• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

C. Minat Baca

1. Definisi Minat Baca

“Mengingat “minat” per-definisi adalah dorongan hati yang tinggi untuk

melakukan sesuatu, maka “minat baca” adalah dorongan hati yang tinggi

untuk membaca. Keinginan membaca bukan karena ada faktor eksternal sebagai pemaksa untuk membaca, melainkan karena ada faktor internal sebagai pendorong untuk membaca. Faktor internal itu ialah keinginan untuk mendapat pengalaman yang menyenangkan dari kegiatan membaca.17

Baca adalah ba.ca [v] , mem.ba.ca v (1) melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati).18

17Melling Simanjuntak. “Memaknai Hakikat Minat Baca untuk Tujuan Praktis”. Visi Pustaka. Volume 13 No.3 Desember 2011. h. 47

18Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses pada tanggal 23 April 2014 dari www.KamusBahasaIndonesia.org

Dengan demikian minat baca berarti adanya perhatian atau kesukaan (kecendrungan hati) untuk membaca. Perhatian atau kesukaan untuk membaca perlu dipupuk, dibina, diarahkan dan dikembangkan dari sejak dini mulai dari masa bayi dan pra sekolah (0-5 tahun), masa anak sekolah (6-12 tahun), masa remaja (13-18 tahun) sampai masa dewasa yang melibatkan peranan orang tua, sekolah dan masyarakat.19

“Reading behavior and interest are obtained skill after someone born. So, reading behavior and interest can be fertilized, build, and developed. With reading interest will be obtained a result, information, meaning, skill knowledge, motivation or fact as a served by reading matter. The substance has been read very useful for reader self development, family and wider community. Beside it, from reader result will also built a value at time attitude, objective attitude in discuss a problem, make important fact or information, and others. Reading interest building is needed to do early starting from family, school surroundings and further in community surrounding.”20

“Perilaku dan minat membaca diperoleh setelah seseorang lahir. Jadi, perilaku dan minat baca dapat dipupuk, dibangun, dan dikembangkan. Dengan minat baca akan diperoleh informasi, makna, pengetahuan keterampilan, motivasi atau fakta yang disajikan dengan materi bacaan. Bahan bacaan berguna untuk pengembangan diri pembaca, keluarga dan lebih luas lagi masyarakat. Selain itu, dari hasil membaca juga akan membangun sikap menghargai waktu, sikap objektif dalam membahas masalah, membuat fakta penting atau informasi, dan lain-lain. Minat baca dibangun mulai dari keluarga, sekolah, lingkungan dan lebih lanjut dalam masyarakat sekitar.”

2. Menumbuhkan dan Meningkatkan Minat Baca

Menumbuhkan adalah Me-num-buh-kan [v] menjadikan (menyebabkan) tumbuh, memelihara dan sebagainya supaya tumbuh (bertambah besar, sempurna, dan sebagainya); memperkembangkan; menimbulkan (kebencian, perselisihan,

19

Syamsul Bahri. Pedoman Pembinaan Minat Baca. (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h.8

20

Heri Hidayat dan Siti Aisah. “Read Interest Co-Relational With Student Study Performance In IPS Subject Grade IV (Four) In State Elementary School 1 Pagerwangi Lembang”. Artikel diakses pada 8 April 2014 dari http://www.ijstr.org/final-print/jan2013/Read-Interest-Co-relational-With-Student-Study-Performance-In-Ips-Subject-Grade-Iv-Four-In-State-Elementary-School-1-Pagerwangi-Lembang.pdf

dan sebagainya).21 Menumbuhkan minat baca yaitu menjadikan, memelihara, mengembangkan, menimbulkan keinginan untuk membaca sehingga menjadikan seseorang bertambah wawasannya dan dengan membaca menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi seseorang. Minat baca ibarat bibit yang jika ditanam pada lahan yang tepat akan tumbuh menjadi kebiasaan membaca dan pada waktunya akan berbuahkan budaya baca. Sebagai bibit, minat baca harus ditanam dan dipelihara agar tumbuh menjadi minat baca.

