• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan adalah suatu proses penyampaian bahan, materi pendidikan kepada sasaran pendidikan (anak didik) guna mencapai perubahan tingkah laku (tujuan). Karena pendidikan itu adalah suatu proses maka dengan sendirinya mempunyai masukan dan keluaran. Masukan proses pendidikan adalah sasaran pendidikan atau anak didik yang mempunyai berbagai karakteristik, sedangkan keluaran proses pendidikan adalah tenaga atau lulusan yang mempunyai kwalifikasi tertentu sesuai dengan tujuan pendidikan institusi yang bersangkutan (Notoatmojo, 1992).

Faktor pendidikan adalah salah satu hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan produktivitas kerja yang dilakukan. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin besar kemungkinan tenaga kerja dapat bekerja dan melaksanakan pekerjaannya (Ravianto, 1990).

Pendidikan merupakan hal yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang dilakukan dengan sengaja bagi perolehan hasil yang berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap seseorang (Arikunto, 1988). Sedangkan Simanjuntak (1992) menyatakan bahwa apapun yang dilakukan dengan sistem pendidikan formal, akan terdapat

kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja, dunia pendidikan lebih diarahkan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga siap latih.

2.4.2. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmojo, 2003).

Menurut Notoatmojo (2003), pengetahuan memiliki beberapa tingkatan antara lain:

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk mengingat sesuatu hal dengan baik seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara garis benar yang telah dipelajari.

3. Penerapan (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokan dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun, dapat menyelesaikan dan sebagainya terdapat suatu materi atau rumusan-rumusan yang telah ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin diketahui atau kita ukur, dengan cara kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan pengetahuan menurut Notoatmojo (2003) antara lain:

2. Pendidikan, 3. Pekerjaan, 4. Pengalaman, 5. Status Ekonomi, 6. Informasi, 7. Media Masa. 2.4.3. Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan atau kehendak yang didasari oleh adanya kebutuhan tertentu sehingga mengarahkan pada perilaku peningkatan kinerja. Teori mengenai motivasi dengan rancangan hirarki kebutuhan manusia, dinyatakan oleh A. Maslow dalam teorinya.

Maslow memandang motivasi manusia dalam jenjang lima kebutuhan yang merentang dari kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan dasar yang meningkat ke kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki, kebutuhan penghargaan sampai yang tertinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Setiap kebutuhan harus sekurang-kurangnya dipenuhi sebelum keinginan individu memuaskan kebutuhan pada tingkat berikut yang lebih tinggi. Dengan motivasi yang meningkat maka kinerja akan meningkat. Motivasi merupakan dorongan yang didasari oleh adanya kebutuhan tertentu, kinerja akan optimal jika kebutuhan terpenuhi (Maslow, 1989).

Motivasi adalah sesuatu yang pokok yang menjadi dorongan seseorang untuk bekerja. Motivasi orang bekerja ada bermacam-macam. Ada orang termotivasi

mengerjakan sesuatu karena uangnya banyak, meskipun kadang-kadang pekerjaan itu secara hukum tidak benar. Ada juga yang termotivasi karena rasa aman atau keselamatan meskipun bekerja dengan jarak jauh, bahkan ada orang termotivasi bekerja karena pekerjaan tersebut memberikan prestise yang tinggi walaupun gajinya sangat kecil (Ishak & Tanjung, 2003).

Menurut Hasibuan (2001), motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi merupakan hal yang sangat penting karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manejer membagikan pekerjaan bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.

2.4.4. Beban Kerja

Beban kerja merupakan sejumlah tanggung jawab pekerjaan yang harus dikerjakan oleh seorang tenaga kesehatan. (Depkes, 1999), menyebutkan bahwa pada umumnya proporsi antara jumlah tenaga dan jumlah program di puskesmas tidak seimbang, sehingga seseorang petugas bisa mempunyai tugas lebih dari satu/tugas rangkap. Dengan adanya tugas rangkap ini maka beban kerja dengan sendirinya menjadi lebih besar.

Para praktisi yang membagi pekerjaan menjadi bagian-bagian kecil menyebutkan adanya keuntungan khusus dalam melakukan aktivitas pekerjaan karena mereka dapat melaksanakan pekerjaan tersebut dengan lebih fokus pada bidangnya, seringkali mereka menyebut keuntungan spesialisasi. Dua keuntungan pokok diantaranya, yaitu:

1. Jika suatu pekerjaan terdiri atas sedikit tugas akan lebih mudah melatih pengganti pegawai yang dipecat, dialih tugaskan atau berhalangan hadir, usaha paling minimum untuk menghasilkan biaya pelatihan yang rendah. 2. Jika suatu pekerjaan hanya terdiri dari sejumlah tugas terbatas, karyawannya

dapat menjadi ahli dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Tingkat keahlian karyawan yang tinggi menghasilkan mutu keluaran yang lebih baik (Gibson, 1985).

Salah satu faktor yang dapat menurunkan kerja karyawan adalah keluhan tingginya beban kerja karyawan. Tingginya beban kerja karyawan kesehatan atau Rumah Sakit dapat berefek penurunan terhadap prestasi kerja (Ilyas, 2001).

2.5. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

PMO Keluarga Penderita

- Pendidikan - Pengetahuan - Motivasi - Beban kerja

Pemakaian

APD

BAB 3

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait