• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSAKA

2.2 Landasan Teori

2.2.5 Faktor – Faktor yang Berpengaruh pada Kinerja SIA

Menurut penelitian terdahulu yaitu penelitian Jen (2002) dalam Luciana dan Irmaya (2006) faktor –faktor tersebut diantaranya adalah : keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, keberadaan pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, dan kemampuan personal teknik informasi.

2.2.5.1. Dukungan Manajemen Puncak

Dalam Amalia (2006), Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian SIA dengan kinerja SIA.

Menurut Elfreda (2004 : 32) Dukungan manajemen puncak adalah perilaku eksekutif yang berhubungan dengan perencanaan system informasi, pemgembangan dan implementasinya.

   

Menurut Setianingsih dan Indriantoro (1998 : 199), dukungan manjemen puncak adalah partisipasi dan keterlibatan manajemen puncak dalam pengembangan system.

Menurut Handoko (1995 : 18), mengemukakan manajemen puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada manajemen puncak organisasi perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kesuksesan perusahaan.

Dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi dan pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi akuntansi yang ada dan merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut, karena mendapat dukungan manajemen puncak di perusahaan. Bahwa kepuasan pemakai meningkat apabila manajemen puncak memberikan dukungan makin tinggi, jadi dukungan manajemen puncak memiliki hubungan yang positif signifikan dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak adalah dukungan atau dorongan yang dilakukan eksekutif yang berada dipuncak perusahaan dan yang bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

2.2.5.2. Partisipasi Pemakai

Pentingnya Partisipasi pemakai dalam pengembangan telah diakui secara luas dalam literature. Partisipasi digunakan untuk menunjukkan intervensi personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi (Setianingsih dan Indriantoro, 198:195).

Jen (2002) dalam Luciana (2006) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja SIA.

Menurut Davis dan Newtrom (1990:179) menyatakan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang – orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi pada tujuan kelompok dan berbagai tnaggung jawab pencapaian tujuan.

Partisipasi pemakain didefinisikan sebagai perilaku dan tindakan yang dilakukan melalui suatu target yang telah ditentukan sebelumnya atau sesuatu dengan kemampuan pengguna selama proses pendisainan sistem (Barki dan Harwich, 1989, dalam Lindrianasari, 2001:85).

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian partisipasi pemakai merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang

   

dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi akuntansi.

Partisipasi digunakan untuk menunjukkan campur tangan personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasinya. Apabila daam pengembangan sistem inforasi akuntansi, pemakai diajak berpartisipasi, maka akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi. Hal ini dapat terjadi Karena para pemakai berpartisipasi langsung dalam penggunaan sistem informasi akuntansi.

2.2.5.3. KemampuanTeknik personal Sistem Informasi

Menurut Robbins (1994 : 46), kemampuan adalah kapasitas individu untuk melakukan tindakan – tindakan dalam melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan. Dengan kemampuan yang dimiliki karyawan diharapkan akan mendukung kegiatan karyawan yang juga mendukung kegiatan badan usaha, sehingga akan terasa wajar apabila badan memberi harapan agar tujuan karyawan dalam bekerja dapat tercapai.

Jen (2002) dalam Luciana (2006) berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan teknik personal SIA akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal SIA dengan kinerja SIA.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Kemampuan teknis dari personal memliki pengaruh yang besar dalam pengembangan sistem informasi. Selain itu menambahkan rata– rata pendidikan dan tingkat penggina sistem informasi yang bias digunakan sebagai pengukuran kemampuan dari personal sistem informasi. Kinerja dari sistem informasi berhubungan dengan kualitas teknik atau kualitas pengembangan dari sitem tersebut, dimana hal ini merupakan tanggung jawab dari personel sistem informasi (Sugiarto Prajitno, 2006:142).

Menurut Soegiharto (2001:179), jika para pengguna sistem semakin memahami teknologi, tugas dan keputusan yang diambil dan lingkungan social – politis ditempat digunakannya sistem tersebut, maka mereka akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pengembangan sistem tersebut.

Rata – rata level pendidikan dan pengalaman anggota kelompok sistem digunakan sebagai pengukur kemampuan personal sistem informasi (Soegiharto, 2001:179). Sehingga dari asumsi diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan teknik personal sistem informasi adalah kesanggupan individu atau personal dalam menggali potensi diri untuk mengembangkan sistem informasi organisasi.

   

1.2.5.4. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Dari jurnal Almilia, Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar dukungan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian Sistem Informasi Akuntansi dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Dikutip dari Muckhlasin 2003, dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi dan pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada dan merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut. Beberapa teori yang mendukung hubungan dukungan manajemen puncak dengan kinerja sistem informasi akuntansi diantaranya yaitu :

a. Teori kelompok (Goup Theory) Filley House dan Kerr (1976) Yaitu teori yang beranggapan bahwasupaya kelompok bias mencapai tujuan – tujuannya, maka harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan pengikut – pengikutnya.

b. Teori jalan Kecil – Tujuan (Path – Goal Theory)

Dalam pengembangannya yang modern, Martin Evans dan Robert House secara terpisah telah menulis karangan dalam subyek yang sama. Secara pokok, teori pathgoal berusaha menjelaskanpengaruh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

perilaku pemimpin terhadap motivasi, kepuasan dan pelaksanaan pekerjaan bawahan.

