• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan TBM

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap pemanfaatan TBM adalah :

a. Minat Masyarakat

Faktor minat masyarakat sangat menentukan terhadap pemanfaatan TBM. Dengan adanya minat masyarakat terutama dalam hal membaca buku-buku

yang tersedia di TBM maka dengan sendirinya TBM tersebut turut membantu kebutuhan masyarakat akan informasi. Apabila sarana dan fasilitas di TBM lengkap dan baik maka akan bermanfaat sebagaimana yang diinginkan, terutama minat baca masyarakat terhadap buku-buku di TBM. TBM dapat menumbuhkan minat baca masyarakat dengan menjadikan TBM bersifat aktif dan kondusif. TBM dapat mengadakan kelompok baca, bedah buku, story telling, berbagai macam perlombaan misal: membuat cerpen, baca puisi dan bedah buku. Untuk merangsang masyarakat agar rajin berkunjung ke TBM dan meminjam buku, TBM dapat memberikan hadiah atau penghargaan kepada pengunjung atau anggota TBM yang paling rajin datang dan meminjam buku yang diadakan secara berkala. Misalnya tiap semester atau tiap tahun.

b. Tenaga Pengelola

Faktor ini sangat memegang peranan yang sangat menentukan berhasil tidaknya sebuah TBM. Oleh karena itu untuk membuat TBM yang bermanfaat sesuai dengan tugas, fungsi dan tujuannya, maka para pengelola, penyelenggara bisa menyadari akan kepentingan dan kedudukan TBM bagi masyarakat, memahami keperluan masyarakat dan kemudian menguasai liku-liku kegiatan dan teknik pekerjaan TBM itu sendiri.

c. Koleksi TBM

Keadaan koleksi TBM sebenarnya erat kaitannya dengan maksud didirikannya TBM itu sendiri.

d. Gedung dan fasilitas TBM

Mengenai keadaan gedung TBM, yang harus diperhatikan adalah letak, jumlah ruangan dan tata ruangnya. Letak TBM diharapkan strategis sehingga mudah diakses oleh masyarakat yang menjadi sasaran. Fasilitas TBM merupakan hal yang penting, selain buku-buku dan bahan pustaka yang menjadi penunjang bagi masyarakat, yaitu perlengkapan atau fasilitas yang meliputi rak buku, rak surat kabar, rak majalah, meja sirkulasi, lemari/kabinet katalog, papan display, papan pengumuman, meja baca dan perlengkapan lainnya yang digunakan secara tidak langsung. Selain kelengkapan fasilitas TBM tersebut, yang perlu diperhatikan adalah penataan ruangan TBM sehingga memberikan kelancaran bagi pengelola dalam menyelenggarakan TBM, juga pengunjung pada umumnya.

e. Pendanaan dan Pengadaan

Pendanaan adalah masalah yang sering menjadi „momok’ bagi sebagian

pengelola TBM dalam mengembangkan TBM. Dana diperlukan dalam rangka pertumbuhan dan pengembangan TBM secara global. Agar TBM yang ada tetap eksis dan senantiasa tidak ditinggalkan oleh masyarakat penggunanya, maka pemerintah secara concent harus dapat menyuplai dana secara berkesinambungan. Untuk itu masalah pendanaan ini harus

direncanakan sedini mungkin. Melalui sebuah „assesment’ terhadap koleksi

dan tujuan pengembangan program, sebuah rencana pendanaan dapat dilakukan dan dikeluarkan dalam sebuah dokumen perencanaan bagi TBM. Selanjutnya apabila dana tersebut sudah ada maka tugas dari pengelola TBM untuk merancang dan mengawal penggunaan dana yang ada. Hal itu

harus dilakukan sistematis dan sesuai dengan prosedur yang sudah ada. Kegiatan pendanaan ini sangat erat hubungannya dengan sebuah kegiatan pengadaan. Pengadaan di TBM dapat meliputi pengadaan koleksi, fasilitas, ruang, alat maupun lainnya. Kenyataan di lapangan, pendanaan menjadi faktor penghambat utama dalam penyelenggaraan TBM. TBM yang ada hanya mengantungkan bantuan sosial dari pemerintah yang jumlahnya sangat terbatas, bantuan dari penyelenggara. Karena TBM dalam melayani pengunjung biasanya gratis tanpa dipungut biaya karena yang dilayani merupakan masyarakat yang kurang mampu sehingga tidak ada pemasukan sama sekali bagi TBM. Tetapi ada juga TBM yang memunggut biaya peminjaman buku walaupun sangat sedikit untuk biaya perawatan buku.9