Meningkatkan adalah Me-ning-kat-kan [v] menaikkan (derajat, taraf, dan sebagainya); mempertinggi; memperhebat (produksi dan sebagainya); mengangkat diri; memegahkan diri.22 Dengan meningkatkan keinginan membaca maka akan melahirkan sebuah kebutuhan dari kegiatan membaca dan bukan hanya sebuah pengalaman membaca yang menyenangkan, tetapi bisa menjadi kebiasaan dan budaya membaca.

3. Faktor Pendukung Minat Baca a. Faktor Internal

Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seperti pembawaan, kebiasaan dan ekspresi diri.

Faktor internal meliputi intelegensi, usia, jenis kelamin, kemampuan membaca, sikap, serta kebutuhan psikologis. Intelegensi merupakan kemampuan keseluruhan atau global individu untuk bertindak

21

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses pada tanggal 23 April 2014 dari www.KamusBahasaIndonesia.org

sesuai dengan tujuan, berpikir logis atau rasional, dan berbuat secara efektif terhadap keadaan.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal meliputi belum tersedianya bahan bacaan yang sesuai, status sosial, ekonomi, kelompok etnis, pengaruh teman sebaya, orang tua, guru, televisi, serta film. Belum tersedianya bahan bacaan yang sesuai, maksudnya masih memilih-milih bahan bacaan, padahal, sebetulnya untuk dapat meningkatkan minat membaca, tidak harus membaca buku yang sangat kita senangi, karena dengan cara membaca bahan bacaan apapun, secara tidak langsung kita sedang melatih diri agar terbiasa untuk membaca, sehingga kita akan senang membaca, karena membaca adalah untuk mendapat informasi, dan informasi itu dapat diperoleh dari berbagai macam bahan bacaan.

Dalam rangka menumbuhkan minat membaca sebagai suatu kebiasaan, maka proses terbentuknya kebiasaan membaca memakan waktu yang cukup lama, karena proses terbentuknya minat baca seseorang selain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah disebutkan diatas, juga secara khusus dipengaruhi oleh sosio-psikologis.

Informasi yang mendukung dalam belajar adalah berupa bahan-bahan yang tertulis yang mengharuskan kegiatan membaca sehingga apa yang dibutuhkan dapat tercapai. Sebagai sarana membaca, perpustakaan merupakan sumber informasi dan pengetahuan yang mengantar pemustaka ke dunia yang lebih luas, sebagai media yang dapat menghubungkan segala peristiwa pada masa lalu, sekarang dan masa

yang akan datang. Keberadaan perpustakaan sangat diperlukan karena perpustakaan dapat memberikan segala kebutuhan akan minat, khususnya minat dalam membaca koleksi-koleksi perpustakaan.23

4. Faktor Penghambat Minat Baca

Kelompok masyarakat yang memiliki minat dan budaya baca rendah disebabkan karena:

a. Akses informasi dari dan ke perpustakaan (sumber-sumber bacaan) terbatas.

b. Tingkat pendidikan masyarakat yang masih banyak di bawah standar. c. Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang kurang menguntungkan

sehingga mempengaruhi daya beli mereka terhadap bahan bacaan d. Layanan perpustakaan kepada masyarakat yang belum merata, dan e. Apresiasi dan respon masyarakat terhadap perpustakaan yang masih

rendah.24

Faktor tersebut dapat terpelihara melalui sikap-sikap, bahwa dalam diri tertanam komitmen membaca memperoleh keuntungan ilmu pengetahuan, wawasan atau pengalaman dan kearifan. Terwujudnya kondisi yang mendukung minat baca, adanya tantangan dan motivasi untuk membaca, serta tersedianya waktu untuk membaca, baik di rumah, perpustakaan ataupun di tempat lain. Dalam masyarakat kita yang telah berkembang budaya tutur, oral atau lisan, maka masih membutuhkan tekad dan semangat untuk mengubahnya menjadi budaya

23Teguh Yudi Cahyono. “Peran Perpustakaan dalam Membina Kemampuan dan Minat Baca.” Artikel diakses

pada 14 November 2014 dari http://118.97.219.90/images/stories/pustakawan/pdfteguh/kemampuan dan minat baca.pdf. 24Perpustakaan Nasional RI. Kajian Pembudayaan Kegemaran Membaca. (Jakarta: Perpustakaan

baca-tulis. Namun yang paling penting adalah bahwa hal itu seharusnya dimulai dengan tindakan nyata, tidak terbatas wacana atau discourses.25

Dokumen terkait