• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Faktor-Faktor Penyebab Kecacingan

Higiene perorangan (kebersihan perorangan) adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka. Kebersihan perorangan sangat penting untuk diperhatikan. Pemeliharaan kebersihan perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan (Potter,2005).

Kebersihan diri meliputi: a. Kebersihan kulit

Kebersihan kulit merupakan cerminan kesehatan paling pertama member kesan. Oleh karena itu perlu memelihara kulit sebaik-baiknya. Pemeliharaan kesehatan kulit tidak terlepas dari kebersihan lingkungan, makanan yang dimakan serta kebiasaan hidup sehari-hari.

Untuk selalu memelihara kebersihan kulit kebiasaan sehat harus selalu memperhatikan:

1. Menggunakan barang-barang keperluan sehari-hari milik sendiri. 2. mandi minimal 2x sehari.

3. mandi memakai sabun. 4. menjaga kebersihan pakaian.

5. makan yang bergizi terutama sayur dan buah 6. menjaga kebersihan lingkungan

b. Kebersihan Rambut

Rambut yang terpelihara dengan baik akan membuat terpelihara dengan subur dan kesan indah sehingga akan menimbulkan kesan cantik dan tidak berbau apek.

Dengan selalu menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut:

1. Memperhatikan kebersihan rambut dengan mencuci sekurang-kurangya 2x seminggu

2. Mencuci rambut dengan menggunakan shampoo/ bahan pencuci rambut lainnya.

3. Sebaiknya menggunakan alat peralatan rambut sendiri. c. Kebersihan Gigi

Menggosok gigi dengan teratur dan baik akan menguatkan dan membersihkan gigi sehingga terlihat cemerlang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan gigi adalah:

1. Menggosok gigi secara benar dan teratur dianjurkan setiap sehabis makan 2. Memakai sikat gigi sendiri

3. Menghindari makanan yang merusak gigi

4. Membiasakan makan buah yang menyehatkan gigi 5. Memeriksa gigi secara teratur

d. Kebersihan Mata

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kesehatan mata adalah: 1. Membaca ditempat terang

2. Makan makanan yang bergizi 3. Istirahat yang cukup dan teratur 4. Memakai peralatan sendiri dan bersih 5. Memelihara kebersihan lingkungan

e. Kebersihan telinga

Hal yang diperhatikan dalam kebersihan telinga adalah 1. Membersihkan telinga secara teratur

2. Jangan mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam f. Kebersihan Tangan, Kaki dan Kuku

Seperti halnya kulit, tangan, kaki dan kuku harus dipelihara dan ini tidak terlepas dari kebersihan lingkungan sekitar dan kebiasaan hidup sehari-hari. Selain indah dipandang mata, tangan, kaki, dan kuku yang bersih juga menghindarkan kita dari berbagai penyakit. Kuku dan tangan yang kotor dapat menyebabkan bahaya kontaminasi dan berbagai penyakit-penyakit tertentu.

Untuk menghindari hal tersebut maka perlu diperhatikan sebagai berikut: 1. Membersihkan tangan sebelum makan

2. Memotong kuku secara teratur 3. Membersihkan lingkungan 4. Mencuci kaki sebelum tidur 2.4.2. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap ojek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu:

a. Tahu (know) b. Memahami (comprehension) c. Aplikasi (application) d. Analisis (analysis) e. Sintesis (synthesis) f. Evaluasi (evaluation) 2.4.3. Alat Pelindung Diri (APD)

Terdapat berbagai upaya untuk menanggulangan bahaya-bahaya yang terdapat di lingkungan kerja, yaitu: pengendalian secara teknik (engineering control), pengendalian secara administrative (administrative control) dan pemakaian alat-alat pelindung diri (personal protective equipment).

Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration, personal protective equipment atau Alat Pelindung Diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazard) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.