B.Membaca

1. Definisi Membaca

Membaca adalah kegiatan seseorang dengan menggunakan pengamatan melalui mata untuk menterjemahkan dan menginterprestasikan tanda atau lambang di atas kertas atau bahan lainnya. Jadi membaca merupakan proses ingatan, penilaian, pemikiran, penghayalan, pengorganisasian pemikiran dan pemecahan masalah.10

“Membaca adalah hal yang sangat fundamental dalam proses belajar dan pertumbuhan intelektual. Kualitas hidup seseorang dapat dilihat dari bagaimana seseorang dapat memaksimalkan potensinya. Salah satu upaya untuk memaksimalkan potensi diri adalah dengan membaca. Dengan membaca maka akan memperoleh informasi, dimana informasi diproduksi keseluruh dunia melalui media cetak dan elektronik. Sementara dengan

9Melati Indri Hapsari. Analisis Sistemik Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat di Kabupaten

Semarang”. Jurnal diakses pada 26 April 2014 dari http://andragogia.p2pnfisemarang.org/wp-content/uploads/2010/10/andragogia1_2.pdf

10Khotijah Samsul. “Strategi Pengembangan Minat dan Kegemaran Baca. Artikel diakses pada 22 Januari 2014 dari http://e-dokumen.kemenag.go.id/files/G4pKDLun1338123296.pdf

dibuktikannya kemajuan teknologi maka tradisi lisan beralih ke tradisi tulisan dan persebaran naskah tulisan semakin meluas, dengan membaca seseorang dapat menambah informasi dan memperluas ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi apabila melek huruf menjadi salah satu indikator dalam indeks pembangunan yang akan mengukur kualitas suatu negara.11

“Menurut Ratnaningsih, membaca adalah memperoleh pengertian dari kata-kata yang ditulis orang lain dan merupakan dasar dari pendidikan awal. Dalam proses pembelajaran yang paling banyak dilakukan adalah kegiatan membaca, karena dengan membaca itulah orang bisa mendapatkan informasi, berita serta ilmu pengetahuan, yang tentunya akan menambah ilmu dan wawasan seseorang yang sekaligus dapat berpengaruh terhadap kemajuan dan perkembangan bangsa.”12

“Reading is a basic skill which should be developed at an early age and nurtured continuously to help individuals become lifelong learners. One established way for improving the overall reading skills is through encouraging leisure reading”.

“Membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dikembangkan pada

usia dini dan dipelihara terus menerus untuk membantu individu menjadi pembelajar seumur hidup. Satu cara untuk meningkatkan kemampuan membaca ialah dengan menciptakan kondisi baca yang menyenangkan.”13

Membaca sangat penting untuk pengembangan kualitas hidup manusia. Membaca juga dapat membawa seseorang ke suasana masa lalu, masa depan dan menjadi gerbang bagi seseorang untuk melihat dunia. Sebagaimana islam mengajarkan kepada ummatnya yaitu wahyu pertama yang diturunkan kepada

11Melati Indri Hapsari. Analisis Sistemik Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat di Kabupaten Semarang”. Jurnal diakses pada 26 April 2014 dari http://andragogia.p2pnfisemarang.org/wp-content/uploads/2010/10/andragogia1_2.pdf

12Perpustakaan Nasional RI. Kajian Pembudayaan Kegemaran Membaca. (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h.6

13Shaheen Majid. “Understanding the Reading Habits of Children in Singapore.” Jurnal diakses pada 8 April 2014 dari http://www.vnseameo.org/zakir/Understanding-the-reading-habits-of-children-in-singapore.pdf

Rasulullah SAW yaitu perintah untuk membaca. Dengan membaca maka akan melahirkan generasi-generasi yang cerdas dan meningkatkan angka minat baca menjadi peringkat yang lebih baik di belahan dunia, dari hasil membaca seseorang dapat menambah kosa kata dalam berinteraksi dan bersosialisasi, dari hasil membaca seseorang dapat mahir dalam membuat tulisan, dengan membaca seseorang bisa menjadi seorang ilmuwan atau cendikiawan dan banyak manfaat dari hasil membaca.

Informasi dari hasil membaca seseorang akan terus bertambah jika dibiasakan dan seseorang akan merasa haus akan informasi. Membaca merupakan proses penyerapan informasi yang lebih efektif dari pada mendengar. Hal ini akan berpengaruh positif terhadap kreativitas seseorang.

Dokumen terkait