhlak Tasawuf, Jakarta: Kalam Mulia, 2001

Meisil B. Wulur, Ilmu Komunikasi dan Dakwah, Makassar: Leisyah Publishing, 2016 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, Cet. Ke-2, Jakarta: Karya Mulya, 2005

Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Press, 2008 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2001

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikas: Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosakarya, 2006, Cet.I

Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2010 Rosihin Anwar, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Pustaka Setia, 2010

Siti Muria, Metodologi Dakwah Kontenporer, Yogyakarta: Celeban Timur, 2000 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, Edisi Baru,

Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya, Jakarta: CV Sagung Seto, 2004

Sri Rumini dan Siti Sundari, Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: CV. Alfabeta, 2013, cet ke19

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2011

Suharshimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011

Syaiful Sagala, Manajemen Strategi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,

Bandung: Alfabeta, 2007

Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, Cet. Ke I, Bandung: PT Refika Aditama, Mei 2015

Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Mei 2010 Zainudin, Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali, Jakarta: Bumi Aksara, 1991 Zuhairi, dkk., Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1997

Dokumen terkait