• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP pengunjung dapat dianalisis dengan menggunakan alat analisis regresi linear berganda yang dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS16. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak sembilan variabel yang meliputi variabel lama tinggal, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, frekuensi kunjungan, dummy kebersihan, dummy keindahan, dummy kenyamanan, dan dummy kesejukan. Variabel-variabel bebas ini dianalisis untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang berpengaruh secara nyata dan yang tidak berpengaruh secara nyata terhadap besarnya nilai WTP. Identifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan pengunjung dalam memberikan nilai WTP.

Model regresi linear berganda yang diperoleh telah memenuhi asumsi klasik yaitu menyebar normal, tidak mengalami pelanggaran heteroskedastisitas, terbebas dari autokorelasi, dan tidak mengalami pelanggaran multikolinearitas. Hal ini menandakan bahwa model pada penelitian ini telah layak digunakan. Hasil dari pengujian parameter adalah sebagai berikut:

1. Uji normalitas

Uji Kolmogorov-Smirnov merupakan salah satu uji yang dapat digunakan untuk memeriksa apakah model dalam penelitian ini menyebar normal atau tidak. Uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilakukan dengan melihat nilai Assymp. Sig (2 tailed) pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov test. Nilai Assymp. Sig (2 tailed) yang diperoleh pada penelitian ini (Tabel 21) lebih besar dari taraf nyata yang digunakan (10%) yaitu sebesar 0,818. Hal ini membuktikan bahwa penelitian ini telah memenuhi asumsi atau error term data pada penelitian ini telah terdistribusi dengan normal.

2. Uji multikolinearitas

Pengujian terhadap pelanggaran asumsi multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada model. Nilai variabel

56

bebas dengan nilai VIF yang lebih kecil dari 10 menandakan bahwa tidak terjadi pelanggaran multikolinearitas. Berdasarkan hasil pada Tabel 21, seluruh variabel bebas pada penelitian ini memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 10 sehingga tidak terjadi pelanggaran multikolinearitas.

3. Uji autokorelasi

Uji terhadap pelanggaran asumsi autokorelasi dapat diketahui dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Nilai DW yang diperoleh pada penelitian ini berdasarkan Tabel 21 adalah sebesar 2,002. Nilai ini berada diantara selang 1,55 dan 2,46 yang menunjukkan bahwa tidak terjadi pelanggaran asumsi autokorelasi (Firdaus 2004).

4. Uji heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat sebaran titik-titik pada scatterplot (Lampiran 2). Titik-titk pada plot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu maka dapat disimpulkan bahwa model ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil analisis, model regresi berganda yang dihasilkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

WTP = -2264,616 + 13,145LMT + 124,792PNDKN + 0,001PDPTN -787,109 + 37,472FK + 1170,412DBRSH + 162,725DNDH + 2387,130DNYMN + 2055,201DSJK

Tabel 21 Hasil analisis regresi linear berganda Unstandardized T Sig. VIF Coefficients B Std. Error (Constant) -2264,616 2828,749 -0,801 0,429 LMT 13,145 22,135 0,594 0,557 1,321 PNDKN 124,792 182,014 0,686 0,498 1,542 PDPTN 0,001 0,000 4,084 0,000* 1,522 JT -787,109 174,821 -4,502 0,000* 1,157 FK 37,472 46,123 0,812 0,422 1,371 DBRSH 1170,412 687,896 1,701 0,098*** 1,453 DNDH 162,725 941,020 0,173 0,864 1,219 DNYMN 2387,130 760,323 3,140 0,003** 1,828 DSJK 2055,201 1972,524 1,042 0,305 1,181 R-square 0,759 Adjusted R-square 0,695 Durbin Watson 2,002 Assym. Syg 0,818

Keterangan: * nyata pada taraf nyata (α) 0,01 = 1% ** nyata pada taraf nyata (α) 0,05 = 5% *** nyata pada taraf nyata (α) 0,1 = 10%

57 Berdasarkan Tabel 21, diketahui bahwa variabel yang berpengaruh nyata pada taraf nyata 1 persen adalah variabel tingkat pendapatan, dan jumlah tanggungan. Variabel yang berpengaruh nyata pada taraf nyata 5 persen adalah variabel dummy kenyamanan, sedangkan variabel yang berpengaruh nyata pada taraf nyata 10 persen adalah dummy kebersihan.