Teori yang mendukung hubungan Dukungan Manajemen Puncak dengan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Teori kelompok dalam kepemimpinan ini dasar perkembangannya berakar pada psikologi sosial. Teori yang dikembangkan Mifta Thoha menyatakan supaya kelompok bisa mencapai tujuannya, maka harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikutnya. Teori ini juga menunjukkan bahwa para pemimpin yang memperhitungkan dan membantu pengikutnya mempunyai pengaruh positif terhadap sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja.

Bentuk bantuan yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan kepada bawahan. Bila manajemen puncak memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sistem informasi dan dukungan tersebut dapat diterima oleh pemakai informasi, maka akan memberikan kepuasan terhadap pemakai informasi tersebut.

Chusing (1994:359) dalam Muchlasin (2003:34) berpendapat bahwa jika pekerja merasa kurang mendapatkan dukungan manajemen puncak, maka pekerja tersebut akan berfikir jika manajemen puncak tidak mendukung, mengapa saya harus melakukannya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerja akan lebih senang melakukan pekerjaan mereka jika pihak manajemen puncak juga mendukung usaha mereka. Dukungan manajemen puncak diantaranya dalam langkah penyediaan

   

sumber daya dan motivasi. Dengan dukungan tersebut, para pekerja kan merasa yakin bahwa sistem informasi yang dikembangkan akan terus bias berjalan dengan lancer sehingga para pemakai akan merasa puas dengan bekerja didalam lingkungan tersebut.

Berdasarkan teori di atas maka Dukungan Manajemen Puncak juga memiliki kekuatan berpengaruh untuk mensosialsasikan pengembangan sistem informasi, yang memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pengembangan sistem dan akan berpengaruh pada kepuasan pemakai.

2.2.5.5. Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi akuntansi

Teori yang mendukung partisipasi pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi adalah teori Y dari Mc. Gregor (1957) menyatakan bahwa orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan tujuan itu. Dalam kondisi yang sesuai, mereka belajar menerima dan mencari tanggung jawab (http://organisasi.org/definisi-pengertian-teori-perilaku-teori-x-dan-teori-y-x-y-behavior-theory-douglas-mcgregor).

Mumford (1983) dalam lestari (2010 : 22) menyatakan bahwa peartisipasi pemakai digunakan untuk menunjukkan intervensi personal yang nyata atau aktivitas pemakai dalam pengembanan sampai tahap implementasi sistem informasi akuntansi. Ada tiga jenis partisipasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

pemakai dalam pengembangan sistem yaitu, konsultatif, representatif dan consensus. Tiga jenis ini dibedakan berdasakan tingkat pengarih dan kontrol yang diberikan oleh pemakai.

Dengan adanya teori diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi pemaai adalah bentuk dari pengarahan dan pengendalian diri sendiri untuk mencapai tujuan. Partisipasi pemakai juga merupaka salah satu bentuk keteribata individu dalam kegiatan perencanaan, pengembangan dan pengimplementasian sistem informasi yang berguna untuk mencapai kepuasan informasi. oleh karena itu, partisipasi pemakai mempunyai hubungan yang positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

2.2.5.6. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akutansi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Teori pencapaian prestasi oleh McClelland (1953) dalam Mangkunegara (2005 : 68) didasari asumsi bahwa perubahan perilaku muncul karena individu ingin berhasil. Individu yang mempunyai predisposisi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik, memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membuat perubahan memperoleh sesuatu. Asumsi lain yang lebih penting yaitu jika seseorang menghabiskan waktu berpikirnya untuk melakukan sesuatu yang baik, maka orang tersebut akan menampakkan doronan, energi dan hasrat ingin sukses serta akan meraih tujuan yang lebih besar

   

(http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/teori-motivasi-herzberg-dan-mcclelland).

Pendekatan pengalaman (experiental theory)terhadap perubahan didasari pada orang yang lebih percaya akan pengalaman mereka dari pada pengalaman orang lain, Pace and Faules (1998 : 439) menurut pandangan ini, orang merubah perilaku mereka dengan menguji kepercayaan mereka berdasarkan reaksi mereka terhadap situasi dimana mereka merasakan dorongan emosi yang penting. Dengan menggambarkan apa yang terjadi pada mereka, individu mengembangkan penjelasan personal atas reaksi mereka dan membuat usaha yang sadar untuk mencoba cara berperilaku alternatif dalam situasi ini.

Dari teori diatas, dapat ditarik kesimpulan masalah kepuasan yang rendah akan mengakibatan kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi juga rendah. Namun kurangnya sumber daya atau rendahnya kemampuan yang dimiliki oleh para karyawan tersebut dalam menyiapkan informasi akuntansi menyebabkan penurunan kepuasan terhadap pemakai sistem informasi. kemampuan adalah merupakan keahlian yang tidak terpisah dalam menyelesaikan suatu pekrjaan. Oleh karena itu, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi mempunyai hubungan yang positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

2.2.5.7. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Kinerja Sistem Infomasi Akuntansi

Dalam Amalia (2006), Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian SIA dengan kinerja SIA.

Jen (2002) dalam Luciana (2006) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja SIA.

Jen (2002) dalam Luciana (2006) berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan teknik personal SIA akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal SIA dengan kinerja SIA

Berdasarkan teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keberhasilan sebuah perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan tergantung pada manajer perusahaan tersebut dalam mendapatkan informasi yang cepet, akurat dan dapat mendukung jalannya program – program yang direncanakan untuk kemajuan perusahaan. Selain manajer, kemampuan karyawan dalam menjalankan dan

   

mengembangkan sistem informasi akuntansi tersebut juga sangat mendukung kemajuan sebuah perusahaan.

Dokumen terkait