• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Mahasiswa Baru

1. Jumlah Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri DIY.

Setiap tahun di Indonesia, lebih dari satu juta lulusan pendidikan menengah yang ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi. Orang tua atau calonmahasiswa pasti akan selalu berupaya untuk memilih jenis pendidikan tinggi atau perguruan tinggi tertentu yang dapat memberikan jaminan masa depan. Dengan ilmu yang didapat di perguruan tinggi, mereka berharap akan mendapatkan kesempatan kerja yang lebih luas dan lebih kompetitif. Pilihan bagi para calon mahasiswa baru tersebut biasanya adalah perguruan tinggi negeri (PTN), karena menurut pandangan masyarakat, PTN selalu lebih baik dari perguruan tinggi swasta (PTS). Anggapan bahwa PTN selalu lebih baik dari PTS tersebut muncul karena PTN umumnya memiliki sumber daya yang lebih baik, mislnya jumlah dosen yang gelarnya doktor lebih banyak. Sebenarnya anggapan bahwa PTN selalu lebih baik dari PTS tersebut hanya sebuah mitos belaka, karena PTN tidak selalu lebih baik dari PTS. Buktinya, ada PTS yang memiliki kualitas tidak kalah dengan PTN (Depdiknas RI ; 2004).

Sebuah anggapan memang sulit untuk dibantah. Buktinya, sampai pada saat ini PTN sering kali menjadi pilihan pertama dan utama bagi para calon mahasiswa baru. Karena anggapan tersebut,

maka sangat wajar apabila jumlah mahasiswa baru di PTN selalu lebih stabil atau cenderung meningkat dibandingkan dengan PTS (www.sinarharapan.co.id). Sebagai contoh misalnya jumlah mahasiswa baru di PTN DIY, pada tahun 2002 jumah mahasiswa baru di PTN 12593, jumlah ini meningkat 11,6% dari jumlah mahasiswa tahun 2001. sedangkan sampai pada tahun 2008 jumlahnya naik mencapai 31%. Sedangkan jumlah mahasiswa baru di PTS DIY cenderung mengalami penurunan yaitu tahun 2001 berjumlah 45427, tahun 2002 menurun 1,2% menjadi 44853 dan pada akhirnya tahun 2008 menurun hingga 25%. Sementra di PTN jumlah mahasiswa baru yang diterima cenderung meningkat yaitu tahun 2002 sebesar 12593, jumlah ini meningkat 11,6% dari jumlah mahasiswa baru tahun 2001. .

Dari contoh di atas dapat diartikan bahwa jumlah mahasiswa baru di PTN dapat mempengaruhi jumlah mahasiswa baru di PTS. Ketika jumlah mahasiswa baru di PTN meningkat, maka pengaruhnya terhadap PTS jumlah mahasiswa barunya semakin menurun.

2. Jumlah Program Studi Perguruan Tinggi Negeri

Selepas pengumuman kelulusan ujian nasional dan ujian sekolah, sebagian siswa lulusan SMA/SMK bersiap-siap melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Yang belum lulus juga sebagian mungkin juga ikut mempersiapkan diri, mengingat

Mendiknas telah menginstruksikan kepada Dirjen Dikti dan Dirjen Disdakmen untuk mengeluarkan surat kepada sekolah dan perguruan tinggi (PT) agar dapat menerapkan penerimaan bersyarat. Melalui cara itu, siswa yang tidak lulus dalam ujian nasional (UN) tetap bisa kuliah dan diberi kesempatan megikuti UN susulan paling lambat 1 tahun (Suara Merdeka, 2 Juli 2005).

Seperti adat kebiasaan yang ada bahwa calon mahasiswa baru lebih memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri (PTN) dengan berbagai alasan seperti PTN lebih berkualitas dan biaya pendidikan di PTN lebih murah. Untuk program studi mereka cenderung tidak memikirkan yang terpenting bagi mereka adalah diterima di PTN. Mereka juga tidak peduli dengan kriteria akreditasi yang diperoleh program studi yang dipilihnya. Padahal sebenarnya untuk meningkatkan mutu dan efisiensi perguruan tinggi baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat akreditasi program studi pada perguruan tinggi merupakan suatu hal yang sangat penting. Tidak bisa disalahkan anggapan mereka yang demikian. Memang itulah kenyataan yang ada pada sebagian siswa beserta para orang tua saat ini. Meski ada yang sejak awal telah mempunyai pilihan program studi dan yang dipilihnya mungkin bukan PTN melainkan PTS favorit, namun kenyataan masih menunjukkan sebagian besar lainnya memilih program studi di PTS hanya sebagai cadangan, dan mereka akan

segera pindah ketika mereka dinyatakan diterima di PTN (www.suaramerdeka.com).

Dengan demikian jumlah program studi yang ada di PTN akan berpengaruh terhadap jumlah mahasiswa baru di PTS semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena sebagian besar calon mahasiswa baru memilih program studi yang ada di PTN. Apalagi jika di PTN menambah atau membuka program studi baru, maka hal ini akan membuka peluang untuk menyerap mahasiswa baru PTN lebih banyak, maka hal ini akan berpengaruh terhadap jumlah mahasiswa baru di PTS semakin berkurang.