1. Tingkat pendapatan

Variabel tingkat pendapatan (PDPTN) merupakan variabel yang berpengaruh nyata pada taraf nyata 1 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis karena tingkat pendapatan yang tinggi menandakan kemampuan ekonomi seseorang. Nilai koefisien bertanda positif dengan nilai sebesar 0,001 yang artinya semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang sebesar Rp1.000 maka nilai WTP yang bersedia diberikan akan meningkat sebesar Rp1. Berdasarkan hasil regresi, peningkatan nilai WTP yang dihasilkan sangat kecil. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden yaitu sebanyak 20 responden (36%) merupakan masyarakat kalangan menengah kebawah dimana pendapatan rata-rata per bulan berada dibawah nilai Upah Minimum Kota (UMK) yaitu lebih kecil dari Rp1.800.000. 2. Jumlah tanggungan

Variabel jumlah tanggungan (JT) berpengaruh nyata terhadap model pada taraf nyata 1 persen dengan nilai P-value sebesar 0,000. Koefisien variabel ini bertanda negatif yaitu sebesar -787,109 yang berarti memiliki pengaruh yang negatif terhadap model. Artinya, semakin banyak jumlah tanggungan seseorang, maka nilai WTP yang bersedia diberikan akan semakin menurun sebesar Rp787,109. Hal ini sesuai dengan hipotesis dimana jumlah tanggungan yang semakin besar akan menyebabkan seseorang memiliki pengeluaran yang lebih besar sehingga orang tersebut cenderung lebih tidak bersedia berpartisipasi dalam mengeluarkan sejumlah uang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 27 responden (49%) tidak memiliki tanggungan keluarga sehingga peningkatan nilai WTP yang dihasilkan cukup tinggi yaitu sebesar Rp787,109.

3. Dummy kenyamanan

Variabel dummy kenyamanan (DNYMN) merupakan variabel yang berpengaruh nyata pada taraf nyata 5 persen dengan nilai P-value sebesar 0,003.

58

Koefisien variabel ini bertanda positif dengan nilai sebesar 2.387,130 yang artinya apabila responden berpendapat kondisi lingkungan Hutan Kota Taman Beringin nyaman maka diduga responden akan mau meningkatkan WTP sebesar Rp2.387,130. Hal ini sesuai dengan hipotesis dimana kenyamanan merupakan faktor penting penentuan kepuasan seseorang sehingga ketika seseorang merasa nyaman maka orang tersebut cenderung lebih bersedia berpartisipasi untuk tetap mendapatkan kenyamanan.

4. Dummy kebersihan

Variabel dummy kebersihan (DBRSH) merupakan variabel dummy yang berpengaruh nyata terhadap model pada taraf nyata 10 persen dengan nilai P- value sebesar 0,098. Koefisien variabel ini bertanda positif sebesar 1.170,412 yang menandakan bahwa dummy kebersihan berpengaruh positif terhadap model artinya apabila responden berpendapat Hutan Kota Taman Beringin dalam kondisi bersih maka diduga responden akan mau meningkatkan WTP sebesar Rp1.170,412. Hasil regresi sesuai dengan hipotesis dimana kebersihan juga mempengaruhi tingkat kepuasan seseorang dalam melakukan kunjungan sehingga kondisi Hutan Kota Taman Beringin yang bersih akan mempengaruhi seseorang untuk berpartisipasi dalam upaya pemeliharan Hutan Kota Taman Beringin.

Dokumen terkait