Alat pelindung diri yang efektif harus: 1. Sesuai dengan bahaya yang dihadapi

2. Terbuat dari material yang akan tahan terhadap bahaya tersebut 3. Cocok bagi orang yang akan menggunakannya

4. Tidak mengganggu kerja operator yang sedang bertugas 5. Memiliki konstruksi yang sangat kuat

6. Tidak mengganggu alat pelindug diri lain yang sedang dipakai secara bersamaan

7. Tidak meningkatkan risiko terhadap pemakainya (Ridley,2008) Ada berbagai macam alat pelindung diri, yaitu:

a. Alat Pelindung Kepala

Tujuan dari penggunaan alat pelindung kepala adalah untuk mencegah:

Bahaya terbentur oleh benda tajam atau benda keras yang dapat meyebabkan luka gores, potong atau tusuk; bahaya kejatuhan benda-benda atau terpukul oleh benda-benda yang melayang atau meluncur di udara; bahaya panas radiasi, api, dan percikan bahan-bahan kimia korosif.

b. Alat Pelindung Wajah/mata

Alat pelindung mata menurut bentuknya dapat dikategorikan menjadi: kaca mata (spectacles), goggles (cup type/box type), tameng muka (face screen/face shield)

c. Alat Pelindung Telinga

Alat pelingung telinga berfungsi sebagai penghalang (barier) antara sumber bising dan telinga bagian dalam, juga melindungi telinga dari ketulian akibat kebisingan. Secara umum, alat pelindung telinga dibedakan menjadi sumbat telinga (ear plug) dan tutup telinga (ear muff).

d. Pemakaian Masker

Pemakaian masker untuk melindungi pernapasan dari gas tertentu (Daryanto,2007).

e. Alat Pelindung Tangan

Sarung tangan merupakan alat pelindung diri yang paling banyak digunakan. Dalam memilih sarung tangan dipertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut: bahaya terpapar, apakah berbentuk bahan korosif, panas dingin, tajam, atau kasar; daya tahan terhadap bahan-bahan kimia.

f. Alat Pelindung Kaki

Alat pelindung kaki atau sepatu keselamatan kerja dipergunakan untuk melindungi kaki dari bahaya kejatuhan benda-benda berat, percikan cairan, mikrobiologi dan tertusuk oleh benda-benda tajam.

g. Pakaian Pelindung

Pakaian pelindung atau pakaian kerja dapat berbentuk Apron yang menutupi sebagian dari tubuh, pemakaiannya yaitu mulai dari dada sampai lutut dan Overalls yang menutupi seluruh tubuh. Pakaian pelindung digunakan untuk melindungi pemakai dari percikan bahan kimia dan cuaca kerja yang ekstrim.

h. Sabuk dan Tali Pengaman

Sabuk dan tali pengaman dipergunakan untuk bekerja di tempat tinggi, misalnya pada kapal, sumur atau tangki. Alat pengaman ini juga dipergunakan pada pekerjaan mendaki, memanjat, dan kontruksi bangunan (Sarwono,2002).

2.4.4. Masa Kerja

Lama kerja seseorang jika dikaitkan dengan pengalaman kerja dapat mempengaruh kecelakaan kerja. Terutama pengalaman dalam hal menggunakan berbagai macam alat kerja. Semakin lama masa kerja seseorang maka pengalaman yang diperoleh akan lebih banyak dan memungkinkan pekerja dapat bekerja lebih

aman. Berdasarkan hasil studi ILO (1998) dalam Dirgagunarsa (1992) di Amerika menunjukkan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi selain karena faktor manusia, disebabkan juga karena masih baru dan kurang pengalaman.

Pengalaman merupaakan keseluruhan yang didapat seseorang dari peristiwa yang dilaluinya, artinya bahwa pengalaman seseorang dapat mempengaruhi perilakunya dalam kehidupan organisasinya. Dengan demikian, semakin lama masa kerja seseorang maka pengalaman yang diperolehnya semakin banyak yang emungkinkan pekerja dapat bekerja lebih aman (Millah, 2008).

Dokumen terkait