• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERAN MAJELIS TA’LIM AN-NISSA DALAM MEMBINA

A. Keberhasilan pengurus majelis ta’lim An-Nissa dalam membina

Majelis ta’lim adalah wadah pembentuk jiwa dan kepribadian agamis yang berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat Islam Indonesia, maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa islami mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju. Islam memandang akhlak sangat penting bagi manusia, bahkan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Kepentingan akhlak ini tidak saja dirasakan oleh manusia itu sendiri dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat bahkan dalam kehidupan bernegara. Maka dari itu pembinaan akhlak perlu dilakukan sejak anak masih usia dini. Adapun pembinaan akhlak adalah dengan memberikan bimbingan, pengawasan dan pengajaran akhlak pada anak-anak maupun remaja, dengan tujuan supaya mereka bisa membedakan mana akhlak yang baik dan mana akhlak yang buruk. Dengan demikian mereka akan dapat paham dan mengerti bahwa perbuatan yang baiklah yang harus mereka kerjakan.

Berdasarkan hasil temuan penelitian dilapangan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengurus majelis ta’lim An-nissa dalam perannya membina akhlak remaja di desa Bumi Pratama Mandira telah melakukan berbagai kegiatan dengan strategi komunikasi dakwah yang efektif khususnya dibidang keagamaan. Terdapat metode dakwah yang digunakan setiap kegiatan pembinaan antara lain: ceramah dan motivasi yang dilakukan tokoh agama, memberi

pendidikan agama secara langsung tatap muka, mengadakan kegiatan bakti sosial, memberi bimbingan mental, dan pembinaan secara khusus terhadap remaja yang dilakukan dengan cara individu maupun berkelompok.

Komunikasi dakwah adalah suatu proses penyampaian informasi Islam untuk memengaruhi komunikan (objek dakwah, mad’u) agar mengimani, mengilmu, mengamalkan, menyebarkan, dan membela kebenaran ajaran Islam.

Komunikasi dakwah dalam kegiatan keagamaan untuk membina akhlak remaja merupakan komunikasi yang dilakukan oleh pengurus majelis ta’lim dan Ustadz maupun Ustadzah berupa pesan. Baik secara verbal maupun nonverbal yang disampaikan kepada para remaja. Dalam proses pembinaan akhlak untuk mengubah perilaku kearah yang lebih baik, juga memberikan pemahaman mengenai ajaran agama Islam.

Tujuan komunikasi dakwah adalah terjadinya perubahan tingkah laku, sikap atau perbuatan yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah dengan memberi ajaran atau didikan kepada anak-anak agar tidak meyimpang dari fitrah-Nya.

Begitu pula dengan fungsi majelis ta’lim An-Nissa dalam kegiatannya membina akhlak, komunikasi dakwahnya menciptakan generasi yaitu:

a. Manusia yang beriman kepada Allah SWT. b. Menciptakan generasi berakhlakul karimah.

c. Menciptakan generasi yang disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab. Begitu juga dengan kegiatan dakwah dalam membina akhlak para remaja terdapat perubahan sikap, efek kepada remaja dari pesan-pesan dakwah yang

disampaikan, yaitu adanya rasa ingin memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tujuan pembinaan akhlak terhadap remaja di desa Bumi Pratama Mandira adalah untuk membentuk moral baik, sopan dalam berbicara dan perbuatan atau mulia dalam tingkah laku dan perangai, keras kemauan dalam menjalankan ibadah, beradab, jujur, ikhlas, memiliki sikap bijaksana dan yang paling utama adalah memiliki akhlakul karimah. Tujuan yang dimaksud antara lain:

8. Akhlak terhadap Allah swt.

Akhlak terhadap allah termasuk bentuk penghambaan manusia terhadap-Nya yang berupa ibadah, cinta kepada Allah, ikhlas, syukur,

muraqabah (merasa dalam pengawasan Allah) dan taubat.

f. Remaja selalu berusaha memperbaiki ibadahnya dengan menjalankan shalat lima waktu, melaksanakan shalat-shalat sunah, melaksanakan shalat malam, dan memulai sesuatu dengan membaca basmalah dan mengakhiri sesuatu dengan membaca hamdalah.

g. Remaja telah terbiasa melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangan, takut akan murka Allah dan selalu mengingat Allah dalam hati.

h. Remaja mulai berusaha selalu ikhlas atas segala sesuatu, seperti ikhlas menerima ketetapan allah terhadap dirinya, ikhlas dalam melaksanakan ibadah kepada allah.

i. Remaja sudah mulai selalu mengucapkan syukur kepada Allah swt. j. Remaja telah bertaubat dan ingi memperbaiki diri dengan banyak

mendekatkan diri kepada Allah.

9. Akhlak terhadap rasulullah

Akhlak terhadap rasul adalah dengan mencintai dan memuliakan rasulullah saw.

b. Remaja mulai membiasakan diri melakukan perbuatan yang baik, dan selalu bershalawat untuk rasul.

10. Akhlak terhadap Al-Quran

Akhlak kepada Al-Quran meliputi cinta Al-Quran dan dan hal-hal yang berkenaan dengan adab membaca Al-Quran.

d. Remaja sudah mulai membiasakan diri dengan senantiasa membaca al-quran.

e. Remaja berusaha terbiasa membaca a-quran dalam keadaan suci (berwudhu), menghadap kiblat, duduk dengan tenang dan sopan santun.

f. Remaja membaca dengan baik dan benar tidak tergesa-gesa.

Akhlak terhadap probadi meliputi jujur, istiqomah, iffah (memelihara diri dari hal-hal yang merendahkan hati), mujahadah (bersungguh-sungguh), syajaah (berani), tawadhu (tidak sombong/rendah hati), malu, sabar, dan pemaaf.

d. Remaja sudah mulai jujur seperti tidak berbohong, tidak menipu. e. Selalu memelihara diri dengan selalu beristighfar, selalu menyebut

nama allah swt, menjaga aurat dan juga sopan santun. f. Tetap istiqomah di jalan Allah swt.

12. Akhlak terhadap manusia

Akhlak terhadap manusia merupakan sikap saling menghormati dan tolong menolong terhadap sesama. Remaja sudah mulai menunjukkan sikap saling membantu terhadap sesama yang sedang membutuhkan pertolongan.

13. Akhlak terhadap orang tua

Akhlak terhadap orang yang lebih tua adalah dengan menghormati yang tua, bicara sopan santun, tidak bertingkah kurang ajar. Remaja tidak

lagi bersikap semaunya sendiri, bahkan sudah mulai berbicara dengan sopan saat sedang berbicara kepada orang tua.

14. Akhlak dalam berteman

Remaja telah berteman dengan siapapun tanpa memandang derajat, kedudukan, harta, dan rupa.

Dokumen terkait