3. Biaya Pendidikan Perguruan Tinggi Swasta

Sebagaimana telah dicantumkan dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembiayaan sektor pendidikan termasuk pendidikan tinggi merupakan tanggung jawab bersama Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat. Selanjutnya dalam rangka menegakkan transparansi dan akuntabilitas, pendidikan tinggi akan menerapkan sistem pembiayaan yang rasional dengan satuan biaya yang jelas serta kejelasan peran dan tanggung jawab masing-masing pihak yang berkepentingan.

Pada perguruan tinggi negeri (PTN), sebagian besar sumber pendanaannya masih berasal dari pemerintah, baik berupa anggaran untuk pembangunan maupun untuk kebutuhan rutin

seperti gaji pegawai dan biaya operasional. Secara rata-rata peserta didik hanya menanggung kurang dari 30% dari dana yang dialokasikan oleh pemerintah. Namun meskipun demikian, PTN masih menarik uang sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP) dari mahasiswa. Berbeda pada perguruan tinggi swasta (PTS) sebagian besar lebih dari (90 %) pendanaannya berasal dari SPP atau sumbangan lainnya yang dibayar oleh mahasiswa ( Depdiknas ; 2004). Hal tersebut membuat masyarakat mempunyai anggapan bahwa biaya pendidikan di PTN lebih murah daripada di PTS. Itulah yang selalu mendorong calon mahasiswa baru lebih memilih PTN daripada PTS. Dengan alasan biaya pendidikan di PTN lebih murah, padahal sebenarnya anggapan tersebut belum tentu benar. Akibat anggapan tersebut, dimana masyarakat menilai bahwa biaya pendidikan di PTS sangat mahal membuat calon mahasiswa baru lebih memilih masuk di PTN. Akibatnya, calon mahasiswa lebih memilih melanjutkan ke PTN dengan biaya yang lebih murah daripada melanjutkan ke PTS dengan biaya mahal. Namun meskipun demikian, karena pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting dan bermanfaat untuk masa depan yang semua orang juga membutuhkan, maka dari itu kebanyakan calon mahasiswa yang melanjutkan ke PTS besarnya biaya tidak menjadi pikiran yang utama karena yang terpenting bagi masyarakat bahwa meningkatnya biaya pendidikan di PTS

juga diimbangi dengan kelengkapan yang mendukung sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar mahasiswa. Sehingga hal ini membawa pengaruh positif terhadap jumlah mahasiswa baru yang masuk ke PTS.

4. Jumlah Lulusan SMA/SMK

Tujuan lembaga Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yaitu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pengertian dari melanjutkan ke Pendidikan tinggi yaitu sebagai suatu kegiatan inti untuk meningkatkan belajarnya melalui lembaga formal yang lebih tinggi dari pendidikan yang telah diselesaikan guna mencapai suatu taraf tertentu yang dikehendakinya. (Joshep 1984 : 4).

Keberhasilan dari tujuan di atas dapat dilihat bahwa selepas pengumuman kelulusan ujian nasional dan ujian sekolah, sebagian siswa lulusan SMA/SMK banyak yang bersiap-siap melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Bagi siswa yang belum lulus sebagian mungkin juga ikut mempersiapkan diri, mengingat Mendiknas telah menginstruksikan kepada Dirjen Dikti dan Dirjen Disdakmen untuk mengeluarkan surat kepada sekolah dan perguruan tinggi (PT) agar dapat menerapkan penerimaan bersyarat. Melalui cara itu, siswa yang tidak lulus dalam ujian nasional (UN) tetap bisa kuliah dan diberi kesempatan megikuti UN susulan paling lambat 1 tahun (Suara Merdeka, 2 Juli 2005).

Ada berbagai hal yang menjadi pertimbangan bagi calon mahasiswa baru sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi, seperti jenis perguruan tinggi yang akan dipilih, jenis program studi, biaya kuliah dan lain-lain. Namun seperti biasanya, bahwa pilihan utama bagi calon mahasiswa baru adalah memilih ke Perguruan tinggi negeri (PTN) dengan berbagai alasan seperti lebih berkualitas dan biaya pendidikannya murah.

Pada saat ini jumlah perguruan tinggi Swasta di Indonesia semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 jumlah PTS sekitar 2.100 – 2.200, dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 2.761 dengan jumlah mahasiswa sekitar 2,7 juta. Jadi hampir setiap tahun terjadi penambahan 500 PTS baru (www.republika.co.id).Namun demikian jumlah mahasiswa di PTS semakin mengalami penurunan. Sebagai contoh di DIY pada tahun 2004 diperkirakan separoh dari 102 PTS terancam bangkrut. Hal ini disebabkan karenakan semakin menurunnya lulusan SLTA yang melanjutkan ke perguruan tinggi. (www.republika.com).

Jadi, jumlah lulusan SMA/SMK dapat membawa pengaruh terhadap jumlah mahasiswa baru PTS, Sesuai dengan pilihan calon mahasiswa baru, yang menjadi utama adalah PTN, maka dengan demikian jumlah mahasiswa baru di PTS semakin berkurang.

Dokumen terkait